• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. Angela
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
43.291
Nilai reaksi
31
Poin
0
Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

Gbr diambil dr medium.com​

Mungkin Gansists sekalian sudah pernah mendengar NeuraLink yg didirikan Elon Musk.

NeuraLink bukanlah Brain Machine Interface pertama, akan tetapi dari berita-berita resmi yg dilepaskan oleh perusahaan ini, menurut TS NeuraLink adalah paras masa depan dari Brain Machine Interface.

Akan tetapi perlu TS tegaskan, NeuraLink bukan yg perdana & sudah banyak penemuan-penemuan yg menghubungkan otak manusia dengan perangkat luar.

Misalnya project Toyota yg menciptakan kursi roda yg dapat dikontrol langsung oleh otak, dengan membaca sinyal EEG lewat elektroda yg terpasang di kepala pengguna.
Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

Kursi roda yg digerakkan dgn membaca EEG, gbr diambil dr newatlas.com​

Brain Machine Interface, kalau diterjemahkan secara langsung : Antarmuka Otak & Mesin, yaitu perangkat yg menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Secara umum, perangkat ini akan berusaha menangkap sinyal-sinyal elektrik hasil kegiatan otak dari berbagai letak tertentu di otak, memprosesnya & kemudian mengirimkannya ke mesin atau sistem lain di luar.

Sistem Brain Machine Interface sendiri dapat dibagi jadi dua kelompok besar, yaitu yg perdana kelompok perangkat yg menginvasi otak, jadi ada elektroda-elektroda atau CHIP yg harus ditanam di dalam otak.
Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

Gbr diambil dr link.springer.com​

Kedua, adalah non-invansif, jadi elektroda-elektroda cuma dipasang di permukaan kulit kepala.

Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

Gbr diambil dr medicalxpress.com​


Kedua metode ini sama-sama sudah diteliti & dikembangkan oleh berbagai pihak sejak lama. Jadi dalam hal konsep dasar, tidak ada yg baru yg dibawa oleh NeuraLink.

Kedua metode ini tentu memiliki kelebihannya masing-masing.

Non-invansif tentu sangat kondusif & tidak menakutkan, kalau dibandingkan yg invansif. Kebanyakan eksperimen untuk invansif Brain Machine/Computer Interface masih dilakukan cuma pada hewan, meskipun juga sudah ada yg dilakukan ke manusia.

Misalnya yg dilakukan di University of Pittsburgh Medical Center, sebuah CHIP dipasangkan ke kepala Jan Scheuermann yg mengalami kelumpuhan akibat gangguan syaraf.
0.jpg


Sumber : YouTube​


Lewat sebuah elektroda (bernama Utah array) yg dipasangkan ke kepalanya itu, dia belajar mengontrol lengan robot dengan otaknya.

Ada daftar yg panjang kalau mau dibahas satu per satu, penelitian di bidang ini. Intinya sudah dimulai sejak lama & sudah banyak cerita suksesnya. Kalau di Indonesia tidak banyak terdengar, mungkin karena kita terlalu sibuk berdebat tentang hal yg kurang berguna.

Kembali ke NeuraLink, mengapa TS berpendapat bahwa NeuraLink adalah paras masa depan di bidang ini?

Pertama, NeuraLink bentukan Elon Musk ini memilih jalur invansif. Meskipun metode non invasif itu tentu jauh lebih mudah diterima, tetapi keakuratannya di bawah metode invansif.

Selain itu pada metode non invasif, informasi cuma berjalan satu arah, yaitu dari otak ke perangkat atau sistem di luar dirinya. Dia bukan benar-benar sebuah sistem komunikasi yg dapat berjalan dua arah.

Sementara goal atau target dari NeuraLink adalah kemampuan komunikasi dua arah, jadi selain membaca sinyal dari otak, NeuraLink juga dirancang untuk memiliki kemampuan mengirimkan sinyal ke otak.

----

Kedua, dibandingkan metode-metode invansif yg sudah pernah dikembangkan, NeuraLink memiliki "resolusi" yg jauh lebih tinggi.

Jumlah "elektroda" yg akan ditanamkan ke dalam otak, untuk kemudian membaca sinyal EEG, dikumpulkan, diolah & dikirimkan ke luar adalah 1024.

Sistem invansif BMI yg ada sebelum NeuraLink, mentok di jumlah ratusan.

Elektroda-elektroda ini akan berupa "benang" yg sangat tipis, sehingga dapat ditanamkan ke letak tertentu di dalam otak tanpa merusak jalur-jalur pembuluh darah di otak.

------

Ketiga, kalau BMI invansif yg biasa saat ini cuma dipasang di permukaan otak, atau berbentuk CHIP yg cuma menempel di salah satu area otak saja.

Dengan jumlah elektroda yg 1024 itu, NeuraLink harap menjangkau sebaran lokasi-lokasi yg lebih tepat di otak manusia. Bahkan di posisi yg sulit dijangkau.

Untuk itu elektroda-elektroda tersebut memiliki ukuran yg sangat kecil (micro), lentur, & juga harus tahan kepada lingkungannya.
Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

Gbr diambil dr NeuraLink.com​


Untuk memasang elektroda-elektroda ini secara aman, maka operasi akan dilakukan mengpakai robot dengan ketepatan tinggi.

-----

Keempat, NeuraLink punya target untuk dapat mengirimkan sinyal-sinyal informasi dari otak itu secara real time.

Bayangkan jumlah data yg harus mereka olah lebih dahulu (menghilangkan noise, dsb), & kemudian mengirimkan hasil komputasinya secara real time.

Tentu ini bukan pekerjaan mudah, tetapi bayangkan juga bagaimana misalnya kalau orang yg tidak memiliki lengan dapat menggerakkan lengan robotik, tetapi butuh waktu beberapa detik untuk sistemnya mengambil, mengolah & mengirimkannya ke lengan robot tersebut?

Untuk pekerjaan sederhana mungkin dapat, akan tetapi tentu jauh dari performa orang normal.

Bila target NeuraLink ini tercapai, sehingga hubungan antara otak dengan perangkat di luar dirinya terjadi dalam real time, ini akan jadi lompatan akbar dalam bidang bio engineering, bukan tidak mungkin orang normal pun dapat ditingkatkan kemampuan-nya lewat NeuraLink & anggota tubuh robotik.

-----

Kelima, NeuraLink berencana berkomunikasi dengan perangkat luar lewat komunikasi nirkabel.

Artinya tidak perlu ada kabel menjuntai panjang yg menghubungkan antara NeuraLink yg tertanam di kepala, dengan perangkat keras di luar.

Anti ribet & tentu juga secara fisik lebih aman, dibandingkan hubungan lewat kabel yg dapat saja tersenggol, atau kena tarik orang.

Meskipun tentu muncul pertanyaan tentang keamanan data, dsb.

-------

Demikianlah beberapa alasan mengapa TS berpendapat NeuraLink akan jadi paras masa depan dari BMI/BCI.

Visi Elon Musk sebagai pendirinya bahkan lebih jauh lagi dari target NeuraLink sendiri (dapat GanSits baca di situs resminya) saat ini.

Kalau Elon Musk & NeuraLink berhasil menghasilkan produk yg kondusif & efektif untuk mereka yg lumpuh & kesulitan bergerak, artinya tahap perdana untuk perkembangan yg lebih gila lagi sudah dilalui.

Pada tahap berikutnya, dapat jadi orang normal pun akan mengantri untuk memasangkan NeuraLink di kepala mereka.



Sumber referensi
1. https://thebulletin.org/2020/09/the-...-ready-for-it/

2. https://neuralink.com Hari ini 11:53
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.