Wapres Minta Penjagaan Pintu Masuk RI Diperketat Cegah Varian Omricon

[Angela]

Wakil Presiden Maruf Amin mengingatkan supaya setiap pintu masuk ke wilayah Indonesia dijaga & diperketat untuk mencegah varian baru Covid-19, Omricon.

Wapres meminta supaya penjagaan itu dilakukan supaya varian baru tersebut tidak masuk ke Indonesia.

Dalam konteks varian baru ini, kita mesti ekstra hati-hati menjaga. Wapres sering mengingatkan untuk menjaga setiap pintu masuk ke wilayah Indonesia, apakah pintu udara, laut, itu yg harus dijaga ketat, ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).

Masduki mengatakan, upaya penjagaan itu sudah disanggupi para aparat terkait baik dari imigrasi, kepolisian, hingga Badan Intelejen Negara (BIN).

Menurut dia, pihak-pihak tersebut sudah sigap mengerjakan tugasnya dalam menjaga pintu masuk tersebut.

Setiap arahan Wapres sering memperingatkan tingkat kehati-hatian yg tinggi antara mengerem & mengegas dalam konteks kebangkitan ekonominya. Kalau terlalu mengegas untuk kebangkitan ekonominya tetapi lalai dalam menjaga protokol kesehatan, itu dapat jebol seperti negara lain, mengatakan dia.

Masduki mengatakan, tahun 2022 pun jadi tahun yg riskan karena Indonesia merupakan tuan rumah G20.

Meskipun kegiatannya dilaksanakan di tingkat elite, mengatakan dia, tetapi kegiatan tersebut sudah dimulai sejak Desember hingga November 2022.

Sehingga mungkin di situ akan ada penjagaan-penjagaan yg ketat, disiplin bahwa ada semacam regulasi spesifik tetapi tingkat kehati-hatian tetap tinggi, mengatakan Masduki. Lebih lanjut Masduki mengatakan, pemerintah terus intensif mengerjakan vaksinasi Covid-19.

Presiden terus menginstruksikan kepada pemerintah daerah, BIN, polisi, & TNI untuk melaksanakan vaksinasi tersebut.

Sebab kalau cuma mengandalkan aparat birokrasi tanpa melibatkan TNI/Polri, mengatakan dia?vaksinasi Covid-19 di Tanah Air tidak akan berhasil seperti saat ini.

Saya kira itu tetap intensif karena target untuk mencapai 70 persen herd immunity masih jadi prioritas pemerintah, ucap dia.
Hari ini 00:43