yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Sejak dua hari belakangan ini beredar video mesum, diduga lokasinya di Pamekasan, Madura, dan pelakunya pasangan kekasih warga Pamekasan, berusia belasan tahun.
Video mesum berdurasi 11 menit 49 detik itu beredar di Facebook, bukan direkam pelaku sendiri, melainkan seperti dipaksa orang lain yang menggerebeknya untuk melanjutkan hubungan badan.
Dalam dialognya itu menggunakan Bahasa Madura dialek Pamekasan. Lokasi mesum itu di areal semak-semak berdekatan dengan pinggir pantai, seperti di sekitar di salah satu tempat wisata di Pamekasan.
Pemeran pria mengekanan baju hitam dengan celana blue jeans. Sedang pemeran wanita memakai baju putih dan celana cokelat. Keduanya tertangkap basah warga sedang berbuat mesum di samping motor matic.
Tetapi warga berjumlah sekitar lima orang itu, bukan menghentikan tindakan mesum keduanya dan mengusirnya jauh-jauh. Malah kedua insan berlainan jenis itu dipaksa melakukan hubungan intim dan direkam menggunakan kamera ponsel.
Keduanya terpaksa menuruti kehendak warga, karena jika menolak, mereka akan mengarak dengan mengancam akan melaporkan ke aparat desa dan polisi.
Di bawah ancaman dan tekanan itu, pemeran pria terpaksa mengikuti perintah warga. Meski pria seperti tidak mau melakukan karena malu, namun pemeran wanita diminta merangsang pria agar melakukan hubungan intim.
Akhirnya keduanya sama-sama melepaskan celananya dan melakukuan hubungan intim.
“Sudah tidak usah malu, langsung bermain sepuasnya. Ingat, kalau tidak mau, sekarang juga kami akan memanggil seluruh warga di sini dan aparat desa, biar menyaksikan ulahmu,” kata salah seorang pemuda.
Menurut Ali, salah seorang warga Pademawu, Pamekasan, beredarnya video mesum yang diunggah ke Facebook ini meresahkan masyarakat karena bisa dilihat kalangan remaja dan anak-anak.
Seperti disampaikan Zainullah, warga Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Menurutnya, beredarnya video mesum itu telah meresahkan masyarakat.
Apalagi sosial media Facebook banyak dikunjungi para remaja diPamekasan.
“Kami berharap, pelaku yang menggunggah video mesum ke FB ini segera ditangkap karena melanggar norma agama dan hukum,” kata Ali.
Video mesum berdurasi 11 menit 49 detik itu beredar di Facebook, bukan direkam pelaku sendiri, melainkan seperti dipaksa orang lain yang menggerebeknya untuk melanjutkan hubungan badan.
Dalam dialognya itu menggunakan Bahasa Madura dialek Pamekasan. Lokasi mesum itu di areal semak-semak berdekatan dengan pinggir pantai, seperti di sekitar di salah satu tempat wisata di Pamekasan.
Pemeran pria mengekanan baju hitam dengan celana blue jeans. Sedang pemeran wanita memakai baju putih dan celana cokelat. Keduanya tertangkap basah warga sedang berbuat mesum di samping motor matic.
Tetapi warga berjumlah sekitar lima orang itu, bukan menghentikan tindakan mesum keduanya dan mengusirnya jauh-jauh. Malah kedua insan berlainan jenis itu dipaksa melakukan hubungan intim dan direkam menggunakan kamera ponsel.
Keduanya terpaksa menuruti kehendak warga, karena jika menolak, mereka akan mengarak dengan mengancam akan melaporkan ke aparat desa dan polisi.
Di bawah ancaman dan tekanan itu, pemeran pria terpaksa mengikuti perintah warga. Meski pria seperti tidak mau melakukan karena malu, namun pemeran wanita diminta merangsang pria agar melakukan hubungan intim.
Akhirnya keduanya sama-sama melepaskan celananya dan melakukuan hubungan intim.
“Sudah tidak usah malu, langsung bermain sepuasnya. Ingat, kalau tidak mau, sekarang juga kami akan memanggil seluruh warga di sini dan aparat desa, biar menyaksikan ulahmu,” kata salah seorang pemuda.
Menurut Ali, salah seorang warga Pademawu, Pamekasan, beredarnya video mesum yang diunggah ke Facebook ini meresahkan masyarakat karena bisa dilihat kalangan remaja dan anak-anak.
Seperti disampaikan Zainullah, warga Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Menurutnya, beredarnya video mesum itu telah meresahkan masyarakat.
Apalagi sosial media Facebook banyak dikunjungi para remaja diPamekasan.
“Kami berharap, pelaku yang menggunggah video mesum ke FB ini segera ditangkap karena melanggar norma agama dan hukum,” kata Ali.
Terakhir disunting: