• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Usai Buang Sampah, Napi Anak Kasus Curanmor Kabur, Lompati Tiga Pagar

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Blitar, dibuat gempar karena salah satu napinya diketahui kabur.

Dugaan petugas, ia kabur setelah berhasil memanjat tiga pagar besi, yang jadi pengaman di Lapas tersebut.
Napi yang kabur itu adalah Ap (17), warga Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Ia masuk ke LPKA itu pada 29 Maret 2016 setelah divonis lima bulan terkait kasus pencurian sepeda motor. Ia tertangkap dan ditahan di Polsek Ponggok pada 16 Maret 2016 lalu.

"Sebenarnya, dia itu keluar sehabis lebaran nanti," kata Kristiyanto, Kepala LPKA Kelas 1 Blitar, Senin (9/5) siang kepada Surya.

Menurutnya, kaburnya napi ini diketahui Minggu (8/5) sore, saat jam makan.
Namun, dari delapan penghuni blok Dahlia itu, ternyata kurang satu napi saat jam makan tersebut. Yakni, Ap tak terlihat sehingga dicari petugas.

"Ap itu menempati blok Dahlia. Itu merupakan blok napi bagian ketrampilan pertanian. Yakni, tugasnya, di antaranya diajari beternak, seperti memberi makan ikan di kolam, memelihara kambing, dan ayam," paparnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Saat dicari petugas itu, ia sudah tak terlihat di dalam LPKA, meski sudah dicari ke semua ruangan.
Dipastikan ia sudah kabur, petugas langsung mencarinya, dengan cara disebarkan. Di antaranya, ada yang mencari jejaknya saat kabur dari dalam LPKA sampai memburu ke luar, seperti datang ke rumahnya.
"Keluarganya sendiri juga aneh. Sejak ia ditahan di sini, keluarganya tak pernah ada yang membezuk. Bahkan, saat didatangi ke rumahnya oleh petugas kemarin, orangtuanya sendiri nggak tahu apa-apa. Malah, terkesan seperti nggak begitu peduli dengan anaknya," ungkapnya.
Dugaan petugas, Ap kabur Minggu pagi sehabis memberi makan kambing, yang jadi peliharaan napi selama ini.
Lokasi kandang kambing itu berada paling belakang di antara blok napi atau tepatnya, di sebelah selatan deretan blok tersebut.
Itu berbatasan langsung dengan pagar tembok utama Lapas yang setinggi 6 meter, dengan dilengkapi pengamanan kawat berduri di atasnya.

Dipastikan, Ap tak bakalan mampu memanjat pagar tembok, yang mengelilingi LPKA tersebut. Namun, ia memanjat tembok pagar pembatas antarblok karena dianggap lebih mudah. Meski juga diberi kawat berduri di atasnya, namun hanya setinggi 3 meter.
Dugaannya, Ap kabur sehabis membuang sampah usai memberi makan kambing.
"Meski hanya membuang sampah, napi tetap diawasi petugas. Sehabis membuang sampah, pintu pagar itu dikunci kembali," paparnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Kemungkinan, sehabis membuang sampah, Ap tak langsung balik ke kamarnya, seperti teman-teman napi lainnya.
Namun, ia bisa saja berpura-pura kembali ke kandang kambing, untuk memanfaatkan kelengahan petugas.
Di saat petugas kembali ke posnya, Ap mulai beraksi. Yakni, memancat pagar tembok setinggi 3 meter dengan dilengkapi kawat berduri.
Itu menghubungkan antara lokasi kandang kambing, dengan lokasi pekarangan kosong yang dipakai menyimpan bak sampah.
"Untuk memanjat pagar ini sangat sulit karena ada kawat berduri sehingga tak sembarangan orang bisa. Mungkin, ia karena nekat saja, sehingga bisa," ungkapnya.

Berhasil memanjat tembok berduri, Ap yang setinggi 180 cm itu sampai di lokasi pembuangan sampah, yang berada di antara bangunan bengkel dengan dapur Lapas.
Setelah melewati lokasi itu, ia kembali memanjat pintu pagar besi setinggi 3 meter. Pintu itu tak ada tak ada kawat berduri, hanya dikasih besi lancip di atasnya. Pintu itu berada di sebelah timur pintu masuk ke LPKA.
Begitu berhasil melompati pintu besi itu, ia langsung berada di halaman LPKA. Itu berarti ia sudah hampir lolos karena tinggal melompati satu pagar lagi, dan langsung jalan raya.
Meski tingginya juga 3 meter, namun pagar terakhir itu bukan untuk pengamanan napi melainkan hanya keindahan saja. Sebab, itu pagar depan LPKA.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.