Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.606
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Quote:
Gambar: Screnshootan Instagram
Welcome To My Thread
Quote:
Hallo, selamat malam, Gansist. Lama tidak berbagi berita. Apa kabar semua? Bay the way, selamat hari raya Idul Adha, ya. Mohon maaf lahir & batin.
Akhir-akhir ini berita tentang pelakor semakin marak saja. Anehnya lagi, para pelaku tidak lagi dipergoki oleh istri sah pria yg direbut atau keluarga maupun orang-orang terdekat korban, melainnya pelaku sendirilah yg dengan santai & bebas menyebarkan aib tersebut.
Entah dirasa sebagai tren atau sekadar pansos (panjat sosial). Atau memang karena tidak lagi memiliki rasa malu. Sehingga, perasaan bersalah karena sudah sengaja merebut kebahagiaan orang lain tidak jadi masalah bagi pelaku (pelakor).
Beberapa pekan lalu, ada perempuan yg membagikan gambar barang-barang mewah hasil dari berpacaran dengan suami orang. Dari tas bermerk hingga mobil sedan. Parahnya lagi, ia bahkan merasa bangga dengan apa yg ia dapatkan dari hasil memacari pria beristri.
Sekarang, beredar lagi vidio curahan hati seorang perempuan yg sedang memacari pria beristri. Ia mengaku cemburu ketika pria tersebut kembali ke rumah istri sahnya. Namun, sebagai simpanan, ia cuma dapat bersabar & menerima kenyataan, bahwa, kekasihnya akan tetap pulang & disambut hangat oleh anak & istri sahnya.
Bukannya mendapat simpati dari para penonton, perempuan (pelakor) tersebut malah mendapat banyak hujatan dari para netizen. Khusuhnya perempuan. Mereka merasa geram dengan pengakuan si pelaku.
Berikut vidio curahan hati si pelakor.
Quote:
Bagaimana dengan vidio di atas, Gansist? Bikin kesel, nggak, sih?! Emak-emak & perempuan sedunia dibikin gedek sama ni, pelakor. Curhat tentang nggak enaknya jadi pelakor, dikiran ada yg prihatin.
Boro-boro dapat pujian & sejuta rasa simpatik! Yang ada malah hujatan, dong!
Quote:
Jujur saja, ane heran dengan pikiran-pikiran pelakor jaman now. Bisa-dapatnya bangga berada dalam posisi sebagai perebut suami orang. Bukannya sembunyi-sembunyi, eh, yg ada malah terang-terangan.
Apakah ini salah android?
Gara-gara android yg dapat dibeli dengan mudah, segala sesuatu dapat dipamer ke sana ke mari lewat media sosial. Tidak cuma barang dagangan saja yg dipamer, hubungan terlarang pun mejadi sesuatu yg lumrah untuk ditunjukkan ke publik.
Di jaman sebelum membludaknya pengguna android, memacari suami orang merupakan aib akbar yg sangat dirahasiakan. Bahkan, perbuatan itu menciptakan malu tujuh keturunan. Pelaku dapat dikucilkan oleh seluruh tetangga, bahkan keuarga sendiri tidak harap memihaknya. Saking tercela & memalukannya perbuatan itu.
Sekarang, merebut suami atau istri orang malah dijadikan konten & topik hangat yg disebarkan ke media sosial. Di mana, ada jutaan manusia dapat menyaksikan aib tersebut. Namun, pelaku tidak merasa keberatan. Seolah-olah merebut suami orang adalah hal yg biasa & dapat dimakumi.
Apakah sulit jadi perempuan baik-baik?
Quote:
Jika tidak sanggup jadi alasan perempuan lain, bahagia. Setidaknya berhenti jadi sumber duka & perceraian untuk rumah tangga mereka.
Semenarik apa pun pria beristri, tetap saja mereka bukan opsi terbaik untuk dijadikan kekasih. Kecuali istrinya memang mengijinkan suami berpoligami. Tapi percayalahm, sebaik & setulus apa pun wanita. Mereka akan tetap cemburu & patah hati kalau suaminya juga mensayangi wanita lain.
Sekian thread dari ane. Ane harap para pelakor berhenti, & segera menyadari perbuatannya. Bahwa, mensayangi & mengharapkan yg bukan miliknya adalah, salah!
Wassalam
Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini
Bima, 03 Agustus 2020
Hari ini 21:13Gambar: Screnshootan Instagram
Welcome To My Thread
Quote:
Hallo, selamat malam, Gansist. Lama tidak berbagi berita. Apa kabar semua? Bay the way, selamat hari raya Idul Adha, ya. Mohon maaf lahir & batin.
Akhir-akhir ini berita tentang pelakor semakin marak saja. Anehnya lagi, para pelaku tidak lagi dipergoki oleh istri sah pria yg direbut atau keluarga maupun orang-orang terdekat korban, melainnya pelaku sendirilah yg dengan santai & bebas menyebarkan aib tersebut.
Entah dirasa sebagai tren atau sekadar pansos (panjat sosial). Atau memang karena tidak lagi memiliki rasa malu. Sehingga, perasaan bersalah karena sudah sengaja merebut kebahagiaan orang lain tidak jadi masalah bagi pelaku (pelakor).
Beberapa pekan lalu, ada perempuan yg membagikan gambar barang-barang mewah hasil dari berpacaran dengan suami orang. Dari tas bermerk hingga mobil sedan. Parahnya lagi, ia bahkan merasa bangga dengan apa yg ia dapatkan dari hasil memacari pria beristri.
Sekarang, beredar lagi vidio curahan hati seorang perempuan yg sedang memacari pria beristri. Ia mengaku cemburu ketika pria tersebut kembali ke rumah istri sahnya. Namun, sebagai simpanan, ia cuma dapat bersabar & menerima kenyataan, bahwa, kekasihnya akan tetap pulang & disambut hangat oleh anak & istri sahnya.
Bukannya mendapat simpati dari para penonton, perempuan (pelakor) tersebut malah mendapat banyak hujatan dari para netizen. Khusuhnya perempuan. Mereka merasa geram dengan pengakuan si pelaku.
Berikut vidio curahan hati si pelakor.
Quote:
Bagaimana dengan vidio di atas, Gansist? Bikin kesel, nggak, sih?! Emak-emak & perempuan sedunia dibikin gedek sama ni, pelakor. Curhat tentang nggak enaknya jadi pelakor, dikiran ada yg prihatin.
Boro-boro dapat pujian & sejuta rasa simpatik! Yang ada malah hujatan, dong!
Quote:
Jujur saja, ane heran dengan pikiran-pikiran pelakor jaman now. Bisa-dapatnya bangga berada dalam posisi sebagai perebut suami orang. Bukannya sembunyi-sembunyi, eh, yg ada malah terang-terangan.
Apakah ini salah android?
Gara-gara android yg dapat dibeli dengan mudah, segala sesuatu dapat dipamer ke sana ke mari lewat media sosial. Tidak cuma barang dagangan saja yg dipamer, hubungan terlarang pun mejadi sesuatu yg lumrah untuk ditunjukkan ke publik.
Di jaman sebelum membludaknya pengguna android, memacari suami orang merupakan aib akbar yg sangat dirahasiakan. Bahkan, perbuatan itu menciptakan malu tujuh keturunan. Pelaku dapat dikucilkan oleh seluruh tetangga, bahkan keuarga sendiri tidak harap memihaknya. Saking tercela & memalukannya perbuatan itu.
Sekarang, merebut suami atau istri orang malah dijadikan konten & topik hangat yg disebarkan ke media sosial. Di mana, ada jutaan manusia dapat menyaksikan aib tersebut. Namun, pelaku tidak merasa keberatan. Seolah-olah merebut suami orang adalah hal yg biasa & dapat dimakumi.
Apakah sulit jadi perempuan baik-baik?
Quote:
Jika tidak sanggup jadi alasan perempuan lain, bahagia. Setidaknya berhenti jadi sumber duka & perceraian untuk rumah tangga mereka.
Semenarik apa pun pria beristri, tetap saja mereka bukan opsi terbaik untuk dijadikan kekasih. Kecuali istrinya memang mengijinkan suami berpoligami. Tapi percayalahm, sebaik & setulus apa pun wanita. Mereka akan tetap cemburu & patah hati kalau suaminya juga mensayangi wanita lain.
Sekian thread dari ane. Ane harap para pelakor berhenti, & segera menyadari perbuatannya. Bahwa, mensayangi & mengharapkan yg bukan miliknya adalah, salah!
Wassalam
Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini
Bima, 03 Agustus 2020