• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Setelah Disalati di Masjid, Jenazah Wanita kena Aids Langsung Dimakamkan

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Kt (33), penderita AIDS, yang meninggal dunia di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Jumat (9/10/2015) siang, dimakamkan di desa kelahirannya, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kab Blitar.
Tanpa sempat dibawa ke rumah keluarganya, ia langsung dimakamkan.

"Tadi, setelah disalati di masjid (Al Falah, desa setempat), jenazahnya langsung dimakamkan," kata Hari Budi Setiawan, Kades Krisik, Jumat (9/10/2015).

Karena keluarganya enggan ketempatan, maka yang mengurusi jenazah mantan TKW di Malaysia selama empat tahun itu, semuanya adalah Hari. Mulai, membawa pulang dari RSUD Ngudi Waluyo, sampai disalati di masjid, bahkan sampai pemakaman.

"Kami kasihan sehingga kami berusaha agar ia dimakamkan dengan layak. Setelah semunya sudah terlaksana, kami plong. Bahkan, nanti kami usahakan, dilaksanakan tahlil di masjid saja," paparnya.
KT meninggal dunia di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Jumat pukul 10.15. Soal penyebabnya, dr Loeqijanna, Direktur RSUD Ngudi Waluyo, tak bisa menjelaskan, apalagi dipublikasikan. Cuma pagi itu, kesehatannya tiba-tiba ngedrop.

Perlu diketahui, Kt adalah mantan TKW di Malaysia selama empat tahun. Namun, ia dipulangkan pemerintah Malaysia karena ketahuan terkena AIDS. Saat dipulang oleh pemerintah Malaysia, ia tak langsung diserahkan ke keluarganya.

Namun, tiba di Indonesia, Kamis (27/8) lalu, ia ditaruh di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), Jakarta selatan. Baru Sabtu (29/7), ia dijemput oleh Dinas Sosial Pemkab Blitar.
Selanjutnya, ia diantarkan pulang ke rumah pamannya, di Kecamatan Gandusari. Sebab, ia sudah tak punya keluarga karena sejak bayi ditinggal ibunya meninggal dunia dan bapaknya tak diketahui keberadaannya. Dua hari berada di rumah pamannya, korban yang diketahui masih lajang itu dijemput petugas Dinas Kesehatan Pemkab Blitar dan langsung dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo.

Saat dibawa ke RS itu, kondisi kesehatannya cukup mengkhawatirkan karena badannya sangat kurus dan tak bisa apa-apa. Jangankan berjalan, sekadar makan saja susah sehingga hanya diinfus. Untuk ke kamar mandi saja, ia tak bisa sehingga harus disiapkan tempat khusus di tempat tidurnya untuk dipakai buang air kecil.
Namun, seminggu kemudian, kondisinya berangsur-angsur membaik. Bahkan, ia sudah bisa jalan-jalan sendiri. Akhirnya, Jumat (11/9/2015) lalu, oleh pihak RS, ia dinyatakan sudah sehat dan diperbolehkan pulang karena tinggal pemulihan kesehataannya saja.

Namun, keluarganya tak ada yang menjemputnya. Katanya, keluarga pamannya tak mau ditempati akibat takut dengan penyakit yang diderita keponakannya itu. Akhirnya, korban tetap tinggal di RS.
Meski statusnya bukan lagi pasien, namun pihak RS masih merawatnya. Mulai ditempatkan di ruangan, yang layaknya pasien, juga masih diberi makan.

Rencananya, jenazah korban akan dimakamkan di desa asalnya, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari. Namun, keluarga dan masyarakat setempat meminta, agar jenazahnya saat dipulangkan sudah dimandikan, sehingga tinggal dimakamkan saja.

"Itu permintaan warga dan keluarga seperti itu. Saat ini kami masih mengurusi di rumah sakit," kata Hari Budi Setiawan, Kades Krisik, Jumat (9/10/2015).
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.