• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Hingga Beku! Kok Tega?

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.659
Nilai reaksi
23
Poin
0
Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Criminal Scene

emoticon-Cool


"Tidak semua kehamilan diharapkan", itulah kalimat yg cocok untuk menggambarkan isi hati Veronique Courjault setelah didakwa atas kasus pembuhan kepada tiga bayinya sendiri. Padahal Veronique diketahui sebagai ibu yg sangat baik & sayang kepada dua putranya yg lahir sebelum ketiga bayi malang tersebut. Lantas kenapa ia malah menghabisi bayinya itu diam-diam? Motif apa yg mendasari Veronique mengerjakan tindakan keji & tak manusiawi tersebut? Inilah dia kronologi singkat kasus "Affaire des Bbs Congls" atau "Kasus Bayi Beku" yg menggemparkan Korea Selatan & Prancis bertahun-tahun lalu.

Selamat Membaca
____________________________

Background Pasangan Couljault

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Veronique Caurjault atau Fivre Veronique adalah wanita kelahiran 1968 berkewarganegaraan Prancis. Ia menikah dengan Jean Louis-Courjault pada tahun 1994 di Prancis & sudah dikaruniai dua putra- nama mereka dirahasiakan-- yg lahir pada tahun 1995 & 1997. Mereka memiliki rumah di area Tours, Prancis, tetapi harus pindah ke Korea Selatan pada tahun 2002 karena Jean- seorang insinyur mesin- mendapat tugas di sana. Di Korsel mereka tinggal di wilayah Seorae-- kawasan yg didominasi oleh imigran Prancis- & tinggal di villa kelas menengah. Kesaksian para ibu yg tinggal di lingkungan tersebut, Veronique adalah ibu yg baik & suka bersosialisasi. Mereka bahkan rutin mengerjakan yoga bersama sambil menghabiskan waktu luang.

***

Awal Mula Kasus

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Setelah menikmati liburan singkat bersama keluarga di rumah mereka di Prancis, Jean akhirnya harus kembali ke Korea Selatan seorang diri sementara Veronique melanjutkan liburan musim panas bersama putra mereka.

Hari itu pada 23 Juli 2006, Jean yg kegirangan karena mendapat ikan segar dari seorang teman Koreanya, bermaksud untuk menyimpan ikan tersebut dalam freezer yg terletak di ruangan penyimpanan makana mereka di lantai dasar-- Jean sendiri mengaku jarang masuk ke sana. Ketika asyik melongok ke dalam mesin pendharap tersebut, pandangan Jean tertuju pada kantong hitam yg tampak mencolok di antara tumpukan kantong supermarket.

Awalnya Jean mengira itu adalah sisa persediaan daging yg disimpan Veronique di sana. Jean pun sangat terkejut setelah membuka kantong tersebut-- di dalamnya terdapat bayi beku yg Jean tidak tahu milik siapa. Jean juga menemukan bungkusan serupa di sudut freezer yg lain-- isinya pun sama- bayi beku yg mengerikan. Di tengah keterkejutan itu, Jean meminta bantuan kepada temannya untuk melaporkan penemuan tersebut pada polisi.

***

Penyelidikan Dilakukan

Polisi Korea langsung menanggapi laporan tersebut. Untuk menemukan siapa pemilik bayi-bayi itu, polisi mulai menyelidiki orang-orang yg tinggal di sekitar villa Jean, mulai dari pembantu rumah tangga, tetangga, bahkan remaja SMP yg sering melintas di depan rumah itu. Sayang sekali polisi tidak menemukan petunjuk apa-apa. Akhirnya Jeanlah yg diinterogasi oleh polisi-- yg langsung disangkal Jean dengan menyatakan kalau itu bukan bayinya sebab istrinya tidak pernah hamil sejak kelahiran anak terakhir mereka. Karena tak ada bukti yg menunjukkan keterlibatan Jean, polisi pun melepaskan Jean dari tuduhan bahkan mengizinkannya kembali ke Prancis untuk menemui istri & anak-anaknya.

***

Hasil Test DNA yg Mengejutkan

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Polisi terus melanjutkan penyelidikan yaitu dengan mengerjakan tes DNA antara bayi-bayi itu dengan DNA Jean & Veronique- DNA Jean & Veronique diambil dari sikat gigi & barang-barang lain yg ada di villa Jean. Hasilnya sangat mencengangkan-- kedua bayi beku itu terbukti sebagai anak-anak Jean & Veronique. Akan tetapi hasil DNA ini malah menciptakan Jean kesal & menganggap kalau regu forensik Korea sangat tidak kompeten. Ia bahkan curiga kalau para penyelidik itu sudah bersekongkol dengan kompetitornya di Korea untuk mencemarkan nama baiknya. Karena sekali lagi, Jean masih bersikeras kalau bayi-bayi itu bukan anaknya karena istrinya tidak pernah hamil lagi.

***

Kasus Diambil Alih Prancis

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Karena tak bahagia dengan hasil penyelidikan Korea Selatan, maka pada 22 Agustus 2006, Jean & Veronique memutuskan untuk mengadakan konferensi pers untuk menyanggah tudingan tersebut. Karena itulah kasus ini pun jadi akbar di Prancis, & beberapa media Prancis ikut memandang sebelah mata hasil penyelidikan regu Korea. Lantas atas atas dasar kasus ini cuma melibatkan pasangan Prancis & tidak merugikan warga Korea mana pun, kepolisian Prancis pun meminta supaya kasus tersebut dialihkan saja kepada mereka yg kemudian disetujui oleh Korea Selatan.

***

Pelaku & Motif yg Tidak Terduga

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Jean & Veronique akhirnya ditetapkan sebagai terduga pelaku pembunuhan dalam kasus tersebut oleh pengadilan Prancis- yg mana sering disanggah Jean kalau dirinya tidak tahu apa-apa & kedua bayi beku itu bukan anaknya. Namun Veronique malah mengeluarkan pengakuan yg mengejutkan pada 12 Oktober 2006. Ia membenarkan bahwa kedua bayi itu adalah anak mereka & ia sendiri yg membunuhnya. Ia melahirkan bayi-bayi tersebut seorang diri- pada tahun 2002 & 2003 di villa Korea-- lalu membekap bayi tersebut dengan handuk hingga tewas sebelum disimpan dalam freezer. Dia juga membeberkan kalau dirinya pernah membakar bayi ketiga di perapian rumah mereka di Prancis pada tahun 1999. Atas pengkuan tersebut, Jean & Veronique resmi dijadikan tersangka.

***

Vonis & Pembebasan Jean dari Tuduhan

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


Di awal-awal penetapan keduanya sebagai tersangka, Veronique sempat diancam akan dijatuhkan sanksi seumur hidup. Ia bahkan mendapat gelar pembunuh berdarah dharap oleh media Prancis. Namun setelah pergelaran beberapa kali sidang, hakim malah membebaskan Jean dari tuduhan pada Januari 2009, sedangkan Veronique divonis bersalah dengan sanksi penjara (hanya) delapan tahun. Publik sangat tidak bahagia dengan keputusan ini karena dinilai terlalu ringan. Mereka juga merasa absurd dengan sikap Jean yg masih bersikukuh kalau istrinya tidak pernah hamil-- & ia sangat yakin dengan itu-- menciptakan publik semakin curiga-- bagaimana mungkin seorang suami tidak tahu istrinya sedang hamil?

Sampai akhirnya diumumkan bahwa Veronique mengidap gangguan psikologis Pregnancy Denials Disorders atau Penolakan Kehamilan.

***

Apa Itu Pregnancy Denials Disorders?

Seorang Ibu Bunuh & Simpan Jasad Bayinya di Kulkas Sampai Beku! Kok Tega?


PDD atau Penolakan Kehamilan adalah kondisi seseorang yg menyangkal kehamilannya. Ini merupakan gangguan kejiwaan yg menciptakan pengidapnya berusaha sekuat tenaga untuk mendoktrin diri sendiri kalau mereka tidak hamil yg ditunjukkan dengan sikap apatis akan gejala kehamilan, enggan untuk bersikap layaknya orang hamil, serta berpikir kalau mereka tidak hamil. Tubuh pengidap pun merespon penyangkalan ini dengan tidak memproduksi hormon-hormon kehamilan sehingga tanda-tanda kehamilan tidak terjadi. Singkatnya, pengidap PDD adalah orang yg positif hamil tetapi terlihat tidak seperti orang hamil.

Ada beberapa faktor yg menyebabkan seseorang menderita PDD di antaranya; keengganan memiliki anak, terjadinya kehamilan tidak diharapkan, kehamilan pertama, kehamilan di luar perencanaan serta riwayat traumat; gangguan jiwa; & mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Hal inilah yg terjadi kepada Veronique. Ia sadar kalau dirinya sedang hamil & terus menyangkal kehamilannya dengan mendoktrin diri bahwa anak-anak yg ia lahirkan bukanlah anaknya, melainkan 'hama pengganggu' yg harus dimusnahkan. Ketiadaan gejala kehamilan inilah yg menciptakan Jean tidak sadar kalau Veronique sedang hamil.

Kemudian terkuak fakta bahwa dulu Veronique mengalami masa kecil yg sulit. Ibu Veronique sering mengeluh & merasa tidak bahagia karena harus bekerja keras di kebun anggur keluarga untuk menghidupi ketujuh anaknya. Kondisi ini mempengaruhi persepsi Veronique kepada anak-anak-- di mana ia memutuskan untuk cukup dengan dua anak saja supaya hidupnya sejarah. Hal inilah yg memicu gejala PDD pada Veronique-- karena dari dalam dirinya sudah 'sepakat' untuk menolak kehamilan lain setelah anak keduanya lahir. Ia tidak harap kehadiran buah hatinya akan menciptakannya sengsara seperti yg ibunya keluhkan dulu.

***

Dampak Kasus

Terungkapnya kasus Veronique menciptakan banyak orang mulai memberikan perhatian serius kepada sindrom PDD. Mereka pun mulai mendapati kasus lain yg serupa di Prancis yg tentunya segera ditangani dengan cepat & tepat. Berkat kasus ini juga kepedulian, kepekaan, & pengetahuan akan kasus PDD semakin gencar disuarakan.

Oh iya, akhir dari kasus inilah pembebasan Veronique pada 17 Mei 2010 dengan alasan berkelakuan baik. Tapi Veronique tetap berada dalam supervisi & wajib memeriksakan kesehatan mentalnya ke lembaga yg ditetapkan pengadilan Prancis. Setelah hari itu Veronique & keluarganya memulai kembali kehidupannya yg baru, termasuk untuk beradaptasi kembali dengan kedua putranya yg sempat trauma dengan kasus ibunya.

Sekian
____________________________

Penulis: Hirarahmi
Ilustrasi: Google Image
Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

Hari ini 06:36
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.