Racun Laba-Laba Potensi Atasi Impotensi
Racun laba-laba mungkin berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat untuk mengatasi impotensi pada pria. Namun, sebelum terbukti aman secara medis, tentu saja penggunaannya harus dihindari.
Harapan ini berawal dari hasil investigasi para peneliti AS dan Brasil yang menunjukkan bahwa gigitan laba-laba liar jenis Phoneutria nigriventer menyebabkan efek priapism atau ereksi yang lama tetapi menyakitkan. Meski dalam beberapa kasus berpotensi menyebabkan kematian, beberapa pria yang tergigit laba-laba ini mengaku mengalami peningkatan kemampuan seksualnya.
Para ilmuwan telah mewawancarai sejumlah pria yang mengklaim hal tersebut. Setelah sekitar dua tahun dipelajari, ternyata racun pada laba-laba tersebut mengandung toksin yang dikenal dengan nama Tx2-6. Racun ini diketahui memang memicu ereksi pada pria.
Pada tahap percobaan awal, jenis racun sejenis telah berhasil diujicobakan pada hewan lain. Pengujian lanjut terhadap zat-zat yang terkandung dalam racun tersebut saat ini sedang dilakukan untuk mengukur efeknya terhadap tubuh manusia. Tes lanjutan yang dilakukan di Universitas Kedokteran Georgia diharapkan dapat diperoleh hasilnya dalam waktu sebulan ke depan.
Sejauh ini, para peneliti yakin bahwa kandungan zat yang ada di racun laba-laba dapat dikombinasikan dengan obat disfungsi ereksi, seperti Viagra, Cialis atau Levitra. Tentu masih membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dimanfaatkan, selain kelayakan medis juga kapasitas produksinya.
