Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.566
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Saat saya kecil saya diberitahu bahwa manusia akan mengalami proses pertumbuhan dari bayi, anak-anak, remaja & akhirnya dewasa. Saya juga diberitahu bahwa semua orang pada akhirnya akan jadi orang dewasa. Saya juga diberitahu bahwa anak-anak haruslah bersikap seperti anak-anak & orang dewasa haruslah bersikap seperti orang dewasa.
Dan akhirnya, saya diberitahu. Mereka yg dianggap anak-anak adalah mereka yg berumur 12 tahun ke bawah, remaja adalah mereka yg berumur 13 hingga 21 tahun & 22 tahun keatas adalah apa yg kita sebut sebagai orang dewasa.
Dan kemudian saya mulai sering mendengar isitlah 'kekanak-kanakan' & juga 'terlalu dewasa untuk umurnya.' Kekanak-kanakan adalah istilah untuk orang dewasa yg bertingkah seperti anak kecil & terlalu dewasa adalah istilah untuk anak-anak yg bersikap seperti orang dewasa. Dan dari situlah akhirnya saya mengerti bahwa dewasa & kedewasaan adalah dua hal yg berbeda.
Kesimpulannya, bertambah tua bukan berarti jadi dewasa. Kedewasaan itu tak ada hubungannya dengan umur karna yg disebut dewasa adalah sifat, tingkah laku.
Begini, saat kita kecil kita sama sekali tidak peduli pada apapun, yg kita harapkan cuma mengerjakan hal yg kita mau dengan bebas. Kita bermain di kubangan lumpur tanpa peduli baju kita yg kotor, kita mencuri es krim dari kulkas tanpa peduli bahwa itu sebenarnya milik orang lain, kita melempari mobil yg lewat cuma karna itu menyenangkan & tidak mau tidur siang karna masih harap bermain.
Sebagai anak-anak, yg kita pedulikan hanyalah kenikmatan duniawi & kalau itu tidak dituruti maka kita akan menangis, mengobrak-abrik separuh rumah & berteriak kencang-kencang hingga permintaan kita dituruti. Seperti itulah yg disebut anak-anak, kurang ajar.
Dan saat kita beranjak remaja kita mempelajari apa yg disebut dengan baik & buruk. Bermain di kubangan lumpur itu buruk karna itu akan menyusahkan Ibu Anda dalam mencuci baju, mencuri es krim dari dalam kulkas itu buruk karna Anda akan ditampar oleh orang yg punya, melempari mobil yg lewat itu buruk karna pemilik mobil akan melemparkan batu yg lebih akbar pada Anda & tidak mau tidur siang itu buruk karna itu akan menciptakan orangtua Anda marah.
Seorang remaja juga biasanya dikenalkan dengan apa yg disebut hubungan timbal-balik. Jika kita mengerjakan pr maka kita akan diberi nilai oleh guru, kalau kita bebicara dengan ramah maka orang-orang tidak akan membenci kita, kalau kita membelikan skincare maka pacar kita tak akan meminta putus. Singkatnya apa yg disebut mentalitas remaja adalah mengerjakan hal yg baik supaya mendapatkan hasil yg baik pula.
Sebagai remaja kita dikenalkan pada konsekuensi & konsekuensi inilah yg menciptakan kita berhenti mengerjakan banyak hal cuma karna kita mengharapkannya. Sebagai masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, fase remaja 'memaksa' kita untuk berjalan di jalan yg benar, jalan kedewasaan.
Menjadi dewasa berarti mengikuti nilai-nilai yg ada di masyarakat & mengerjakan apa yg dianggap beberapa akbar orang sebagai hal yg benar. Saat seseorang dapat hingga ke tahap dimana dia mengerjakan hal yg baik tanpa mengharapkan pujian maka disitulah seseorang dapat disebut sebagai dewasa. Menjadi dewasa memang berarti mempertahankan perilaku remaja namun tanpa perlu diiming-imingi dengan hadiah.
Orang yg benar-benar dewasa membuang sampah pada tempatnya bukan karna harap dilihat sebagai manusia teladan melainkan karna dia percaya itu memang hal yg benar untuk dilakukan. Orang dewasa mensayangi tanpa mengharapkan imbalan karna sayang bukanlah sebuah jual beli. Orang dewasa adalah mereka yg cuma memberi & tak harap kembali (bagai sang surya menyinari dunia~).
Melakukan hal-hal baik tanpa mengharapkan imbalan. Terdengar amat mulia namun super duper sulit, karna itulah butuh waktu yg lama bagi seseorang untuk menapaki jalan kedewasaan. Dimulai dengan mempelajari mana yg benar & salah, mengerjakan hal yg benar demi mengejar sesuatu & akhirnya mengerjakan hal yg benar tanpa pamrih. Tahapan-tahapan ini harus dilalui dengan perlahan & dengan urutan yg tepat.
Kita mungkin sering melihat orang dewasa yg bertingkah seperti anak kecil, merengek setiap kali keharapannya tidak dipenuhi. Orang-orang seperti ini dapat saja tercipta kalau saat kecil dia sering dimanja, tak pernah diberi konsekuensi akan perbuatan buruknya. Akibatnya dia tidak tahu bahwa hal yg dia lakukan menciptakan jengkel orang-orang di sekitarnya.
Dan karna itulah, untuk seluruh orangtua disana, jangan segan untuk memarahi & menghukum anak Anda untuk segala perbuatan buruk yg mereka lakukan. Sebaliknya, berilah hadiah atas perbuatan baik yg mereka lakukan. Biarkan mereka belajar mana yg baik & mana yg buruk karna itulah langkah perdana dalam mencapai kedewasaan.
Sekian dari saya mari berjumpa di thread saya yg lainnya.
Source: Everything is fuck*d, Mark Manson. Hari ini 16:10