Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.369
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
sumber: gambar
Chinese food adalah sajian masakan yg lumayan banyak memiliki penggemar, bagi para pesayang masakan rasanya belum lengkap kalau belum pernah mencicipi salah satu sajian dari Chinese food. Ya, kan?
Masakan masakan Chinese food ini miliki rasa khas, sama seperti masakan khas dunia lainnya yg juga memiliki ciri khas, baik rasa ataupun tampilannya.
sumber: gambar
Kuliner Chinese food yg mempunyai ciri khas salah satunya adalah Telur Pitan. Telur ini biasanya disajikan dengan bubur sebagai topingnya. Pesayang masakan Chinese food pasti tidak asing dengan telur yg satu ini ya!
Telur Pitan ini seperti telur pada umumnya, tetapi yg menciptakan beda adalah tampilan warna & rasanya. Jika telur biasa, bagian luar dari telurnya berwarna putih & bagian dalamnya berwarna kuning. Akan tetapi tidak dengan telur pitan ini, putih telurnya ini berwarna hitam kecokelatan & teksturnya hampir seperti jelly, sedangkan kuningnya creamy & berwarna hijau kehitaman. Untuk rasanya, sih yg khas itu kuningnya, rasanya seperti ada bau-bau tanah campur belerang gitu.
Telur Pitan ini juga biasa disebut Telur Seribu Tahun, atau Century Egg hal itu karena melihat dari proses pembuatannya.
Jadi, telur pitan ini sebenarnya terbuat dari telur bebek ataupun telur ayam, tetapi berubah warna & rasanya melalui proses pengawetan. Meskipun disebut telur seribu tahun, tetapi prosesnya pengawetannya tidak hingga segitu lamanya, kok.
Proses pengawetannya itu cuma butuh 10 hari kalau cuaca panas, namun kalau cuaca sedang dharap proses pengawetannya dapat hingga satu bulan.
sumber: gambar
Cara pengawetannya hampir sama dengan cara menciptakan telur asin, cuma beda bahannya saja. Untuk jadi telur pitan, telur bebek, itik atau telur ayam itu diawetkan dengan campuran lumpur, teh, kapur tohor atau batu kapur, garam & sekam padi atau serbuk kayu. Semua bahan adonan itu dicampur & kemudian dibungkuskan pada telur, setelah itu baru disimpan atau diawetkan selama waktu yg sudah ditentukan (10-30 hari).
Menurut yg saya baca, Telur pitan ini merupakan olahan tradisional Suku Han. Mulanya, telur pitan ini dijadikan sebagai sajian utama & buah tangan untuk sanak saudara pada saat tradisi Festival Perahu naga (Duanwu Jie).
Namun, ada juga yg mengatakan bahwa telur Pitan ini sudah ditemukan sejak tahun 1964 pada zaman dinasti Ming.
Telur pitan ini dipercaya lebih bernutrisi & lebih mengandung protein yg tinggi dibandingkan telur biasa. Karena dalam proses pengawetannya itu penyebabnya karbohidrat dalam telur itu menurun.
Telur pitan ini juga dipercaya memiliki banyak khasiat, diantaranya menurunkan panas & diare. Bahkan, dalam ilmu kedokteran di Tiongkok menganggap telur pitan ini dapat mengobati sakit mata, sakit gigi, menurunkan tekanan darah, & menyembuhkan vertigo.
Telur Pitan ini disarankan tidak dimakan secara langsung, tetapi dimakan bersamaan dengan acar akar jahe atau bubur nasi. Tapi menurut teman-teman yg sudah pernah mencicipinya, meskipun dimakan langsung rasanya tetap sedap dengan rasa khasnya. Tapi ada juga yg bilang kalau dimakan langsung tanpa dicampur menu lain, bau amisnya sangat terasa.
Ada juga teman yg bilang kalau dimasak kuah atau nyemek-nyemek rasanya lebih nikmat, bahkan ada juga yg pernah makan dicampur dengan rujak.
Jadi, kalau dilihat dari pengalaman teman yg sudah pernah mengonsumsinya, telur pitan ini dapat diaplikasikan dengan menu apapun tergantung selera & lidah yg mengonsumsinya, mungkin, ya. Jadi, tidak harus melulu dijadikan toping bubur & dimakan dengan acar akar jahe.
Penasaran gak gimana rasanya?
Para IFers di sini mungkin sudah ada yg pernah atau malah doyan dengan telur yg satu ini, kalau berkenan yuk, bagi ceritanya di kolom komentar.
Oke, hingga di sini dulu, semoga bermanfaat, selamat malam & terima kasih.
@istijabah
Referensi: di sini