yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Puluhan murid SDN Sundulan asal Gunung Penuh, Desa Padajaya, Kecamatan Wado,Sumedang, harus berjalan meniti bahaya. Murid SD ini harus membuka sepatu berjalan di jalan yang sudah tergenang airBendungan Jatigede.
Jalan menuju sekolah sudah tergenang air Bendungan Jatigedeantara Kampung Bojongsalam dan Bantarawi, Desa Padajaya. Jalan ini sudah tak bisa dilalui kendaraan. “Jalan aspal yang menghubungkan Bojongsalam dan Bantarawi sudah tergenang air dan masih mennjadi jalan bagi puluhan anak-anak yangsekolah ke SDN Sundulan,” kata Maulana Yaksa, warga Wado, Kamis (21/1).
Menurutnya, puluhan murid SD ini berjuang melinasi air genangan Jatigede karena orang tua mereka belum pindah. “Orang tua mereka masih bertahan di rumah-rumah yang mulai terkepung air bendungan karena belum mendapat uang kompensasi,” katanya.
Disebutkan, warga tak memiliki uang untuk memindahkan anggota keluarga dari lokasi genangan.
Genangan air Bendungan Jatigede sekarang semakin meluas. Jalan penghubung Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede dengan Desa Padajaya, Kecamatan Wadi juga sudah terputus. Warga dari Sukakersa yang masih banyak mengangkut material rumah harus menggunakan jalan memutar ke Desa Mekarasih, Kecamatan Jatinunggal dan keluar di Desa Pawenang, Jatinunggal.
Dedi Mulyadi dari Paguyuban Sumedang Motekar menyebutkan penanganan sekolah dan anak-anak sekolah dikawasan genangan Bendungan Jatigede seperti diabaikan pemerintah. “Sampai saat ini dari 19 SD ditambah dua SMP yang terdampak Jatigede baru dua SD yang dibangun yakni di Cisema dan Cisurat,” kata Dedi, kemarin. (Std)
Lalu murid-murid yang gedung sekolahnya belum dibangunsekolah di mana? Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Jabar besok, Sabtu (23/1/2016). Follow akun twitter Tribun Jabar: tribunjabar dan facebook: tribun jabar online, untuk mendapatkan info terkini.
Jalan menuju sekolah sudah tergenang air Bendungan Jatigedeantara Kampung Bojongsalam dan Bantarawi, Desa Padajaya. Jalan ini sudah tak bisa dilalui kendaraan. “Jalan aspal yang menghubungkan Bojongsalam dan Bantarawi sudah tergenang air dan masih mennjadi jalan bagi puluhan anak-anak yangsekolah ke SDN Sundulan,” kata Maulana Yaksa, warga Wado, Kamis (21/1).
Menurutnya, puluhan murid SD ini berjuang melinasi air genangan Jatigede karena orang tua mereka belum pindah. “Orang tua mereka masih bertahan di rumah-rumah yang mulai terkepung air bendungan karena belum mendapat uang kompensasi,” katanya.
Disebutkan, warga tak memiliki uang untuk memindahkan anggota keluarga dari lokasi genangan.
Genangan air Bendungan Jatigede sekarang semakin meluas. Jalan penghubung Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede dengan Desa Padajaya, Kecamatan Wadi juga sudah terputus. Warga dari Sukakersa yang masih banyak mengangkut material rumah harus menggunakan jalan memutar ke Desa Mekarasih, Kecamatan Jatinunggal dan keluar di Desa Pawenang, Jatinunggal.
Dedi Mulyadi dari Paguyuban Sumedang Motekar menyebutkan penanganan sekolah dan anak-anak sekolah dikawasan genangan Bendungan Jatigede seperti diabaikan pemerintah. “Sampai saat ini dari 19 SD ditambah dua SMP yang terdampak Jatigede baru dua SD yang dibangun yakni di Cisema dan Cisurat,” kata Dedi, kemarin. (Std)
Lalu murid-murid yang gedung sekolahnya belum dibangunsekolah di mana? Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Jabar besok, Sabtu (23/1/2016). Follow akun twitter Tribun Jabar: tribunjabar dan facebook: tribun jabar online, untuk mendapatkan info terkini.