• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sayap Buatan Untuk Pasukan Khusus

magnum

IndoForum Activist C
No. Urut
1320
Sejak
27 Mei 2006
Pesan
14.143
Nilai reaksi
417
Poin
83
Teknologi Militer: Sayap Buatan Untuk Pasukan Khusus

pakaian_terbang-1.jpg

Seorang ahli dari Jerman sedang memperagakan “sayap kontak” tunggal yang berserat karbon ringan

Selama ini, manusia terus berkhayal agar “bisa terbang” di angkasa seperti burung. Khayalan ini mungkin segera akan bisa terwujud. Sebab kini, para ilmuwan Jerman telah menciptakan suatu “sayap kontak” yang ditambatkan dibadan, dengan menggunakan sayap buatan ini, maka pasukan khusus dapat terbang di angkasa, menyusup ke daerah musuh, dan mungkin dapat mencapai hasil pertempuran di luar dugaan.

Akurat, kedap suara dan tersembunyi.

Terbetik berita, bahwa sayap keras yang memiliki fungsi tersembunyi ini khusus dikembangkan oleh perusahaan ESG Jerman untuk pasukan khusus. Sayap yang diciptakan ini mirip dengan sepasang sayap pesawat selebar 6 kaki, dapat memungkinkan penerjun meluncur atau terbang dengan kecepatann maksimum 120 mil/jam, dan dapat mengangkut peralatan seberat 200 pon.

Produsen sayap buatan ini menyebutkan, bahwa sayap ESG memiliki kemampuan “100 % kedap suara”, “sangat sulit” dilacak oleh radar. Dan menurut penuturan ESG, bahwa pada pengembangan berikutnya sayap itu akan “dipasang suatu alat turbojet kecil”, dengan maksud lebih memperluas jangkauan geraknya.

Seorang pelopor terjun bebas asal Austria pernah mendemonstrasikan teknik yang menakjubkan ini. Dia terjun dari atas pesawat pada ketinggian 3000 mil di angkasa, dan 12 menit kemudian mendarat dengan selamat di dekat kota pelabuhan utara Perancis.

Ketika itu dia mengenakan setelan kinetik udara, memikul dan menambatkan sebuah sayap selebar 6 kaki, dia terbang melintasi laut dengan kecepatan 220 mil/jam, dan setiap maju 6 kaki di angkasa dia meluncur turun 1 kaki secara vertical. Saat berjarak di ketinggian 1000 kaki dari permukaan bumi, dia membuka parasutnya dan mendarat dengan selamat.


Pasukan khusus semakin kuat

Kini, para ilmuwan menyadari sayap kontak ini memiliki “potensi yang penting” dalam melaksanakan misi rahasia militer. Saat ini, pasukan khusus seperti angkatan udara kerajaan Inggris (SAS) masih mengandalkan berbagai macam teknik terjun payung, yaitu saat mendarat di posisi belakang musuh mungkin harus menerjunkan pasukannya melalui helikopter.

Dengan penggunaan sayap buatan ini, pasukan khusus yang memakai “sayap kontak” model ikat ini bisa diterjunkan ke daerah belakang musuh dengan lebih mudah. Sayap tunggal yang berserat karbon ringan ini dapat menerjunkan pasukan khusus dari ketinggian, meluncur dengan kecepatan 120 mil/jam, dapat mendarat dengan aman dalam keadaan nyaris tidak akan diketahui musuh.

Dengan bantuan persediaan oksigen, alat stabilisasi dan navigasi, pasukan khusus yang memakai sayap tetap ini dapat terjun ke daerah yang agak jauh dari garis musuh atau terjun dari atas sebuah pesawat angkut dari atas. Lagipula, pesawat bisa terbang mengikuti jalur penerbangan niaga, bisa terhindar dari pengamatan atau dicurigai musuh. Karena pesawat dapat terbang di luar jarak target musuh, sehingga dengan demikian, pasukan-pasukan khusus yang memakai “sayap kontak” yang didrop atau diterjunkan ini sangat aman.
 
sebenernya sayap seperti ini udah lama ada tapi terbatas pada bidang olah raga ada yang ingat iklan redbull ??atau tomb rider.....semuanya menggunakan teknologi sayap manusia ini....kelemahan terbesarnya adalah sulitnya pengendalian sayap ini dan di tambah lagi sesungguhnya sayap ini di bandingkan terbang lebih tepat di sebut meluncur dan mengambang menggunakan angin thermal so jadi kemungkinan besar penggunanaan sayap ini di gunakan untuk mendarat di lapangan udara musuh dan nyaris mustahil untuk mendarat pada saat perang kota walau angin thermal sangat banyak di antara gedung2 yang menjulang tapi mengingat ini bukan parasut....walaupun mendaratnya menggunakan parasut, besar dan berat kendala yang di temukan pada saat perang kota
 
mengenai pengendalian itu ada di tengan nya...
mengenai pendaratan mungkin mereka akan mendarat secara tegak tau kan kayak di Red Arlert2 yg Rocketer itu lhoo

dan ini bergerak dgn kecepatan 120mil/jam ~ 220mil/jam
masalah pendaratan rasanya tdk mungkin emndarat spt pesawat jet,

1 masalah lagi yaitu pada pilot nya sendiri....
jika pilot terkena peluru nyasar,hmmm rasanya baju pilot harus di sempurnakan
dgn teknologi microminiaturisasi elektronik serta teknologi pemintalan yg baik
lalu 1 lagi yaitu Helm Oksigen harus benar2 mencukupi

ini hanyalah awal dari kemajuan teknologi dan awal untuk memasuki masa depan.
dimasa depan manusia mungkin akan membuat teknologi lebih canggih dan serba mini,berdasarkan nanoteknologi atau microteknologi......

masalah pengendalian lagi,tergantung kepada sang pilot yg mengendalikan....
toh ini baru awal jadi masih perlu banyak penyempurnaan.
 
lebih sempurna lagi klo baju pilot yang mengenakan sayap khusus tersebut d lengkapi dengan fitur baju anti peluru /no1
 
mengenai pengendalian itu ada di tengan nya...
mengenai pendaratan mungkin mereka akan mendarat secara tegak tau kan kayak di Red Arlert2 yg Rocketer itu lhoo

dan ini bergerak dgn kecepatan 120mil/jam ~ 220mil/jam
masalah pendaratan rasanya tdk mungkin emndarat spt pesawat jet,

1 masalah lagi yaitu pada pilot nya sendiri....
jika pilot terkena peluru nyasar,hmmm rasanya baju pilot harus di sempurnakan
dgn teknologi microminiaturisasi elektronik serta teknologi pemintalan yg baik
lalu 1 lagi yaitu Helm Oksigen harus benar2 mencukupi

ini hanyalah awal dari kemajuan teknologi dan awal untuk memasuki masa depan.
dimasa depan manusia mungkin akan membuat teknologi lebih canggih dan serba mini,berdasarkan nanoteknologi atau microteknologi......

masalah pengendalian lagi,tergantung kepada sang pilot yg mengendalikan....
toh ini baru awal jadi masih perlu banyak penyempurnaan.

terbang cm memakai jaket tanpa pengaman apa2 220 mil/jam he3 gimana tuh cara mengendalikannya tuh?
 
itu sayap masih kegedean bangget sih,makanya kalo baju biasa kena peluru nyasar sueeengggg..../wah
dan anti api/air/radiasi ledakan /heh mantep deh,mau gw kalo di kasih /heh
 
mungkin anti peluru yah,tp emang harusnya anti peluru ,tp bahan nya aja udah dari besi yah lumayan,tp yg bahaya nya itu dari pengemudinya kalo dia ketembah /swt
 
mungkin pengemudinya juga menggunakan baju anti peluru kk /no1
 
hehehhe kalo ada roket nyasar /swt
kalo wa bilang teknologi itu ngak terlalu canggih,karena ngak di buat dgn bahan serba micro/nano yg kecil bggt.....lalu bahan bakarnya jg pasti boros...
 
pasti boroslah kk magnum kan semacam ada roket pendorongyagitu kan d bag belakanganya /swt
 
hmm apa masih pake avtur yah gituan /heh knp gak pake air,
kan ada mopbil yg pake air kan di indo ada iklan nya /hmm
 
mobil pake air d indo /? /hmm sepertinya blum ada tuh /swt
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.