Nemesis
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 55724
- Sejak
- 26 Okt 2008
- Pesan
- 9.732
- Nilai reaksi
- 503
- Poin
- 113
Surabaya - Fenomena dukun imut Muhammad Ponari, di Jombang, ternyata mencuri perhatian Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Untuk mengalihkan perhatian warga tidak mampu yang berobat ke sana, Soekarwo mengimbau puskesmas tidak memungut bayaran dari pasiennya.
Menurut Soekarwo alias Pakde Karwo, fenomena tersebut menunjukkan bila kurangnya perhatian pemerintah terhadap bidang kesehatan masyarakat. Ia menengarai, ketertarikan warga datang ke Ponari dibandingkan ke puskesmas, karena mungkin di sana lebih mudah pelayanan dan biayanya murah.
“Kalau sudah begitu, puskesmas di sekitar rumah Ponari seharusnya bisa menarik masyarakat dengan cara menggratiskan biaya berobat dan melayani dengan senyum," kata Soekarwo, di kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Senin (16/2).
Menurut Soekarwo, masyarakat yang berbondong-bondong ke sana karena faktor psikis. "Orang sakit kemudian datang ke Ponari dan meminum air yang dicelupin batu, terus bersugesti sembuh. Yang penting adalah bagaimana mengubah sugesti itu dengan meningkatkan pelayanan publik yang baik terhadap kesehatan," imbuhnya.
Ia berjanji akan menghitung pelayanan kesehatan di puskesmas, meskipun belum final dan masih dalam proses pembahasan serius.
"Kira-kira kalau di puskesmas itu restribusinya digratiskan bagi masyarakat bagaimana? Kami masih ada dua opsi, yakni menggratiskan biaya bagi orang miskin dan meningkatkan SDM di pelayanan kesehatan. Jangan merengut saja, tapi harus tersenyum," paparnya.
Menurut Soekarwo alias Pakde Karwo, fenomena tersebut menunjukkan bila kurangnya perhatian pemerintah terhadap bidang kesehatan masyarakat. Ia menengarai, ketertarikan warga datang ke Ponari dibandingkan ke puskesmas, karena mungkin di sana lebih mudah pelayanan dan biayanya murah.
“Kalau sudah begitu, puskesmas di sekitar rumah Ponari seharusnya bisa menarik masyarakat dengan cara menggratiskan biaya berobat dan melayani dengan senyum," kata Soekarwo, di kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Senin (16/2).
Menurut Soekarwo, masyarakat yang berbondong-bondong ke sana karena faktor psikis. "Orang sakit kemudian datang ke Ponari dan meminum air yang dicelupin batu, terus bersugesti sembuh. Yang penting adalah bagaimana mengubah sugesti itu dengan meningkatkan pelayanan publik yang baik terhadap kesehatan," imbuhnya.
Ia berjanji akan menghitung pelayanan kesehatan di puskesmas, meskipun belum final dan masih dalam proses pembahasan serius.
"Kira-kira kalau di puskesmas itu restribusinya digratiskan bagi masyarakat bagaimana? Kami masih ada dua opsi, yakni menggratiskan biaya bagi orang miskin dan meningkatkan SDM di pelayanan kesehatan. Jangan merengut saja, tapi harus tersenyum," paparnya.