Artama_kwok
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 3197
- Sejak
- 13 Jul 2006
- Pesan
- 7.693
- Nilai reaksi
- 252
- Poin
- 83
NUNUKAN, KOMPAS.com — Seorang warga negara Belanda, Pleizeir (26), tewas ditikam di sebuah pasar malam di alun-alun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Jumat (10/7) malam. Turis itu ditikam 12 kali oleh Basri bin Ismail (28) yang memeras korban.
Kepala Kepolisian Resor Nunukan Ajun Komisaris Besar Purwo Cahyoko mengatakan itu saat dihubungi dari Kota Samarinda, Kaltim, Sabtu (11/7) siang.
Menurut Purwo, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Waktu itu, Pleizeir keluar dari hotel tempat menginap di alun-alun untuk mencari makan. Pleizeir bertemu dengan Basri yang menyapanya. "Basri meminta uang untuk beli makan dan rokok tetapi korban menolak sehingga terjadi perkelahian yang berakhir dengan tewasnya korban," kata Purwo.
Dalam perkelahian satu lawan satu itu, Basri memakai pisau. Korban tewas dengan 12 luka tusukan di perut, pinggang, dada, dan kaki. Akibat kejadian itu, polisi menahan Basri. Polisi juga memeriksa dua orang warga yang melihat jelas kejadian itu.
Menurut Purwo, jenazah korban dibawa ke RSUD Tarakan di Kota Tarakan sebab RSUD Nunukan tidak memiliki fasilitas tempat penyimpanan jenazah. "Saya sudah menghubungi Kedutaan Besar Belanda di Jakarta agar keluarga korban bisa diberi tahu," kata Purwo.
Pleizer diketahui tiba di Nunukan pada Kamis. Dia masuk ke Nunukan melalui Kota Tawau, Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur, yang berjarak satu jam dengan perahu cepat dari Nunukan.
Kepala Kepolisian Resor Nunukan Ajun Komisaris Besar Purwo Cahyoko mengatakan itu saat dihubungi dari Kota Samarinda, Kaltim, Sabtu (11/7) siang.
Menurut Purwo, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Waktu itu, Pleizeir keluar dari hotel tempat menginap di alun-alun untuk mencari makan. Pleizeir bertemu dengan Basri yang menyapanya. "Basri meminta uang untuk beli makan dan rokok tetapi korban menolak sehingga terjadi perkelahian yang berakhir dengan tewasnya korban," kata Purwo.
Dalam perkelahian satu lawan satu itu, Basri memakai pisau. Korban tewas dengan 12 luka tusukan di perut, pinggang, dada, dan kaki. Akibat kejadian itu, polisi menahan Basri. Polisi juga memeriksa dua orang warga yang melihat jelas kejadian itu.
Menurut Purwo, jenazah korban dibawa ke RSUD Tarakan di Kota Tarakan sebab RSUD Nunukan tidak memiliki fasilitas tempat penyimpanan jenazah. "Saya sudah menghubungi Kedutaan Besar Belanda di Jakarta agar keluarga korban bisa diberi tahu," kata Purwo.
Pleizer diketahui tiba di Nunukan pada Kamis. Dia masuk ke Nunukan melalui Kota Tawau, Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur, yang berjarak satu jam dengan perahu cepat dari Nunukan.