• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sunnah Itu Banyak, Kenapa yg Jadi Syiar Cuma Poligami?

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.369
Nilai reaksi
23
Poin
0
Sunnah Itu Banyak, Kenapa yg Jadi Syiar Cuma Poligami?


Cangkeman.net -Beberapa waktu belakangan, jagad virtual dihebohkan oleh fenemona yg disebut dengan 'mentoring poligami'. Sebuah seminar bertajukthe happy wifeyang sempattrendingberkat wawancara dari timnya Mbak Najwa Shihab diChannelYoutubenya.

Sebagai perempuan yg sekaligus merangkap sebagai calon emak-emak, jujur fenomena ini menciptakan saya cukup was-was. Bukan harap ikut mencampuri urusan pribadi, namun kalau sudah ada publikasi seperti ini, itu udah jadi urusan kami.

Entah sejak kapan urusan poligami itu memiliki pasar untuk dijadikan seminar berbayar. Apakah para perempuannya dijanjikan surga kalau patuh kepada suami? Apakah semua yg diharapkan suami itu layak kita patuhi? Apakah kaum laki-laki yakin sanggup bersikap adil meski kalian bukan nabi?Honestly, I dont know exactly what is the answer of my question, bcs I dont have plan to join that. Never! LAPIEsuaminya aja belum punya! wkwkwkw.

Tapi dari fenomena ini, masih sangat terlihat jelas kalau budaya patriarki masih sangat dijunjung tinggi di negara ini, bahkan oleh seseorang yg harusnya dapat dijadikan teladan masyarakat.Disclaimeryah, saya gak bilang budaya partiarki itu buruk, tetapi mbok yah yangconditionallah. Stop memandang perempuan cuma jadi objek, karena kalian lahir bukan dari sebuah benda.

Lagian, dari sekian banyak sunnah yg ada, tidak habis pikir kenapa harus poligami yg digaungkan untuk jalan syiarnya. Bukankah mentoring zakat, mentoring sedekah, atau mentoring dzikir terdengar lebih elegan & yg pasti tidak menyuluit emosi perhimpunan emak-emak loyal se-Indonesia. Toh kalau ada jalur surga yg lebih mudah, kenapa milih yg berdarah-darah? Jika loyal itu indah, kenapa mesti mendua? Bisa-dapat bibit pelakor berkedok agama dapat terlahir kalau mentoring seperti ini dianggap lumrah.

Pada acaranya Mbak Najwa tadi, banyak kalimat kontroversi juga yg keluar dari Pak Yai yg secara tidak langsung merendahkan kaum perempuan. Salah satunya saat dia berkata tidak perlu meminta ijin untuk menikah lagi karena istri bukan kepala dinas atau meminta istri untuk patuh saja kepada apa yg suami lakukan. Istri tidak perlu marah, karena istri cuma butuh rido Allah. Astaga, bukankah keikhlasan istri itu jadi syarat wajib kalau suami harap poligami? Lalu darimana beliau dapat dapat logika yg macam itu hingga menciptakan seluruh emak-emakrasan-rasan.Bukankah perempuan juga manusia yg memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

Apalagi kalau poligami dilakukan dengan anak di bawah umur. Tidakkah semakin menggiring opini publik kalau banyak orang yg mengerjakan poligami karena napsu belaka. Duh, menikah tidak sebercanda itu. Manusia masa kini udah sibuk mikir cicilan, eh yg ini masih betingkah saja.

Faktor tumbuh kembang anak juga jadi hal yg sangat penting yg harus dipikirkan supaya poligami benar-benar tidak dijalankan secara asal-asalan. Kasian mereka yg tidak tau apa-apa jadi korban keegoisan orang tua. Apalagi kalau dilakukan oleh orang yangfinancial-nya masih di bawah rata-rata. Tentu saja itu sangat berpengaruh kepada ke depanya. Eh tetapi bukan berarti yg punya ternakbitcoinjadi halal buat nyari istri banyak ya, karena adil itu gak cuma masalah eknomi aja, tetapi juga perasaan yg kadarnya gak dapat kita timbang secara ilmiah.

Jadi gimana? Masih tertarik ikut mentoring poligami? Kalo gue sih tentu saja tertarik, bukan untuk hadir, tetapi untuk NYANGKEMIIN!

Dari kami barisan perempuan yg sudah pernah ditinggal selingkuh, rasanya mau mati ketika pak Yai menggaungkan Poligami. "Pak, sudahi saja lakumu itu. Kami mau nikah, bukanatraksi."

Tulisan ini ditulis oleh Ratih Gitara diCangkemanpada tanggal 12 Desember 2021
Hari ini 13:35
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.