• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sindrom Insensitivitas Androgen, Kelainan Jenis Kelamin pada Bayi Laki-laki

jennywijaya

IndoForum Newbie A
No. Urut
288379
Sejak
10 Nov 2020
Pesan
318
Nilai reaksi
1
Poin
18
Salah satu cara mengetahui jenis kelamin bayi yaitu melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Jenis kelamin bayi bisa dilihat dengan USG saat usia kehamilan memasuki 14 minggu

Selain mengetahui jenis kelamin bayi, pemeriksaan ini berguna memantau perkembangan dan kesehatan bayi secara keseluruhan.

USG juga dapat memantau lebih dini saat janin mengalami kelainan,termasuk kelainan pada jenis kelamin. Di dunia medis, hal ini mungkin terjadi dan disebut dengan sindrom insensitivitas androgen.

Bayi yang mengalami sindrom ini mengalami kelainan genetika yang menyebabkan bayi laki-laki terlahir dengan jenis kelamin ganda atau jenis kelamin perempuan.

Apa itu sindrom insensitivitas androgen?
Sindrom insensitivitas androgen adalah suatu kondisi yang memengaruhi perkembangan seksual sebelum lahir dan selama masa pubertas.

Orang dengan sindrom insensitivitas androgen secara genetik adalah laki-laki (memiliki kromosom X dan Y), namun memiliki sifat fisik seperti wanita. Sindrom ini terjadi karena mutasi pada kromosom X yang menyebabkan tubuh tidak dapat merespon hormon seks pria tertentu (androgen).

Sindrom ini terjadi pada 2 sampai 5 per 100.000 orang yang secara genetik adalah laki-laki.

Ciri-ciri seseorang mengidap sindrom insensitivitas androgen
Ciri-ciri dan gejala sindrom insensitivitas androgen berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Saat ini dikenal ada dua jenis sindrom insensitivitas androgen, yaitu:

  • Sindrom Insensitivitas Androgen Komplit (complete androgen insensitivity syndrome/CAIS)
  • Sindrom Insensitivitas Androgen Parsial (partial androgen insensitivity syndrome/PAIS)
Sindrom Insensitivitas Androgen Komplit (complete androgen insensitivity syndrome/CAIS)
Pada sindrom insensitivitas androgen komplit, hormon testosteron tidak direspon sama sekali oleh tubuh, sehingga bayi laki-laki akan terlihat seperti bayi perempuan sepenuhnya. Kondisi ini terjadi pada 1 dari 20 ribu bayi.

Gejala dan tanda yang muncul pada sindrom insensitivitas androgen komplet (CAIS) adalah:

  • Memiliki vagina, tetapi tidak memiliki rahim dan indung telur
  • Memiliki kedalaman vagina yang pendek, sehingga sulit berhubungan seks
  • Mengalami pertumbuhan payudara yang normal saat masuk masa pubertas, tetapi memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dari wanita seusianya
  • Tidak mengalami menstruasi dan pertumbuhan bulu ketiak atau rambut kemaluan saat pubertas
  • Mengembangkan sedikit atau tidak ada rambut kemaluan dan ketiak
Pada sindrom insensitivitas androgen komplit, tidak terlihat jelas sejak lahir, karena bayi yang terkena memiliki alat kelamin wanita - termasuk vagina dan labia (lipatan kulit di kedua sisi lubang vagina).

Mereka biasanya dibesarkan sebagai perempuan dan memiliki identitas gender perempuan.

Gejala pertama yang jelas sering tidak muncul sampai masa pubertas, yang dimulai pada sekitar usia 11 atau 12 tahun.

Sindrom Insensitivitas Androgen Parsial (partial androgen insensitivity syndrome/PAIS)
Pada sindrom insensitivitas androgen parsial, sebagian tubuh masih merespons androgen. Orang dengan insensitivitas androgen parsial dapat memiliki alat kelamin wanita, pria, atau di antara keduanya (intersex). Biasanya penderita sindrom insensitivitas androgen parsial terlahir sebagai pria, namun akan mengalami pembesaran payudara saat pubertas.

Perkembangan anak dengan sindrom insensitivitas androgen parsial (PAIS) dapat bervariasi, antara lain:

  • Memiliki penis yang sangat kecil atau klitoris yang membesar (organ seksual yang membantu wanita mencapai klimaks seksual) namun tidak memiliki rahim
  • Kriptorkismus, yaitu testis tidak turun ke dalam skrotum saat lahir
  • Pertumbuhan payudara (ginekomastia) pada penderita laki-laki
  • Mengalami hipospadia - di mana lubang di mana urin keluar dari tubuh berada di bagian bawah penis, bukan di ujungnya
Anak-anak dengan PAIS biasanya dibesarkan sebagai anak laki-laki, meskipun mereka mungkin mengalami perkembangan penis yang buruk selama masa pubertas dan mengembangkan payudara kecil.

Kebanyakan anak dengan PAIS yang dibesarkan sebagai anak laki-laki akan menjadi tidak subur.

Namun beberapa anak dengan PAIS dibesarkan sebagai perempuan. Seperti penderita CAIS, anak perempuan penderita PAIS tidak memiliki rahim atau ovarium dan tidak akan bisa hamil.

Komplikasi Sindrom Insensitivitas Androgen
Sejumlah komplikasi yang dapat timbul akibat sindrom insensitivitas androgen adalah:

  • Masalah psikologis, seperti malu atau marah, serta menghindari interaksi sosial
  • Perkembangan penis yang tidak normal, pertumbuhan payudara, dan kemandulan pada pasien PAIS yang dibesarkan sebagai laki-laki
  • Kanker testis, akibat testis yang tidak diangkat setelah pasien CAIS memasuki masa puber
  • Tidak dapat memiliki keturunan pada pasien yang dibesarkan sebagai perempuan, karena tidak memiliki rahim dan indung telur
Menderita sindrom insensitivitas androgen tentu tidak akan mudah Mereka mungkin membutuhkan dukungan untuk memahami bahwa seks dan gender tidak sesederhana yang diajarkan di sekolah.

Selain itu, mungkin sulit bagi individu mana pun untuk mengatasi infertilitas. Bagi sebagian orang, mengetahui bahwa mereka tidak akan pernah bisa memiliki anak kandung bisa sangat menghancurkan.

Mereka mungkin mempertanyakan feminitas maupun maskulinitas mereka. Mereka mungkin juga bertanya-tanya apakah mereka bisa memiliki hubungan yang sukses.

Karena itu, mencari dukungan, baik dari orang lain dengan kondisi serupa atau orang lain yang berurusan dengan infertilitas permanen mungkin membantu.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.