Tersangka Dalang 9/11 Akui Bersalah
Pria Pakistan, tersangka otak 11 September Khalid Sheikh Mohammed, mengakui terlibat dalam serangan itu dan 30 rencana teror lain di seluruh dunia. Pengakuan lainnya yaitu bertanggung jawab atas pengeboman klub malam di Bali.
"Saya bertanggung jawab atas operasi 9/11 dari A sampai Z," kata Khalid dalam salinan transkrip sidang pra-peradilan di kamp penjara Teluk Guantanamo. Ia juga menyatakan merencanakan serangan terhadap menara jam Big Ben dan Bandara Heathrow di London.
Sidang pra-peradilan digelar untuk menentukan apakah dia "pejuang musuh" yang akan tetap ditahan. Sidang ini mungkin membuka jalan dikeluarkannya dakwaan pidana terhadap Khalid dan akhirnya diajukan ke pengadilan militer khusus di Teluk Guantanamo.
Menurut transkrip yang dibacakan pada sidang Jumat pekan lalu, Khalid mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan, termasuk pengeboman World Trade Center di New York pada 1993 dan upaya Richard Reid, si "pengebom sepatu" untuk menjatuhkan sebuah pesawat Amerika.
Upaya untuk membunuh mendiang Paus Johannes Paulus II saat mengunjungi Filipina dan percobaan pembunuhan yang gagal atas mantan Presiden AS Bill Clinton dan Jimmy Carter juga merupakan bagian operasinya. Sedikitnya 30 operasi dirancangnya, termasuk rencana penyerangan Bandara Heathrow dan Big Ben di London yang tidak pernah terwujud. "Saya bertanggung jawab untuk menyurvei dan membiayai pembunuhan beberapa mantan Presiden AS, termasuk Presiden Carter," ungkap pernyataannya.
Ia juga telah merencanakan gelombang kedua serangan, menyusul serangan 11 September 2001 yang terjadi di World Trade Center dan Pentagon. Sasaran lainnya adalah Library Tower di California, Sears Tower di Chicago, Plaza Bank di negara bagian Washington serta Empire State Building di New York.
Dia menyebut dirinya bertanggung jawab dalam merencanakan, membiayai dan menindaklanjuti dengan operasi menghancurkan kapal-kapal perang militer AS serta kapal tanker di Selat Hormuz, Selat Gibraltar dan pelabuhan Singapura. Termasuk perencanaan pengeboman dan penghancuran Terusan Panama.
Transkrip pengakuannya diterjemahkan dari bahasa Arab dan disunting oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk menghilangkan bahan intelijen sensitif sebelum dipublikasikan. Sidang Khalid diajukan ke pengadilan bersama dua terdakwa lain yaitu Abu Faraj al-Libi dan Ramzi bin Al-Shibh.
Khalid adalah sosok paling menonjol di antara 14 tawanan "bernilai tinggi" yang baru-baru ini dipindahkan dari penjara rahasia CIA di luar negeri ke kamp Teluk Guantanamo di Kuba.
Ini kali pertama Khalid menjalani proses hukum sejak ia ditangkap di Pakistan bulan Maret 2003. Sidang pra-peradilan ini dikecam oleh kalangan pengacara dan aktivis HAM sebagai pengadilan sandiwara, tempat tertuduh tidak mendapatkan pengadilan yang fair.
Khalid disebut-sebut sebagai orang paling senior ketiga dalam al Qaeda sebelum ditangkap. Wartawan BBC Gordon Corera mengatakan, tidak ada hal baru dalam pengakuan Khalid dan transkrip interogasinya soal serangan 9/11 tersedia di internet. Arti penting pengakuan itu bersumber pada fakta ia membuat pernyataan dalam sidang pra-peradilan, yang kini bisa mengantar dia diajukan ke mahkamah militer, kata BBC.
Pria Pakistan, tersangka otak 11 September Khalid Sheikh Mohammed, mengakui terlibat dalam serangan itu dan 30 rencana teror lain di seluruh dunia. Pengakuan lainnya yaitu bertanggung jawab atas pengeboman klub malam di Bali.
"Saya bertanggung jawab atas operasi 9/11 dari A sampai Z," kata Khalid dalam salinan transkrip sidang pra-peradilan di kamp penjara Teluk Guantanamo. Ia juga menyatakan merencanakan serangan terhadap menara jam Big Ben dan Bandara Heathrow di London.
Sidang pra-peradilan digelar untuk menentukan apakah dia "pejuang musuh" yang akan tetap ditahan. Sidang ini mungkin membuka jalan dikeluarkannya dakwaan pidana terhadap Khalid dan akhirnya diajukan ke pengadilan militer khusus di Teluk Guantanamo.
Menurut transkrip yang dibacakan pada sidang Jumat pekan lalu, Khalid mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan, termasuk pengeboman World Trade Center di New York pada 1993 dan upaya Richard Reid, si "pengebom sepatu" untuk menjatuhkan sebuah pesawat Amerika.
Upaya untuk membunuh mendiang Paus Johannes Paulus II saat mengunjungi Filipina dan percobaan pembunuhan yang gagal atas mantan Presiden AS Bill Clinton dan Jimmy Carter juga merupakan bagian operasinya. Sedikitnya 30 operasi dirancangnya, termasuk rencana penyerangan Bandara Heathrow dan Big Ben di London yang tidak pernah terwujud. "Saya bertanggung jawab untuk menyurvei dan membiayai pembunuhan beberapa mantan Presiden AS, termasuk Presiden Carter," ungkap pernyataannya.
Ia juga telah merencanakan gelombang kedua serangan, menyusul serangan 11 September 2001 yang terjadi di World Trade Center dan Pentagon. Sasaran lainnya adalah Library Tower di California, Sears Tower di Chicago, Plaza Bank di negara bagian Washington serta Empire State Building di New York.
Dia menyebut dirinya bertanggung jawab dalam merencanakan, membiayai dan menindaklanjuti dengan operasi menghancurkan kapal-kapal perang militer AS serta kapal tanker di Selat Hormuz, Selat Gibraltar dan pelabuhan Singapura. Termasuk perencanaan pengeboman dan penghancuran Terusan Panama.
Transkrip pengakuannya diterjemahkan dari bahasa Arab dan disunting oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk menghilangkan bahan intelijen sensitif sebelum dipublikasikan. Sidang Khalid diajukan ke pengadilan bersama dua terdakwa lain yaitu Abu Faraj al-Libi dan Ramzi bin Al-Shibh.
Khalid adalah sosok paling menonjol di antara 14 tawanan "bernilai tinggi" yang baru-baru ini dipindahkan dari penjara rahasia CIA di luar negeri ke kamp Teluk Guantanamo di Kuba.
Ini kali pertama Khalid menjalani proses hukum sejak ia ditangkap di Pakistan bulan Maret 2003. Sidang pra-peradilan ini dikecam oleh kalangan pengacara dan aktivis HAM sebagai pengadilan sandiwara, tempat tertuduh tidak mendapatkan pengadilan yang fair.
Khalid disebut-sebut sebagai orang paling senior ketiga dalam al Qaeda sebelum ditangkap. Wartawan BBC Gordon Corera mengatakan, tidak ada hal baru dalam pengakuan Khalid dan transkrip interogasinya soal serangan 9/11 tersedia di internet. Arti penting pengakuan itu bersumber pada fakta ia membuat pernyataan dalam sidang pra-peradilan, yang kini bisa mengantar dia diajukan ke mahkamah militer, kata BBC.
