roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
SUMENEP - Sedikitnya 500 warga Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Pulau Poteran, Sumenep, ngluruk markas Polsek setempat, Sabtu (21/6) malam. Mereka mengamuk serta merusak kantor Mapolsek, termasuk mobil patroli yang diparkir di halaman mapolsek.
Tidak ada korban meninggal dalam kejadian itu, namun Kapolsek Talango AKP Edy Hariyanto terluka di kakinya akibat lemparan batu. Sedangkan anggota Polsek lainnya berhasil menyelamatkan diri ke belakang mapolsek.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, sekitar pukul 18.00 WIB, ratusan warga mendatangi mapolsek, menuntut agar seorang warganya, Anam, yang ditahan segera dibebaskan. Anam ditahan sebagai tersangka pembakaran rumah Dahri (65) yang dituduh warga sebagai dukun santet.
Massa menilai langkah polisi tidak tepat, karena telah membiarkan bebas dukun santet, sementara warga menuding dukun santet itulah yang telah membuat banyak warga yang keluarganya meninggal secara tidak wajar. Warga mengaku kecewa karena pelaku santet tersebut hanya diasingkan ke luar pulau Talango.
Massa yang sebagian besar ibu rumah tangga itu datang dengan beringas dan langsung masuk ke setiap ruangan di mapolsek yang terletak di Jl WR Supratman, Pulau Talango.
Kapolsek Talango AKP Edy Hariyanto yang memberikan penjelasan bahwa tersangka yang dicari telah ditahan di Polres Sumenep, sama sekali tak digubris warga. Massa tetap beringas meskipun beberapa kali tembakan peringatan diberikan oleh Kapolsek.
Massa terus mengamuk dengan melemparkan setiap benda yang ada di halaman mapolsek. Kaca-kaca kantor polsek dilempari batu hingga pecah berantakan. Mobil patroli yang diparkir di halaman tak luput dari amukan massa.
Kapolsek Edy Hariyanto yang mencoba menghalangi amukan warga akhirnya hanya bisa pasrah, apalagi kaki kirinya terluka akibat dilempari batu oleh massa. Anggota Polsek yang berjumlah delapan orang akhirnya juga lari menyelamatkan diri karena tidak kuasa menahan amarah ratusan orang itu.
Namun sebelum itu, aparat polsek telah meminta bantuan pasukan ke Polres Sumenep.
Setelah datang bantuan sekitar 100 personel dari Sumenep, barulah massa lari kocar-kacir. Kapolres Sumenep AKBP Drs Darmawan juga ikut dalam pengendalian situasi itu.
Setelah itu berbalik, 100-an polisi yang memburu warga hingga ke rumah mereka. Dalam penyisiran, polisi mengamankan enam warga yang diduga sebagai motor aksi perusakan.
Kapolres AKBP Drs Darmawan ditemui di Mapolsek Talango menyayangkan amuk massa tersebut, karena yang menangkap pelaku pembakaran rumah orang yang diduga tukang santet itu bukan anggota Polsek melainkan dari Polres Sumenep. “Pelakunya kami tangkap karena pengrusakan itu jelas pidana,''ujarnya.
Saat ini enam pelaku perusakan mapolsek telah juga dijebloskan ke sel Mapolres Sumenep. Mereka adalah HD, MN, MH, WI, SH, dan MS. “Kemungkinan masih ada keterlibatan orang lain dan kini masih dalam penyelidikan,” kata Kapolres.
Sementara Sekretaris Desa Cabbiyah, Kecamatan Talango, Abdur, mengatakan warganya emosi karena tak terima dengan penangkapan Anam. (st2)