• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sriwijaya Air Mendarat Darurat di Palembang

Bulubabi

IndoForum Junior B
No. Urut
6034
Sejak
4 Sep 2006
Pesan
2.583
Nilai reaksi
238
Poin
63
Sriwijaya Air Mendarat Darurat di Palembang
Sabtu, 17/03/2007

PALEMBANG(SINDO) – Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-200 nomor penerbangan SJ-075 rute Jakarta–Pangkalpinang, kemarin terpaksa mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Sumatera Selatan.

Dugaan sementara, pendaratan darurat ini karena kerusakan mesin. Pesawat tersebut mendarat darurat pada pukul 17.46 WIB setelah mendapat persetujuan dari air traffic control (ATC) di Bandar Udara SMB II. ”Kita mendapat informasi pukul 17.31 WIB dari Sriwijaya Air untuk mendarat darurat dan langsung kita perbolehkan,” ujar salah satu staf Air Traffic Control (ATC) yang enggan namanya dipublikasikan,Jumat (16/3).

Pesawat Sriwijaya Air tersebut sudah berada di landasan SMB II sementara 136 penumpangnya masih berada di ruang tunggu bandara. Kondisi pesawat sendiri sedang dalam perbaikan dan berada di ground Bandara SMB II Palembang. ”Perbaikan pesawat akan membutuhkan waktu yang lama karena ada material yang dipesan,” ujar Handi, supervisor ATC SMB II Palembang,kemarin.

Dia menambahkan, kerusakan mesin tersebut sangat sulit dilakukan sehingga membutuhkan waktu lama. ”Kita tidak bisa memprediksi sampai kapan pesawat akan diperbaiki,” imbuhnya. Hingga pukul 19.00 WIB tadi malam, 136 penumpang pesawat malang itu masih berada di ruang tunggu bandara internasional SMB II.

Handi yang dihubungi melalui ponselnya menambahkan, sebanyak 136 penumpang kemungkinan baru akan diberangkatkan dan diangkut menggunakan pesawat Sriwijaya Air lainnya yang akan remain overnight (ron) di Bandara SMB II. ”Pesawat itu bisa dipergunakan untuk mengangkut penumpang sehingga tidak telantar di bandara,”tambahnya.

Namun hingga kemarin, pesawat yang dikabarkan berangkat dari Jakarta menuju Palembang belum juga datang,padahal rencananya armada tersebut tiba pukul 19.30 WIB. Juru Bicara Sriwijaya Air Rico mengaku baru mendengar sekilas tentang kabar itu, sehingga tidak dapat memberikan penjelasan lebih terperinci.

Pembekuan AOC

Sementara itu, Departemen Perhubungan (Dephub) membantah akan melikuidasi atau menutup usaha sebuah maskapai berjadwal domestik pekan depan, menyusul kejadian kecelakaan pesawat akhir-akhir ini. Namun, pekan depan,Dephub akan mengumumkan peringkat maskapai domestik berdasarkan tingkat kepatuhan pada aturan keselamatan dan keamanan penerbangan, sekaligus mengambil tindakan tegas terhadap izin operasi operator (Air Operator Certificate/AOC).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi Mulyawan Suyitno mengatakan, likuidasi yang disampaikan Tim Nasional (Timnas) Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi (EKKT) beberapa waktu lalu di Gedung Dephub maksudnya adalah pencabutan atau pembekuan AOC. ”Jika likuidasi persepsinya seperti bank yang ditutup atau SIUP-nya (surat izin usaha penerbangan), maskapai dicabut,” kata Budhi.

Data Dephub mencatat, hingga saat ini telah menerbitkan 40 SIUP yang sepuluh di antaranya sudah dicabut.Pencabutan terakhir dilakukan pada SIUP milik Bumi Cendrawasih Airlines di awal Januari 2007. Kemudian hingga 13 Februari 2007, diketahui total SIUP yang pernah diterbitkan untuk perusahaan penerbangan niaga berjadwal sebanyak 40 SIUP dan masih berlaku 30 SIUP. Dari 30 SIUP itu,ternyata yang belum operasi (karena belum memiliki AOC) sebanyak tiga, sedangkan pemilik AOC sebanyak 27 perusahaan.

Dari 27 perusahaan pemegang AOC tersebut, sebelas di antaranya sedang tidak beroperasi, seperti PT Bouraq Indonesia dan Star Air. Saat ini, tiga maskapai pemilik SIUP yang sedang mengurus AOC adalah Lorena Air, Golden Air, dan Linus Airways. Budhi menjelaskan, tindakan tegas yang diumumkan pekan depan tersebut,bisa jadi pembekuan atau pencabutan AOC maskapai. Jadi, tegas dia,pekan depan selain pengumuman peringkat maskapai juga akan ada pembekuan atau pencabutan AOC maskapai.

Peringkat maskapai,terang dia, antara lain diperoleh dari hasil audit oleh tim independen yang sudah berjalan sejak 2006 dan pembinaan selama ini, di samping catatan terakhir maskapai. ”Pemeringkatan ini terbagi tiga, yaitu yang memenuhi seluruh regulasi keselamatan dan keamanan penerbangan, lalu yang hanya sebagian tidak memenuhi dan diberi kesempatan untuk memenuhi, ketiga, adalah yang sangat parah (tidak patuh) dan masih diberi pembinaan serius dan jika tidak bisa akan dicabut AOC-nya,”papar Budhi.

Namun, Budhi enggan memerinci apakah pencabutan AOC maskapai itu mengarah kepada sebelas maskapai yang sedang tidak beroperasi selama ini. Dia hanya menekankan, tindakan tegas terhadap maskapai tersebut, antara lain bertujuan untuk menjadikan urusan AOC transparan dan mudah.
 
satu lagi dari indonesia /swt
 
one again /swt /swt nyawa jadi taruhannya /swt /sob
 
again2.... lengkap sudah semuanya ..... Adam, batavia, garuda, sriwijaya, yg dulu lion kan?? apa berikutnya menyusul bouraq, air asia/? /? /hmm

balik ke jaman dulu juga males banget.... naek kapal udah lama, mabok laut, resiko juga sama.... trus naek apan dunk.... /sob /sob /sob
 
mana neh yg aman... /omg /omg /omg
 
taon 2007 byk bgt bencana buat transportasi nasional

Tanya kenapa ?
 
jalan kaki aja deh /swt or klo ga jalan darat naikmobil or motor tp jauh bgt /swt
 
mo jalan kaki bagaimana cc/?
wong semarang ke banjarmasin lewat lautan gitu.../sob /sob

Kayanya menteri transportasinya harus yg bener2 isa ngatasi masalah ini secepatnya deh.... dan jangan suka beli barang bekas /swt
 
hrs ada batasan umur tuh untuk alat transportasi tuh /no1
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.