Usia Hampir 50 Tahun Kecanduan Pornografi, Sering Sial Hingga Kepergok Anak Sendiri

[Angela]

Seorang pria jelang usia 50 tahun berbagi kisah di Quora. Sebut saja namanya AM. Sehari-harinya AM bekerja sebagai supir taksi online. Dia sering mengalami berbagai kesialan yg dirasakan akibat kebiasaan buruknya.

Kebiasaan Buruk yg Dirasa Bikin Sial

Berbagai kesialan itu terkait pekerjaan semisal ban mobil yg mendadak bocor, mendapat tilang dari polisi hingga urusan rumah tangga. Istri yg mengomel tanpa jelas alasannya, pembangkangan dari anak, juga tetangga yg tiba-tiba saja bikin masalah. Semua itu terjadi setelah AM menonton film porno sambil mengerjakan onani.

Puncaknya adalah satu peristiwa ketika AM mengerjakan onani, tanpa sengaja anaknya memergoki. Sang anak sudah jelang usia dewasa. Jadi anak sudah paham apa yg dilakukan ayahnya. Namun anak tetap diam saja, tidak melaporkan kepada istrinya. Istri AM sebenarnya sudah tahu, suaminya sering mengerjakan onani.

AM sering berkomitmen untuk berhenti, namun dia mengulangi lagi & lagi kebiasaan buruknya itu. Melihat perempuan berpakaian seksi saja sudah dapat membangkitkan syahwat AM sehingga terdorong beronani.

Bernazar Kepada Tuhan

Tekad AM untuk berhenti nonton film porno & onani kemudian dikuatkan dengan nazar kepada Tuhan-Nya. AM mohon kemudahan darinya untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Komitmen saja tidak cukup karena AM masih sering mengulangi perbuatan itu. Padahal usianya sudah tidak muda lagi.

Perlahan-lahan AM merasakan kemudahan untuk lepas dari pornografi & onani. Syahwatnya tidak bangkit lagi melihat goyangan wanita seksi. Bagai melihat tembok saja. Namun saat melihat istri, gairahnya malah membara. AM merasakan gairah seperti hari-hari pengantin baru 20 tahun yg lalu.

Berbagai kegiatan sehari-hari AM juga terasa lebih menyenangkan. Dia banyak berinteraksi dengan anak-anak daripada pegang gadget. Hubungan dengan tetangga pun membaik. AM merasa Tuhan menyingkap selubung semu yg didapatkannya dari pornografi & onani.

Kepercayaan yg Jadi Nyata

Apa yg terjadi pada AM mungkin pernah Agan-agan alami. Tahu bahwa pornografi & onani merupakan kebiasaan buruk namun tetap mengerjakannya bahkan hingga kecanduan. Berbagai kesialan yg dirasakan AM merupakan bentuk rasa bersalahnya yg kemudian terwujud dalam perilaku. Apa yg kita percaya pada akhirnya akan jadi nyata.

AM yg kemudian tidak sekadar berkomitmen namun juga meminta pertolongan Tuhan berhasil menghentikan kebiasaan buruknya. Dia kemudian yakin semua itu tidak lepas dari pertolongan Tuhan-Nya. Sekali lagi apa yg dipercaya oleh AM mewujud dalam kegiatan sehari-harinya.

Kita dapat belajar dari pengalaman AM ya GanSis. Perbuatan baik & buruk itu sangat erat dengan kepercayaan kita. Beruntunglah apabila kita merasa tidak nyaman atau bersalah apabila mengerjakan perbuatan buruk. Artinya hati kita belum mati sehingga menyuruh berhenti.

AM sukses menghentikan kebiasaan buruknya. Kita pun dapat mengerjakannya dengan komitmen kuat & mohon pertolongan dari-Nya. Tidak percaya? Silakan coba




Sumber 1, 2
Foto dari canva Pro Hari ini 05:48