Andy
IndoForum Founder
- No. Urut
- 1
- Sejak
- 20 Mar 2006
- Pesan
- 570
- Nilai reaksi
- 35
- Poin
- 28
Hubungan seksual antara seorang yang telah menikah dan seorang yang bukan pasangannya adalah perzinahan (adultery).
Sepuluh perintah Tuhan berisi larangan mengenai perzinahan, “Jangan berzinah” (Keluaran 20:14). Alasannya sangat sederhana: pernikahan adalah dasar dari masyarakat dan bersamaan dengan itu terdapat tanggung jawab pengasuhan anak. Karenanya, hubungan seksual di luar pernikahan tidak hanya membahayakan pernikahan, tetapi juga menghancurkan perasaan kebapakan atau keibuan terhadap anak-anak hasil pernikahan, dan memudarkan garis keturunan serta hubungan keluarga, klan maupun kesukuan.
Sedangkan percabulan (fornication) merupakan hubungan seks antara dua orang yang belum menikah. Rasul Paulus berkata bahwa hal itu adalah dosa terhadap tubuh. Ia mengatakan agar orang Kristen tidak melakukan percabulan sebagai dosa melawan diri sendiri dan Tuhan. Karena, tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus (lihat 1 Korintus 6:18-19). Paulus berkata bahwa apabila seorang pemercaya melakukan hubungan seksual dengan seorang pelacur (atau seseorang yang tidak bermoral), ia juga menyertakan Yesus kepada orang tersebut (lihat 1 Korintus 6:15-16).
Sangat penting untuk memahami bahwa baik orang yang melakukan percabulan maupun penzinah tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Surga (lihat 1 Korintus 6:9-10). Pada masa sekarang ini, kata percabulan jarang digunakan dan tindakan tidak bermoral antara orang yang belum menikah sudah dianggap suatu gaya hidup yang biasa. Namun demikian, hal itu tetaplah suatu dosa yang mencegah jutaan orang masuk ke surga, kecuali mereka bertobat.
Sepuluh perintah Tuhan berisi larangan mengenai perzinahan, “Jangan berzinah” (Keluaran 20:14). Alasannya sangat sederhana: pernikahan adalah dasar dari masyarakat dan bersamaan dengan itu terdapat tanggung jawab pengasuhan anak. Karenanya, hubungan seksual di luar pernikahan tidak hanya membahayakan pernikahan, tetapi juga menghancurkan perasaan kebapakan atau keibuan terhadap anak-anak hasil pernikahan, dan memudarkan garis keturunan serta hubungan keluarga, klan maupun kesukuan.
Sedangkan percabulan (fornication) merupakan hubungan seks antara dua orang yang belum menikah. Rasul Paulus berkata bahwa hal itu adalah dosa terhadap tubuh. Ia mengatakan agar orang Kristen tidak melakukan percabulan sebagai dosa melawan diri sendiri dan Tuhan. Karena, tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus (lihat 1 Korintus 6:18-19). Paulus berkata bahwa apabila seorang pemercaya melakukan hubungan seksual dengan seorang pelacur (atau seseorang yang tidak bermoral), ia juga menyertakan Yesus kepada orang tersebut (lihat 1 Korintus 6:15-16).
Sangat penting untuk memahami bahwa baik orang yang melakukan percabulan maupun penzinah tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Surga (lihat 1 Korintus 6:9-10). Pada masa sekarang ini, kata percabulan jarang digunakan dan tindakan tidak bermoral antara orang yang belum menikah sudah dianggap suatu gaya hidup yang biasa. Namun demikian, hal itu tetaplah suatu dosa yang mencegah jutaan orang masuk ke surga, kecuali mereka bertobat.