• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Penyuka Konten Receh Tak Berarti Berpikiran Receh, Intip Faktanya!

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.578
Nilai reaksi
23
Poin
0
Penyuka Konten Receh Tak Berarti Berpikiran Receh, Intip Faktanya!




Hai, hai, AganSis!

emoticon-Hai



Belakangan ini banyak sekali pembahasan seputar 'konten receh', atau 'konten sampah' yg bertebaran di berbagai media. Sebagian di antara mereka menghujat karena menciptakan postingan unfaedah, sementara beberapa lainnya membenarkan & membela.

Tak dapat dipungkiri, menjamurnya konten seperti ini tak luput dari peran masyarakat di dalamnya. Istilahnya, di mana ada permintaan pasti ada penawaran. Banyak pembuat konten pada akhirnya mengikuti selera pasar demi tetap bertahan & dapat bersaing.


"Netijen +62 memang otak micin, sukanya konten sampah!"​



Nah loh!

Pada akhirnya banyak orang akan berpikiran seperti di atas. Namun, memang benar, Agansis. Konten ringan seperti itu paling banyak diminati masyarakat kita. Bahkan banyak yg viral di media tak lebih dari guyonan receh atau hal remeh yg nyaris unfaedah.


Penyuka Konten Receh Tak Berarti Berpikiran Receh, Intip Faktanya!



Namun, apakah benar banyaknya penyuka konten receh diartikan sebagai banyaknya orang berpikiran receh, malas berpikir atau mengatakan netijen "generasi micin tak berakal"?


Mari kita simak opini ane di bawah ini. Cobalah berpikiran terbuka & jangan terprovokasi!


emoticon-pencet



Hal perdana yg perlu agansis ketahui adalah bahwa internet mayoritas dipakai untuk mencari hiburan. Kedua, orang-orang membuka internet pada waktu senggang atau masa rehat. Mereka-mereka yg kesehariannya sudah sibuk, entah itu sekolah, kuliah, bekerja, atau bahkan ibu rumah tangga yg mengurus rumah, tentunya pada masa rehat harap mencari hiburan untuk melepas penat bukan?



Penyuka Konten Receh Tak Berarti Berpikiran Receh, Intip Faktanya!



Akhirnya berselancarlah mereka di dunia maya. Nah, apa jadinya kalau orang-orang seperti ini disuguhi konten berat yg membutuhkan berpikir untuk mencernanya? Pasti ogahlah mengikuti. Udah capek pake tenaga & otak seharian buat kerja atau sekolah, masa suruh mikir lagi cuma untuk menikmati sebuah konten. Yang ada bukannya merasa terhibur & hilang capek, tetapi malah otak ngebul!


Jadi kesimpulannya apa?​



Kesimpulannya adalah mereka mengpakai internet untuk kebutuhan hiburan semata. Wajar kalau menyukai konten ringan & menghibur (yang biasa disebut konten receh tak berbobot), dibandingkan dengan postingan atau bacaan berat yg butuh memeras otak untuk memahaminya.

Ingin mencari ilmu, informasi atau pengetahuan berfaedah? Ada waktunya sendiri, Bro! Mereka sekolah, kuliah bertahun-tahun bergelut dengan buku-buku tebal. Di tempat-tempat itulah mereka menuntut ilmu. Jadi mereka mengpakai internet sebatas mencari hiburan.

Jadi jangan asal njeplak dengan mengatakan bahwa mereka penyuka konten receh adalah generasi dangkal ilmu, generasi otak micin & sebagainya. Bisa jadi mereka lebih berilmu dari pada orang-orang yg menghujat itu sendiri. Hanya saja, mereka diam & tak menunjukan diri.

Ingat pepatah "tong kosong nyaring bunyinya"? Kira-kira seperti itulah perumpamaannya. Orang yg banyak bicara biasanya justeru tak ada apa-apanya.


emoticon-Traveller



Sekian thread seru-seruan kali ini. Abaikan kalau tak suka. Selamat malam, selamat bermimpi.



Opini Pribadi
Penulis : @YenieSue0101
Ilustrasi : 1, 2, 3​

Kemarin 23:39
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.