L999
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 44983
- Sejak
- 31 Mei 2008
- Pesan
- 1.587
- Nilai reaksi
- 38
- Poin
- 48
JAKARTA - Pebulutangkis Indonesia kembali berkoar pascakegagalan meraih satupun gelar di China Open Super Series 2008. Mereka ingin menebus kekecewaan itu saat turun di Hong Kong Super Series, 24-30 November 2008.
Optimistis Indonesia akan kembali berjaya disebabkan pemain unggulan seperti ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir. Lalu, Markis Kido/Hendra Setiawan di ganda putra. Serta Maria Kristin Yulianti dan Adrianti Firdasari di tunggal putri dipastikan ikut serta.
Kepastian kehadiran mereka setidaknya membuat peluang Indonesia merengkuh gelar super series terbuka lebar. Indonesia sebelumnya gagal total di China lantaran beberapa unggulan itu tidak ambil bagian.
Merah Putih saat itu hanya diwakili oleh Taufik Hidayat di tunggal putra. Itupun berdasarkan undangan dari panitia China Open Super Series 2008.
Meski demikian, keberadaan mereka di Hong Kong bukan karena pengiriman dari pelatnas PB PBSI lagi. Mereka menjalani itu berdasarkan inisiatif masing-masing alias melalui modal kantong sendiri.
Lilyana Natsir misalnya, pemain yang kerap disapa Butet ini harus mengeluarkan dana sendiri untuk tampil bersama Nova di ganda campuran. Padahal, pengiriman mereka mulai dari jadwal hingga akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh pelatnas sebelumnya.
Tapi, Butet enggan mempermasalahkan hal itu. Di benaknya, mencapai kemenangan di setiap pertandingan akan membayar usaha kerasnya menuju Hong Kong. "Kami akan berusaha mati-matian, apalagi kami berangkat dengan modal sendiri," kata Butet, Minggu (24/11/2008).
Butet memang ingin bersikap realistis, terutama saat menghadapi Wong Wai Hong/Koon Wai Chee asal Hong Kong di babak pertama. Mereka ingin jerih payah mengikuti turnamen ini akan berakhir manis.
Sementara di ganda putra, Markis/Hendra yang sebelumnya gagal unjuk gigi di China berambisi merebut turnamen ini. Mereka akan membidik kemenangan awal saat berjumpa pasangan Malaysia Hong Chieng Hun/Ng Kean Kok.
Maria pun tak mau ketinggalan. Ambisinya meledak saat menghadapi tunggal putri Kanada Anna Rice di babak pertama. "Saya datang ke sini bukan lagi dibiayai oleh pelatnas, tapi atas perjuangan klub. Saya bertekad akan tampil maksimal di sana," kata Maria beberapa waktu lalu.
Optimistis Indonesia akan kembali berjaya disebabkan pemain unggulan seperti ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir. Lalu, Markis Kido/Hendra Setiawan di ganda putra. Serta Maria Kristin Yulianti dan Adrianti Firdasari di tunggal putri dipastikan ikut serta.
Kepastian kehadiran mereka setidaknya membuat peluang Indonesia merengkuh gelar super series terbuka lebar. Indonesia sebelumnya gagal total di China lantaran beberapa unggulan itu tidak ambil bagian.
Merah Putih saat itu hanya diwakili oleh Taufik Hidayat di tunggal putra. Itupun berdasarkan undangan dari panitia China Open Super Series 2008.
Meski demikian, keberadaan mereka di Hong Kong bukan karena pengiriman dari pelatnas PB PBSI lagi. Mereka menjalani itu berdasarkan inisiatif masing-masing alias melalui modal kantong sendiri.
Lilyana Natsir misalnya, pemain yang kerap disapa Butet ini harus mengeluarkan dana sendiri untuk tampil bersama Nova di ganda campuran. Padahal, pengiriman mereka mulai dari jadwal hingga akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh pelatnas sebelumnya.
Tapi, Butet enggan mempermasalahkan hal itu. Di benaknya, mencapai kemenangan di setiap pertandingan akan membayar usaha kerasnya menuju Hong Kong. "Kami akan berusaha mati-matian, apalagi kami berangkat dengan modal sendiri," kata Butet, Minggu (24/11/2008).
Butet memang ingin bersikap realistis, terutama saat menghadapi Wong Wai Hong/Koon Wai Chee asal Hong Kong di babak pertama. Mereka ingin jerih payah mengikuti turnamen ini akan berakhir manis.
Sementara di ganda putra, Markis/Hendra yang sebelumnya gagal unjuk gigi di China berambisi merebut turnamen ini. Mereka akan membidik kemenangan awal saat berjumpa pasangan Malaysia Hong Chieng Hun/Ng Kean Kok.
Maria pun tak mau ketinggalan. Ambisinya meledak saat menghadapi tunggal putri Kanada Anna Rice di babak pertama. "Saya datang ke sini bukan lagi dibiayai oleh pelatnas, tapi atas perjuangan klub. Saya bertekad akan tampil maksimal di sana," kata Maria beberapa waktu lalu.