• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Rahasia Para Yogi Hindu

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.

goesdun

IndoForum Junior A
No. Urut
32661
Sejak
7 Feb 2008
Pesan
3.022
Nilai reaksi
66
Poin
48
RAHASIA PARA YOGI HINDU

Dalam fisika , fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Senjata nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi nuklir, sama persis dengan fusi kekuatan Kundalini. Jadi dapat disimpulkan kekuatan yang ada di alam semesta ini adalah sama dengan kekuatan yang maha dasyat yang ada di dalam tubuh manusia.

Tuhan sudah menyediakan kekuatan alam semestan (Kosmis) didalam tubuh manusia disebut Kundalini dan Nuklir ada luar tubuh manusia. Tetapi beberapa teknik yang telah ditemukan juga dapat diperguankan untuk hal-hal yang merugikan kehidupan manusia. Demikian juga fusi Nuklir bila digunakan sebagai energi alternative pembangkit tenaga listrik, tentu sangat bermanfaat bagi kemanusiaan. Sampai saat ini sudah tercatat ratusan reactor pembangkit tenaga listrik dibangun, tersebar dibeberapa Negara.

Apabila Puluhan tahun yang lalu Yoga Kundali, teknik yang sangat rahasi. Keadaan sudah berubah. Teknologi membuat hidup lebih santai, pesan makanan, kebutuahan rumah tangga tinggal telepon dan pesanan diantar ke rumah. Materi membuat hidup kita lebih senang, lebih menyenangkan. Tetapi teknologi dan Materi tidak membuat hidup kita tenang dan bahagia.
Negara-negara dengan teknologi tingginya dan menguasai perekonomian dunia mempunyai tingkat gangguan jiwa sangat tinggi.

Terbuki bahwa perkembangan atau kemajuan dibidang teknologi atau kesejahtraan meteri tidak dapat membuat seseorang bahagia.

Kita semua tampa kecuali menginginkan kebahagiaan, mendambakan ketentraman. Tujuan semua sama yaitu kita ingin Bahagia. Cara yang ditempuh untuk memperolehnya berbeda, dengan hasil akhir yang diharapkan sama.

Teknik Kundali sudah dilakukan semenjak adanya peradaban manusia, sedangkan fusi nuklir sudah ada sebelum manusia tercipta. Tapi baru abad ke 20 teknik fusi nuklir sudah ditemukan dan dikuasai oleh manusia. Segala uji coba memanfaatannya telah dilakukan baik untuk perdamaian maupun pertikaian.

Dalam sejarah yang tercatat kekuatan Kundalini setara dengan kekuatan yang melenyapkan benua atlantis.
Dengan demikian bila Yoga Kundalini kita lakukan dengan benar, besar harapan dapat mengimbangi kemungkinan terburuk yang diakibatkan oleh fusi nuklir yang makin berkembang.

Siapapun, laki-laki, perempuan, anak remaja dapat belajar menguasai kekuatan Yoga Kundali. Satu-satunya perbedaan antara seorang pemenang dengan seorang yang gagal adalah ia mengumpulkan kekuatan daya Kundalini atau tidak.

Ingat tidak perlu takut. Tidak ada bahaya sama sekali. Semuanya aman, karena anda berhak untuk berhubungan dengan kekuatan Kosmis melalui pengumpulan kekuatan Kundalini.


Rahasia para Yogi sudah terungkap bahwa kekutan Tuhan yang sama terdapat dimana-mana di alam semesta dan di dalam setiap insan manusia.

Selanjutnya kita akan melihat kekuatan Kundalini dari sisi Kerohanian Hindu dan bagaimana proses fusi itu terjadi dilam tubuh, serta bagaimana dimanfaatkan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat social untuk mencapai kebahagiaan bersama.


Tantra, Nadi, Chakra dan Kekuatan Kundalini APAKAH TANTRA?

Tantra adalah Siwa Tattwa.

Tantra sebagai pengetahuan kerohanian yang untuk pertama kalinya diajarkan di India 7000 tahun yang lampau oleh "Sanghyang Sadashiva", seorang Mahayogi yang hidup di pegunungan Himalaya ketika itu. Tan barasal dari akar kata Sansekerta yang berarti "perluasan", dan Tra berarti "pembebasan". Dengan demikian Tantra merupakan latihan rohani yang mengangkat manusia ke dalam suatu proses yang memperluas pikirannya.

Tantra menghantar manusia dari suatu keadaan tidak sempurna menjadi sempurna, dari keadaan kasar menjadi halus, dari kemelekatan menjadi terbebaskan (sesuatu yang membebaskan dari kegelapan).
Tantra menunjukkan usaha keras untuk mentransformasikan kehidupan dari bentuk yang kasar menuju persatuan dengan Dia yang tidak bersifat atau 'Kesadaran Tanpa Batas', yaitu suatu keadaan melampaui ikatan-ikatan relativitas.
Tantra adalah cabang dari agama Hindu yang berdasarkan SIWA TATTWA. Kebanyakan kitab-kitab Tantra masih dirahasiakan dari arti sebenarnya dan yang sudah diketahui masih merupakan teka-teki. Kebanyakan orang-orang Hindu, termasuk para sarjana besar, pada umumnya tidak mendiskusikan Tantra. Karena tidak pernah dipublikan, hanya murid yang pantas yang diberi ajaran langsung dari para guru rohaninya, maka pemahaman Tantra dari abad ke abad menimbulkan penafsiran beraneka ragam pada akhirnya menimbulkan expresi yang beragam pula.

Di Bali Siwa Tattwa dimantapkan dalam pengetahuan rohani Siwa Sidhanta.
Siwa Sidhanta menyebar ke Indonesia dari pasraman Agasty Madyaprades yang dipimpin oleh Maha Rsi Agastya di daerah Madyapradesh (India Tengah).

MENURUT TANTRA NADI/SARAF APA YANG PALING PENTING?
Menurut Tantra adalah tiga urat saraf yang peling penting, yaitu Sushumna, Ida dan Pinggala, mulai dari Muladhara Chakra, di dasar tulang belakang. Sushumna adalah yang paling penting dari semua saraf atau Nadi dan ia tidak kelihatan dan sangat halus. Ia bergerak melalui jaringan pusat dari tulang belakang dan bergerak jauh sampai titik paling atas dari kepala. Ida dan Pinggala bergerak paralel dengan Sushumna di sebelah kiri dan kanan dari saraf tulang belakang. Ida dan Pinggala bertemu dengan Sushumna di Ajna Chakra, titik yang terletak antara alis mata. Mereka berpisah lagi dan mengalir melalui sisi kiri dan kanan hidung.

APAKAH CHAKRA?
Sepanjang Sushumna, ada tujuh pusat-pusat bathin (psychic centers) mulai dari Muladhara Chakra. Mereka tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mereka dipercaya berbentuk seperti bunga teratai dengan warna-warna yang berbeda, dan masing-masing mengendalikan kegiatan dari organ indriya yang berbeda.

vMuladhara Chakra (pada dasar dari tulang belakang) memiliki empat daun bunga dan mengendalikan bau dengan unsure padat. = Tempat pada tulang punggung di antara payu pastha atau dubur dan kelamin.
vSwadishthana Chakra (pada dasar kelamin) memiliki enam daun bunga dan mengendalikan rasa, dengan unsure cair, = Tempat pada tulang punggung diantara nadi pusar dengan upastha/alat kelamin.
vManipura Chakra (di seberang pusar) mempunyai sepuluh daun bunga dan mengendalikan pandangan, dengan uncur cahaya =Terletak pada tulang punggung dan sejajar dengan Nadi/Pusar.
vAnahata Chakra (sejajar dengan hati) mempunyai duabelas daun bunga dan mengendalikan sentuhan, dengan udara = Terletak pada tulang punggung dan sejajar dengan hulu hrdaya atau hulu hati/jantung.
vWisuddha Chakra (pada jakun kerongkongan) memiliki enam belas daun bunga dan mengendalikan pendengaran, dengan unsur ether = Terletak pada tulang punggung dan sejajar dengan tempatnya Kerongkongan.
vAjna Chakra (di antara alis) memiliki dua daun bunga dan mengendalikan pikiran. = Terdapat pada tulang punggung dan sejajar dengan letaknya bhrumadya/Kening
vSahasrara Chakra (terletak diatas titik paling atas dari kepala) mempunyai seribu daun bunga. Disini Yogi telah meperoleh Kesadaran Kosmis.= Tempatnya pada SiwaDwara/Ubun-Ubun dan sehasra cakra ini sering pula disebut Siwasthana Brahmaranda.

APAKAH KEKUATAN KUNDALINI?
Menurut Kitab-kitab Tantra, ada kekuatan hebat yang sangat rahasia di dalam tubuh manusia yang disebut kekuatan Kundalini atau kekuatan ular. Ia berbaring seperti seekor ular dalam gulungan atau bentuk yang tidak aktif pada dasar dari tulang belakang di Muladhara Chakra. (Tiga dari saraf yang paling penting dari tubuh manusia, Sushumna, Ida dan Pinggala, juga berawal dari titik yang sama). Menurut Tantra, karena kekuatan yang hebat ini tetap tidur (dormant) selama kehidupan seseorang, kebanyakan orang tidak menyadari keberadaannya. Dipercayai bahwa ketika seorang manusia mengembangkan spiritualitas dengan meditasi atau latihan Pranayama, kekuatan ini bangkit ke atas perlahan-lahan melalui saraf Sushumna. Bergeraknya ke atas secara perlahan dari kekuatan Kundalini ini dikenal sebagai kebangkitan dari Kundalini.

Kekuatan ini begerak ke atas secara perlahan-lahan dan mantap dan tidak melesat ke atas dalam satu garis lurus. Ketika melewati setiap pusat batin (psychic center), orang itu akan memiliki kendali penuh atas organ-organ indriyanya. Misalnya, bila ia mencapai Manipura Chakra di seberang pusar, orang itu akan mempunyai kendali penuh atas atas pandangan. Tidak ada Samadhi (persatuan dengan Tuhan) yang dapat dilakukan tanpa kebangkitan kekuatan ini. Dikatakan bahwa kekuatan Kundalini melewati keenam Chakra dan akhirnya bersatu dengan Sahasrara di atas (tiara, crown) dari kepala. Ketika ini terjadi orang tersebut telah mencapai kesadaran kosmis, bentuk tertinggi dari pengejawantahan (Tuhan).



PROSES PERALIHAN YOGA KUNDALINI

Teknik ini adalah inti dari sumber pengetahuan pertama yang tercatat dalam Weda. Sebagai dasar ilmu Yogi, teknik ini merupakan penelitian batin utama dari sebuah peradaban yang sangat maju dan lenyap sejak lama dan mengandung kekuatan yang sama dengan yang mengakibatkan kehancuran benua Atlantis “yang hilang”.

Terdapat tujuh titik daya dalam badan manusia yang disebut “Cakra”. Titik-titk daya yang sebenarnya tidak dapat dilihat, biarpun dengan menggunakan daya pikir. Oleh karena itu, masing-masing titik daya itu harus digambarkan dengan menggunakan mata daya batin Kundalini anda.

Catatan:
Berkonsentrasilah pada dasar tulang punggung.
Semua ketujuh titik Cakra harus digambarkan sebagai ujung pemintal. Ketika ia berputar, ujung itu berputar menjadi spiral bundar. Ketika spiral itu makin besar sampai sejauh tujuh inci keluar, pindahkan perhatian anda ke titik Cakra kedua. Operkan daya gerak yang ditimbulkan oleh titik Cakra kesatu pada titik Cakra kedua dan biarkan energi badan bercampur dengan daya gerak titik Cakra kedua. Seperti halnya titik Cakra kesatu, ia mulai berputar dalam gerakan spiral bundar. Bila spiral itu menjadi semakin besar sampai tujuh inci keluar, pindahkanlah perhatian anda ke titik Cakra ketiga. Proses ini berlangsung seperti itu berulang-ulang sampai ke Cakra ketujuh, yang terletak di tengah-tengah kening, di tempat mata batin anda berada. Gambarkanlah sebagai ujung pemintal, yang mulai berputar menjadi gerakan spiral bundar. Bila spiral itu menjadi semakin besar sampai menjulur sejauh tujuh inci keluar, ia akan kelihatan seperti meninggalkan badan anda dan melayang ke luar dan melayang ke luar ke dalam Ruang Batin. Ia akan membawa serta semua energi badan yang ditimbulkan dari gerakan spiral bundar dari ketujuh titik Cakra.
Biarkan intelek anda ikut bersama Cakra yang berputar ketika ia melayang ke luar badan ke dalam Ruang Batin.
Anda mungkin akan merasa bergerak sangat cepat ketika anda melayang dalam Ruang Batin, dan mungkin akan melihat cahaya-cahaya berkedip-kedip.
Biarkan intelek anda melayang jauh dalam kecepatan tinggi dalam Ruang Batin, guna mendapatkan penerangan dari Batin Kosmis atau semua hal yang berhubungan dengannya.

Cakra:
1. Muladhara Chakra, terletak kira-kira ruas keempat dari dasar tulang punggun.
2. Swadishthana Chakra, terletak di purut bagian bawah.
3. Manipura Chakra, terletak di Jantung di tengah-tengah dada.
4. Anahata Chakra , terletak di dasar tenggorokan / ditempat lekukan.
5. Wisuddha Chakra, terletak di dasar otak/ di puncak tulang punggung,
6. Ajna Chakra , di pusat ujung kepala.
7. Sahasrara Chakra, terletak di pusat kening (kedudukan mata batin anda).

·Semua ketujuh titik cakra harus digambarkan sebagai ujung pemintal (satu per satu)
·Ketika anda berpindah dari satu titik Cakra ke titik Cakra berikutnya, semua konsentrasi harus dipindahkan dari titik Cakra tersebut pertama ke titik cakra berikutnya yang sedang dihadapi. (Masing-masing titik cakra dibiarkan berputar dan membesar terus sampai mencapai diameter kira-kira tujuh inci. Selanjutnya energi badan yang ditimbulkan oleh putaran spiral bundar itu dibiarkan bercampur dengan titik cakra berikutnya tanpa berhenti).
·Konsentrasi mutlak diperlukan guna mencapai sukses menyeluruh. Diperlukan ketenangan dan kesunyian yang terus-menerus selama melakukan bagian Peralihan ini.
·Ingat, tidak perlu takut. Tidak ada bahaya sama sekali. Semua aman, karena anda berhak untuk berhubungan dengan Batin Kosmis.

LANGKAH:
A.Tutup Mata dan berkonsentrasilah
B.Berkonsentralah pada dasar tulang punggung. Titik cakra pertama terletak kira-kira di ruas keempat dari dasar tulang punggung.
C.Gambarkan titik cakra kesatu sebagai ujung pemintal. Ketika ia berputar, ujung itu mulai berputar membentuk spiral bundar. Dengan makin membesarnya spiral itu sampai berdiameter 7 inci, biarkan energi badan yang ditimbulkan oleh cakra kesatu bercampur dengan gerakan spiral cakra kedua. Pindahkan perhatian anda ke cakra kedua.
D.Titik Cakra kedua terletak di perut bagian bawah (Proses titik cakra kedua dan cakra-cakra berikutnya sampai cakra ketujuh adalah sama seperti proses di atas). Titik cakra kelima terletak di dasar otak, di puncak tulang punggung. Cakra ke emam terletak di pusat ujung kepala. Cakra ketujuh terletak di pusat kening. Ia di gambarkan seperti berada ditempat kedudukan mata batin anda.
E.Ketika spiral cakra ketujuh mencapai diameter 7 inci, ia akan kelihatan seperti meninggalkan badan anda dan melayang jauh ke dalam ruang batin. Cakra ketujuh ketika melayang keluar badan sambil berputar dalam bentuk spiral bundar masuk ke dalam Ruang Batin.
F.Ikutlah bersama cakra ketujuh yang berputar melayang jauh dari badan ke dalam ruang batin.
G.Anda akan menyadari adanya cahaya berkedip-kedip. Biarkanlah intelek anda ikut melayang jauh dalam kecepan tinggi guna mendapatkan sedikit pengertian atau penerangan batin kosmis atau hal-hal lain yang bersangkutan.
--oOo--
 
PERALIHAN MENTAL KUNDALINI

Peralihan mental pada dasarnya adalah mempelajari teknik Kundali guna mencapai hubungan mutlak dengan batin kosmis, dengan begitu, anda dapat melampaui batin dari sikap adharma (negative) ke sikap dharma (positif) yang sangat diperlukan guna mencapai sukses dalam semua bidang usaha dan semua tahap kehidupan.

Kita semua tanpa perkecualian menginginkan kebahagiaan, mendambakan ketentraman abadi. Tujuan semua sama – kita ingin bahagia. Cara yang ditempuh untuk memperolehnya berbeda, berlainan tetapi hasil akhir yang diharapkan sama.
Para Rsi, Yogi, Pujangga menyimpulkan “VASU DEVA KUTUMBKAM” – seluruh umat manusia ini bagaikan satu keluarga besar. Kesimpulan ini setelah melihat bahwa tujuan hidup setiap orang itu sama – Ketenangan, Ketentraman, Kedamaian….Moksa.

Salah satu Teknik Peralihan adalah Meditasi Srimad Bhagavatham
Ajaran atau teknik ini merupakan petunjuk Bhagavan Sri Vyasa dalam karyanya Srimad Bhagawtham.
Teknik ini dapat diberikan dari anak usia kecil, sehingga ia sudah terbiasa dan pada masa remajanya, dimana ia harus menghadapi begitu banyak tantangan hidup, ia dapat menghadapinya dengan tenang.

Meditasi Srimad Bhagavatham

Ajaran atau teknik ini merupakan petunjuk Bhagavan Sri Vyasa dalam karyanya Srimad Bhagawtham.
Teknik ini dapat diberikan dari anak usia kecil, sehingga ia sudah terbiasa dan pada masa remajanya, dimana ia harus menghadapi begitu banyak tantangan hidup, ia dapat menghadapinya dengan tenang.

  • Kita duduk dalam posisi santai (dapat diiringi music yang lembut), jika biasa lebih baik bersila.
  • Mata kita setengah tebuka – kita pusatkan pikiran kita pada ujung hidung kita.
  • Pikiran kita ibarat kera, kita harus memberikan kesibukan kepadanya.
  • Kita berikan tugas kepadanya untuk memperhatikan keluar-masuknya napas.
  • So Ham…So Ham… So Ham…
  • Napas yang masuk adalah So, Napas yang keluar adalah Ham…. proses ini berjalan terus dan Sang Kera sibuk memperhatikan proses ini. So Ham artinya “Itulah Aku… aku berasal dari Tuhan, pada Nya pula akan aku kembali….” Proses ini kita lakukan selama 3 sampai 5 menit.
  • Selanjutnya kita pusatkan pikiran kita kearah Simbul Spiritual kita, atau Pelita Dupa yang sedang nyala.
  • Kita pandang Nyala Pelita Dupa itu dengan mata terbuka, kita pandang, kita pandang terus.
  • Setelah kita memandang pelita tadi untuk beberapa lama, sekarang kita harus dapat membayangkan Nyala Pelita itu dalam diri kita sendiri.
  • Tutuplah mata pelahan-lahan….
  • Nyala pelita itu tetap dapat kau lihat, walaupun matamu tertutup….
  • Nyala pelita itu berada dalam diri.
  • Sekarang, banyangkan nyala pelita itu berada dalam hati, jantung..
  • Hati dan Jantung ibarat bunga teratai ditengah-tengah bunga itu bersemayam pelita tadi, dengan segala cahayanya, bersinar, begitu terangnya.
  • Pindahkan Cahaya itu ke matamu sekarang, kedua matamu penuh dengan cahaya. Dengan matamu yang bercahaya ini, kamu tidak akan lagi melihat sesuatu yang tidak baik.
  • Cahaya itu berpindah ke telingamu. Telingamu tidak lagi akan mendengarkan hal-hal yang tidak baik.
  • Nah, sekarang cahaya itu berada di lidahmu, Ya, kau tidak lagi akan mengucapkan kata-kata yang tidak baik.
  • Sekarang cahaya itu berada pada lenganmu. Kau tidak akan melakukan hal-hal yang tidak baik lagi, dengan lenganmu.
  • Cahaya itu menerangi kakimu sekarang. Kau tidak akan bepergian ke tempat-tempat ayng tidak baik.
  • Seluruh badanmu terang sekarang. Tubuhmu bermandian dengan cahaya….
  • Cahaya yang terpancar dari dalam dirimu seolah-olah bagaikan air lautan yang meluap…
  • Ingatlah kawan-kawanmu, temanmu, saudara-saudaramu, orangtua serta Gurumu….
  • Mereka semua membutuhkan kasihmu, kirimkan cahaya kasih itu kepada mereka….
  • Meraka semua mencitaimu, kau patut membalas mereka dengan kasih pula, cahaya itu tidak hanya menerangi tubuhmu, tetapi juga menerangi mereka semua….
  • Sekarang kita sampai pada bagian yang paling penting dari peralihan ini.
  • Ingat mereka yang selama ini kau anggap sebagai musuhmu, mereka yang tidak kau senangi. Cahaya yang sama, yang ada dalam dirimu, ada dalam diri mere yang kau cintai – ada pula dalam diri mereka yang kau musuhi selama ini.. kirimkan cahaya kasih itu kepada mereka pula….
  • Cahaya itu, kasih itu berada dalam dirimu, dalam diri kawanmu, dalam diri lawanmu.
  • Sebenarnya tidak ada seorangpun yang kau patut benci, kau harus dapat mencitai setiap orang….siapa saja.
  • Yang ada hanyalah kasih, kasih, kasih…..
  • ASATHO MAA SADGAMAYA
  • THAMASO MAA JYOTIR GAMAYA
  • MRITYORMAA AMRITAM GAMAYA
  • AUM SHANTIH, SHANTHI, SHANTHI…
  • “O Tuhan, bimbinglah aku dari jalan yang penuh dengan kegelapan, kebodohan dan ketidak-pastian kejalan yang terang dan penuh dengan kebijaksanaan. Aum Shanthi, Shanthi, Shanthi….
  • Bukalah mata pelahan-lahan.
Tujuan utama peralihan Srimad Bhagavatham adalah untuk memperoleh Ketenangan, Kedamaian, Ketentraman (SAMADHI).

Dalam tingkah ini kita tidak lagi akan membedakan antara kawan dan lawan.

BhagawdGita, Bab VI Sloka 9 :

Suhrin mitrar yudasina
Madhyastha dwesya bandhusu
Sadhusaw api ca papesu
Samabuddhir wisisyate

Dia yang melihat sama antara yang dicintai, teman dan lawan, tidak memihak, yang netral dan penengah, terhadap yang dibenci dan keluarga, antara yang baik dan yang berdosa, dialah orang yang utama

Jadi tingkat kesadaran seorang yang melakukan meditasi sudah harus mencerminkan sifat semacam itu. Meditasi untuk memperoleh ketenangan, ketentraman, kedamaian. Untuk lebih jelas, meditasi untuk mencapai tingkat Samadhi. Meditasi hanya sarana untuk mencapai Samadhi.

Dengan melakukan meditasi, kita menghemat energi, energi yang terhemat, tenaga yang diperoleh dapat digunakan untuk melakukan hal-hal yang lebih penting. Meditasi membuat hidup kita lebih dinamis. Hidup menjadi lebih tenang, tentram, damai dan dengan demikian seseorang telah mengambil langkah pertama demi tercapainya kedamaian dunia. Seorang Hindu, tanpa membedakan kebangsaan, warna kulit, kepercayaan dan lain sebagainya, mengakhiri menditasi dengan doa universal.

LOKAA SAMASTHAA SUKHINOH BHAVANTHU….

Semoga seluruh umat manusia, semua makhluk,

semesta alam ini mendapatkan kebahagiaan

AUM SHANTHI, SHANTHI, SHANTHI……….

http://indoforum.org/showthread.php?t=36400
 
ASTANGGA YOGA

Sekitar 100 SM, Tantra dibagi menjadi delapan cabang atau tahapan oleh Patanjali, selanjutnya diberi nama Astangga Yoga.

Yoga mengedepankan kontrol atas aktivitas-aktivitas tubuh, indra, dan pikiran. Ia tidak ingin membunuh tubuh, pada sisi lain, ia merekomendasikan penyempurnaannya. Pikiran yang baik, memerlukan tubuh yang baik pula. Keduanya harus dirawat dan dikendalikan agar mampu mengantarkan kita menuju cita-cita hidup tertinggi. Kemelekatan pada objek-objek duniawi membuyarkan perhatian tubuh dan pikiran. Untuk mengatasi masalah ini, Yoga memberikan delapan tahapan berjenjang untuk mendisiplinkan tubuh dan pikiran. Delapan tangga tersebut disebut Astangga Yoga, yaitu :

(1) Yama,

(2) Niyama,

(3) Asana,

(4) Pranayama,

(5) Prathyahara,

(6) Dharana,

(7) Dhyana, dan

(8) Samadhi.


Dua yang pertama, yaitu Yama dan Niyama dipandang sebagai etika Yoga yang harus dilaksanakan sebelum menginjak tahapan berikutnya.

1) Yama, artinya pantangan yang mencakup pantang menyakiti makhluk lain baik dalam pikiran, kata-kata maupun perbuatan (ahimsa), pantang berbuat salah (satya), pantang mencuri (asteya), pantang mengumbar nafsu (brahmacharya), dan pantang memiliki hak orang lain (aprigraha).

2) Niyama, artinya pembudayaan diri dan termasuk penyucian (sauca) eksternal dan internal, kedamaian (santosa), bertapa (tapa), belajar (svadhyaya) dan pemujaan kehadapan Tuhan (Isvharapranidhana).

3) Asanas secara harfiah berarti “sikap tubuh yang nyaman”. Selama dalam gerakan yang nyaman ini tubuh tetap dalam keadaan yang sangat rileks dan pernafasan yang sangat dalam yang secara alamiah menyertai sikap tubuh ini, membawa sejumlah besar oksigen diserap ke dalam aliran darah. Selama asanas energi dikumpulkan tidak dikeluarkan. Asanas memberi efek pada setiap aspek dari fisik. Menyeimbangkan sekresi kelenjar, mengendurkan dan memperbaiki sistim syaraf dan otot, merangsang sirkulasi, meregangkan tendon, melenturkan persendian, memijat organ-organ dalam dan menenangkan serta mengkonsentrasikan pikiran. (Asanas akan mengontrol kelenjar, kelenjar akan mengontrol sekresi/produksi hormon dan sekresi hormon akan mengontrol kecendrungan pikiran). Kehidupan modern membuat kita selalu berpacu dengan waktu. Tekanan pekerjaan dan peningkatan emosional akan menyebabkan depresi yang meluas bahkan mungkin beberapa penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh pikiran. Kita telah kehilangan kedamaian mental kita. Yoga adalah solusi yang jelas. Postur-postur dalam yoga akan menyeimbangkan kelenjar endokrin yang dapat menenangkan dan mengontrol emosi kita. Pernafasan yang dalam selama asanas akan menenangkan dan memberikan energi yang banyak pada pikiran.

4) Mengendalikan Energi vital (Pranayama). Hidup adalah suatu energi (prana) dalam tubuh. Energi atau kekuatan ini menjaga fungsi-fungsi tubuh dengan cara menggetarkan sel-sel, saraf, organ, dan lain-lain. Getaran ini didapatkan dari denyut prana (kekuatan hidup) yang berulang-ulang. Jika seseorang yogi mengarahkan pikirannya menuju lapisan intuisi terhalus, maka ia harus membuat tubuhnya dalam keadaan damai dengan cara mengendalikan denyut prana yakni dengan pranayama, artinya mengontrol nafas dan berkaitan dengan pengaturan-pengaturan nafas ke dalam, menahan nafas dan nafas ke luar. Ini sangat berguna bagi kesehatan dan sangat kondusif bagi konsentrasi pikiran.

5) Prathyahara, artinya mengontrol indra-indra dan terdiri atas penarikan indra-indra dari objek-objeknya. Indra-indra kita mempunyai kecendrungan yang besar bergerak ke luar untuk memenuhi keinginannya. Indra-indra tersebut harus selalu dicek dan diarahkan agar bergerak ke dalam, revolusi ke dalam. Ini merupakan proses introversi diri.

6) Dharana, artinya memusatkan pikiran pada satu objek meditasi seperti ujung hidung atau tengah-tengah jidat atau bayangan suatu deva, dan sebagainya. Pikiran harus ditegakkan, kuat dan terfokus, seperti nyala lilin. Ia tenang, tegak, tak tergoyahkan oleh fluktuasi-fluktuasinya.

7) Dhyana, artinya meditasi dan terdiri atas aliran yang tak terganggu pikiran di sekitar objek meditasi (prtyayaika-tanaka). Ini adalah kontemplasi teguh tanpa adanya istirahat.

8) Samadhi, artinya konsentrasi. Ini merupakan tahapan terakhir di dalam sistem yoga. Di sini pikiran benar-benar diserap di dalam objek meditasi. Di dalam dhyana tindakan meditasi dan objek meditasi tinggal terpisah. Tetapi di sini mereka menjadi satu. Ini merupakan alat bantu tertinggi untuk merealisasikan penghilangan modifikasi-modifikasi mental yang merupakan tujuannya.
\
 
Waktu saya sembahyang di hari Kajeng Kliwon saya merasakan di hadapan saya ada kabut yang turun dari Purwaning Daksina..lalu tiba2 saya tidak bisa mengendalikan diri (mengepalkan tangan,mengunci badan, tertawa, lalu menangis tanpa sebab) tapi saya sadar mengalaminya...sebelumnya saya melakukan puja TriSandhya lalu Pranayama..pengalaman ini terjadi setiap saya sembahyang secara privasi di Kajeng Kliwon di rumah saya sendiri di sebuah kamar suci yg ada Tapakan Ida Sesuhunan ring Luhurin Dalem...apakah pengalaman saya ini mengindikasikan kalau Kundalini saya sudah bangkit?
 
Cakra:
1.Muladhara Chakra, terletak kira-kira ruas keempat dari dasar tulang punggun.
2.Swadishthana Chakra, terletak di purut bagian bawah.
3.Manipura Chakra, terletak di Jantung di tengah-tengah dada.
4.Anahata Chakra , terletak di dasar tenggorokan / ditempat lekukan.
5.Wisuddha Chakra, terletak di dasar otak/ di puncak tulang punggung,
6.Ajna Chakra , di pusat ujung kepala.
7.Sahasrara Chakra, terletak di pusat kening (kedudukan mata batin anda).


o ya aku mo mbetulin thread
1. muladhara terdapat diantara kelamin dan dubur
2. svadisthana terdapat di 2 jari dibawah pusar
3. manipura tedapat di 2 jari dibawah lekukan rusuk/ pertemuan kedua rusuk
4. anahata terdapat di tengah dada
5. visuddha di tenggorokan ato di pita suara
6. ajna diantara kedua alis
7. sahasrara terdapat di ujun atas kepala

@atas

kalo dilihat gejalanya aku rasa kundalini masih belum bangun cuma chakra anahata yang mulai bangki ketika kundalini bangkit rata2 seseorang akan mengalami gejala suhu badan meningkat or menurun secara drastis hal ini disebabikan oleh penyesuaian tubuh terhadap alioran energi yang tiba2 masuk biasanya kundalini cepat naik ketika seseorang rajin bermeditasi
>:D<>:D<>:D<
 
o ya aku mo mbetulin thread
1. muladhara terdapat diantara kelamin dan dubur
2. svadisthana terdapat di 2 jari dibawah pusar
3. manipura tedapat di 2 jari dibawah lekukan rusuk/ pertemuan kedua rusuk
4. anahata terdapat di tengah dada
5. visuddha di tenggorokan ato di pita suara
6. ajna diantara kedua alis
7. sahasrara terdapat di ujun atas kepala

@atas

kalo dilihat gejalanya aku rasa kundalini masih belum bangun cuma chakra anahata yang mulai bangki ketika kundalini bangkit rata2 seseorang akan mengalami gejala suhu badan meningkat or menurun secara drastis hal ini disebabikan oleh penyesuaian tubuh terhadap alioran energi yang tiba2 masuk biasanya kundalini cepat naik ketika seseorang rajin bermeditasi
>:D<>:D<>:D<

Gimana ciri-ciri kalo Kundalini udah bangkit n gmn cara mengendalikannya?
 
Waktu saya sembahyang di hari Kajeng Kliwon saya merasakan di hadapan saya ada kabut yang turun dari Purwaning Daksina..lalu tiba2 saya tidak bisa mengendalikan diri (mengepalkan tangan,mengunci badan, tertawa, lalu menangis tanpa sebab) tapi saya sadar mengalaminya...sebelumnya saya melakukan puja TriSandhya lalu Pranayama..pengalaman ini terjadi setiap saya sembahyang secara privasi di Kajeng Kliwon di rumah saya sendiri di sebuah kamar suci yg ada Tapakan Ida Sesuhunan ring Luhurin Dalem...apakah pengalaman saya ini mengindikasikan kalau Kundalini saya sudah bangkit?

=>
Kebangkitan Kundalini hanya dapat dirasakan secara pribadi dengan beragam pengalaman masing-masing, seperti yang saudara halami.

Teknik hanya bisa memberikan tuntunan proses, sedangkan output/ hasilnya sesuai dengan pengalaman masing-masing.

Inti hasilnya Kebahagiaan.

Teknik yang saudara lakukan sudah sangat tepat sesuai dengan KandaPat yang merupakan salah satu Rahasia Para Yogi Hindu.

Sekarang Teknik kundalini sudah sangat berkembang, hingga ada kursus-kursus.

Dan dipastikan Saudara mengalami kebangkitan Kundalini.
 
Waahh..bulu kuduku berdiri...gmn cara mengendalikan dan memanfaatkan Kundalini?
 
Doa Kekuatan Kundalini

Waahh..bulu kuduku berdiri...gmn cara mengendalikan dan memanfaatkan Kundalini?

DOA KEKUATAN KUNDALINI
Doa kekuatan ini seharusnya diucapkan tiap pagi setelah anda bagun.

Doa ini akan menguatkan daya kundalini.

ATHARWA WEDA – KANDA 1 (SUKTA 1) :
Doa Agar Ajaran-Ajaran Suci Yang Dipelajari Terpatri Dalam Sanubari
RCA:
  • Dengan pola Trisapta, Tiga dan Tujuh, atau Tiga kali Tujuh, yang menjadi jumlah yang tidak terhingga, Kekuatan-Kehidupan Manifes, - membakar-, menjadi semua bentuk-bentuk kehidupan; - semoga hari ini, Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda berkenan memberi tugas kepada saya, dan membekali saya dengan Kekuatan-Kekuatan yang berasal dari Diri Beliau.
  • O, Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda, datanglah kemari, bersama-sama dengan paramatman; O, Yang dipertuan Atas Kebaikan-Kebaikan, bimbinglah saya agar saya dapat selalu berada di dalam diri saya, dan dapat menyatu dengan sanubari saya, serta semoga saya senantiasa dapat ingat akan Ajaran-Ajaran Suci yang telah saya pelajari.
  • Bentangkanlah perlindungaMu kepada saya, tepat seperti ujung-ujung dari busur itu didekatkan dengan ditariknya talinya kuat-kuat; semoga Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda menguatkan hubungan diri saya dengan diri Beliau; semoga Kekuatan-Kekuatan itu dapat selalu berada di dalam diri saya, dan dapat menyatukan dengan sanubari saya, serta semoga saya senantiasa dapat ingatkan Ajaran-Ajaran Suci yang telah saya pelajari.
  • Datanglah kemari, O, Yang Dipertuan atas Sabda-Sabda; semoga sayalah yang engkau pilih sebagai tempat persinggahanmu; semoga saya dipersatukan dengan Ajaran-Ajaran Suci yang telah saya pelajari; Semoga saya tidak ditinggalkan oleh Ajaran-Ajaran Suci itu.
----oOo---
 
DOA KEKUATAN KUNDALINI
Doa kekuatan ini seharusnya diucapkan tiap pagi setelah anda bagun.

Doa ini akan menguatkan daya kundalini.

ATHARWA WEDA – KANDA 1 (SUKTA 1) :
Doa Agar Ajaran-Ajaran Suci Yang Dipelajari Terpatri Dalam Sanubari
RCA:
  • Dengan pola Trisapta, Tiga dan Tujuh, atau Tiga kali Tujuh, yang menjadi jumlah yang tidak terhingga, Kekuatan-Kehidupan Manifes, - membakar-, menjadi semua bentuk-bentuk kehidupan; - semoga hari ini, Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda berkenan memberi tugas kepada saya, dan membekali saya dengan Kekuatan-Kekuatan yang berasal dari Diri Beliau.
  • O, Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda, datanglah kemari, bersama-sama dengan paramatman; O, Yang dipertuan Atas Kebaikan-Kebaikan, bimbinglah saya agar saya dapat selalu berada di dalam diri saya, dan dapat menyatu dengan sanubari saya, serta semoga saya senantiasa dapat ingat akan Ajaran-Ajaran Suci yang telah saya pelajari.
  • Bentangkanlah perlindungaMu kepada saya, tepat seperti ujung-ujung dari busur itu didekatkan dengan ditariknya talinya kuat-kuat; semoga Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda menguatkan hubungan diri saya dengan diri Beliau; semoga Kekuatan-Kekuatan itu dapat selalu berada di dalam diri saya, dan dapat menyatukan dengan sanubari saya, serta semoga saya senantiasa dapat ingatkan Ajaran-Ajaran Suci yang telah saya pelajari.
  • Datanglah kemari, O, Yang Dipertuan atas Sabda-Sabda; semoga sayalah yang engkau pilih sebagai tempat persinggahanmu; semoga saya dipersatukan dengan Ajaran-Ajaran Suci yang telah saya pelajari; Semoga saya tidak ditinggalkan oleh Ajaran-Ajaran Suci itu.
----oOo---

Terima kasih...oya setelah saya rajin sembahyang setiap Purnama,Tilem,Kajeng Kliwon,dan Pujawali di Pura saya menjadi lebih bisa mengendalikan diri..dan anehnya sudah setahun saya belum pernah sakit bahkan flu sekalipun (Thanks God)...tubuh saya selalu merasa segar...kayaknya salah satu rahasia sumber kesehatan adalah mendekatkan diri kpd Tuhan dan menjauhi perbuatan n perkataan yang buruk....
 
o ya aku mo mbetulin thread
1. muladhara terdapat diantara kelamin dan dubur
2. svadisthana terdapat di 2 jari dibawah pusar
3. manipura tedapat di 2 jari dibawah lekukan rusuk/ pertemuan kedua rusuk
4. anahata terdapat di tengah dada
5. visuddha di tenggorokan ato di pita suara
6. ajna diantara kedua alis
7. sahasrara terdapat di ujun atas kepala

@atas

kalo dilihat gejalanya aku rasa kundalini masih belum bangun cuma chakra anahata yang mulai bangki ketika kundalini bangkit rata2 seseorang akan mengalami gejala suhu badan meningkat or menurun secara drastis hal ini disebabikan oleh penyesuaian tubuh terhadap alioran energi yang tiba2 masuk biasanya kundalini cepat naik ketika seseorang rajin bermeditasi
>:D<>:D<>:D<


Sebenarnya perbedaannya adalah pada Chakra ke enam dan ke tujuh.
Hal ini tergantung kekuatan apa yang kita focuskan.

Teknik yang disampaikan diatas adalah teknik yang sangat umum artinya semua orang dapat mencoba, tidak perlu kawatir.
Karena focus Chakra pada indra ke enam.

Bila Chakra terfokus pada Sahasrara Chakra / Ciwa Duara akan memiliki fungsi yang berbeda. Sayapun tidak akan berani menyampaikan di forum ini.

Sama halnya merahasiakan teknik Raja Yoga.
Karena Raja Yoga sudah tidak tergantung lagi dengan Chakra-Chakra.

Syaraf Dalam Yoga

sardha laksa trayam nadyah santi dehantare nrnam,
pradhana bhuta nady astu tasu mukhyas catur dasah

Di dalam badan manusia terdapat 350.000 nadi; di antaranya 14 merupakan yang prinsip

susumneda pingala ca gandhari hastijihvika,
kuhuh sarasvati pusa samkhini ca payasvani
varuny alambusa caiva visvodari yasasvini,
etasu tisro mukhyah syuh pingaleda susumnika

Susumna, Ida, Pingala, Gandhari, Hastijihvika, Kuhu, Sarasvati, Pusa, Sankhini, Payasvani, Varuni, Alambusa, Visvodari dan Yasasvini. Di antara kesemuanya ini, Ida, Pingala dan Susumna adalah yang terpenting

tisrasveka susumna iva mukhya sayogi valama,
anyas tadasrayam krtva nadyah santi hi dehinam

Di antara ketiganya, susumna sendirilah yang terutama dan disenangi oleh para yogi. Pembuluh (urat) yang lainnya merupakan bawahannya di dalam badan.

nady astu ta adhovaktrah padma tantunimah svitah,
prstha vamsam sama sritya soma suryagni rupini

Semua nadi (pembuluh) yang prinsip ini memiliki mulut yang mengarah
ke bawah dan berbentuk seperti serat halus bunga teratai. Mereka semuanya ditunjang oleh tulang belakang dan menggambarkan matahari, bulan dan api

tasam madhye gata nadi citra sa mama vallabha,
brahmarandhran ca tatra iva suksmat suksmataram subham

Yang paling penting dari ketiganya ini adalah citra: inilah yang kusayang. Di sana ada lubang terkecil dari semua lubang, yang disebut

brahmarandhrapanca varne jjvala suddha susumna madhya carini,
dehasyopadhi rupa sa susumna madhya rupini

Cemerlang dengan lima warna, murni, yang bergerak di tengah-tengah susumna, citra ini merupakan bagian yang penting dari badan dan pusat susumna

divya margam idam proktam amrtananda karakam,
dhyana matrena yogimdro duritaugham vinasayet

Ini disebut dalam sastra sebagai jalan surga; yang merupakan pemberi kebahagiaan dari keabadian; dengan perenungannya, yogi yang hebat mampu menghancurkan segala dosa

===>


Dengan Yoga, Kita dapat menyaksikan apa yang telah terjadi dalam hidup kita, yang bila kita renungkan kembali, benar juga, itu adalah akibat atas apa yang kita pikirkan.


Semua yang sudah terjadi adalah akibat dari pikiran kita sebelumnya.


Berpegang pada prinsip apa-apa yang telah terjadi adalah karena fokus kita.


Bilamana kita berfokus pada hal-hal yang negatif, seperti memikirkan hal-hal susah, maka hasil yang didapatkan juga akan menjadikan kita benar-benar susah.


Memang banyak orang yang terus menerus menyesali apa yang sudah terjadi, tetapi bukankah apa yang telah berlalu tidak bisa kita ubah lagi?


-oOo-
 
benar dalam raja yoga g sembarangan sebab pada akhirnya chakra g akan digunakan lagi tetapi sebagai pemula yang ingin belajar harus mengerti dulu tentang chakra
 
Ternyata saya masih harus banyak belajar :)

Goesdun bisa ketemu kapan2 posisi anda dimana ?

Atharwa weda sebaiknya tidak dibeberkan sembarangan ;)

Mungkin bisa dijelaskan saja Inti isi dari Atharwanya saja >:D<

Love and light
 
Ternyata saya masih harus banyak belajar :)

Goesdun bisa ketemu kapan2 posisi anda dimana ?

Atharwa weda sebaiknya tidak dibeberkan sembarangan ;)

Mungkin bisa dijelaskan saja Inti isi dari Atharwanya saja >:D<

Love and light


===>
Mohon maaf !
Bukan bermaksud membeberkan secara sembarangan.
Apa yang disampaikan diatas adalah Inti Sarinya.

Didalam kitab suci Agama Hindu ada beberapa hal yang memang harus dirahasiakan. Dan akan selalu disebutkan:

Pelajarilah dengan sungguh-sungguh, asal jangan diwerakan
(dicampahkan - bahasa Bali).

Artinya : Jangan mengajarkan kepada orang yang tak layak mempelajarinya.

Contoh orang yang tak layak mempelajarinya ialah orang yang keras penjudi, pemabuk, suka cuah-cauh bicaranya di muka umum yang tak perlu dipetuakan dan lain-lain yang semacan itu.

===>
Apa yang disampaikan diatas adalah Inti Sari dari Ajaran Yoga.
Dan sudah sepantasnya generasi muda hindu mendapatkan pengetahuan ini walaupun apa yang disajikan sebatas Inti Sarinya.
"Cemerlang dengan lima warna, murni, yang bergerak di tengah-tengah susumna, citra ini merupakan bagian yang penting dari badan dan pusat susumna"

Bagian inilah yang merupakan bagian terpenting untuk dapat dipahami.

Karena bagian inilah yang melandasi Umat Hindu Dharma dalam menjalankan ritual keagamaanya, melalui Konsep: Panca Wara, Panca Aksara, Panca Bhudindriya, Panca Brahma, Panca Atma, Panca Datu, Panca Durga, Panca Yadnya, Panca Pandawa, Panca Maha Bhuta, Panca Bhuta, Panca Dewata, Panca Sata, Panca Tirhta, Panca Wali Krama, Panca Sembah.

Dalam Patanjali Raja Yoga disebut Panca Maya Kosa:
Lima jenis sarung halus yang terdapat pada tubuh kita.
Lima macan unsur inilah yang berhubungan dengan badan halus atau sukma sarira yakni sebagai pembungkus atma setelah meninggalkan badan jasmani manusia / mahluk lainnya.
Unsur itu ialah:
1. Annamaya Kosa = unsur dari sari makanan;
2. Pranamaya Kosa = unsur dari sari nafas;
3. Manomaya Kosa = unsur dari sari pikiran;
4. Wijnanamaya Kosa = unsur dari sari pengetahuan;
5. Anandamaya Kosa = unsur dari kebahagiaan.

Kedua unsur terakhir Wijnanamaya Kosa dan Anandamaya Kosa bersifat non materiil, tetapi keduanya tak dapat dipisahkan, ibarat mata uang logam yang ada dua mukanya yaitu Rwa Bhineda (dua hal yang berbeda/berlawanan, tetapi mempunyai persamaan keutamaan)


===>
Dan Yoga yang wajib dilakukan dalam Hindu Dharma adalah Tri Sandya
Sembahyang tiga kali dalam sehari, yaitu:
1. Pagi waktu matahari baru terbit;
2. Tengah hari waktu matahari tepat di atas kepala;
3. Senja hari waktu matahari menjelang terbenam.


O, Yang Dipertuan Atas Sabda-Sabda, moga pikiran baik datang dari segala arah.

\
 
Untuk selalu mengigat Jiwatman sebagai percikan dari Tuhan, yang selalu terbungkus oleh unsur Kekuatan Tuhan yang selalu menyertai Atman saat meninggalkan badan atau memasuki badan baru, dengan sifat Rwa Bhinedanya.

Hal ini selalu diinggat melalui hari peringat setiap hari dan puncaknya pada hari yang ke Lima (demikian seterusnya berulang sebagai siklus lima hari / Panca Wara).
Hari yang lima, yaitu:
1. Umanis. Dewanya Reshi Kursika, Dewa Ishwara, Bhagawan Tatulak. Urip/neptu (5)
2. Paing. Dewanya Reshi Gargha, Dewa Brahma, Bhagawan Mercukunda. Urip/neptu (9)
3. Pon. Dewanya Reshi Maitrya, Dewa Mahadewa, Bhagawan Wrespati. Urip/neptu (7)
4. Wage. Dewanya Reshi Kursya, Dewa Wisnu, Bhagawan Panyarikan. Urip/neptu (4)
5. Keliwon. Dewa Reshi Pretanjala, Dewa Ciwa, Sanghayang Widhi Wasa. Urip/neptu (8)


Kemudian Rwa Bhineda sebagai kekuatan + dan - dari setiap unsur dari Panca Maha Bhuta disimbulkan dengan Lingga dan Yoni, sebagai simbul energi positif dan negatif yang selalu ada dalam tubuh manusia dan di Alam Semesta (sebagai kutub utara dan selatan yang merupakan Lingga dan Yoninya alam semesta).

Umat Hindu Dharma menerapkan kesehariannya dengan menghaturkan Canang Sari di atas tempat suci dan Sehehan di bawah/tanah dengan tujuan untuk mengharmoniskan kekuatan positif dan negatif.

Jadi konsep Rwa Bhineda selalu mewarnai aktifitas keagamaan Hindu Dharma.

Pada akhirnya semua yang dilakukan untuk Keharmohisan alam semesta akan dapat pula dirasakan oleh warga/masyarakat walaupun tidak beragama Hindu karena bersifat universal.

Maka dalam pelaksanaanya ajaran Yoga, umat Hindu melaksanakan dengan Empat jalan yang bisa ditempu yaitu Catur Marga Yoga.

CATUR MARGA YOGA

Catur marga adalah empat buah jalan yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan moksartamjagathita. Keempat ini sama utamanya.
Yang disebut Catur Marga Yoga itu adalah :
1. Bhakti Marga Yoga
2. Karma Marga Yoga
3. Jnana Marga Yoga
4. Raja Marga Yoga.

Setiap orang bebas memilih salah satu dari keempat jalan ini, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing, tidaklah mesti orang harus berpegangan pada satu marga saja, bahkan keempatnya itu hendaknya digerakkan secara harmonis seperti halnya seekor burung.

Kalau diumpamakan bahwa sayap kiri dari burung adalah Jnana Marga, maka sayap kanannya adalah Bhakti Marga. Seekor burung akan bisa melayang dengan baik kalau sayap kiri dan akannya seimbang.

Burung tidak akan bisa mencapai tujuanya yang dikehendaki walaupun memiliki daya dorong yang kuat.

Kemudian sayap ekor yang berfungsi sebagai kemudi mengarahkan sebaik-baiknya supaya jangan terbangnya menyimpang dari tujuan.

 Bhakti Marga Yoga, mengutamakan penyerahan diri dan mencurahkan rasa;
 Karma Marga Yoga, mengutamakan kerja tanpa pamerih untuk kepentingan diri sendiri, dengan mengutamakan pengabdian sebagai motivator dari geraknya;
 Jnana Marga Yoga, mengutamakan akal yang membangkitkan kesadaran;
 Raja Marga Yoga mengajarkan pengendalian diri dan konsetrasi.

Manusia yang akalnya hebat tetapi tanpa rasa adalah sama dengan Komputer atau Mesin, sebaliknya orang yang rasa (emosinya) tinggi tanpa diimbangi dengan akal, akan menjadi “kedewan-dewan”, bhakti dan jnana sangat perlu hebat tetapi harus seimbang.

Akal yang hebat dan rasa yang kuat akan sangat berguna kalau dapat diarahkan ke suatu tujuan yang baik, sebab itu diperlukan konsentrasi supaya jangan menyimpang dari arah (Raja Marga Yoga).

Kalau akal dan rasa sudah seimbang arah sudah terpusat maka orang akan bisa mencapai prestasi yang sangat tinggi. Prestasi yang tinggi kalau digunakan untuk kepentingan diri sendiri akan membahayakan, oleh sebab itu perlu kehebatan yang dimiliki oleh manusia itu diabdikan untuk kepentingan orang banyak (Karma Marga).

Demikianlah akal dan rasa dipadukan secara seimbang, tekad yang kuat dan terkendalikan serta terarah ditujukan untuk pengabdian.


Jadi fokus Yoga dalam Hindu Dharma adalah pada Sang Atman (Jivatma).

Jivatma


ityam prakalpite dehe jivo vasati sarvvagah
anadi vasanamala ‘lamkrtah karmasam kalah


Di dalam badan digambarkan bahwa, di sana bersemayam sang jiva, yang meresapi segalanya, yang berhiaskan dengan untaian bunga keinginan tanpa akhir dan terbelenggu (pada badan) oleh karma.

nanaviva gunopetah sarva vyapara karakah,
purvar jitani karmani bhunakti vividhani ca

Jiva yang memiliki banyak sifat dan pelaku dari segala peristiwa, menikmati buah bermacam-macam karma yang menumpuk di masa kehidupan masa lalu

yadyat samdrsyate loke sarvam tat karma sambhavah,
sarva karmanu sarena jantur bhogan bhunakti vai


Apapun yang terlihat di antara manusia (apakah kesenangan atau kesedihan) berasal dari karma. Semua ciptaan (makhluk) senang atau menderita sesuai dengan hasil kegiatannya.

ye ye kamadayo dosah sukha duhkha pradayakah,
te te sarve pravartante jiva karmanu saratah

Keinginan dsb. yang menyebabkan kesenangan atau kesedihan, bertindak sesuai dengan karma sang jiva terdahulu

punyoparakta caitanye pranan prinati kevalam,
bahye punyam ayam prapya bhojya vastu svayam bhavet


Jiva yang telah menimbun kelebihan perbuatan baik dan kebajikan memperoleh kehidupan bahagia dan di dunia ini ia memperoleh hal-hal menyenangkan dan baik untuk dinikmati tanpa kesulitan

tatah karma balat pumsah sukham va duhkham eva ca,
papo parakta caitanyam naiva tisthati niscitam
na tad bhinno bhavetso ‘pi tad bhinno na tu kincana
mayo pahita caitanya sarvam vastu prajayate


Dalam perimbangan terhadap kekuatan karma-nya, manusia menderita kesengsaraan atau menikmati kesenangan. Jiva yang telah menimbun kelebihan kejahatan, tak pernah tenang dalam damai - yang tak terpisah dari karma-nya; selain karma, tak ada sesuatu yang lain di dunia ini. Dari kecerdasan yang diselubungi maya, segala sesuatunya dikembangkan.

yatha kalepi bhogaya jantunam vividhod bhavah,
yatha dosavasac chuktau rajataropanam bhavet
tatha svakarma dosadvai brahmanyaropyate jagat

Karena dalam suasananya yang tepat, bermacam-macam ciptaan lahir untuk menikmati akibat dari karma mereka; seperti anggapan salah tentang sebuah kerang mutiara sebagai perak, demikian pula melalui cacat dari karma-nya, maka seorang manusia mengelirukan Brahman sebagai materi alam semesta.

sa vasanam ramotpannon pulanati samarthanam,
utpannan ced idrsamsyajyanam moksa prasadhanam.


Dari keinginan, segala khayalan ini muncul; mereka dapat dibinasakan dengan susah payah; bila pengetahuan pemberi keselamatan tentang ketidaknyataan dunia ini muncul, maka keinginan dapat dihancurkan.

saksad vaisesa drstistu saksatkarini vibhrame,
karanam nanyatha yuktya satyam satyam mayoditam


Terasyikan dalam dunia perwujudan (obyektif), khayalan muncul tentang itu bahwa yang mewujudkan itu adalah subyek. Tak ada penyebab lain dari khayalan tersebut. Sesungguhnya, Aku mengatakan kebenaran padamu.

saksatkari bhrame saksat saksat karini nasayet
so hi nastiti samsare bhramo na iva nivartate


Khayalan tentang perwujudan (dunia obyektif) ini akan terhancurkan bila si pembuat perwujudan itu menjadi nyata. Khayalan ini tak akan lenyap selama orang-orang masih berpikir bahwa “Brahman tidak ada”

mithya jnanami vrttistu visesa darsanad bhavet,
anyatha na nivrttih syad drsyate rajata bhramah

Dengan memandang secara lebih dekat dan mendalam ke dalam permasalahannya maka pengetahuan palsu tersebut akan lenyap. Ia tak dapat dilepaskan dengan cara lain, bila khayalan tentang perak masih tetap ada.

yavannot padyate jnanam saksatkare niranjane,
tavat sarvani bhutani drsyante vividhani ca


Selama pengetahuan tidak muncul tentang si pewujud alam semesta yang tak bernoda, selama itu benda-benda tampaknya terpisah dan banyak

yada karmarjitam deham nirvane sadhanam bhavet,
tada sarira vahanam saphalam syanna canyatha

Bila badan yang diperoleh melalui karma ini dibuat demi untuk pencapaian nirvana (kebahagiaan ilahi); maka hanya pemikulan beban badan sajalah yang akan menjadi penuh keberhasilan - bukan yang lainnya.

yadrsi vasana mula varttate jiva samgini,
tadrsam vahate jantuh krtya krtyavidhau bhraman


Dari sifat apapun keinginan asal (vasana) yang lengket dan menemani sang jiva (melalui bermacam-maam penjelmaan); demikian pula khayalan yang ia derita, sesuai dengan perbuatan dan kesalahannya.

samsara sagaram tarttum yadicched yoga sadhakah,
krtva varnasramam karma phala varjam tadacaret


Bila para pelaksana yoga berkehendak untuk menyeberangi lautan duniawi, ia harus melaksanakan seluruh kewajiban asrama-nya (tingkat kehidupan) dengan melepaskan segala hasil kegiatannya.

visaya sakta purusa visayesu sukhepsavah,
vacabhir uddha nirvana vartante papa karmani


Orang-orang yang terikat pada obyek sensual dan menginginkan kesenangan sensual beralih dari jalan nirvana, melalui khayalan tentang obrolan dan jatuh ke dalam perbuatan yang penuh dosa

atmanam atmana pasyanna kincid iha pasyati
tada karma pari tyage na dosa ’sti matam mama


Bila seseorang tidak melihat sesuatu yang lainnya di sini, setelah melihat sang Diri dengan dirinya; maka tak ada dosa (baginya, bila ia) melepaskan segala kegiatan upacara. Inilah pendapat-Ku

kamadayo viliyante jnanad eva na canyatha
abhave sarva tattvanam svayam tattvam prakasate


Segala keinginan dan yang lainnya diserap hanya melalui pengetahuan kerohanian (jnana) dan bukan dengan cara lainnya. Bila semua tattva (prinsip) minor lenyap maka tattva-Ku menjadi berwujud.


Om Santih, Santih, Santih


-oOo-
 
Pranayama

Lima kekuatan yang berstana di dalam tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan Panca Prana yaitu:
  • Prana = napas kehidupan yang menggerakkan mata, telingan, mulut, dan hidung.
  • Apana = napas keluar yang menggiatkan alat-alat pembuangan dan penyambung jenis.
  • Samana = napas penyeimbang menggiatkan kelenjar pembagian makanan
  • Wyana = napas terbesar untuk menggiatkan segenap system urat saraf dengan arus balik dari dan kembali ke Jantung.
  • Udana = napas ke atas berfungsi pada saat kematian dan mengatar jiwa ke kehidupan berikutnya.
[FONT=&quot]Untuk mencapai keseimbangan di dalam tubuh manusia harus menjalankan Tapa, Yoga / Samadhi, guna mencapai kekuatan Dharma. [/FONT]

Prana sendiri adalah daya-vital, daya-hidup; sedangkan yama adalah pengekangan, pengendalian atau pengaturan. Secara harfiah saja, Pranayama berarti pengaturan daya-hidup itu sendiri, dan jelas bukan sekedar mengendalikan keluar-masuknya nafas. Dalam Yoga Sutra ini, laku Pranayama lebih diarahkan pada yang bersifat yang esensial —menyingkirkan tabir yang menutupi cahaya batin— bagi persiapan untuk memasuki anga [baca: angga] atau tahap berikutnya, yakni Pratyãhãra dan Dharana.



Pranayama yang hanya dikaitkan dengan regulasi nafas, termasuk dalam bidang pelatihan tubuh dalam sistem Hatha Yoga.


Swami Satya Prakas Saraswati di dalam “Patanjali RAJA YOGA”-nya, memang menyatakan bahwa Pranayama berhubungan dengan sistem pernafasan, dimana sikap duduk Siddhãsana (kaki dilipat dengan kaki kanan di atas kaki kiri) dipandang sebagai sikap duduk terbaik di dalam latihan regulasi nafas ini. Dalam kitabnya ini, beliau bahkan memaparkan secara panjang-lebar tentang prana dan Pranayama dalam dua bab tersendiri, dimana antara lain disebutkan bahwa, prana adalah daya-vital yang tidak kelihatan, dan yang memungkinkan kita untuk bernafas. Prana sudah ada pada kita sejak lahir dan tetap ada pada kita selama hidup dalam jasad ini. Ditegaskan bahwa, prana bukanlah sekedar nafas atau yang terkait dengan bernafas saja, melainkan adalah daya-vital di belakang segenap susunan sistem pernafasan dan segala aktivitas otot-otot dan syaraf. Menurutnya, kata prana berasal dari urat-kata ‘an’, yang berarti bergerak, menghidupkan, memasukkan kekuatan. Pikiran berfungsi karena adanya prana; dan dengan penguasaan prana, pikiran bisa ditenangkan.


Bahkan, menurut Sri Swami Sivananda, prana bersama-sama dengan materi dan pikiran, merupakan tiga manifestasi relatif dari Yang Absolut. Prana benar-benar merupakan sebentuk modifikasi pikiran. Disebutkan bahwa prana adalah Kriya Sakti atau kerja tingkat tinggi. Materi dihasilkan oleh prana. Prana merupakan kelanjutan dari pikiran. Materi berada di bawah Prana, sedangkan Prana berada di antara materi dengan pikiran. Prana bersifat positif bagi materi, namun negatif bagi pikiran. Pikiran bersifat positif, baik bagi prana maupun materi; namun negatif bagi Kehendak —yang merupakan komunikator antara intuisi dengan pikiran.


Prasna Upanishad antara lain juga mengandaikan prana sebagai ruji dalam sebuah roda, dimana semua didasarkan prana, didasarkan prinsip-kehidupan ini. Sri Swami Sivananda memaparkan bahwa, Pranayama mengantarkan penekun untuk bertatap-muka langsung dengan prinsip-kehidupan. Mengendalikan prinsip-kehidupan, memberi suatu pandangan mendalam pada kekuatan yang memotivasinya.


Taittiriya Upanishad menyebut pranamaya kosa (selubung daya-vital) ini sebagai penghubung antara annamaya kosa (selubung jasmaniah yang terbuat dari sari-sari makanan) dengan manomaya kosa (selubung mental). Kitab Wrhaspati Tattwa menyebutkan tentang Dasaprana, sepuluh prana, yang masing-masing daripadanya adalah: prana, apana, samana, udana, vyana, naga, kurma, krakara, devadata dan dhananjaya. Penggolongan prana seperti ini juga ditemukan pula dalam Yajurveda, Atharvaveda, Taittiriya Upanishad, Chandogya Upanishad, Prasnopanishad dan Brhadaranyaka Upanishad. Lima prana —naga, kurma, krakara, devadata dan dhananjaya— disebut sebagai prana minor di dalam Brhadaranyaka Upanishad.
 
Yoga merupakan satu-satunya cara yang sejati

amlam ruksam tatha tiksnam lavanam sarsapam katum,
bahulam bhramanam pratah snanam tailavidahakam.
steyam himsam janadve pancahankaram arjavam,
upavasam asatyan ca moksan ca pranipidanam.
strisangamagni sevam ca bahnalapam priyapriyam,
ativa bhojanam yogi tyajed etani niscatam.

Para yogi menjauhi hal-hal berikut yaitu; 1. Makanan yang terlalu masam, 2. Yang sepat, 3. Terlalu pedas, 4. Asin, 5. Banyak bumbu dan 6. Pahit, 7. Kebanyakan jalan, 8. Mandi terlalu pagi (sebelum matahari tetbit) dan 9. Makanan yang digoreng dalam minyak, 10. Mencuri, 11. Membunuh (binatang), 12. Bermusuhan dengan orang lain, 13. Sombong, 14. Curang dan 15. Tidak jujur, 16. Berpuasa, 17. Ketidakbenaran, 18. Berpikiran selain tentang moksa, 19. Kejam terhadap binatang, 20. Bergaul akrab dengan para wanita, 21. Pemujaan terhadap (atau memakai atau duduk dekat) api dan 22. Banyak bicara tanpa memandang itu menyenangkan atau tidak atas percakapan itu dan akhirnya 23. Kebanyakan makan.


lokya sarva sastrani vicarya ca punah punah,
idam ekam sunispannam yogasastram param matam


Setelah mempelajari semua sastra dan setelah berulang-ulang merenungkannya masak-masak, maka yoga sastra ini telah diputuskan sebagai satu-satunya ajaran sejati dan mantap.

yasmin yate sarvam idam yatam bhavati niscitam,
tasmin parisramah karyah kim anyac chastra bhasitam


Sebab dengan yoga sesungguhnya segalanya ini dikenal sebagai suatu kepastian dimana segala usaha harus dilakukan untuk memperolehnya. Lalu apa perlunya ajaran-ajaran lain?

yoga sastram idam gopyam asmabhih paribhasitam,
subhaktaya pradayavyam trailokye ca mahatmane


Yoga Sastra, yang sekarang kami nyatakan ini merupakan ajaran yang amat rahasia, hanya disampaikan kepada penyembah setia, yang berjiwa tinggi di ketiga dunia ini.

Akan tetapi, bagaimana dengan latihan praktis Pranayama sendiri?
Seorang Guru pernah mengingatkan siswanya, “Gunakanlah nafasmu sebagai pegangan; dengan demikian pikiranmu dengan mudah kamu pusatkan.

Pranayama akan amat membantumu dalam mencapai Samãdhi”.

Sementara itu, Chandogya Upanishad mengilustrasikan: “Bagai burung yang di-ikat dengan tali; setelah terbang kesana-kemari tanpa menemukan tempat tinggal, ia akan kembali untuk beristirahat, justru pada tempat dimana ia terikat; begitu pula pikiran, setelah terbang kesana-kemari tanpa menemukan tempat tinggal, akan kembali beristirahat pada nafas, karena pikiran punya nafas sebagai pengikatnya.

Tampaknya, praktek Pranayama mau-tak-mau mesti dikaitkan dengan praktek pengaturan pernafasan.

Secara garis besar, praktek pengaturan nafas terdiri dari empat tindakan dasar yakni:

(i) menarik nafas (puraka),

(ii) menahan nafas dalam kondisi penuh (antah-kumbaka),

(iii) menghembuskan nafas hingga kosong (recaka) dan

(iv) membiarkan kondisi kosong (bahih-kumbaka).


Dalam hal ini, Wrhaspati Tattwa memberi petunjuk: “Tutup semua lubang yang ada dalam tubuh, seperti: mata, hidung, mulut, telinga; udara, yang sebelumnya telah terisap, itu dikeluarkan melalui ubun-ubun. Bila tidak terbiasa mengeluarkan udara melalui jalan itu, udara dapat dikeluarkan melalui hidung, namun secara perlahan-lahan. Itulah yang disebut Pranayamayoga.

Praktek Pranayama menjadi ideal bila disertai Pranava Japa.

Disini pengaturan nafas hanya dalam tiga tahapan saja, dimana menahan nafas saat kosong (bahih-kumbhaka) dibiarkan saja kosong tanpa pelafalan dalam hati (manasu). Lafalkan dalam hati suara A(ng) saat menarik nafas (puraka), U(ng) saat menahan nafas (antah-kumbhaka) dan M(ang) saat menghembuskan nafas (recaka).
  • Bersamaan dengan puraka dengan manasu A(ng), bayangkanlah Tuhan sebagai Sang Maha Pencipta yang penuh anugrah;
  • Bersamaan dengan antah-kumbhaka dengan manasu U(ng), bayangkan Tuhan sebagai Sang Maha Pemelihara yang penuh dengan Cinta-kasih;
  • Bersamaan dengan recaka dengan manasu M(ang), bayangkan Tuhan sebagai Sang Maha Suci, pelebur segala kekotoran batin dan dosa-dosa.
  • Bilamana dilakukan pengaturan dalam empat tahapan, dianjurkan untuk melafalkankan dalam hati Gayatrimantram sebagai berikut:
  • OM - Bhur - Bhvah - Svah.......bersamaan dengan puraka;
  • Tat - Savitur - vare - niyam......bersamaan dengan antah-kumbhaka;
  • Bhargo - devasya - dimahi.......bersamaan dengan recaka;
  • Dhiyo - yonah - pracodayat.....bersamaan dengan bhih-kumbhaka.
Kedua praktek ini adalah yang paling praktis dan paling umum dilakukan oleh berbagai kalangan dan tingkatan penekun.

Baik Pranayama dan Japa tiga tahapan maupun empat tahapan, ada yang menyertai dengan penghitungan bulir-bulir tasbih.

Namun, bagi sementara penekun yang merasakan ini sebagai kurang praktis dan menyolok perhatian (terutama kalau sedang berada di tempat-tempat umum), bisa menggunakan nafasnya langsung sebagai tasbih.

Yang manapun yang dipilih, hendaknya disesuaikan dengan kondisi, kepentingan dan kebiasaan masing-masing, agar ia dapat dipraktekkan dengan santai, tanpa ketegangan yang tak perlu. Ingat, tujuan utamanya adalah membersihkan atau menentramkan vritti.

Sri Swami Sivananda menjelaskan bahwa, dengan mempraktekkan pengaturan nafas ini seorang sadhaka bisa memperoleh umur panjang. Seorang lelaki sehat bernafas 14 sampai 16 kali dalam semenit. Pengurangan frekuensi nafas melalui pelatihan, meningkatkan ketahanan paru-paru. Konon, semakin rendah frekuensi nafas, semakin panjang umur makhluk hidup. Beberapa contoh pada binatang menunjukkan hal ini.
  • Anjing misalnya, frekuensi nafasnya mendekati 50 kali per menit, dan umurnya hanya sampai sekitar 14 tahun saja.
  • Sedangkan kuda yang frekuensi nafasnya 35 kali per menit, umurnya bisa mencapai 29 sampai 30 tahun.
  • Gajah yang bernafas 20 kali per menit, umurnya bisa mencapai 100 tahun.
  • Sementara seekor kura-kura lebih rendah lagi frekuensi nafasnya, yakni hanya 5 kali dalam semenit; oleh karenanya umurnya hingga 400 tahun.
  • Yang lebih rendah lagi adalah ular; ular hanya bernafas 2 sampai 3 kali per menit. Ular umurnya bisa 500 sampai 1000 tahun.
Sehubungan dengan kaitan antara frekuensi nafas dengan kehidupan spiritual, Sri Swami Sivananda menyatakan bahwa, ‘semakin sedikit nafsu keinginan seseorang, semakin rendah frekwensi nafasnya, demikian juga sebaliknya.

Banyak guru yang sepakat, jembatan terpenting yang menghubungkan antara pengetahuan spiritual dan pencapaian spiritual adalah latihan.
 
Yoga juga merupakan strategi bagi umat manusia dalam rangka menciptakan keseimbangan hidup.

Yoga itu memiliki batasan yang cukup luas.
Tidak hanya semata-mata ajaran kerohanian, tetapi yoga memberi arahan pada kehidupan nyata.

Dalam kodifikasi Weda, yoga terselip dalam salah satu ajaran darsana.

Yoga itu sendiri sebagai sebuah aliran filsafat dipelopori oleh Maharsi Patanjali.

Patanjali memformulasikan yoga sebagai ajaran untuk mengendalikan diri yaitu mengendalikan gelombang-gelombang pikiran.

Yoga merupakan ajaran praktikum filsafat samkya.
Sedangkan samkya merupakan ajaran teoretis yoga itu sendiri. Karena itu keduanya memiliki hubungan yang erat.

Maharsi Patanjali memformulasikan ajaran tersebut ke dalam konsep astangga yoga sebagai delapan tahapan dalam mempraktikkan ajaran yoga yaitu yama, niyama, asana, pranayama, prathiara, dharana, dhayana dan samadhi.

Dari delapan tahapan itu, 1-4 digolongkan ajaran Hatta Yoga.
Sedangkan tahapan 5-8 dikelompokkan ajaran Raja Yoga.

Yoga merupakan keseluruhan dari penjabaran ajaran moralitas, fisik, mental dan spiritual.
 
Hal-hal yang harus dihindarkan

amlam ruksam tatha tiksnam lavanam sarsapam katum,
bahulam bhramanam pratah snanam tailavidahakam.
steyam himsam janadve pancahankaram arjavam,
upavasam asatyan ca moksan ca pranipidanam.
strisangamagni sevam ca bahnalapam priyapriyam,
ativa bhojanam yogi tyajed etani niscatam.

Para yogi menjauhi hal-hal berikut yaitu; 1. Makanan yang terlalu masam, 2. Yang sepat, 3. Terlalu pedas, 4. Asin, 5. Banyak bumbu dan 6. Pahit, 7. Kebanyakan jalan, 8. Mandi terlalu pagi (sebelum matahari tetbit) dan 9. Makanan yang digoreng dalam minyak, 10. Mencuri, 11. Membunuh (binatang), 12. Bermusuhan dengan orang lain, 13. Sombong, 14. Curang dan 15. Tidak jujur, 16. Berpuasa, 17. Ketidakbenaran, 18. Berpikiran selain tentang moksa, 19. Kejam terhadap binatang, 20. Bergaul akrab dengan para wanita, 21. Pemujaan terhadap (atau memakai atau duduk dekat) api dan 22. Banyak bicara tanpa memandang itu menyenangkan atau tidak atas percakapan itu dan akhirnya 23. Kebanyakan makan.
 
Caranya

Siva Samhita
upayam ca pravaksyami ksipram yogasya siddhaye,
gopaniyam sadhakanam yena siddhir bhavetsvalu.

Sekarang aku akan mengatakan kepadamu cara-cara untuk mencapai keberhasilan dalam yoga; yang harus dirahasiakan oleh para pelaksana, sehingga keberhasilan capat dating secara pasti.



ghrtam ksiram ca mistannam tambulam curnavarjitam,
karpuram nistusam mistam sumatham suksma randhrakam.
siddhanta srasanam nityam vairagya grha sevanam,
nama sankirtanam visnoh sunasa sravanam param.
dhrtih ksama tapah saucam hrirmatir guru sevanam,
sadaitani param yogi niyamani samacaret.



Yogi yang hebat harus mengamati hal-hal berikut; - ia harus mempergunakan; 1. Mertega yang jenih, 2. Susu, 3. Makanan yang manis dan 4. Pinang tanpa kapur, 5. Kapur barus, 6. Kata-kata yang ramah tamah, 7. Biara yang menyenangkan atau ruang kecil tempat pemujaan yang memiliki sebuah pintu kecil, 8. Mendengarkan ceramah tentang kebenaran dan 9. Selalu melaksanakan kewajiban kepada keluarga dengan vairagya (tanpa keterikatan), 10. Menyanyikan nama visnu dan 11. Mendengarkan music yang lembut, 12. Memiliki kesabaran, 13. Keteguhan hati, 14.bersifat pengampun, 15. Kesederhanaan, 16. Pensucian, 17. Rendah hati, 18. Patuh dan 19. Melayani guru.


anile rkapra dese ca bhoktavyam yogibhih sada,
vayau praviste sasini syanam sadhakottamaih.

Bila udara memasuki matahari, ini adalah saat yang tepat bagi yogi mengambil makanannya (yakni, bila pernafasan mengalir melalui pingala) dan bila udara masuk ke bulan, ia harus pergi tidur (yakni, bila pernafasan mengalir melalui lubang hidung kiri atau ida).



sadyo bhukte pi ksudhite nabhyasah kriyata budhah,
abhuasa phale prathamam kuryat ksirajya bhojanam.

Yoga (pranayama) hendaknya jangan dilakukan segera setelah makan, ataupun bila seseorang terlalu kenyang; sebelum memulai melakukannya, sedikit susu dan mertega dapat diminum/dimakan.



tato bhyase sthiribhute na tadrnniyam agrahah,
abhyasina sibhoktavyam stokam stokam anekadha.
purvoktale kuryat tu kumbhakan prativasare.

Bila seseorang telah melakukannya dengan baik dan benar, maka ia tak perlu memperhatikan pemabatasan-pembatasan ini.



tato yathesta saktih syad yogino vayu dharane,
yathestam dharanad vayoh kumbhakah sidhyati dhruvam.
kevale kumbhake siddhe kim na syad iha yoginah.

Bila atas kemampuannya yogi dapat mengatur udara dan menghentikan pernafasan (kapanpun dan bagaimanapun lamanya) yang ia sukai, maka secara pasti mendapat keberhasilan dalam kumbhaka dan hanya dari keberhasilan kumbhaka maka apa sajakah yang tak dapat dikuasai yogi disini?
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.