Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.573
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Selamatkan pagi, Agan sista. Apa kabar? Semoga sehat sering & dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Pagi-pagi ane udah geram setelah melihat berita di salah satu stasiun televisi swasta, lagi-lagi tindakan kekerasan kepada anak hingga berujung kematian kembali terulang. Entah apa yg merasuki pasangan muda IS (27) & LH (26) hingga tega menganiaya buah hati mereka yg berumur 8 tahun hingga kehilangan nyawa.
Kejadian itu berawal dari sang ibu & anak yg tengah belajar melalui daring di rumah. Si ibu merasa kesal karena si anak susah diajak belajar. Alhasil, si ibu mencubit paha anaknya, kekesalan tidak berhenti hingga di situ, si ibu justru makin kalap ia memukuli anaknya lebih dari 5 kali mengpakai gagang sapu hingga terjatuh, setelah dibangunkan si anak dipukul lagi hingga jatuh membentur lantai.
Setelah sadar anaknya sudah tidak bernyawa pasangan suami istri itu membawa jasad korban ke Lebak, Banten untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kendeng Cijaku. Saat ini, kedua tersangka sudah ditangkap & dalam proses penyidikan Polres Lebak.
Berkaca dari kejadian di atas. Kita sebagai orang tua harus ekstra sabar dalam mengajarkan anak-anak kita. Ya siapa yg tidak gemas & emosi saat si anak yg kita ajari justru ogah-ogahan, & terkadang apa yg kita ajarkan tidak dapat cepat diterima oleh mereka. Tetapi mengerjakan kekerasan kepada mereka juga bukan perbuatan yg dibenarkan. Menjadi guru dadakan memang bikin pusing beberapa orang tua, apalagi dengan keterbatasan ilmu yg dimiliki.
Menjadi guru full bagi anak memang tidak mudah, tidak banyak orang tua yg menguasai atau memiliki ilmu yg akan diajarkan untuk anak-anaknya. Sehingga orang tua kadang merasa kesal kalau sudah bersusah payah memahami materi, tetapi si anak tidak dapat menangkap apa yg kita hinggakan. Namun, bukan berarti kekerasan sebagai jawabannya. Apapun alasannya itu kekerasan kepada anak tidaklah dibenarkan.
Semoga tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini lagi. Jangan hingga kekesalan kita merenggut nyawa anak-anak kita.
Semoga pandemi inj segera berakhir. Dan kita semua dapat beraktivitas seperti biasanya.
Sekian trit ane kali ini. Sampai jumpa di trit berikutnya.
Sumber link : di sini
Ilustrasi : di sini
Hari ini 09:14
Selamatkan pagi, Agan sista. Apa kabar? Semoga sehat sering & dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Pagi-pagi ane udah geram setelah melihat berita di salah satu stasiun televisi swasta, lagi-lagi tindakan kekerasan kepada anak hingga berujung kematian kembali terulang. Entah apa yg merasuki pasangan muda IS (27) & LH (26) hingga tega menganiaya buah hati mereka yg berumur 8 tahun hingga kehilangan nyawa.
Kejadian itu berawal dari sang ibu & anak yg tengah belajar melalui daring di rumah. Si ibu merasa kesal karena si anak susah diajak belajar. Alhasil, si ibu mencubit paha anaknya, kekesalan tidak berhenti hingga di situ, si ibu justru makin kalap ia memukuli anaknya lebih dari 5 kali mengpakai gagang sapu hingga terjatuh, setelah dibangunkan si anak dipukul lagi hingga jatuh membentur lantai.
Setelah sadar anaknya sudah tidak bernyawa pasangan suami istri itu membawa jasad korban ke Lebak, Banten untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kendeng Cijaku. Saat ini, kedua tersangka sudah ditangkap & dalam proses penyidikan Polres Lebak.
Berkaca dari kejadian di atas. Kita sebagai orang tua harus ekstra sabar dalam mengajarkan anak-anak kita. Ya siapa yg tidak gemas & emosi saat si anak yg kita ajari justru ogah-ogahan, & terkadang apa yg kita ajarkan tidak dapat cepat diterima oleh mereka. Tetapi mengerjakan kekerasan kepada mereka juga bukan perbuatan yg dibenarkan. Menjadi guru dadakan memang bikin pusing beberapa orang tua, apalagi dengan keterbatasan ilmu yg dimiliki.
Menjadi guru full bagi anak memang tidak mudah, tidak banyak orang tua yg menguasai atau memiliki ilmu yg akan diajarkan untuk anak-anaknya. Sehingga orang tua kadang merasa kesal kalau sudah bersusah payah memahami materi, tetapi si anak tidak dapat menangkap apa yg kita hinggakan. Namun, bukan berarti kekerasan sebagai jawabannya. Apapun alasannya itu kekerasan kepada anak tidaklah dibenarkan.
Semoga tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini lagi. Jangan hingga kekesalan kita merenggut nyawa anak-anak kita.
Semoga pandemi inj segera berakhir. Dan kita semua dapat beraktivitas seperti biasanya.
Sekian trit ane kali ini. Sampai jumpa di trit berikutnya.
Sumber link : di sini
Ilustrasi : di sini
Hari ini 09:14