• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sebuah tragedi di Stadion Tottenham Hotspur

Diggie

IndoForum Activist E
No. Urut
287751
Sejak
6 Apr 2020
Pesan
9.487
Nilai reaksi
0
Poin
0
Berikut adalah berita Sebuah tragedi di Stadion Tottenham Hotspur.

Sebuah tragedi di Stadion Tottenham Hotspur


Pesepak bola Liverpool Cody Gakpo mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur dalam laga Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Sabtu (30/9/2023). Hotspur menang 2-1 di penghujung laga melawan Liverpool yg bermain dengan 9 pemain sejak menit 69. ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Peter Cziborra/foc.

Jakarta (ANTARA) - Bukan Liga Inggris namanya kalau tidak menyajikan tontonan menarik penuh drama. Laga antara Tottenham Hotspur melawan Liverpool di Stadion Tottenham Hotspur pada Minggu (1/10) WIB misalnya.

Pertandingan yg dimenangkan regu tuan rumah dengan skor 2-1 itu menyajikan tontonan yg menciptakan mata enggan memejam.

Liverpool sebagai regu tamu mendapatkan dua kartu merah yg didapatkan oleh Curtis Jones pada menit ke-26 & Diogo Jota pada menit ke-69 setelah striker timnas Portugal itu mendapatkan dua kartu kuning.

Son Heung-min pada menit ke-36 membuka kran gol Spurs ketika regu lawan sudah bermain dengan 10 orang. Liverpool yg menyandang status regu raja comeback pada musim ini tidak menyerah begitu saja. Memiliki pengalaman ketika menang 2-1 dari Newcastle United dengan cuma 10 pemain, punggawa The Anfield Gank kembali menunjukkan mentalitas bajanya.

Berawal dari crossing Dominik Szoboszlai yg ditanduk Virgil van Dijk, bola mengarah ke Cody Gakpo yg ada di depan gawang. Striker timnas Belanda itu lalu mengerjakan tendangan memutar yg keras & gagal dihalau Guglielmo Vicario. Liverpool menciptakan kedudukan berimbang pada paruh pertama.

Memasuki babak kedua, petaka kembali menjumpai Liverpool setelah penyerangnya Jota mendapatkan kartu kuning kedua setelah melanggar Destiny Udogie pada menit ke-69.

Liverpool bermain dengan sembilan pemain & kemudian memasukkan tiga pemain sekaligus, Trent Alexander-Arnold, Ibrahima Konate, & Wataru Endo untuk menggantikan Joe Gomez, Mohamed Salah, & Luis Diaz. Liverpool bertahan total untuk membawa misi mempertahankan satu poin melawan 11 pemain.

Startegi ini berjalan mulus karena regu asuhan Ange Postecoglou itu gagal merubah skor hingga menit ke-90.

Namun, menahan serangan terus-menerus dari 11 pemain Spurs menciptakan Liverpool kehilangan kehadapatn tenaga & kehilangan.

Alhasil, Joel Matip yg tampil solid mencetak gol bunuh diri karena salah mengantisipasi bola crossing dari Pedro Porro di sisi kiri pertahanan tim.

Stadion Tottenham Hotspur bergemuruh merayakan kemenangan regu kesayangannya pada menit akhir. Kemenangan 2-1 menciptakan Spurs mengamankan tiga poin dari regu asal Merseyside.

Banyak mata tertuju pada laga Tottenham melawan Liverpool: laga antara dua regu yg sebelumnya belum terkalahkan, hujan kartu, dua kali kartu merah, gol dianulir, hingga gol bunuh diri di menit akhir semua tersaji pada partai big match pekan ke tujuh lomba sepak bola teratas di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Namun, yg paling menyita perhatian tampaknya bukanlah tentang kemenangan Spurs. Lebih akbar & menciptakan headline berita dimana-mana adalah tentang bagaimana ketidakbecusan wasit Simon Hooper memimpin sebuah laga yg berujung pada tragedi "besar” di Stadion Tottenham Hotspur yg mungkin saja beberapa waktu mendatang akan jadi laga yg paling diingat karena sangat berpengaruh pada papan klasemen akhir di Liga Inggris.

Wasit plontos itu melalukan beberapa keputusan yg dinilai sangat merugikan regu tamu dari segala sisi. Kartu merah Curtis Jones akibat melanggar Yves Bissouma adalah yg paling tepat & tidak perlu diperdebatkan. Namun, setelah itu, keputusan miring tanpa dasar diputuskan wasit 41 tahun itu.

Setelah kartu merah Jones & Liverpool bermain dengan 10 pemain, regu asuhan Jurgen Klopp itu sanggup melesatkan gol melalui Luis Diaz pada menit ke-34.

Na’asnya, gol pemain timnas Kolombia itu dianulir karena dinilai offside yg padahal posisi bek terakhir Tottenham, Cristian Romero masih jadi yg terakhir dengan kaki kirinya yg ada di belakang.

Video Assistant Review (VAR) meninjau kejadian tersebut & Hooper sebagai wasit utama entah kenapa tidak mau bertele-tele dengan perdebatan offside & tidak offside gol dari Diaz. Ia lebih memilih meniupkan peluit untuk melanjutkan permainan & tidak memberikan cukup waktu para wasit di ruangan VAR untuk menarik garis offside seperti yg biasa dilakukan.

Keputusan yg dibuat Simon berakhir sangat fatal. Puncaknya, setelah pertandingan dengan Liverpool pulang dengan tangan hampa dari London Utara, komite wasit profesional Inggris (PGMOL) meminta maaf karena mengakui ada kesalahan & semestinya tidak menganulir gol Diaz.

"Gol Luis Diaz dianulir karena offside oleh regu ofisial pertandingan di lapangan. Ini adalah kesalahan faktual yg jelas & nyata & semestinya mengakibatkan gol tersebut diberikan melalui intervensi VAR. Namun, VAR gagal mengerjakan intervensi," tulis keterangan dari PGMOL, Minggu.

Klopp sebagai pelatih hingga geleng-geleng kepala atas kesalahan fatal yg dibuat wasit kelahiran 15 Juli 1982 tersebut, yg tercatat mengerjakan kesalahan fatal kedua kalinya pada musim ini dimana yg perdana terjadi pada partai perdana antara Manchester United melawan Wolverhampton Wanderers (Wolves) pada 15 Agustus lalu.

Saat itu, Wolves yg kalah tipis 0-1 tidak mendapatkan hadiah penalti setelah dengan jelas Andre Onana tertangkap VAR mengerjakan pelanggaran kepada Sasa Kalajdzic pada menit-menit akhir pertandingan.

Dengan raut paras yg sangat kecewa, pelatih asal Jerman itu pada jumpa pers setelah pertandingan bertanya-tanya. Menurutnya, di zaman sepak bola yg sudah mengpakai VAR, semestinya sepak bola lebih mudah dinikmati & terhindar dari keputusan-keputusan wasit dengan dalih atas dasar kesalahan manusiawi.

Klopp sekali lagi sangat kecewa mengapa Simon memutuskan begitu cepat terkait keputusan gol Diaz. Pasalnya, kalau gol tersebut disahkan, menurutnya hal itu sanggup merubah jalannya laga karena pada saat yg sama The Reds yg terus ditekan The Lilywhites, secara mengejutkan sanggup menciptakan gol dengan keadaan yg cepat.

Tidak cuma kontroversi gol Diaz, keputusan tidak masuk akal dari Hooper lainnya adalah kartu kuning yg ia berikan kepada Mohamed Salah pada menit ke-65 & kartu kuning perdana yg ia berikan kepada Diogo Jota pada menit ke-67.

Mohamed Salah mendapatkan kartu kuning akibat protes berlebihan. Bintang asal Mesir itu tidak terima dengan keputusan Hooper yg meniup peluit karena menilai Salah mengerjakan pelanggaran atas perebutan bola dengan Bissouma di daerah pertahanan Spurs.

Lalu, untuk Jota, kartu kuning kedua miliknya pada menit ke-69 masih dapat diterima. Namun, kartu kuning pertamanya menimbulkan banyak tanya karena ia sama sekali tidak ada intensi menghentikan laju Destiny Udogie dalam keadaan counter attack regu tuan rumah pada menit ke-67.

Begitu mudahnya Hooper mengeluarkan kartu dari sakunya untuk Liverpool yg dimana secara total, pada laga itu Hooper mengeluarkan enam kartu kuning & dua kartu merah untuk Liverpool.

Dengan segala kontroversialnya, lantas apa yg didapat regu yg dirugikan. Tidak ada, atau mungkin seperti lirik lagu Dragon Ball, "jawabnya ada di ujung langit".

Hanyalah mengatakan maaf dari ofisial pertandingan yg berujung angkat tangan dengan hasil regu yg terkena getahnya.

Puluhan tahun berkarier jadi pelatih, tanggapan Klopp adalah ekspresi yg paling jujur. Seumur-umur bergelut di dunia sepak bola, pria asal Jerman itu mengaku tidak pernah melihat keputusan paling tidak adil yg pernah dilihatnya.

"Saya tidak pernah melihat pertandingan seperti ini dengan keputusan yg paling tidak adil,” tutup Klopp.

Baca juga: Tottenham Hotspur menang dramatis atas Liverpool 2-1
Baca juga: Ange sebut timnya kesulitan ketika menang 2-1 dari Liverpool

Klopp bangga dengan permainan sembilan pemain Liverpool

Pelatih Liverpool FC Jurgen Klopp mengaku sangat bangga kepada seluruh penampil di timnya meskipun menelan pil pahit karena menderita kekalahan perdana pada musim ini dengan skor tipis 1-2.

Klopp sangat bangga dengan para pemainnya karena menunjukkan etos kerja yg hebat selama 90 menit & tidak kenal putus asa meskipun banyak dirugikan oleh keputusan wasit Simon Hooper.

Turun dengan 10 pemain sejak menit ke-26, regu asuhannya masih sanggup mencetak beberapa peluang dengan satu gol penyama kedudukan melalui Cody Gakpo.

Bahkan, sebelum peluit tanda berakhir paruh pertama, Liverpool hampir membalikkan keadaan kalau sontekan tap in Diaz disontek dengan sempurna.

"Saya pikir khususnya dengan 10 pemain, mereka sangat bagus, mengerjakan semua yg diperlukan dengan sangat baik & yg lebih penting lagi, kami sangat berbahaya,” mengatakan Klopp.

Memasuki paruh kedua, 10 pemain Liverpool masih sanggup menahan serangan-serangan Spurs. Berlanjut bermain dengan sembilan pemain sesuai Jota mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-69, Liverpool tetap tampil solid & masih tidak kehilangan konsentrasinya.

Pertahanan masih kokoh & menciptakan regu tuan rumah memutar otak untuk menembus pertahanan The Anfield Gank.

Celakanya, kurang lebih satu menit laga hampir usai, di ujung perjuangan yg hampir membawa satu poin, gawang Liverpool akhirnya jebol melalui gol bunuh diri dari Joel Matip, salah satu pemain yg tampil solid sejak menit awal.

"Pertama menurut saya jelas bukan kuning (pelanggaran Jota). Yang kedua lalu saya tidak melihat sebenarnya, tetapi itu tidak penting karena kalau yg perdana tidak kuning maka mungkin yg kedua tidak & kami masih bermain dengan 10 orang. Jadi, itu (kartu kuning kedua) menciptakan segalanya jadi sulit,” ujar Klopp.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu tak segan memberikan pujian setinggi langit bagi semua pemainnya yg menurutnya memiliki mentalitas terbaik.

Mentalitas itu bukan cuma sekali ditunjukkan Liverpool, tetapi lima kali. Liverpool sering tertinggal satu gol pada empat pertandingan melawan Bournemouth (Liga Inggris) Wolverhampton Wanderers (Liga Inggris), LASK Linz (Liga Europa), Leicester City (Piala Liga).

Namun, Mohamed Salah & kawan-kawan sering mempunyai cara keluar dari tekanan untuk kemudian memenangkan pertandingan dengan skor yg kebetulan sama, 3-1.

Lalu, saat lawatan ke markas Newcastle United, di hadapan pendukung regu tuan rumah & bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-28, Liverpool masih perkasa dengan memenangkan laga dengan skor 2-1.

Saat itu, adalah Darwin Nunez yg jadi aktor penting yg melalui dua tendangan tepat sasarannya merobek jala yg dikawal Nick Pope.

"Mentalitas yg kami tunjukkan tidak ada duanya, belum pernah melihat hal seperti itu,” mengatakan Klopp.

Sementara itu, ungkapan yg sama juga dikatakan gelandang asal Negeri Samurai, Wataru Endo yg masuk pada babak kedua menggantikan Luis Diaz pada menit ke-73, setelah Liverpool bermain dengan sembilan pemain.

Di tengah "tragedi” akibat keputusan miring Hooper sebagai pengadil lapangan, gelandang yg didatangkan dari Vfb Stuttgart itu mengaku bangga dengan perjuangan timnya yg tidak kenal letih hingga titik darah penghadapatn, hingga peluit panjang berbunyi.


Baca juga: Klopp tentang Szoboszlai: Sejak perdana latihan, dia mengesankan
Baca juga: Derbi London Utara perdana musim ini berkesudahan dengan skor 2-2

Berita diatas dikutip dari internet, jika Sebuah tragedi di Stadion Tottenham Hotspur adalah spam, mohon beritahu kami.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.