• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tak Kunjung Cair, Uang Gaji Abdi Dalem dari Patungan Kerabat Keraton

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
spGqH.jpg

SOLO – Gaji abdi dalem Keraton Solo sampai pertengahan 2012 menggunakan dana swadaya kerabat keraton. Sebab, hingga saat ini dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk gaji abdi dalem tak kunjung cair.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo, mengakui gaji abdi dalem jika menurut kalender bantuan dari Pemprov Jateng belum cair sampai 14 bulan.

“Wong sampai sekarang dana hibah dari Pemprov Jateng aja belum turun, bagaimana abdi dalem terima gaji. Nah, gaji yang diterima abdi dalem selama enam bulan (Januari-Juni 2012) merupakan dana talangan dari kami. Uangnya dari swadaya kerabat keraton, atau bisa juga dari uang pribadi Gusti Wandansari,” ujar Winarno, saat ditemui wartawan, di area Keraton Solo, Rabu (20/2/2013).

Kendati gaji abdi dalem belum turun penuh, Winarno menyakini abdi dalem keraton masih loyal dengan pekerjaannya. Karena abdi dalem bekerja untuk pengabdian pada keraton, bukan semata mementingkan gaji.

“Ya secara manusiawi kami turut kasihan pada abdi dalem. Walau pun gaji yang diterima sedikit, tapi abdi dalem juga mengharapkan uang untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Winarno.

Pihak Keraton Solo, kata Winarno, juga tidak habis pikir dengan penyetopan dana hibah dari Pemprov Jateng. Padahal selama ini, kata Winarno, lembaga adat Keraton selalu melaporkan pertanggungjawaban atas penggunaan dana hibah yang cair sebesar Rp1,2 miliar/ tahun.

“Kami tidak pernah telat melampirkan LPj ke Pemprov. Nah, semestinya kan tidak ada yang dipersoalkan lagi. Hla tiba-tiba dana hibah dari pemerintah pusat melalui APBD I Jawa Tengah kok mendadak distop,” jelas Winarno.

Ihwal penyetopan dana hibah, pihak Keraton Solo telah menggandeng Ombudsman Jawa Tengah dan DIY untuk menanyakan perihal tersebut.

“Setelah dikonfirmasi, kami mendapati informasi kalau dana hibah langsung diberikan kepada Sinuhun. Mungkin saja mereka diberi pemahaman kalau dana hibah itu khusus untuk Sinuhun. Jadi, pencairannya kemungkinan diterima Sinuhun langsung. Padahal dana hibah demi kepentingan orang banyak,” jelas dia.

Selain itu, kata Winarno, lembaga adat Keraton Solo juga mencurigai pemberhentian dana hibah dari Pemkot Solo sebesar Rp300 juta/tahun mengalami hal serupa.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.