Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.624
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
gambar
Perjuangan seorang ibu dalam mengandung & melahirkan buah hatinya sangatlah penuh pengorbanan. Selama 9 bulan malaikat tak bersayap ini akan menanggung beban yg berat di perutnya. Belum lagi saat merasakan sakitnya proses melahirkan, hingga nyawa jadi taruhan. Setelah itu, sang anak akan disapihnya selama kurang lebih dua tahun. Wajar kalau surga ada di telapak kaki ibu, mengingat apa yg sudah dikorbankannya bukanlah hal yg sangat ringan & mudah. Maka dari itu, sebagai anak sudah semestinya menaruh hormat yg setinggi-tingginya kepada ibu. Sebab walaupun segunung emas diberikan untuknya, niscaya itu semua tidak akan sanggup membayar perjuangan & kasih sayang seorang ibu.
Potret pengorbanan ketulusan ibu tergambar dari kisah Wahati yg melahirkan anaknya dengan penuh perjuangan di tengah keadaan serba terbatas bahkan sangat tidak layak. Diketahui Wahati melahirkan di gubuknya yg cuma beratap kardus & beralas kasur.
gambar
Peristiwa yg menyayat hati itu terjadi pada Selasa 9 Juni 2020 di kawasan Cengkareng Jakarta Barat. Saat itu, Wahati mengerang kesakitan yg mana suaranya terdengar oleh petugas keamanan yg ketika itu tengah menjaga di kompleks perumahan. Tempat tinggal wanita berusia 41 tahun itu berjarak sekitar 500 meter dari Jalan Raya Duri Kosambi West One City RW 06 Kelurahan Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat.
Karena mendapat berita tersebut, Polsek Cengkareng & anggota Bhabinkamtibmas Bripka Achmad Haris bersama dengan Babinsa Serda Deni langsung menuju ke tempat letak kejadian. Mereka mendapati Wahati terbujur lemas dengan di sampingnya sudah ada seorang bayi yg ari-arinya masih menempel. Kondisi itu kian memperhatinkan, saat menengok rumah Wahati yg cuma beratap kardus. Di tengah rasa lesunya, Wahati ketika itu juga sedang menyusui sang bayi. Lokasi tempat tinggal Wahati ini juga memang jarang sekali dilewati oleh orang & terletak di tengah kebun.
gambar
Bayi yg dilahirkan oleh Wahati berjenis kelamin laki-laki. Diketahui pula saat itu, sang ibu hampir saja memotong ari-ari bayinya dengan curter, namun langsung dicegah oleh petugas keamanan. Wahati sendiri melahirkan di tengah hujan. Setelah melihat kondisi Wahati mulai membaik, kemudian petugas keamanan langsung mengerjakan evakuasi dengan membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan & penanganan medis.
Jika membaca berita semacam ini, hati begitu terenyuh. Bagaimana seorang ibu berjuang setengah mati demi melahirkan sang anak dengan penuh keikhlasan. Sambil menyimpan asa kepada anaknya bahwa kelak ia sanggup membahagiakannya.
Sumber :
1
2 Hari ini 19:21