nurma
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 170780
- Sejak
- 25 Apr 2012
- Pesan
- 1.296
- Nilai reaksi
- 25
- Poin
- 48
Ada gula ada semut, setidaknya jadi ungkapan yang tepat untuk menggambarkan segmen skuter matik Tanah Air. Punya segmen pasar terbesar, membuat beberapa pabrikan berlomba lakukan penetrasi di segmen ini, meski ada juga yang hanya berspekulasi, dan akhirnya berdarah-darah.
Suzuki, sepertinya jadi salah satu merek yang mulai merasa tidak nyaman bermain di arena panas ini. Pihak Suzuki akhirnya berencana untuk menahan diri untuk bertarung pada di sini.
“Memang kalau kita lihat market, segmen Skutik memang besar. Tapi kembali lagi, sedemikian besarnya sehingga kebanyakan main di kelas bawah (entry level). Sementara posisi ini sangat sensitif,” ujar Yohan Yahya, Departement Head Sales and Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales, Senin (5/4/2016).
Yohan melanjutkan, sensitif yang dimaksud, adalah terkait dengan dengan harga, perang diskon, serta segmentasi konsumen yang dibidik.
“Dengan kondisi yang seperti itu, lebih baik kami tidak bermain di situ untuk sementara. Artinya kami tidak mulai lagi untuk jor-joran, namun kami masih eksis dengan produk Skutik yang ada,” ujar Yohan.
Jika melirik data penjualan domestik dalam dua bulan pertama 2016, memurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), kinerja penjualan Skutik Suzuki memang jauh tertinggal di bandingkan dua merek utama, Honda dan Yamaha. Cuma tercatat 3.611 unit, merupakan sumbangan dari empat model utama, yakni Address, Nex, Hayate, dan Burgman.
Sementara Honda sang pemimpin pasar, pada periode yang sama, total penjualan skutiknya mencapai 562.853 unit, diikuti Yamaha 159.241 unit. Namun, jika berbicara parah, merek TVS juga salah satunya, yang hanya menjual 45 unit.
Suzuki, sepertinya jadi salah satu merek yang mulai merasa tidak nyaman bermain di arena panas ini. Pihak Suzuki akhirnya berencana untuk menahan diri untuk bertarung pada di sini.
“Memang kalau kita lihat market, segmen Skutik memang besar. Tapi kembali lagi, sedemikian besarnya sehingga kebanyakan main di kelas bawah (entry level). Sementara posisi ini sangat sensitif,” ujar Yohan Yahya, Departement Head Sales and Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales, Senin (5/4/2016).
Yohan melanjutkan, sensitif yang dimaksud, adalah terkait dengan dengan harga, perang diskon, serta segmentasi konsumen yang dibidik.
“Dengan kondisi yang seperti itu, lebih baik kami tidak bermain di situ untuk sementara. Artinya kami tidak mulai lagi untuk jor-joran, namun kami masih eksis dengan produk Skutik yang ada,” ujar Yohan.
Jika melirik data penjualan domestik dalam dua bulan pertama 2016, memurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), kinerja penjualan Skutik Suzuki memang jauh tertinggal di bandingkan dua merek utama, Honda dan Yamaha. Cuma tercatat 3.611 unit, merupakan sumbangan dari empat model utama, yakni Address, Nex, Hayate, dan Burgman.
Sementara Honda sang pemimpin pasar, pada periode yang sama, total penjualan skutiknya mencapai 562.853 unit, diikuti Yamaha 159.241 unit. Namun, jika berbicara parah, merek TVS juga salah satunya, yang hanya menjual 45 unit.