Remaja Jepang Paling Kesepian
LONDON, SENIN - Jepang memiliki jumlah tertinggi di dunia berkait dengan remaja berusia 15 tahun yang merasa kesepian, dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya. Itu merupakan hasil survei UNICEF (The United Nations Children’s Fund) yang diumumkan minggu ini.
Pada urutan kedua hasil survei tersebut tercatat Eslandia. Survei itu dilakukan terhadap 24 dari 25 negara yang tergabung dalam OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development). Kebanyakan, negara industri di Eropa. Sementara itu, AS tak disertakan.
Hampir satu dari tiga, atau 29,8 persen, remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang berbunyi, "Saya merasa kesepian." Mereka diikuti oleh 10, 2 persen remaja Eslandia. Prancis dan Inggris memeroleh angka yang lebih rendah, 6,4 persen dan 5,4 persen.
Jepang juga menduduki tempat teratas remaja usia 15 tahun yang merasa "salah tingkah dan salah tempat". Angkanya, 18,1 persen. Di posisi kedua ada Belgia dengan angka 15,6 persen.
Dalam hal pemenuhan kebutuhan belajar, anak Jepang berada di urutan kedua terbawah. Sebanyak 53,3 persen remaja Jepang usia 15 tahun hanya memiliki kurang dari enam hal kebutuhan dalam rangka mendukung anak memeroleh suasana belajar yang baik, antara lain meja belajar, komputer untuk melakukan tugas sekolah, dan akses internet. Angka terburuk dalam hal pemenuhan kebutuhan belajar anak diduduki oleh Yunani dengan angka 61,8 persen.
LONDON, SENIN - Jepang memiliki jumlah tertinggi di dunia berkait dengan remaja berusia 15 tahun yang merasa kesepian, dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya. Itu merupakan hasil survei UNICEF (The United Nations Children’s Fund) yang diumumkan minggu ini.
Pada urutan kedua hasil survei tersebut tercatat Eslandia. Survei itu dilakukan terhadap 24 dari 25 negara yang tergabung dalam OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development). Kebanyakan, negara industri di Eropa. Sementara itu, AS tak disertakan.
Hampir satu dari tiga, atau 29,8 persen, remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang berbunyi, "Saya merasa kesepian." Mereka diikuti oleh 10, 2 persen remaja Eslandia. Prancis dan Inggris memeroleh angka yang lebih rendah, 6,4 persen dan 5,4 persen.
Jepang juga menduduki tempat teratas remaja usia 15 tahun yang merasa "salah tingkah dan salah tempat". Angkanya, 18,1 persen. Di posisi kedua ada Belgia dengan angka 15,6 persen.
Dalam hal pemenuhan kebutuhan belajar, anak Jepang berada di urutan kedua terbawah. Sebanyak 53,3 persen remaja Jepang usia 15 tahun hanya memiliki kurang dari enam hal kebutuhan dalam rangka mendukung anak memeroleh suasana belajar yang baik, antara lain meja belajar, komputer untuk melakukan tugas sekolah, dan akses internet. Angka terburuk dalam hal pemenuhan kebutuhan belajar anak diduduki oleh Yunani dengan angka 61,8 persen.