• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

PUASA untuk melakukan terobosan rohani

effie

IndoForum Staff Personnel
No. Urut
601
Sejak
17 Apr 2006
Pesan
8.576
Nilai reaksi
353
Poin
83
Puasa-Puasa Pilihan Allah.

Sejak dari permulaan, orang-orang telah mencari Allah. Mereka secara keliru berusaha mencapai Dia dengan membangun Ziggurat (menara) Babel (Kej 11: 1-9) Mereka dengan memberontak memahat patung-patung untuk menyukakan Allah. Mereka dengan angkuh memikirkan dan hidup dalam hukum-hukum legalistik agar Allah terkesan. Mereka membangun biara-biara dan mengasingkan diri mereka untuk menyukakan Allah. Seperti yang kita lihat, mereka bahkan berpuasa secara salah dalam usaha untuk mengalihkan perhatian-Nya dari hal-hal lain yang seharusnya mereka perbuat, namun mereka terlantarkan.

Adalah penting untuk dicatat bahwa kebiasaan-kebiasaan rohani seperti berpuasa sifatnya kurang penting dibandingkan melakukan kehendak Allah. Seperti yang ditunjukkan dalam Mikha 6 :8, apa yang benar-benar dituntut oleh Allah dari kita adalah pengabdian kepada-Nya:"Berlaku adil, emncintai kesetiaan, dan hidup dengan kerendahan hati kepada-Nya. Kita tidak membuat Allah lebih mengasihi kita daripada yang Ia lakukan sebelumnya, jika kita berpuasa atau jika kita berpuasa lebih lama. Seperti yang dinyatakan dalam galatia,"Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" (5:1). Tujuan dari setiap disiplin adalah kemerdekaan. Jika hasilnya bukan kemerdekaan yang lebih besar, ada sesuatu yang salah.

Kita tidak dapat memanipulasi Allah walaupun kita mengiginkannya. Kita berpuasa dan berdoa untuk mendapatkan hasil, tetapi hasil ada dtangan Allah. Salah satu manfaat rohani terbesar dari berpuasa adalah menjadi semakin perhatian kepada Allah - menjadi semakin tanggap akan kekurangan-kekurangan kita dan kecukupan-Nya, ketergantungan kita dan kecukupan diri-Nya dan mendengarkan apa yang Ia ingin kita lakukan.

Oleh karena itu, puasa orang Kristen sangatlah berlawanan dengan, katakanlah, puasa agama lain. Keduanya mencari hasil; namun, puasa lain berpusat pada diri sendiri dan berusaha untuk mendapat sesuatu dengan apa yang mereka pikir pengorbanan. Puasa orang Kristen berpusat pada Allah. Hasil-hasilnya adalah hasil-hasil rohani yang memuliakan Allah - baik dalam orang yang berpuasa maupun orang-orang lain untuk siapa kita berpuasa dan berdoa.

Tujuan Allah untuk Puasa.
 
TUJUAN ALLAH UNTUK PUASA​

Kami dalam hal ini berfokus pada Alkitab yang terkenal dan sering di kutip dalam Yesaya 58:6-8, yang memberikan sebuah daftar peringatan panjang sesuai dengan kebenaran dan juga hasil-hasil positif yang akan muncul ketika kita menyerahkan diri kita pada disiplin berpuasa.

Belajar dari bagian ini mengenai jenis-jenis puasa yang tidak menyukakan Allah sama pentingnya dengan memahami puasa-puasa yang Ia inginkan. Umat Allah dalam masa Yesaya telah berpuasa, namun tanpa hasil. Allah berkata, alasannya adalah bahwa mereka mengabaikan cara puasa seharusnya mengubah hidup mereka, dengan memperlakukannya sebagai ritual yang hampa:

Pada hari puasamu engkau masih tetap melakukan sesukamu, dan kamu memeras tenaga semua buruhmu. Puasamu berakhir dengan berbantah dan berkelahi serta memukul satu sama lain dengan tinju yang jahat. Kamu tidak dapat berpuasa dengan caramu seperti sekarang ini dan berharap suaramu akan di dengar di tempat tinggi (Yesaya 58:3-4,NIV)

Seperti banyak orang Kristen saat ini, umat Allah menganggap penyembahan hanyalah urusan pribadi. Segala inti dari berpuasa adalah dimensi perorangan. Dengarlah peringatan keras Allah atas konsep ini:

Inikah puasa yang Kukehendaki, hanya satu hari bagi orang untuk merendahkan diri? Apakah hanya untuk orang menundukkan kepala seperti gelagah dan berbaring di atas kain karung dan abu? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? (Yesaya 58:5,Niv)

Tujuan dari semua penyembahan, termasuk puasa, adalh untuk mengubah penyembahan dengan cara-cara yang memiliki pengaruh sosial dan pengaruh dalam hubungan antarpribadi. Kita menyembah tidak hanya untuk memuaskan diri sendiri, tetapi juga untuk dikuatkan guna mengubah dunia! Allah melanjutkan dengan menentukan jenis-jenis puasa pilihan-Nya:

Bukankah ini puasa yang Kukehendaki? ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan beban-beban berat, supaya engkau memerdekakan orang yang tertindas danmematahkan setiap kuk? Bukankah supaya engkau membagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang terbuang? Apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri? Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan kesehatanmu akan muncul dengan segera; kebenaran akan berjalan di depanmu dan kemuliaan TUHAN menjadi upahmu (Yesaya 58:6-8,KJV)

Kita tidak boleh mengartikan ayat-ayat pertama di bagian ini sebagai penggilan pada "injil sosial" dalam arti yang akan mengingkari pentingnya penyembahan pribadi dengan sepenuh hati. Allah tidak meminta umat-Nya untuk berhenti berpuasa sehingga sebalinya mereka memberitakan Kerajaan itu melalui perubahan sosial. Lebih dari itu - Allah ingin umat-Nya terus berpuasa,namun mengembangkan puasa melalui tindakan-tindakan mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari. Melalui Nabi Yoel, Allah memanggil umat-Nya untuk "Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa" (Yoel 2:12).Kita tidak boleh beranggapan bahwa Yesaya memberitahukan bahwa keinginan Allah agar puasa dilanjutkan, dan bahwa pengaruh-pengaruhnya ditunjukkan melebihi hal-hal yang sekadar bersifat pribadi.

Oleh karena itu, saya mendapati di dalam Yesaya 58, sebuah teladan tentang buah-buah yang diharapkan dilihat Allah dari iman dan pengabdian yang sejati. Jika digunakan dengan benar, puasa dapat membantu kita menghadirkan Dia dengan buah-buah tersebut. Dengan demikian, bagian Firman ini mendorong saya untuk menemukan, pada bagian-bagian lain dalam Alkitab, sembilan jenis puasa yang saya anggap seharusnya ditemukan kembali oleh orang Kristen - tidak hanya untuk kebaikan mereka sendiri, tetapi juga untuk kebaikan orang lain. Marilah kita melihat bagian ini sekali lagi, mendaftar aspek-aspek yang akan menjadi dasar untuk sisa buku ini.

Dalam Yesaya 58, Allah berkata bahwa Ia telah memilih puasa yang (1) membuka belenggu-belenggu kelaliman, (2) melepaskan beban-beban berat, (3) memerdekakan orang yang tertindas, (4) mematahkan setiap kuk, (5) membagikan roti bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang terbuang, (6) memungkinkan terang mereka merekah seperti fajar, (7) membuat kesehatan mereka akan muncul dengan segera, (8) membuat kebenaran berjalan di depan mereka dan (9) membuat kemuliaan Tuhan menjadi upah (atau "pengawal belakang") mereka.

Jika dipraktekan dengan benar, kiat lihat pada masa Yesaya, seorang anak laki-laki Yehuda yang memilih hak-hak khusus yang menyembah Allah dan memohon pada umat-Nya utnuk berbalik dari dosa-dosa mereka, meningalkan berhala-berhala mereka dan menyembah Allah melalui berpuasa dan pelayanan kepada orang-orang miskin dan menderita.

Ada indikasi-indikasi bahwa orang-orang Israel bahkan memaksa sesama Yahudi masuk ke dalam perbudakan, mungkin karena kegagalan mereka membayar utang-utang (Nehemia 5:8). Meskipun perbudakan karena utang diizinkan dalam beberapa kasus, mereka yang dipaksa dalam pekerjaan ini tidak boleh diperlakukan sebagai sekedar budak (Imamat 25:39-42). Hukum ini tampaknya disalahgunakan secara luas pada masa Yesaya.

Harus kita akui bahwa kita tidak akan menemukan semua kondisi sosial ini terjadi dalam situasi pribadi kita. Ttepai jika kita membaca bagian ini dengan imajinasi alkitabiah, kita akan melihat penerapan yang modern dan sering kali penerapan pribadi atas aspek dari jenis berpuasa yang menyukakan Allah.

Sebagai contoh, walaupun perbudakan yang sesungguhnya bukanlah masalah yang meluas dalam masyarakat kita, bagaimana dengan perbudakan jiwa?Sama seperti orang Israel mungkin berpuasa dalam rangka memprotes perbudakan yang sebenarnya atas sesama, demikian juga kita mungkin berpuasa untuk perlawanan dari penjualan dirir kita kepada iblis. Dlama setiap dosa-dosa sosial, sebuah paralel yang bersifat pribadi dapat dilihat. Jadi dalam gambaran dari kesembilan puasa, saya mengundang Anda sebagai murid Kristus yang serius untuk emenemukan penerapan kontemporer atas maksud mula-mula dari ayat penting tentang berpuasa ini.

SEMBILAN PUASA YANG DAPAT DIGUNAKAN ALLAH

Untuk mengilustrasikan dan mengungkapkan pentingnya kesembilan alasan untuk berpuasa dengan lebih baik, saya telah memilih sembilan karakter Alkitab yang menjadi contoh tema secara nyata atau secraa kiasan dari setiap aspek dari kesembilan hal yangg ditonjolkan dalam Yesaya 58:6-8. Setipa puasa memiliki nama yang berbeda, mencapai tujuan yang berbeda, dan mengikuti resep yang berbeda.

Saya tidak ingin mengemukakan bahwa sembilan puasa yang tersedia bagi para pemercaya, atau jenis-jenis tersebut terpisah sepenuhnya satu dengan yang lain. Saya tidak pula mengemukakan bahwa hanya ada satu jenis puasa untuk masalah tertentu. Sembilan puasa ini adalah teladan untuk digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pribadi Anda saat Anda berusaha utnutk bertumbuh semakin dekat dengan Allah. Yang berikut ini adalah pandangan singkat dari kesembilan puasa:

1. Puasa Para Murid

Tujuan: "Untuk membuka belenggu-belenggu kelaliman" (Yesaya 58:6)
- memerdekakan diri kita dan orang lain dari ketagihan akan dosa.
Ayat kunci: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa" (Matius 17:21)
Latar belakang: Yesus mengusir setan dari dalam diri seorang anak muda yang telah gagal ditolong oleh murid-murid-Nya. Tampaknya mereka tidak menanggapi secara serius bagaimana setan mencengkeram diri orang muda ini. Implikasinya adalah bahwa,murid-murid Yesus dapat melakukan pengusiran setan tersebut jika mereka bersedia menjalani disiplin berpuasa. Murid-murid modern juga sering menganggap remeh "dosa-dosa yang mengikat" yang dapat diusir jika mereka cukup serius untuk ambil bagian dalam suat latihan penyangkalan diri seperti berpuasa - oleh karena itu istilahnya adalah "Puasa Para Murid"

2. Puasa Ezra

Tujuan: "Melepaskan beban-beban berat" (Yesaya 58:6) - untuk memecahkan maslah-masalah, mengundang pertolongan Roh Kududs untuk mengangkat beban dan mengalahkan rintangan yang menghalangi diri kita dan orang-orang yang kita kasihi untk berjalan dengan sukacita bersama Allah.
Ayat Kunci: "Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami" (Ezra 8:23)
Latar belakang: Nabi Ezra bertanggung jawab atas pemulihan Hukum Musa di antara orang-orang Yahudi ketika mereka membangun kembali kota Yerusalem dengan izin dari Arthasasta, raja Persia, di mana umat Allah ditawan. Walaupun denganizin, musuh-musush Israel menentang mereka. Dibebani dengan ras malu untuk meminta pasukan kepada raja Persia untuk melindungu mereka, Ezra berpuasa dan berdoa utnuk mendapatkan jawaban.

3. Puasa Samuel

Tujuan: "Untuk memerdekakan orang yang tertindas (secara fisik dan rohani)" (Yesaya 58:6) - untuk kebangunan rohani dan memenangkan jiwa, untuk mengidentifikasikan orang-orang di mana saja yang sungguh-sungguh diperbudak maupun diperbudak oleh dosa dan untuk berda supaya dipakai Allah untuk membawa orang-orang keluar dari kerajaan kegel;apan dan masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib.
Ayat kunci: "Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkan di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN" (1Samuel 7:6)
Latar belakang: Samuel memimpin umat Allah dalam ebuah puasa untuk merayakan kembalinya Tabut Perjanjian dari tawanan orag Filistin dan untuk berdoa sehingga Israel dilepaskan dari dosa yang menyebabkan Tabut tersebut dikuasai.

4. Puasa Elia

Tujuan: "Untuk mematahkan setiap kuk" (Yeaya 58:6) - mengalahkan masalah mental dan emosional yang mengendalikan hidup kita, danmengembalikan kendali tersebut kepada Allah.
Ayat kunci: "Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun...maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya. (1 Raj 19:4,8)
Latar belakang: Meskipun Alkitab tidak menyebutkan hal ini sebuah "puasa" formal, Elia dengan sengaja pergi tanpa makan ketika ia lari dari ancaman Ratu Isebel yang ingin membunuhnya. Setelah melakukan prnyangkalan diri atas kehendak pribadi ini, Allah mengirimkan seoarang malaikat utnutk melayani Elia di padang gurun.

5. Puasa Janda

Tujuan: "Untuk membagikan roti[kita] bagi orang yang lapar" dan untuk peduli terhadap orang miskin(Yesaya 58:7) - untuk memenuhi kebutuhan pokok orang lain.
Ayat kunci: "Tepung dalam temapyan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia (1Raj 17:16)
Latar belakang: Allah mengirimkan Nabi Elia kepada seorang janda yang kelaparan dan miskin - secara ironis, ternyata janda tersebut dapat menyediakan makanan untuk Elia. Sama seperti kehadiran Elia menghasilkan makanan untuk janda di Sarfat, begitu pula keberadaan diri kita di hadapan Allah dalam doa dan puasa dapat meringankan kelaparan masa kini.

6. Puasa Rasul Paulus

Tujuan: Memungkinkan terang Allah "merekah seperti fajar" (Yesaya 58:8), membawa perspektif dan wawasan yang lebih jelas ketika kita membuat keputusan-keputusan yang sangat penting.
Ayat kunci: "Salama tiga hari ia [Saulus atau Paulus] tidak dapat melihat dan selama itu juga ia tidak makan dan minum" (Kis 9:9)
Latar belakang: Saulus drai Tarsus, yang kemudian dikenal sebagia Paulus setelah pertobatanya kepada Kristus, dibutakan oleh Kristus dalam kegiatan menganiaya orang Kristen. Ia tidak hanya benar-benar tanpa cahaya, tetapi juga tidak memiliki pegangan tentang arah mana akan ia ambil dalam hidupnya. Setelah menjalani tiga hari berdoa dan tanpa makan, Paulus dikunjungi oleh orang Kristen,Ananias, dan penglihatan dan visinya untuk masa depan dipulihkan.

7. Puasa Daniel

Tujuan: Jadi"kesehatanmu akan muncul dengan segera" (Yes 58:8) - untuk memperoleh kehidupan yang lebih sehat atau untuk kesembuhan.
Ayat kunci: "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja" (Daniel 1:8).
Latar belakang: Daniel dan tiga temannya, tawanan-tawanan orang Ibrani, menunjukkan dalam penawanan Babylonia bahwa menjauhkan diri mereka dari makanan orang-orang kafir yang telah Tuhan tunjukkan kepada mereka untuk tidak dimakan membuat mereka lebih sehat daripada semua orang di istana raja.

8. Puasa Yohanes Pembaptis

Tujuan: Sehingga "kebenaran akan berjalan di depanmu" (Yesaya 58:8)
- sehingga kesaksian danpengaruh kita tentang Yesus akan ditingkatkan di hadapan orang lain.
Ayat kunci: "Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia akan minum anggur atau minuman keras" (Lukas 1:15).
Latar belakang: Karena Yohanes Pembaptis adalah pembuka jalan bagi Yesus, ia melakukan nazar "orang Nazir" yang menuntut dia untuk "berpuasa" atau menghindari anggur dan minuman keras. Hal ini adalah bagian dari gaya hidup yang diadopsi oleh Yohanes untuk tujuan tertentu yang menunjuk dia sebagai seseorang yang dipisahkan untuk misi khusus.

9. Puasa Ester

Tujuan: "Kemuliaan TUHAN" akan melindungi kita dari yang jahat (Yesaya 58:8)
Ayat kunci: "Berpuasalah untuk aku...[dan] aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian...[dan] kemudian aku akan masuk menghadap raja...[dan] berkenanlah raja padanya" (Ester 4:16;5:2)
Latar belakang: Ratu Ester, seorang Yahudi dalam kerajaan kafir, mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan bangsanya dari ancaman kebinasaan dari Ahasyweros (Serses),raja Persia. Sebelum masuk menghadap raja untuk memohon kepadanya untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi, Ester,pelayan-pelayannya, dan sepupunya, Mordekhai, semuanya berpuasa untuk memohon perlindungan kepada Allah.

EMPAT MACAM PUASA

Sembilan macam puasa yang dijelaskan tadi hanyalah saran untuk mempraktikan disiplin yang membantu ini, dengan berbagai cara. Mungkin ada banyak cara untk berpuasa, sebanyak cara untuk berdoa - yang jelas, tidak ada jumlah yang pasti dalam kedua hal tersebut. Bagaimanapun Russel, What Bible Says About Healty Living (Regal Books,1996), merupakan petunjuk yang baik untuk Anda ikuti atau Anda modifikasi sesuai dengan petunjuk Allah.

1.Puasa normal adalah melakukan kegiatan tanpa makan selama periode tertentu,dimana Anda hanya memasukkan cairan(air dan/atau jus) ke dalam tubuh Anda. Jangka waktunya bisa 1hari,3hari, 1minggu, 1bulan, atau 40 hari. Perhatian yang luar biasa harus diberikan terhadap puasa yang lebih lama, yang seharusnya hanya dilaksanakan setelah memperoleh nasihat medis dari dokter Anda.

2. Puasa mutlak, tidak memperkenankan makanan atau air sama sekali, dan seharusnya dilakukan dalam jangka pendek. Musa berpuasa selama 40 hari, tetapi hal iniakan membunuh setiap orang tanpa intervensi adikodrati, dan seharusnya tidak dicoba dilakukan pada masa kini. Pastikan untuk menguji roh yang berusaha mengajak Anda melakukan puasa 40 har, walaupun puasa tersebut mengizinkan cairan.

3. Puasa parsial (sebagian) adalah puasa yang menghilangkan makanan tertentu, atau suatu jadwal yang mencakup makanan yang terbatas. Hal ini dapat berupa penghilangan 1jam makan dalam sehari. Hanya makan sayuran segar selama beberapa hari juga merupakan sebuah puasa parsial yang baik. John Wesley hanya makan roti (whole grain) dan air selama berhari-hari. Elia melakukan puasa parsial paling tidak dua kali. Yohanes Pembaptis dan Daniel dengan tiga temannya adalah contoh lain dari mereka yang berpartisipasi dalam puasa parsial. Orang-orang yang mengalami hypoglycemia (kadar glukosa rendah) atau penyakit-penyakit lain dapat mempertimbangkan puasa jenis ini.

4. Puasa bergilir terdiri dari makanan atau menghilangkan kelompok makanan tetentu selama periode tertentu. Sebagai contoh, biji-bijian hanya dimakan setiap hari ke empat. Berbagai macam kelompok makanan digilir sehingga makanan tertentu tersedia setiap hari.

MANFAAT JASMANI DARI BERPUASA

Roh dan tubuh saling berhubungan erat dalm rancangan kreatif Allah, sehingga berpuasa memiliki manfaat untuk rohani dan jasmani. Buku Russel menjelaskan beberapa manfaat nyata dari berpuasa yang baik untuk diketahui sebelum kita mulai.

Russel menuliskan bahwa sama seperti hari ketujuh dirancang sebagai hari untk beristirahat pada Penciptaan, begitu pula dengan sel-sel dalam tubuh kita membuthkan istirahat dari makanan. Salah satu manfaat utama dari tidur di malam hari mencakup istirahat untuk sistem pencernaan kita. Kita menyebut santap pertama dalam suatu hari dengan cukup tepat, yaitu: break-fast (buka puasa).

Dr, Russel mencatat bahwa tubuh kita ddirancang untuk memberikan respon terhadap rasa sakit dengan berpuasa dan demam! Keika kita sakit,kit abiasanya tidak ingin berfikir tentang makan, melainkan ingin meringkuk dalam selimut dan ingin dibiarkan sendiri. Kita bekerja keras untuk menurunkan panas yang tinggi, karena hal itu menyebabkan kita merasa sakit, mendorong kita untuk mencari tempat tidur, dan bukannya meja makan. Beristirahat, demam, dan berpuasa meruakan bagian-bagian dari rancangan Allah untuk melawan infeksi.

Dr. Russel menemukan bahwa Allah merancang tubuh kita untuk menyembuhkan diri sendiri pada tingkat sel. Proses penyembuhan ini menggunakan protein, karbohidrat dan lemak unutk memperoleh kalori dan zat gizi, namun setiap cara penggunaan zat-zat ini menghasilkan produk sisa yang tidak berguna.Sel-sel ini memiliki cara-cara, yang terbangun di dlamnya, untuk membersihkan sisa-sisa ini, dan tampaknya sel-sel ini mendapat beban terlalu berat. Berpuasa menolong untuk membersihkan sistem ini dan menghilangkan racun. Adalah sesuatu yang membesarkan hati untuk mengetahui bahwa Allah yang merancang tubuh kita untuk memperoleh manfaat dari saat-saat berpantang makanan.

SEJARAH SEINGKAT BERPUASA

Orang Kristen yang menerima undangan untuk berpuasa memiliki hak unik untuk mengidentikan diri dengan beberapa pahlawan iman yang besar sepanjang zaman. Berpuasa memiliki masa lalu yang beraneka ragam dan menarik.

Puasa dalam Perjanjian Lama

Kata "puasa" berasal dari bahasa Ibrani tsom, yang mengacu pada tindakan menyangkal diri. Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani nesteia untuk berpuasa, yang juga berarti penyangkalan diri.

Banyak ahli percaya bahwa praktik berpuasa dimulai dengan hilangnya nafsu makan pada saat kesusahan dan tekanan. Hana, yang kemudian menjadi ibu Samuel,sangat bersusah hati karena ia mandul sehingga "ia menangis dan tidak mau makan" (1 Sam 1:7). Juga, ketika Raja Ahab gagal dalam usahanya untuk membeli kebun angur Nabot, ia "tidak mau makan" (1 Raj 21:4)

Puasa tampaknya bermula sebagai suatu ekspresi alamiah dari kesedihan; namun,lama kelamaan hal ini menjadi suatu kebiasaan untuk menunjukkan atau membuktikan kesedihan seseorang kepada orang lain dengan memantangkan diri dari makanan dan/atau menunjukkan dukacita. Daud berpuasa untuk menunjukkan dukacitanya akibat kematian Abner (2Sam 3:35). Banyak referensi dalam Alkitab yang menggambarkan puasa sebagai "meremdahkan" jiwa atau tubuh seseorang (Yes 58:3,5). Berpuasa dipraktikan sebagai cara eksternal untuk menunjukkan dan kemudian mendorong perasan internal akan penyesalan yang dalam karena dosa.

Puasa merupakan ekspresi alamiah manusia akan kesedihannya; oleh karena itu, hal ini menjadi kebiasaan keagamaan untuk menenangkan kemarahan Allah. Orang-orang mulai berpuassa untuk menjauhkan kemarahan Allah agar tidak membinasakan mereka. Akhirnya, berpuasa menjadi dasar untuk permohonan seseorang kepada Allah menjadi efektif. Daud yang mempertahankan pyuasanya sebelum kematian anaknya dengan Betsyeba, yangmenunjukkan harapannya bahwa ketika anak itu hidup doa Daud mungkin dijawab. Ketika anak itu mati, Daud dengan segera menghentikanpuasanya, menunjukkan bahwa ia tahu bahwa puasa ataupun doanya tidak akan berguna lagi. (2Sam 12:15-23)

Ketika Allah menunjukkan kemarahannya terhadap suatu bangsa karena kejahatannya, berpuasa menjadi cara untuk mencari kemurahan dan perlindungan ilahi. Oleh karena itu,a dalah alami untuk sekelompok orang menyatukan diri mereka dalam pengakuan dosa, menyesali dosa mereka dan berdoa syafaat kepada Allah.

Puasa dalam Perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru, berpuasa adalah disiplin yang dilaksanankan secara luas, terutama di kalnagan orang Farisis dan murid-murid Yohanes Pembaptis. Yesus memulai pelaayan kepada orang banyak dengan berpuasa selama 40 hari (Mat 4:1,2). Seperti yang telah kita ketahui, ketika rsul-rasuk Yesus dikecam baik oleh orang Farisis maupun oleh murid-murid Yohanes Pembaptis karena tidak berpuasa, Yesus memnbela bahwa mereka tidak berpuasa ketika Ia ada, tetapi tersirat bahwa mereka akan berpuasa setelah Ia diambil dari mereka (Mat 9:14-15)

Yesus tidak memberikan petunjuk spesifik mengenai frekuensi berpuasa, Ia mengajar bahwa puasa mereka harus berbeda dari puasa orang-orang Farisis, di mana mereka harus berpuasa kepada Allah, bukannya untuk membuat orang lan terkesa dengan tindakan yang sepertinya rohani (Mat 6:16-18)

Puasa pada Masa Gerja Mula-mula

Ephipanius, uskup Salamis, dilahirkan pada tahun 315, bertanya, "Siapa yang tidak tahu bahwa ppuasa pada hari keempat dan keenam dala satu minggu dijalankan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia?" Pada awal sejarah Gereja, orang-orang Kristen mulai berpuasa dua kali seminggu, memilih hari Rabu dan Jumat untuk menghindari kekleiruan dengan orang Farisis, yangberpuasa setiap Selasa dan Kamis.

Praktik pusa selama beberapa hari sebelum Paskah untuk mensiapkan kerohanian kita sendiri menyambut perayaan kebangkitan Kristus juga biasa dilakukan. Di kemudian hari, puasa ini berbentuk serangkaian puasa satu hari setiap minggu selama beberapa minggu menjelang Paskah. Sisa-sisa Gereja mula-mula masih terlihat dalam tradisi Khatolik untuk memantangkan daging,kecuali ikan, pada setiap hari Jumat, dan menjalankan bulan puasa Masehi selama periode 40 hari sebelum Paskah. Orang Kristen dalam zaman pasca-para rasul juga biasa berpuasa dalam persiapan mereka untuk menerima baptisan.

Puasa dalam Gerakan Kebangunan Rohani

Disiplin berpuasa telah lama dikaitkan dengan gerakan reformasi dankebangunan rohani dalam kekristenan. Para pendiri gerakan monastic(sesuatu yang berhubungan dengan biara) melkaukan puasa sebagai disiplin rutin dalam kehidupan rohani mereka. Meskipun aliran monastic kemudian berkembang dengan mempraktikan puasa dan bentuk-bentuk pertapaan lain dalam upaya yang sia-sia untuk mendapatkan keselamatan, namun mungkin saja biarawan-biarawan yang pertama berpuasa dalam kerinduan mereka agar Gereja mengalami kebangunan dan reformasi.

Setiap reformis dari abad keenam belas juga berpuasa, seperti juga yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin dari kebangunan rohani penginjilan pada abad-abad selanjutnay. Jonathan Edwards berpuasa selama 22 jam sebelum membawakan khotbah terkenalnya. "Pendosa di dalam Tangan Allah yang Murka" Selama Doa Kebangunan Rohani Laymen di Amerika pada tahun 1859, orang-orang Kristen berpuasa selama jam makan siang mereka dan menghadiri kebaktian -kebaktian di gereja-gereja yang paling dekat dengan temapt kerja mereka. Kebangunan doa ini berkobar di kota-kota industri besar di timur laut Amerika Serikat.

Doa sering kali disertai dengan puasa ketika orang-orang mencari Allah untuk mendapatkan berkat rohani selama kebangunan terjadi di seluruh dunia pada tahun 1906. Billy Graham melakukan puasa dan doa selama perjalanan ke Inggris untuk mengadakan perjalanan penginjilan (KKR) yang pertama di Inggris pada awal tahun 1950-an. Tanggapan dalam pertemuan-peertemuannya pada saat itu digambarkan sebagai salah satu kebangnan rohani terbesar pada zaman kita. Banyak gerakan kebanguna rohani telah menganjurkan untuk kembali pada praktik puasa selama dua hari setiap minggu seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kristen mula-mula.

Puasa untuk Memohon Campur Tangan Ilahi

Secara berkala, para pemimpin politik telah mendeklarasikan hari doa dan puasa nasional untuk memohon campur tangan ilahi dalam situasi-situasi krisis. Pada tahun 1958, kemenangan Sir Francis Drake melawan Armada Spanyol dikenal luas oleh orang Inggris sebagai tindakan campur tangan ilahi.

Para peziarah berpuasa sehari sebelum turun mendarat dari kapal Mayflower pada tahun 1620, ketika mereka bersiap-siap untuk mendirikan perkumpulan misi untuk menjangkau penduduk asli Amerika Utara. Pemimpin-pemimpin politik di desa-desa New England biasanya menhendaki dilakukannya puasa ketika mereka menghadapi krisis.

Jumat, 6 Februari 1756 ditentukan sebagai hari untuk berpuasa da berdoa dengan khidmat di Inggris, ketika Inggris menghadapi ancaman ditaklukkan Napoleon. Lincoln juga mengumumkan hari nasional untuk berdoa dan berpuasa pada saat Perang saudara. Dalam kedua peristiwa tersebut, kemenangan militer Inggris dan negara-negara bagian Amerika Serikat di sebelah utara dipandang sebagai campur tangan ilahi oleh mereka yang berpuasa dan berdoa untuk keberhasilan itu.

Hari doa dan puasa yang hampir sama, dinyatakan oleh pemimpin-pemimpin politik pada Perang Dunia II. Di tengah-tengah perang Inggris George VI menentukan hari Minggu, 8 September 1940 sebagai hari doa dan puasa.Dalam siaran di radio beberapa hari setelah hari doa ini, Perdana Menteri Inggris, Winston Crurchill membandingkan keadaan Inggris dengan keadaan ketika Armaa Spanyol dan apoleon mengancam negara kepulauan tersebut. Dalam riwayat hidupnya,Churchill menyatakan 15 September (hari Minggu setelah hari doa tersebut) sebagai "inti dari Perang Inggris". Setelah perang, diketahui bahwa Hitler memutuskan untuk menunda rencana invasinya ke Inggris selama dua hari (17 September). Panggilan untuk mengadakan doa dan puasa yang hampir sama juga mengiringi hari H invasi Eropa oleh negara-negara sekutu pada tanggal 6 Juni 1944.

Pendeknya, puasa memiliki sejarah yang panjang dan mengesankan sebagai sebuah disiplin yang diadopsi oleh pemercaya untuk bermacam-macam alasan, tetapi semuanya berkenaan dengan prinsip penyangkalan diri. Kita mungkin menyangkal diri untuk menekankan akan kebutuhan negara, kebutuhan orang-orang lain yang memerlukan berkat Allah, atau menekankan kebutuhan rohani kita sendiri.

Saya mengundang Anda untuk menemukan sebuah pendekatan berpuaa yang akan menyelaesaikan tujuan-tujuan kudus seperti itu dalam hidup Anda, dan dalam kehidupan orang-orang yang Anda kasihi.
 
2
PUASA PARA MURID

"Saya mengalami kecanduan seksual," seseorang mengatakannya kepada saya di mimbar gereja. Orang ini telah menemui beberapa konselor, telah maju ke mimbar gereja beberapa kali dan mencoba segala sesuatu yang disarankan. Orang ini serius ingin lepas dari maslah tersebut.
"Apakah Anda telah mencoba berpuasa?" tanya saya.
"Belum."
Saya menjelaskan langkah-langkah dalam bab inu untuk mematahkan perhambaan, dengan memperkenalkan Puasa Para Murid: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa" (Matius 17:21)
Ketika saya kemudian melihat senyum kepuasan pada wajah orang ini, saya tahu Allah telah menjawab doa-doanya tersebut dan menghargai disiplin diri dari Puasa Para Murid.

MASALAH "DOSA YANG MENGIKAT"

Alasan yang nyata untuk berpuas adalah bahwa puasa melepaskan orang-orang itu dari perhambaan dosa." Bukankah ini puasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-elenggu kelaliman" (Yesaya 58:6)

Banyak orang Kristen merupakan korban yang tak berdaya dari "dosa yang mengikat" (Ibrani 12:1). Dosa yang mengikat bukanlah dosa biasa karena kelalaian atau kesalahan sesaat. Dosa yang mengikat bukan juga dosa pemberontakan, di mana Allah berkata "Janganlah" dan orang tersebut berkata "Aku akan" dihadapan wajah-Nya. Dosa yang mengikat adalah kebiasaan sikap atau tingkah laku berdosa yang memperbudak atau menjadikan seseorang sebagai korban.

Bila Anda adalah korban dari dosa yang mengikat, Anda tidak mengepalkan tangan di hadapan wajah Allah dan melanggar tujuan-Nya; Anda tidak berdaya dan hancur di hadapan-Nya karena dosa Anda. Dosa yang mengikat membuat Anda menjadi seorang budak dan merenggut kehendak Anda. Anda berteriak, "Saya tidak dapat menolong diri saya sendiri!" Seperti yang dikatakan seseorang, "Saya dipaksa untuk memainkan permainan di mana saya selalu kalah, dan saya tidak dapat berhenti bermain. Saya benci permainan itu...saya benci bermain...saya benci kehidupan!"

Para Rasul berusaha, namun gagal, menghadapi dosa semacam ini, dari seorang anak yang kerasukan setan. Yesus berkata bahwa masalah ini sangat berat sehingga hal itu tidak dapat diperlakukan dengan cara-cara biasa. "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa, "kata-Nya (Matius 17:21)

Apakah Anda, sebagai seorang murid Kristus, dikekang oleh dosa yang mengikat sehingga harus ada tindakan-tindakan seperti ini? Yesus mati di kayu salib untuk semua dosa, termasuk dosa yang mengikat Anda. Darah penebusan Yesus Kristus yang menggantikan posisi kita adalah hal yang paling berkuasa di dunia, karena darah itu menghancurkan dosa, dan membebaskan dari kematian dan neraka. Orang Kristen bernyanyi, "Ada kuasa dalam darah-Nya, " dan percaya pada penggenapan di Kalvari.

Namun masih ada orang Kristen yang terikat pada kecanduan alkohol, obat-obatan, seks, dan tembakau. Yang lain berjuang melawan dorongan untuk makan, perselingkuhan, dan kebohongan. Dosa apapun yang tidak dapat dipatahkan dengan "kekuatan-kehendak" biasa dapat dikategorikan sebagai dosa yang mengikat.

Firman Tuhan berjanji, "Percobaan-percobaan yang kamu alami ialah percobaan-percobaab biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia" (1Kor 10:13). Percobaan Anda untuk berdosa tidak unik; orang lain juga menghadapinya. Namun, Anda terbelelnggu padanya seperti budak yang terpakasa. Tetapi firman Tuhan menjanjikan "jalan keluar" (1 Kor 10:13). Puasa Para Murid bisa merupakan jalan keluar yang sesungguhnya bagi Anda, sebagai seorang murid.

Mengapa Kita Terikat?

Dosa yang mengikat, mengikat kita karena kita percaya kepada kebohongan iblis. "Ia adalah pendusta," kata Yesus (Yoh 8:44). Iblis berdusta kepada kita tentang dosa dan kita mempercayainya dan bukannya mempercayai AlLAH. Dalam dosa yang mengikat , iblis membuat kita percaya satu dari ketiga dusta berikut ini (jika tidak disebut "dorongan kuat"):

1. Saya telah mencoba sebelumnya, dan saya tidak dapat mematahkannya.
2. Saya tidak mau melakukan ini, tetap saya tidak dapat melawan.
3. Saya membutuhkan jawaban, tetapi saya tidak menemukannya.

Karena kita percaya akan kebohongan iblis, maka kita tidak bisa melihat bahwa ada jalan keluar. Walaupun kita dapat mengubah keinginan kita dan menemukan jawaban-jawabannya, namun kita percaya bahwa kita tidak berdaya karena kita telah menyerahkan kehendak kita kepada iblis dan bukan kepada Allah.

Dusta iblis meyakinkan kita tidakmemiliki kekuatan melawan dosa. Untungnya, Paulus bersaksi untuk membesarkan hati kita, "Sebab bukan dosa apa yang akau kehendaki, yaitu yang baik, yang aku lakukan, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku lakukan" (Roma 7:19)

Ketika iblis mengendalikan pikiran kita, ia mengendalikan hidup kita. Ketika ia berdusta kepada kita tentang hidup kita, kita berada dalam ikatan. Kita menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini: Baaimana kita dapat mematahkan ikatan eksternal dalam hidup kita? Bagaimana kita dapat memperole kembali kontrol atas hidup kita?

Ketika Anda dmenguasai keinginan fisik Anda, Anda mengembangkan kekuatan untuk menguasai keinginan emosional Anda.

KEKUATAN PUASA PARA MURID​

Ayah dari anak yang dirasuk setan, tidak mengerti masalah ananya. Ia berkata, "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air" (Matius 17:15).
Ayah ini mengira anaknya sakit atau mengalami keeterbelakanngan internal, tidak mengerti bahwa anaknya dikuasai oleh roh eksternal. Tteapi Yesus tahu bahwa setan telah merasuki anak itu dan telah menguasai hidupnya.
Ayah tersebut membawa anaknya kepada para murid untuk dilepaskan, tetapi "mereka tidak dapat menyembuhkannya" (Matius 17:16). Para murid tidak dapat mematahkan keterikatan anak itu.

Banyak oramg tidak dapat erhenti merokok atau meutuskan hubungan homoseksual mereka. Walaupun mereka menangis, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan mencari pelepasan, namun mereka tetap terikat. Puasa Para Murid mengatasi ikatan-ikatan semacam ini.

Anda bergulat untuk mengatur hidup Anda ketika Anda memasuki Puasa Para Murid. Dengan mengatur apa yang Anda makan, Anda memutuskan bahwa Anda akan mengontrol kehidupan Anda untuk tujuan Allah. Ketika Anda membuat sebuah janji dan meneguhkannya dengan Puasa Para Murid, Anda beranjak ke dalam kekuatan pembuatan keputusan. Anda berhenti makan makanan yang diperlukan atau yang memberikan kenikmatan, sebagai pembuktian komitmen atas kehendak Anda. Ketika Anda membuat pilihan untuk berpuasa, Anda menguatkan diri Anda sendiri untuk bertahan melawan kekuatan yang telah memperbudak keinginan rohani Anda. Dalam Puasa Para Murid Anda mengatur keinginan fisik Anda untuk menguatkan keingginan rohaniah Anda. Lihatlah apa yang terjadi dalam puasa ini.

Anda membuat sebuah pilihan yang memberikan kebebasan hidup untu terlepas. Seseorang yang datang kepada Yesus untuk disembuhkan berhadapan dengan pernyataan Tuhan, "Maukah engkau sembuh?"(Yohanes 5:6).Yesus tahu orang itu ingin disembuhkan,jadi mengapa Ia menanyakan pertayaan itu? Ia tidak meminta informasi, karena Yesus mengetahui segala hal, Ia bertanya untuk membangun antisipasi atau "kekuatan kehendak" dalam diri pasien. Yesus ingi agar orang itu merindukan kekuatan yang dapat Ia berikan kepadanya.

Beberapa orang akan maju ke mimbar gereja untuk meminta Allah menyingkirkan ikatan-ikatan. "Tuhan, tolong singkirkan rokok dariku, " mereka memohon. Orang-orang ini sering kali berharap Allah melakukan semuanya. Mereka ingin Allah mengubah mereka dengan cepat" dan menyingkirkan keinginan mereka terhadap tembakau secara instan. Ini bukan cara Allah bekerja. Ia ingin kita melihat ke dalam, sehingga kita membuat keputusan untuk mengikut Dia. Allah tidak ingin orang-orang menjadi robot yang dikontrol oleh tombol-tombol yang Ia tekan untuk memaksa mereka menghentikan dosa-dosa mereka.

Allah ingin orang-orang mengasihi Dia secara sukarela dan berhenti berdosa secara sukarela. Ia ingin kita menunjukkan komitmen kita kepada-Nya, bukan dalam sebuah "perubahan cepat" yang besar, seperti Clark Kent menjadi Superman, tetapi dengan membuat keputusan dan mengambil tindakan dalam pilihan-pilihan tersebut.

Anda menyadari bahwa sebuah kekuatan eksternal penyebab ikatan Anda. Ayah sang anak dalam Matius 17 tidak menyadari bahwa setan mengekang anaknya dalam ikatan. Tampaknya para murid juga tidak menyadaripenyebab masalah tersebut. Namun Yesus segera, "denagn keras Yesus menegur dia, dan keluarlah setan itu dari dia" (Matius 17:18).

Salah satu langkah pertama dalam Puasa Para Murid adalah menyadari kekuatan eksternal dari ikatan-ikatan kita. Hal ini tidak selalu berarti bahwa kita dirasuk setan, tetapi hal ini sebenarnya berarti bahwa kita diatur secara eksternal, bukan secara internal. Beberapa orang percaya bahwa mereka adalah pecandu alkohol karena ayah mereka adalah pecandu alkohol. Yang lain yakin bahwa mereka dilahirkan sebagai seorang homoseksual. Walaupun penyebab masalh-masalah ini bersifat eksternal, namun orang-orang ini menderita depresi itnernal. "Saya tidak berharga," mereka mengakui secara diam-diam, dan menyerah sementara pada kenyataannya, jika mereka memperoleh kembali kontrol atas tubuh mereka melalui berpuasa, mereka dapat meraih ke dalam jiwa mereka untuk mengatur pusat keutuhan mereka sebagai manusia. Menyadari bahwa kekuatan eksternal telah membuat kita lemah adalah langkah pertama dalam pemulihan kontrol atas diri Anda sendiri.

Anda mengakui kurangnya iman Anda sebelum ini. Sebelum Anda dapat menjadi kuat, Anda harus mengakui kelemahan Anda. Sebelum berlari marathon, seorang pelari harus menyadari kebutuhan fisiknya untuk berlatih, melatih, dan membangun tubuh fisik. Para murid tidak menyadari kebutuhan mereka dalam menghadapi kekuatan setan itu keluar. Mereka bertanya "Mengapa kami tidka dapat mengusir setan itu?" (Mat 17:19). Yesus menjawab, "Karena kamu kurang percaya" (ayat 20).

Menyadari apa yang dapat dilakukan Allah merupakan pernyataan iman. Menyadari apa yang tidak dapat dilakukan sesorang juga merupakan suatu pernyataan iman. Iman adalah menyadari stateg Allah dan tunduk kepadanya.

Anda menyatakan secara spesifik dosa yang mengikat Anda. Seperti yang Anda lihat pada bagian berikutnya, Puasa Para Murid mencakup mnyetakan tujuan iman berpuasa secara spesifik. Ketika Anda berpuasa untuk mematahkan ikatan, Anda harus menuliskan ikatan spesifik yang ingin Anda patahkan. Perhatikan apa yang terjadi ketika Anda mulai menulis:

*) Anda memperkuat kehendak Anda dengan menyatakan apa yang Anda inginkan.
*) Anda memfokuskan energi Anda pada masalah tersebut.
*) Anda membangun antisipasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
*) Anda membangun iman Anda kepada Allah dengan mengharapkan jawaban.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana" (Mat 17:20).

Iman tidak pernah merupakan keyakinan yang buta, seperti berjalan ke ujung papan loncat dan melompat ke dalam kolam renang, ebrharap ada air di dalamnya. Iman adalah keyakinan. Ketika Anda berkata "Saya tahu." Ketika Yesus berkata, "Jika kamu memiliki iman, " Ia sedang berkata, "Jika kamu tahu kamu dapat mematahkan ikatan ini, hal itu akan terjadi padamu."

Seorang petani tua berkata, "Iman adalah mempercayai apa yang Anda tahu tidak demikian" - tetapi hal itu bukanlah iman Perjanjian Baru. Iman Perjanjian Baru percaya apa yang Anda tahu memang demikian.

Ketika Anda menuliskan prnyataan tujuan iman, Anda mulai melatih iman yang diperlukan untuk pelepasan dari masalah Anda. Pengalaman iman Anda akan menuntun pada ekspresi iman (apa yang Anda katakan), yang menuntun pada peristiwa iman (berpuasa)

Pengalaman iman ---> Pernyatan iman ---> Peristiwa iman

Walaupun berpuasa untuk dosa (-dosa) yang spesifik adalah penting, namun tidaklah perlu untuk mendaftar tindakan-tindakan tersebut secara spesifik. Identifikasi ikatan tersebut menurut prinsipnya, tetapi jangan tuliskan rincian detailnya. (Menghidupkan kembali rincian ini dapat menyalakan kembali api keinginan yang kuat dan bukannya menghasilkan kuasa untuk mengatasinya)

Anda berpuasa berulang-ulang hingga Anda memperoleh terobosan. Ketika Yesus berkata, "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa" (Mat 17:21), kata kerja dalam bahasa aslinya berbentuk continuous (terus menerus). Maksud Yesus adalah bahwa kita harus terus menerus berpuasa untuk mendapatkan kekuatan untuk mengatasi dosa yang mengikat. Hal ini mungkin mencakup berpuasa untuk waktu yang lebih lama ata lebih sering dari yang kita mungkin harapkan (sekali seminggu selama beberapa minggu).

Berpuasa untuk memperoleh jawaban hampir sama dengan berdoa. Kadang-kadang Anda dapt berdoa satu kali dalam tindakan iman, dan Allah mendengar dan menjawab. Anda tidak harus melakukannya terus menerus seperti anak kecil, yang meminta sesuatu yang tidak diberikan oleh orang tuanya. Pada kesempatan lain Anda harus secara terus menerus seperti anak kecil, yang meminta sesuatu yang yidak diberikan orang tuanya. Pada kesempatan lain Anda harus secara terus menerus meminta dalam iman sebelum sebuah jawaban datang. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7:7). Mengapa Allah kadang-kadang membuat kita menunggu? Sering kali Ia mnguji kita untuk menentukan apakah kita bersungguh-sungguh. Sering pula dibutuhkan waktu untuk membuat kondisi guna mnjawab doa-doa kita. Sebagai contoh, kita berdoa untuk hujan, tetapi dibutuhkan waktu agar awan hujan terbentuk.

Lihatlah hal itu dari perpektif Allah. Ia dapat menjawab dengan segera. Ia tahu sebelumnya bahwa kita akan berdoa dengan iman, jadi Allah dapat menyiapkan awan hujan sebelumya. Ttetapi Allah melihat dari perspektif kita. Kita harus berdoa lebih sering dan berpuasa terus menerus utnuk membangun iman dan "karakter rohani" kita.

Semakin lama kita berpuasa, semakin tekunlah kita. Setelah beberapa waktu, iman kita tumbuh untuk mempercayai Allah atas keajaiban-keajaiban yan lebih besar dalam hidup kita.

RESEP UNTUK PELEPASAN

Mereka yang tidak dapat menghentikan kebiasaa-kebiasaan buruk mengalami perasaan frustasi yang sangat besar. Mereka tidak bisa terlepas dari ikatan yang berhubungan denga kebiasaan mereka. Mereka ingin berubah, tetapi sesuatu di dalam diri mereka menolak membiarkan mereka mengambil alih hidup mereka. Baik kecanduan fisik pada zat tertentu atau tidak, seseorang mengalami kecanduan secara psikologis terhadap dosa yang mencegah mereka membuat perubahan nyata yang sangat mereka inginkan.

Bagi mereka yang berjuang melawan dosa yang mencengkeram kuat, Puasa Para Murid ini memberikan harapan. Pilihlah jenis dan lamanya puasa yan tepat bagi Anda. Tuliskanlah makanan tertentu yang dihindari.

Langkah-langkah rohani tertentu perlu diambil juga. Keterikatan rohaniah tumbuh dari benih yang ditanamkan dalam pikiran kita. Benih ini memasukkan akar-akarnya ke dalam pikiran bawah sadar kita, mempengarhi emosi,kemampuan, dan keinginan fisik kita. Beberapa di antarakita yang berda dalam ikatan akan menegaskan keyakinan kita akan kemahakuasaan Allah, namun juga akan melukiskan diri kita sebagi korban yag tak berdaya, yang tidak dapat mematahkan kekuatan dosa, sifat-sifat kita yang lama, iblis atau kebiasaan yang membuat kita kecanduan.

Oleh karena itu, Alkitab sangat sering menghubungkan puasa dengan doa. Jika kita berusaha utnuk mematahkan dosa yan membuat kita kecanduan tanpa memperhitungkan langkah-langkah rohani yang diperlukan untuk mematahkan dosa tersebut, kita akan mengalami frustasi dan putus asa akibat kegagalan yang terus menerus. Untuk mematahkan ikatan rohani, kita harus mengikuti langkah-langkah yang telah Tuhan berikan untu peperangan rohani.

"Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan ebenteng-benteng. Kami memathkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang di bangun oleh kenagkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (2 Kor 10:4,5)

Langkah 1. Meninggalkan Kontrol yang Palsu

Langka pertama dalam mematahkan ikatan rohani mencakup membedakan realitas yang benar dari yang palsu. Hal ini memerlukan kesadaran dan meninggalkan segal akontrol atas pikiran Anda yang bukan berasal dari Kristus. "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepad Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu denagn kelicikannya." (2 Kor 11:3)

Kontrol yang palsu dapat ebrasal dari salah satu sumber-sunmber ini. Nilai-nilai anti-Kristus yang dipelajari dari rumah tangga yang tidka mengenal Allah dpat berpengaruh pada keluarga itu hingga beberapa keturunan. Kita semua telah terbuka terhadap pengaruh jahat darimedia massa dalam buku-buku, film, dan musik yang kita rasakan. Apakah Anda pernah terlibat tanpa berpikir panjang atau secara aktif dalam okultisme, Zaman Baru(New Age), ritual setan, dan mengikatkan diri pada roh-roh asing juga menempatkann manusia ke dalam keterikatan rohani.

Yesus membandingkan pelayanan-Nya dengan pekejaan setan ketika Ia berkata, "Pencuri datang hanya untuk mencuri, dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,dan mempunyainya dengan berlimpah-limpah." (Yoh 10:10). Untuk mengalami kelimpahan hidup yang dijanjikan Yesus, dan dibebaskan dari keterikatan rohani, kita harus meninggalkan pengaruh-pengaruh palsud alam hidup kita.

Ucapkan doa ini, "Saya meninggalkan (isikan di sini pengaruh-pengaruh palsu yang mencengkeram Anda dalam keterikatan rohani)."
Mengucapkan doa hingga terdengar adalah langkah pertama yang penting dalam perjalanan untuk mengalami kebebasan di dalam Kristus. Sediakan waktu untuk memeriksa sejarah Anda. Catata semua pengaruh-pengaruh eksternal dan internal, dan katakna hal-hal tersebut dengan bersuara ketika Anda berdoa.

Langkah 2. Mengakui Penipuan Diri Sendiri

Langkah kedua dalam perjalanan menuju kebebasan Kristen mencakup membedakan kebenaran dari kenyataan yang menipu. Banyak orang, langkah ini sangat sulit. Hal ini mencakup pengakuan atas usaha-usaha kita untuk menipu diri sendiri, dan memilih untuk memegang kebenaran Allah. Allah ingin memulai proses pembebasan kita dari keterikatan rohani secara internal. Daud menuliskan, "Engkau menginginkan kebenaran dalam batin, dan dalam tempat tersembnyi Engkau akan membuatku mengenal hikmat" (Mazmur 51:8, NKJV)

Masalah denganpenipuan diri sendiri adalah bahwa kita sangat berhasil dalam hal ini sehingga kita tidak tahu bahwa kita telah berhasil, dan tidak menyadari kerusakan yang dilakukannya terhadap kita. Banyak orang telah menipu diri mereka sendiri dalam waktu yang snagat lama, sehingga mereka mengalami dkesulitan mempercayai bahwa mereka tela tertipu.

Beberapa prinsip Alkitab dapat kita terapkan untu melihat bidang-bidang dimana kita telah menipu diri kita sendiri. Pertama, kita menipu diri kita sendiri ketika kita mendengar, namun gagal melaksanankan firman Allah dalam hidup kita (Yak 1:22). Kedua, "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri dan kebenaran tidak ada dalam kita" (1 Yoh 1:8). Juga, "Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti padahal ia sama sekali tidak berarti maka ia menipu diri sendiri." (Galatia 6:3).

Cara lain menipu diri sendiri ialah dalamm mengevaluasi hikmat kita dengan standart zaman, bukannya dengan hikmat Allah (1 Kor 3:18). Akhirnya, kita emnipu diri kita sendiri ketika berpikir bahwa kita boleh berbuat dosa dan kemudian luput dari hukumannya (1 Kor 6:9). Sejumlah pendeta yang jatuh ke dlam dosa seksual mungkin bermula sebagai pelayan Allah, tetapi melakukan dosa "kecil" dan berpikir bahwa meeka akan luput daripadnaya. Karena satu hal menuntun pada yang lain, dosa-dosa mereka menjadi semakin parah dan mereka berpikir bahwa mereka tidak akan terkena konsekuensi dosa.

Selama kita terus menipu diri sendiir, kita akan terus berada dalam keterikan rohani. Sebagai pembanding, Yesus berkata, "dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yoh 8:32). Untuk berpindah dari dunia penipuan diri sendiri kepada kebenaran Injil yang memerdekakan, kita harus mengakui behwa kita telah tertipu.

Ucapkan doa ini, "Saya mengaku (isikan di sini bidang-bidang Anda telah menipu diri Anda sendiri)."

Bila Anda jujur kepada Allah dan dirir sendiir, Anda mengizinkan kebenaran Allah untuk membebaskan Anda dari penipuan.

Langkah 3. Mengampuni untuk Mengatasi Kepahitan

Langkah ketiga dalam jalan meuju kebebasan mencakup menampuni orang lain sehingga Anda dapat mengatasi kepahitan dan memperoleh kebebasan. Jika Anda menolak untuk mengampuni siapapun, Anda menempatkan diri Anda ke dalam ikatan rohani terhadap mereka dan terhadap dosa. Palus mengingatkan jemaat di Korintus:

"Sebab siapa yang kamu ampuni kesalahnnya, au mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni - seandainya ada yang harus kuampuni - maka halitu kulakukan karena kamu di hadapan Kristus, supaya iblis jangan memperdaya kita, sebab kita tahu sisatnya." (2 Kor 2:10,11, NIV)

Sementara Anda berusaha mengatasi ikatan Anda terhadap dosa atau orang lain, Anda sebaiknya mendaftar nama-nama orang yang perlu Anda ampuni. Ini merupakan daftar nama, bukan daftar kesalahan atau pelanggaran-pelanggaran lainnya, yang mungkin telah mereka lakukan terhadap Anda atau orang yang dekat dengan Anda. Mengemukakan dosa-dosa yang lalu secara terus menerus adalah bukti bahwa Anda belum mengampuni mereka.

Mengampuni adalah pilihan.Karena Yesus menghendaki kita untuk mengampuni sesama, maka hal itu merupakan sesuatu yang dapat kita perbuat. Kecenderungan kita adalah untuk mencari pembalasan ketika kita telah menderita. Namun, bila kita tidak mau "melepaskan kesalahan seseorang" hal itu berarti orang itu masih menguasai diri kita, yang menempatkan kita dalam ikatan kepada mereka. Jika kita tidak mau mengampuni orang lain untuk kepentingan mereka, kita seharusnya mengampuni mereka untuk kepentingan kita sendiri.

Mnegampuni bukan hanya konflik antar diri kita sendiri dengan orang yang berslah, tetapi merupakan persoalan antara Anda dengan Allah. Ketika Anda mengampuni, Anda memilih untuk hidup dengan konsekuensi-konsekuensi kesalahan yang dilakukan terhadap Anda. Namun, jika Anda tidak mengampuni, Anda memilih untuk hidup dengan konsekuensi yang lebih pahit. Pilihan tersebut ada di tangan Anda. Silkan pilih, apakah Anda ingin hidup dalam kebebasan dalam pengampunan atau dalam kepahitan dalam keterikatan.

Ucapan doa ini, "Saya mengampuni (isikan di sini mnama-nama mereka yang telah bersalah kepada Anda dalam berbagai cara). Ketika Anda mengampuni orang lain, Anda mengalami pengampunan Allah dalam hidup Anda.

Langkah 4. Tunduk pada Kuasa Allah

Langkah keempat mencakup mengatasi pemberontakan dalam hidup Anda dengan tunduk pada otoritas Allah dan mereka yang telah Ia tempatkan di atas Anda. Yesus menyamakan berada di bawah otoritas dengan manifestasi ima yang besar (Mat 8:8-10). Hal ini melibatkan percaya atau tidak hanya kepada Allah secara langsung, tetapi juga kepada garis otoritas yang telah Ia tentukan untuk memberikan pimpinan dlam hidup Anda.

Allah telah menempatkan kita semua "di bawah otoritas". Kita dipanggil untuk tunduk pada kuasa:
1. Pemerintahan sipil (Roma 13:1-7)
2. kepemimpinan dalam gereja (Ibrani 13:7)
3. orang tua (Ef 6:1-3)
4. suami (1 Pet 3:1-4)
5. Majikan (1 Pet 2:13-23)
6. Allah (Daniel 9:5,9).
Masing-masing dari penguasa ini memiliki lingkungan pengaruh dalam hidup kita. Menanggulangi roh atau sikap memberontak dan menempatkan diri kita di bawah otoritas adalah langkah lain untuk mematahkan ikatan dalam kehidupan kita.

Ucapkan doa ini, "Saya tunduk kepada (isikan di sini otoritas tertentu dalm kehidupan Anda)."
Menundukkan diri kepada otoritas yang telah Allah tempatkan dalam kehidupan Anda merupakan unsur penting dalam Puasa Para Murid, karena hal ini merupakan unsur penting dalam Puasa Para Murid, karena hal ini merupakan bukti dari ketundukan Anda kepada Allah sendiri.

Langkah 5. Memikul Tanggung Jawab Pribadi

Untuk mematahkan ikatan Anda, hadapi maslah kesombongan dengan roh rendah hati. Ini merupakan satu-satunya cara dimana Anda dapat menerima bagian tanggung jawab dari masalah Anda. Anda dapat mengatasi ikatan dalam hidup Anda dengan mengikuti teladan Yesus Kristus. Ketika Anda menyerah pada dosa kesombongan dan memegahkan dirir, Anda berada dalam ikatan. Yesus Kristus menghendaki Anda untuk bebas. Ia berjanji, "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." (Yoh 8:36)

Kemerrdekaan bukanlah menjadi pasif. Anda tunduk kepada Kristus untuk menjadi aktif. Anda bebas melakukan secara aktif apa yang Allah ingin Anda lakukan. Kunci untuk mengalami kemerdekaan yang penuh dalam Kristus adalah dengan menerima tanggung jawab atas tindakan-tindakan Anda. Ketika Anda mngakui dosa-dosa Anda,Allah berjanji untuk menyucikan dan mengampuni (1 Yoh 1:9).

Setiap kali Anda mengaku dosa yang sama, Allah mengampuni; namun, waluapun Allah mengampuni, batin "Anda" semakin lama semakin lemah dalam hal harga diri maupun penerimaan. Banyak orang Kristen Protestan menerita apa yang saya sebut "confessionitis" (gejala pengakuan dosa). Mereka berulang-ulang mengakui dosa-dosa mereka, tetapi kemudian dengan segera kembali lagi pada dosa-dosa mereka setelah pengakuan dosa karena mereka terikat padanya.

Penyembuhan bagi pengaku dosa ditemukan dalam cara kita mengakui dosa kita. KIta seharusnya tidakhanya berkata, "Saya memohon pengampunan untuk (isikan dosa tertentu di sini)." Hal itu menyebabkan kita untuk memberi alasan-alasan atas tindakan-tindakan kita seperi "Saya tidak dapat menahannya" atau " Setanmembuat saya melakukan itu.".

Anda bertanggung jawab atas dosa yang telah terbiasa mengontrol tubuh Anda (Roma 6:13). Berdoa, "Saya memohon pengampunan" tidak berarti Anda menerima tanggung jawab atasnya. Anda dipanggil untuk mengakui(menyesali) setiap dosa yang terjadi dalam tubuh Anda. Hal ini mencakup berdoa dengan bersuara.

Berpuasa dan berdoalah, "Saya bertanggung jawab atas (isikan dosa tertentu disini)." Ketika Anda mengambil tanggung jawab atas diri dan dosa Anda sendiri, nmaka Anda merendahkan diri di hadapan Allah dan mengizinkan Dia untuk memberkati Anda dengan kemerdekaan yang ingin Ia berikan kepada Anda.

Langkah 6. Memutuskan Pengaruh yang Penh Dosa

Langkah terakhir menuju kemerdekaan rohani mencakup memutuskan pengaruh yang penuh dosa yang berasal dari teman-teman dan kenalan. Setiap kita dipengaruhi oleh tingkah laku tertentu dari beberapa sumber, termasuk (a) masalah-maslah emosional/psiklogis, (b) genetik, (c) stimulasi dosa langsung, (d) tokoh dan pahlawan yang salah dan (e) aktivitas langsung dari setan atau roh jahat.

Bagi banyak orang, hal-hal ini adalah bagian dari warisan keluarga. Untuk memperoleh kebebasan rohani atas ikatan yang berhubungan dengan pengaruh-pengaruh ini, kita harus mengatakan tidak lagi berhubungan dengan dosa-dosa orang lain dan pengaruhnya terhadap kehidupan ita (Kel 20:4,5; Galatia 5:24).

Hal ini tampaknya lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan. Sebenarnya sejumlah langkah-langkah sederhanan dapat memantu nda melauli proses ini. Pertama, sadarilah bahwa Anda telah disalibkan, dikuburkan, dan dibangkitkan bersama Yesus Kristus, dan saat ini Anda duduk di dalam surga (2 Kor 4:14). Kedua, ummkan bahwa Anda adalah milik Tuhan Yesus Kristus (Gal 5:4). Kemudian, nyatakan secara lisan bahwa darah Yesus mengalahkan yang jahat (1 Kor 6:20); 1 Yoh 1:7).

Ucapkan doa ini, "Saya memutuskan (isikan pengaruh negatif dalam hidup Anda)"
Keenam langkah ini dapat membantu Anda mematahkan pegaruh dari hal-hal yang jika tidak dipatahkan mungkin mebua Anda dan keluarga Anda tetap berada dalm ikatan selama generasi-generasi yang akan datang.

Sebagai ringkasan:
Enam Langkah Menuju Kemerdekaan
  1. Saya meninggalkan...
  2. Saya mengakui...
  3. Saya mengampuni...
  4. Saya tunduk...
  5. Saya memikul tanggung jawab...
  6. Saya memutuskan...
 
PRINSIP-PRINSIP UNTUK DIINGAT​

Keberhasilan memparaktikan Puasa Para Murid tidak akan tercapai dengan mengikuti keenam langkah tadi begitu saja. Anda harus secara aktif dan dengan maksud tertentu terlibat dalam penentuan bagaimana, dan apakah, setiap langkah akan diterapkan dalam situasi khusus Anda sendirir. Berikut ini adalah prinsip-prinsip untuk dipertimbangkan.

Inventariskan keenam prinsip ini secara keseluruhan. Beberapa orang perlu melakukan keenam prinsip tersebut, ucapkan doa masing-masing dari keenam prinsip tersebut. Anda mungkin berpikir bahwa Anda tidak mempunyai masalah dengan satu pun dari pokok-pokok ini sampai Anda melakukannya dalam doa. Berhati-hatilah secara khusus terhadap kecenderunagn Anda untuk menipu diri Anda sendiri. Gunakanlah setiap langkah sebagai bahan refleksi dan doa yang jujur sebelum Anda mengikutinya.

Berfokuslah pada masalah Anda. Jika, setelah refleksi yag jujur dan doa yang sunguh-sungguh, Anda benar-benar percaya bahwa Anda tidak membutuhkan keenam langkah ini secara keseluruhan, maka pilihlah langkah-langkah yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan individual Anda. Satu atau dua saja mungkin cukup untuk mengatasi maslahn Anda. Gunakan waktu Anda untuk masalah yang utama.

Prinsip tujuan. Semakin Anda bersikap spesifik dan mempunyai tujuan yang jeklas, semakin spesifik hasil yang Anda dapatkan. Jika Anda bersikap samar-samar dalam mengatasi dosa Anda, maka Anda telah mengurangi setiap hasil yang mungkin didapatkan. Ketika Anda berpuasa untuk mematahkan dosa tertentu, Anda memfokuskan seluruh energi Anda pada dosa tersebut. Maka Allah akan memberikan kepada Anda kemampuan untuk mengalahkannya.

Prinsip resep. Ketika Anda mengatasi dosa-dosa, Anda harus belajar untuk mendoakan kata-kata yang tepat, yang berhubungan dengan masalah mengapa Anda berada dalam ikatan. Hanya ketika Anda mengingatkan diri sendiri tentang penyebab dosa-dosa Anda denan bersuara, Anda akan dapat mematahkan hasilnya. Tidaklah cukup berdoa "Ampuni saya, Tuhan," dan "Saya menerima tanggung jawab karena membiarkan diri saya kecanduan alkohol." Menyatakan dosa Anda dan menegaskan tanggung jawab Anda atas tindakan-tindakan Anda adalah langkah untuk mengalahkan "dosa yang mengikat"

Prinsip perjalanan batin. Anda tidak pernah memperoleh kemenangan yang nyata atas dosa sampai Anda menerima tanggung jawab batin atas tindakan-tindakan Anda. Anda tidak dapat melakukan perjalanan secar fisik sebelum Anda melakukan perjalanan secara batin. Sama seperti lingkaran pada pohon yang menyatakan kepada kita bahwa ia tumbuh dari dalam ke luar, begitu pula orang Kristen harus mengemabangkan karakter batiniah sebelum mereka dapat mengatasi masalah lahiriah. Akar harus tumbuh sebelum buah dihasilkan.

Prinsip keterbukaan kepada umum. Jelas bahwa Anda harus menghadapi dosa Anda untuk mematahkan ikatannya terhadap Anda. Petanyaan yang muncul: Seberapa terbuka pengakuan Anda seharusnya? Pada dasrnya, dosa adalah tindakan atau tingkah laku internal. Ini merupakan sesuatu yang bermula dari dalam hati, jauh sebelum mencapai tangan. Namun, dengan berlalunya awaktu dosa pada akhirnya menjadi hal yang diketahui oleh umum. Hal-hal yang diekrjakan dalam kegelapan pada akhirnya masuk ke dalam terang cahaya kamera dan pngamatan umun.

Berpuasa adalah janji pribadi kepada Allah. Oleh akrena itu, Anda harus mulai mengatasi dosa melalui puasa pribadi, sebelum hal itu diketahui orang banyak. Anda mulai dengan pengakuan Anda kepada Allah. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita" (1 Yoh 1:9). Namun, kadang-kadang dosa harus kita akui di hadapan orang lain, atau di hadapan gereja - yaitu, khalayak umum.

Seberapa terbukakah seharusnya pengakuan Anda?
Anda seharusnya melibatkan semua orang yang termasuk dalam lingkaran dosa, ke dalam lingkaran pengakuan Ada. Jika hal itu merupakan dosa pribadi, sempanlah pengakuan Anda untuk pribadi. Jika hanya sejumlah orang yang tahu tentang dosa Anda, maka hanya orang-orang itulah yang seharusnya mendengar pengakuan Anda. Jika Anda tlah berdosa terhadap gereja dan dunia, pengakuan Anda seharusnya terbuka dan di depan umum.

Menyiapkan Puasa Para Murid

Tujuan :Memperoleh kebebasan dari kecanduan, atau dari dosa yang mengikat
Penegasan : Saya percaya bahwa tidak ada percobaan duniawi yang dpat memperbudak syaa,namun Allah memiliki jalan keluar untuk saya(1 Kor 10:13). Saya percaya akan kuasa darah Yesus (Kis 3:16; 16:18).Oleh karena itu, saya berpuasa karena saya mneginginkan Anak Manusia membuat saya sungguh-sungguh merdeka (Yoh 8:36)
Janji : Allah menjadi kekuatanku, dan anugerah-Nya menjadi landasanku, saya berkomitmen untuk menjalankan Puasa Para Murid yang garis besarnya diuraikan di sini.
Puasa : Makanan yang saya pantangkan _______________________
Mulai : Tanggal dan waktu mulai______________________________
Berakhir : Tanggal dan waktu berakhir___________________________
Tujuan : Saya berpuasa untuk_______________________________
Dasar alkitab: "Membuka belenggu-belenggu kelaliman (Yes 58:6)
Sumber daya yang dibutuhkan:____________________________________
Tanda tangan___________________Tanggal________________________​
 
3
PUASA EZRA

Saya dan isteri saya memiliki dua rumah. Kami pindah ke Lyncburg,Virginia karena Allah telah memiipin saya untuk membantu mendirikan Liberty University di sana. Kami membeli sebuah rumah di Lynchburg, dan menyerahkan penjualan rumah kami yang lama ke dalam tangan Allah. Rumah tersebut tidak terjual selama dua tahun. Kami bersama-sama berpuaa untuk memecahkan masalah tersebut. Saya tidak pernah meragukan pimpinan Allah, dan saya berdoa setiap hari untu penjualan rumah tersebut. Saya dan istri saya bersepakat (Matius 18:19) dan berpuasa, tetapi rumah tersebut tetap tidak terjual. Kami tidak putus asa; hasilnya, setelah berpuasa untuk yang ketiga kalinya, Allah mnejual rumah kami.

"Hidup ini seperti pertandingan football," kata Sam Rutigliano, mantan pelatih NFL dari Cleveland Browns. "Dan orang yang membuat kesalahan paling sedikit...akan menang." Saya tidak berfikir bahwa saya dan istri saya membuat kesalahan dengan membeli rumah di Lyncburg; namun, keputusan kami benar-benar menimbulkan masalah yang tak terduga.

Setiap orang menghadapi maslah dan masa-masa yang sulit. Ayub, dalam kitab tertua dari Alkitab, berkata, "Manusia yang lahir dari perempuan,singkat umurnya dan penuh kegelisahan" (Ayub 14:1). Menurut hukum alamm, segala sesuatu yang dibuat akan rusak. Setiap bisnis akan bengkrut jika tidak diurus. Setiap rumah harus di cat,mobil harus diperbaiki,ladang harus ditanami lagi setiap musim semi dan setiap orang harus menghadapi masalah yang perlu dipecahkan. Sekali lagi, Ayub mengerti akan hal ini: "Melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi" (Ayub 5:7)

Namun, sebagian besar orang, terkejut ketika mereka menghadapi masalah. Akhir-akhir ini, saya bergegas dari gereja menuju rumah agar bisa menerima telepon penting tepat pada waktunya. Ketika mengemudi dengan cepat sepanjang Thomas Road, ban kanan depan mobil saya pecah. Dengan memukul stang kemudi, saya meneriakkan kata yang selalu saya katakan ketika masalah datang.

Frustasi Towns
Mengapa saya?
Mengapa sekarang?
Mengapa ini?​

Saya mengharapkan dunia yang sempurna, jadi saya terkejut ketika saya menghadapi masalah. Namun, membaca Alkitab seharusnya meyakinkan saya bahwa masalah itu ada- masalah yang serius- masalah yang mengancam jiwa- masalah yang akan sulit untuk dipecahkan.

Jika Anda seperti saya, pengharapan akan kehidupan yang sempurna akan menghasilkan tiga sikap yang salah terhadap masalah. Ketika masalah akan menghasilkan tiga sikap yang salah terhadap masalah. Ketika masalah datang Anda berpikir:

Tiga Sikap yang Salah Terhadap Masalah
Anda merupakan pengecualian
Anda tidak rohani
Allah telah meninggalkan Anda​

Seorang sekertaris di kanto saya mengeluh karena cek yang ditolak. Ia sangat yakin bahwa suaminya telah melakukan itu atau bank telah membuat kesalahan. Saya mendengar ia sedang berbicara di telepon dengan pihak bank, kemudian setelah jeda yang panjang...
"Oh...saya lupa untuk memasukkan cek tersebut!"
Kita semua membuat kesalahan yang mengakibatkan kita mendapat masalah. Kita semua lupa akan sesuatu dan kealpaan kita menciptakan lebih banyak tekanan. Kita semua manusia, dan itu berarti kita tidak dapat memikirkann segala hal.

Tiga sikap akan menggembleng pikiran Anda bersiap-siap untuk memecahkanmaslah.

Tiga Sikap Memecahkan Masalah
Anda tidak dapat lari dari masalah
Anda tidak dapat mencegah terjadinya masalah
Anda dapat memecahkan masalah Anda​

EZRA MENGHADAPI SUATU MASALAH

Kitab Ezra menceritakan kisah orang-orang Yahudi yang kembali dari pembuangan di Persia. Raja Koresy dari Persia memberikan izin kepada mereka untuk kembali dan membangun lagi Bait Allah di Yerusalem pada tahun 538 SM. Pertama, Zerubabel memimpin orang-orang tersebut kembali untuk memulai pekerjaan di Bait Allah. Bangsa-bangsa sekitar membuat masalah, sehingga pekerjaan mereka berjalan lamban, bahkan terhenti untuk beberapa tahun. Bait Allah akhirnya selesai pada tahun 515 SM.

Kemudian Ezra, seorang imam, berusaha memimpin kelompok orang yang kedua untuk kembali ke Yerusalem. Ia mengumpulkan mereka di tepi sungai Ahawa, tetapi kemudian sadar bahwa ia menghadapi masalah besar.

Berada dalam Keadaan Terpojok

Ezra membutuhkan perlindungan saat ia memimpin orang banyak, yang tanpa pertahanan, melewati hutan belantara untk kembali ke Tanah Perjanjian. "Tanah yang jahat" tersebut dihuni oleh kelompok-kelompok pencuri yag menyerang kafilah-kafilah. Ezra berkata, "Aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan" (Ezra 8:22)

Kejadian ini mirip dengan para pengembara Amerika yang bepergian ke Barat, yang membutuhkan Pasukan Kavaleri Amerika ketika mereka melewati daerah kekuasaan orang Indian. Namun, kesulian Ezra berbeda. Ia menyadari ia berada dalam kesulitan. "Sebab kami telah berkata kepada raja, dmeikian: "Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia" (Ezra 8:22)

Risiko Pencurian

Orang-orang Yahudi tidak hanya kembali ke rumah, tetapi mereka juga membawa serta semua perlengkapan rumah tangga dan harta benda mereka.Jangan berpikir bahwa orang Israel seperti tahanan yang dilepaskan dari penjara. Mereka tidak seperti orang-orang Yahudi yang lari dari bencana pada Perang Duia II. Banyak orang Yahudi ini telah menetap di Babel, membangun rumah dan menjalanka bisnis. Para ahli arkeologi menemukan bahwa orang-orang Yahudi - yang sebelumnya adalah bangsa petani -menjadi orang-orang yang berkembang pesat sebagai penjaga toko di Babel.

Banyak orang Yahudi yang menjaid kaya di pembuangan. Mereka yang tetap berada di pembuangan mengirimkan harta benda mereka bersama Ezra utuk membangun kembali Bait Allah. Orang-orang Yahudi ini tidak mau menetap dalam kondisi primitif Tanah Perjanjian. Mereka tidak mau mengalami kekurangan utnuk membangun kembali negara mereka. Mereka ingin menikmati kemewahan Babel. Orang-orang Yahudi ini diminta untuk mengirimkan emas dan perak untuk membangun kembali Bait Allah. Ezra memindahkan banyak harta dan uang mereka. "Semuanya sejumlah: 25 ton perak, perlengkapan pera seberta 150 pon, 7500 pon emas" (Ezra 8:26, CEV). Ezra takut harta abenda ini akan dicuri.

Berpuasa untuk Masalah

Menghadapi masalh yang besar ini, Ezra mengumumkan puasa: "Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami" (Ezra 8:23)

Perhatikan bahwa masalah tersebut melebihi masalah pribadi . Hal ini melibatkan seluruh umat Allah yang tetap di Babel, yang telah memberikan emas dan harta lainnya kepadanya. Masalah Ezra adalah masalah mereka juga. Masalah ini berskala nasional. Bagaimana ia dapat membawa orang-orang, emas, dan perak kembali ke Tanah Perjanjian? Ia menyerukan kepda orang-orang apa yang kita sebut Puasa Ezra.
 
RESEP UNTUK PUASA EZRA

Masalah pribadi membutuhkan puasa pribadi. Masalah kelompok membutuhkan sekelompok orang untuk berpuasa dengan Anda. Bahkan ketika lingkungan yang terlibat menjadi berskala nasional, lingkngan puasa seharusnya sebesar lingkungan yang terlibat.

Langkah 1. Pilihan Mereka yang Terlibat

Gereja saya menghadapi masalh keuangan pada akhir tahun 70-an, jadi kami menyerukan puasa untuk seluruh gereja. Kami meminta setiap orang untuk berpuasa sesuai dengan formula yang diberikan kepada orang Israel pada hari Perdamaian: "Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu"(Imamat 23:32). Jemaat diminta berpuasa untuk satu hari - dari matahari terbenam sampai matahari terbenam.

Pendeta saya meminta semua orang untuk mempersiapkan diri untuk berpuasa dari Minggu malam sampai dengan Senin malam. Ketika jemaat datang ke gereja pada Minggu pagi, mereka diingatkan untuk berpuasa mulai petang itu. Karena puasa tersebut masih segar di ingatan mereka, setiap orang datang bergabung menjadi satu. Mereka juga diberi instruksi mengenai cara berpuasa - makan makanan ringan sebelum kebaktian Minggu malam, kemudian setelah kebaktian mereka hanya minum air hingga senin malam. Setelah matahari terbenam pada Senin malam, mereka dapat berbuka puasa. Segera setelah orang-orang dijelaskan mengenai masalah tersebut dan memahami alasan dan prosedur berpuasa, pendeta tersebut meminta adanya komitmen.

"Saya minta semua yang akan berpuasa dengan kami malam ini untuk berdiri."
Seluruh gereja berdiri bersama dengan pendeta tersebut. Jemaat berkumpul Minggu malam tersebut dengan semangat pengharapan yang besar. Kami percaya bahwa Allah akan menunjukkan keajaiban keuangan yang besar untuk kami. Saya bertanya kepada istri pendeta itu apakah suaminya benar-benar percaya bahwa Allah akan menjawab doa kami.

"Ia benar-ebnar percaya bahwa Allah akan melakukannya" adalah jawaban wanita tersebut.
Jelas kita berpuasa untuk jawaban yang spesifik, tetapi jawaban tersebut juga datang karena doa. Ada waktu untuk doa pribadi, dan orang-orang juga berkumpul di gereja untk berdoa. Dalam kelompok-kelompok terpisah, para wanita, para pendeta dan pemuda berkumpul untuk berdoa.

Hasilnya? Orang-orang tersebut meyakini Allah untuk lebih dari 1 juta dolar, dan pekerjaan Allah digenapi.

Langkah 2. Bagikanlah Masalah Tersebut

Orang-orang tidak hanya diminta berpuasa, tetapi mereka juga harus terlibat dalam masalah tersebut. Ezra berkata, "Jadi berpuasalah kami dan memohonkan itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami" (Ezra 8:23). Orang-orang itu mengikuti Ezra berpuasa karena mereka takut. Mereka menginginkan keamanan bagi mereka dan anak-anak mereka. Semakin besar maslahnya, semakin besar kemungkinan orang-orang akan berpuas secara intens dan berdoa dengan hati yang tulus.

Langkah 3. Berpuasa denagn Serius

Untuk sebuah puasa yang berart, oarang-orang tidak hanya harus menambah makan, tetapi mereka juga harus berjuang dalam doa. Berpuasa adalah lebih dari penyesuaian diet; hal ini melibatkan perjuangan rohani da doa syafaat. Puasa Ezra adalah "supaya kami merendhakan diri di hadapan Allah kami" (Ezra 8:21). Semula, ketika orang-orang menghadapi situasi yang mengancam keselamatan jiwa, mereka terlalu takut atau tertekan untuk makan. Mereka menyesuaikan makanan mereka karena kesedihan dan pergumulan jiwa yang dalam.

Penyebabnya dalah masalah; dampaknya adalah penyesuaian makanan.
Akhirnya, orang-orang mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan latihan rohani yang dalam ini untuk berdoa secara tepat. Jadi mereka membalik pengaruh - berpuasa, sehingga setiap oang keseriusan dari perjalanan mereka. Untuk samapi ke Tanah Perjanjian dari Babel, Ezra dan orang Israel, teman-temannya, harus melewati daerah ynag berbahaya. Jadi Ezra mengkomunikasikan seriusnya ancaman terhadap nyawa mereka ini.

BERPUASA MENGHASILKAN
Introspeksi rohani.
Pengujian rohani.
Pengakuan rohani.
Doa syafaat rohani.​

Langkah 4. Berpuasa sebelum Mengupayakan Pemecahan

Kita sering kali menangani maslah dengan stategi pemecahan masalah tradisional. Kita mengemukakan semua pemecahan yang mungkin, memilih pemecahan berdasarkan hikmat manusia yang kita miliki. Tetapi Ezra melakukan sesuatu bahkan sebelum mendiskusikan masalah tersebut denagn para penatuanya: "Aku menghimpunkan mereka dekat sungai yang mengalir ke Ahawa dan di sana kami berkemah tiga hari lamanya" (Ezra 8:15). Pada saat itu ia menunggu orang-orang Lewi untuk bergabung bersama mereka (Ezra 8:15-20)

Ia tidak berpuasa sementara melakukan perjalanan.
Ia tidak berpuasa sebelum mereka semua berkumpul
Ia tidak berusaha untuk menyelesaikan masalah sebelum berpuasa.​

Adalah penting bagi Anda untukmenyadari sisi rohani dari masalah sebelum Anda berusaha untuk memecahkannya. Sebenarnya, kita harus hidup dalam sikap berpuasa karena kita seharusnya hidup dalam sikap bergantung kepada Allah. Ketika kita menghadapi masalah keuangan, kita biasanya melakukan jalan pintas, meminjam uang, mengatur pembayaran dengan debitur kita; dan ketika yang lain-lainnya gagal, kita mungkin berdoa orang-orang dan berpuasa. Pennetuan waktu puasa sama pentingnya dengan mekanismenya.

Langkah 5. Berpuasa di Tempat dengan Pemahaman

Suatu gerakan baru yag disebut "Prayerwalking" (Doa berjalan) sedang menyapu Amerika. Hal ini tidak lebih dari mengikuti perintah Perjanjian Lama di mana Allah memerintahkan Abraham untuk berjalan sepanjang tanha yang akan Ia berikan kepadanya (Kejadian 13:17). Allah juga memerintahkan Yosua untuk brejalan mengelilingi Yerikho sebelum peperangan (Yosua 6:3-5). Doa berjala adalah "berdoa di tempat dengan pemahaman."Ketika kita berdiri di tempat kebutuhan, kita berdoa dengan lebih bersungguh-sungguh.
Ezara mengimplementasikan doa berjalan kuno dengan membawa orang-orang berhadapan langsung dengan masalah mereka - ia membawa mereka ke pinggir sungai sebelum pergi ke dlam hutan belantara. "Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa." (Ezra 8:21)

Langkah 6. Berpuasa untuk Mendapatkan Petunjuk Selangkah demi Selangkah

Selam aberpuasa, bukan sebelumnya, kita mencari pemecahan atas masalah-masalah kita. Sering kali masalah besar menakutkan kita, dan kita tidak bisa berpikir secara akurat atau produktif mengenai masalah tersebut, Kita perlu memecah-mecah masalah besar menjadi masalah-masalh kecil. Jika kita bis amenyeselaikan masalah yang lebih besar. Kita perlu berpuasa dan berdoa tidak hanya untuk pemecahan akhir, tetapi juga untuk langkah-langkah awal pemecahan atas masalah tersebut.

Terdapat lebih dari satu jalan bagi Ezra dan bangsanya untuk pergi ke Yerusalem, dan ada lebih dari satu penyelesaia untuk masalah mereka. Pertanyaannya adalah, jalan manakah yang benar? Tampaknya, beberapa jalan dilewati oleh lebih banyak orang dari yang lain. Sebagian besar dari pengguna jalan ini adalah tentara yan bepergian untuk urusan pemerintahan atau diplomatik. Akibatnya, orang-orang merasa terlindungi dngan keberadaan mereka. Beberapa jalan juga sangat sering dilewati sehingga gerombolan perampok menemukan rute-rute alternatif.

Ezra memaklumkan puasa untuk "memohon kepada-Nya jalan yang aman." (Ezra 8:21). Alkitab menyatakan kepada kita bhawa Allah dengan kuasa-Nya memimpin langkah-langkah kita, tetapi kita harus menggunakan akal sehat kita di sepanjang perjalanan. "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhnalah yang menentukan arah langkahnya" (Amsal 16:9).
Versi yang lebih modern mengatakan, "Kita membuat rencana kita sendiri,namun Tuhan yang memutuskan ke manan kita akan pergi."

Gunakan akal budi Anda. Ezra berpuasa untuk memecahkan maslahnya, tetapi ia melakukan lebih dariberpuasa - ia menggunakan akal budinya. Ketika Anda menghadapi maslah, jangan batsi diri Anda pada doa. Doa itu indah, tetapi ketiak Anda hanya berdoa. Anda belum cukupp bertindak. Alkitab mengajarkan "iman dan perbuatan" Dengan berlutut, kita berdoa seolah-olah semuanya bergantung kepada Allah, tetapi kemudian kita berdiri dan bekerja seolah-olah semuanya tergantun kepada kita. Usaha kita melibatkan usaha yang memeras keringat, usah aperencanaan, usaha yang detail, uasaha yang memerlukan ketekunan, dan usaha yang memerlukan kecerdikan.

Jadi Ezra memulai, "Berpuasalah kami dan memohon hal itu kepada Allah." Kemudian Ezra memikirkan sebuah rencana untuk sejumlah besra uang yang telah diberikan kepadanya. Iamenyadari bahwa sebagian kafilahnya bis asaja hilang jika mereka diserang oleh gerombolan pencuri, jadi sebagian darinya dapat selamat walaupun sebagian lagi mungkin akan hilang (Ezra 8:24,25)

Dengan membagi-bagi uang itu, Ezra bertindak lebih dari sekedar melindungi dari pencuri. Ia juga membuat setiap imam bertanggung jawab atas sejumlah tertentu dari harta tersebut. Karena hati manusia penuh dengan dosa, mungkin udah bagi salah seorang imam untuk menyimpan sebagian dari harta yang dipercayakan kepadanya. Karena, jika sebuah keluarga memiliki satu ton perak, mungkin ada keinginan untuk menyimapan beberapa giwang. Jadi Ezra menentukan ukuran tertentu untuk memcegah terjadinya hal ini.

Karena Ezra adalah seorang yang rohani, itu tidak berarti bahwa ia naif atau bodoh. Ia memahami sifat manusia. Setiap orang dalam bisnis tahu bahwa manusia lebih mungkin jujur ketika mereka diberi tanggung jawab.


PRINSIP-PRINSIP UNTUK DIINGAT

Puasa Ezra sebagai penyelesaian masalah bukanlah suatu upaya untuk lari dari masalah, melainkan untuk mendapatkan pertolongan dari Roh Kududs untuk menghadapinya. Seperti yang dijelaskan sebelumya, kita tidak akan pernah dapat lari dari masalah. Hal ini tidak berabti bahwa kita berpuasa untuk setiap masalah. Berpuasa adalah usaha yang serius, jadi kita berpuasa khusus untuk masalah yang serius.

Dalam melakukannya, seperti yang ditunjukkan pada Langkah 6, dibutuhkan langkah-langkah praktis selain berpuasa da berdoa. Selanjutnya, berikut ini adalah prinsip-prinsip praktis untuk memecahkan masalah.


Tiga Penyebab Masalah

Anda dapat mengatsi masalah Anda dengan lebih baik ketika Anda memahami penyebabnya. Ada tiga penyebab utama maslah.

Tiga Penyebab Masalah
Perubahan
Perbedaan
Lingkungan​

Perubahan menyebabkan masalah. Duke of Canterbury pernah mengatakan apa yang dipikirkan oleh banyak orang: "Setiap perubahan karena alasan apapun dan untuk tujuan apapun akan disesali."

Tidak ada seorang pun yang menyukai perubahan. Secara khusus, perubahan dalam program gereja akan mengundang masalah. oLeh karena itu, ketika menghadapi perubahan besar seperti perubahan lokasi, perubahna dalam pernyataan doktrin, atau bahkan perubahan personel, mintalah semua orang yang terlibat untuk berpuasa.

Gereja pada zaman Para Rasul berpuasa ketika menghadapi perubahan yang besar dalam hal strategi - mereka berencana untuk mengirimkan kelompok pengabar Injil untuk memebritakan Injil kepada orang-orang yang tersesat. Sebelum mereka mengirim Barnabas dan Paulus pada perjalanan pengkabaran INjil yang pertama, Alkitab dua kali mencatat bahwa mereka berpuasa. "Pada suatuu hari ketika mereka beribadah kepada TUhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka" (Kis 13:2)

Strategi baru gereja inimerupakan hasil dari berpuasa, tetapi hanya mengacu pada kejadian ini saja tidaklah cukup. Perhatikan ketika utuk kedua kalinya kata ini digunakan: "Lalu mereka berpuasa dan berdoalah, dan setelah meletakkan tangan ke atsa kedua orang tersebut, mereka membiarkan keduanya pergi" (Kis 13:3)

Dala dunia fisika, segala gerakan mengakibatkan gesekan. Gesekan dari gerakan dalam hubungan manusia menyebabkan gangguan dan lebih banyak masalah. Ketika Anda menghadapi perubahan besar dalam hidup, apakah itu pernikahan, pekerjaan baru, atau ancaman kehilangan pekerrjaan yang saat ini ada, maka perselisihan dan tekanan akan muncul. Oleh karena itu gunakan Puasa Ezra.

Perbedaan menyebabkan masalah. Ketika orang-orang yang berasal dari latar belakang keluarga, doktrin, atau etnis yang berbeda, masuk ke dalam gereja, mereka sering kali menginginkan perubahan. Pemecahannya adalah dengan menempatkan semua orang pada garis awal yang sama dengan Puasa Ezra. Sama seperti Ezra mengumpulkan orang-orang di sungai untuk melihat ke dalam hutan belantara yang mengancam, mneyatukan seluruh jemaat gereja dalam sebuah puasa sehingga bersama-sama mereka dapat berdoa untuk sebuah jawaban.

Pertanyaannya bukanlah apakah perbedaan di antara orang-orang akan menyebabkan masalah dalam gereja Anda, melainkan apa yang akan Anda perbuat dan bagaiman Anda akan meresponi masalah yang akan timbul akibat perbedaan orang-orang tersebut. Walaupun kita tidak memaklumakan puasa Ezra untukmenghasilkan rasa persatuan gereja, rasa yang dihasilkan karena melakukan tindakan bersama tentu saja merupakan hasil sampingan dari berpuasa.

Lingkungan menyebabkan masalah. Apakah kita berbicara tentang lingkungan pribadi Anda ataupun lingkungan mereka yang ada dalam lkelompok Anda, lingkungan menyebabkan masalah. Masalah ini tidak yang bersifat antarpribadi atau rohani. Gereja mungkin ingin membeli tanah , melakukan relokasi, menghadapi penetapan wilayah perkotaan, atau melembagakan sebuah program baru yang benar-benar berbeda dari program yang telah ada. Sebuah bank atau bisnis mungkin bagkrut dengan membawa uang Anda. Ketika Anda menghadapi masalah yang itdak Anda prakarsai, serukanlah Puasa Ezra.

Ketika komunitas Anda menghadapi pemogokan gabungan yang berkepanjangan atau pemutusan hubungan kerja besar-besaran dalam sebuah industri yang mempengaruhi gereja Anda, serukanlah Puasa Ezra.
Ketika gereja Anda tidak memiliki tempat yang cukup untuk orang-orang yang ingin berbakti, atau fasilitas-fasilitas telah usang atau Anda menghadapi masalah keuangan, serukan Puasa Ezra.

Tiga Pertanyaan untuk Diajukan.

Ketika Anda menjalankan Puasa Ezra, bertindaklah lebih dari sekedar meminta Allah untuk menyelesaikan masalah. Mulailah menggunakan strategi penyelesaian-masalah yang ada terhadap masalah itu. Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah Anda, Anda harus menilai masalah tersebut terlebih dahulu. Mengajukan ketiga pertanyaan berikut ini bisa membantu Anda untuk menentukan ukuran dari krisis Anda.

Tiga Pertanyaan Untuk Diajukan
Seberapa besarkah masalah itu?
Siapa yang terlibat dalam masalah itu?
Apa yang dipikirkan oleh kelompok yang lebih mengenai masalah itu?​

Seberapa besarkah masalah itu? Sering kali masalah tampak jauh lebih besar dari keadaan yang sebenarnya. Selama Puasa Ezra, sediakan waktu untuk memikirkan keseluruhan masalah tersebut dan pengaruhnya. Kadang-kadang dalam Puasa Ezra masalah tersebut akan menyusut karena Anda menyadari bahwa hal itu tidak sebesar seperti yang terlihat. Anda berangsur-angsur melihatnya secara obyektif. Pada saat yang lain dalam Puasa Ezra, suatu maslah akan tampak lebih besar dibanding yang Anda pikirkan karena Anda memahami skalanya.

Ketika Anda berpuasa, tentukan persoalan-persoalan dasar yang terlibat dalam masalah tersebut. Tuliskan persoalan-persoalan dasar ii. Ketiaka Anda mendoakan masalah ini, pertama-tama Anda harus mendefinisikannya. Ingat: Masalah yang mendefinisikan dengan baik adalah masalah yangg setengah terselesaikan.

Siapapun yang terlibat dalam masalh itu? Keetika Anda mendefinisikan masalah tersebut, tanyakan siapa yang telah menjelaskan masalah itu kepada Anda atau kelompok Anda. Dalam gereja mana pun, orang-orang tertentu tampaknya selalu membuat penddeta waspada akanmaslah-masalah kecil. Cara orang-orang ini menjelaskan masalah memberi kesan bahwa hal ini jauh lebih besar dari keadaan yang sebenarnya. Pastikan bahwa Anda melihat maslah tersebut melalui pandangan yang obyektif, melalui pandangan Allah, dan kemudian melalui pandangan gereja Anda. Jangan pernah membatasi diri Anda dengan pandangan oranga yang membawa masalah tersebut kepada Anda.

Miliki motivasi dalam berdoa. Selama Puasa Ezra, Anda perlu bertanya mengapa ini menjadi maslah. Kadang-kadang masalahberakar dalam motivasi orang-orang yang terlibat. Kadan-kadang hal ini nerasal dari motivasi orang-orang di luar gereja. Sebagian besra masalah sebenarnya adalah konflik sikap antar manusia dan bukannya konflik lingkungan atau jadwal. Ketika orang-orang mempunyai sikap yang benar, sebagian besar masalah akan terselesaikan dengan sendirinya.

Ketika Anda berdoa selama Puasa Ezra, tentukan waktu terbaik untuk menyelesaikan masalah. Banyak mamsalah akan terselesaikan dengan sendirinya tanpa keterlibatan ANda, jika diberi waktu. Dengan demikian, bahkan ketika Anda berpuasa. Anda bisa memberikan waktu kepada masalah Anda untuk terselesaikan dengan sendirinya. Puasa Ezra mungkin adalah penundaan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Wakt juga memberi kesempatan untuk mendinginkan emosi dan memfokuskan persoalan.

Apa yang dipikirkan oleh kelompok yang lebih besar tentang masalah itu? Ketika Anda membuat semua orang dalam gereja terlibat dalam Puasa Ezra, Anda memusatkan perhatian semua orang di gereja pada maslah tersebut.

Kadang-kadang Anda perlu berkonsultasi dengan orang-orang secara individu untuk mengumpulkan data. Pada kesempatan lain, seorang pendeta akanmengumpulkan data darimajelis, komite pencari fakte atau bahkan seluruh jemaat. Terkadang Anda harus mewawancarai banyak orang, tetapi lakukanlah benar-benar secara pribadi untuk menentukan fakta-fakta, mengungkapkan sikap dan memperoleh pemahaman akan sifat dan/ atau penentuan waktu dari masalah tersebut. Ketika Anda berbincang dengan orang-orang yang terlibat langsung dengan maslah tersebut dan mendorong masukan mereka, Anda memperkuat kemampuan Anda untuk memimpin orang-orang kepada resolusi.

Melakukan puasa Ezra mencapai dua tujuan. Anda mengundang Allah ke dalam masalah tersebut dn memohon penyelesaian-Nya dan Anda mengundang setiap orang yang terlibat untukmenjadi bagian dari penyelesaian tersebut.

Manusia meminta nasihat kepada mereka yang dihormatinya. Keika Anda mengundang orang-orang ke dalam Puasa Ezra, Anda menghargai dan menunjukkan rasa hormat kepada mereka atas kontribusi mereka; karenanya, Anda akan mendapatkan dukungan mereka. Anda tidak hany amendapatkan kebijaksanaan mereka untuk menyelesaikan masalah, tetapi Anda juga mendapatkan rasa hormat mereka. Mereka akan menghargai kepemimpia rohani Anda.

Tiga Sikap terhadap Masalah

Seorang Kristen biasanya mengambil tiga sikap ketika mendekati masalah. Saya pertama kali mendengar rumus ini dari seorang pengkotbah dari selatan yang menjelaskan bagaimana gereja seharusnya bereaksi terhadap ancaman.

Tiga Sikap Terhadap Masalah
1. Ribut - berkhotbalah melawan dosa
2. Lawan - aturlah gereja untuk menolak dosa
3. Mati - lawanlah dosa sampai mati​

Walaupun ketiga sikap umum terhadap masalah ini luas cakupannya, yang terbaik adalah menerapkan sebuah strategi untuk memecahkan masalah Anda. Puasa Ezra mungkin tidak menghasilkan penyelesaian total atas masalah Anda, tetapi dengan berpuasa Anda dapat mempelajari keseriusan masalhnya, dan akhirnya menemukan strategi untuk menyelesaikannya.

Pemimpin-pemimpin yang baik memilih peperangan mereka sendirir. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan orang lain memilihkan peperangan bagi Anda. Selalu ada isu yang memotivasi orang Kristen atau gereja Anda bertindak (misal, aborsi,pelanggaran hak sipil, penjualan alkohol atau pornografi, dsb). Tetapi Anda tidak bisa menghabiskan seluruh hidup Anda bertempur dalam peperangan. Walaupun kehidupan orang Kristen adalah berperang dan membangun, sebagian besar dari hidup Anda seharusnya diisi dengan membangun gereja,membangun jemaat dan membangun diri Anda sendiri. Mereka yang memerangi setiap naga yang ada akhirnya akan kehilangan kredibilitas mereka. Dr. Adrian Rogers, mantan presiden Southern Baptist Convention, menyarankan "Beberapa bukit tidak layak untuk ditaklukkan."

Tiga Mata Pemecahan Masalah

Manfaat terbesar dari Puasa Ezra adalah bahwa Allah memberikan kepada Anda "mata" untuk melihat masalah. Ketika Anda berpuasa kepada Allah, Anda melihat maslah melalui mata Allah. Tetapi Anda juga harus melihat masalah melalui mata keluarga/jemaat Anda. Adalah penting untuk melihat masalah melalui mata orang-orang yang menciptakan masalah tersebut seperti lawan Anda.

Tiga Mata Pemecahan Masalah
Mata untuk melihat segi positif
Mata untuk melihat orang-orang
Mata untuk melihat fakta​

Mata untuk melihat segi positif. Ketika Anda melakukan Puasa Ezra, seharusnya Anda berdoa untuk meraih kemenangan. Ketahuilah hasil apa yang Anda inginkan, dan mintalah Allah untuk memberikannya kepada Anda. Jangan menjalankan puasa "terpusat pada masalah", karena hal ini akan membuat Anda pesimis dan membuat Anda tidak dapt berdoa dengan iman. Berdoalah seperti yang dilakukan para murid, yang memohon kepada Allah, "tambahkanlah iman kami" (Lukas 17:5). Tetaplah mencari Allah dan Ia akan membuat Anda tetap bersikap positif.

"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yag begitu merintangi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus" (Ibrani 12:1,2)

Ketika kita buta secara mental, emosional dan rohani, kita tidak melihat secara tepat.

Mata Yang Buta
Mata emosional dibutakan oelh air mata.
Mata ketakutan dibutakan oleh teror​

Puasa Ezra menghasilkan pandangan baru akan apa yang dapat Allah lakukan. Mata ynag buta kehilangan nilainya, tetapi Puasa Ezra membantu memfokuskan kembali prioritas Anda pada firman Allah. Mata yang buta menyalahkan orang lain, tetapi selama Puasa Ezra Anda akan melihat penyebab dari masalah tersebut. Mata yang buta membuat kita merasa bersalah, tetapi selama Puasa Ezra kita mengakui dosa kita dan berdiri dalam pengampunan di hadapan Kristus.

Masalah berkembang ketika Anda kehilangan perspektif. Puasa Ezra dapat membangun perpektif yang positif, baik terhadap maslah maupun terhadap rencana Allah dalam hidup Anda. Jangan menyerah pada masalah Anda, ataupun kepada orang-orang di sekitar Anda. Di atas semuanya, jangan mengorbankan nilai-nilai Anda.

Mata untuk melihat orang-orang. Selama Puasa Ezra, pusatkan perhatian tidak hanya pada masalh, tetapi juga pada mereka yang berpuasa bersama Anda. Mereka yang sepenuh hati bersama Anda biasanya bukanlah masalahnya. Mereka yang mengkritikk puasa tersebut, menolaknya atau melakukan sesuatu untuk merusaknya mungkin adalah bagian dari masalah meskipun mereka mungkin bukan penghasutnya.

Puasa Ezra bis amemberi Anda suatu kesempatan untuk berdoa bersama orang lain. "Jika dua orang dari antara kamu di dunia ini sepakat meminta apa pun jua, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga" (Matius 18:19). Oleh karen aitu, selama Puasa Ezra kumpulkanlah orang-orang bersama-sama untuk pertemuan-pertemuan doa bersama. Mintalah:
1) permohonan-permohonnan dari kelompok
2) kesaksian-kesaksian dari kelompok
3) doa oleh anggota-anggota kelompok

Mata untuk melihat fakta. Ketika Anda masuk ke dalam Puasa Ezra, Anda dapat emmulai denga sebuah strategi untukmenangani atau memecahkan masalah-masalah Anda. Mulai dengan mencari pemecahan berdasarkan Alkitab atas masalh tersebut. Sediakan waktu untuk menuliskan prinsip-prinsip Alkitab yag sesuai dengan maslah tersebut. Tanyakan, "Bagaimana orang-orang dalam Gereja memecahkan masalah ynag serupa dengan ini?" Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan memaksa Anda untuk membaca Alkitab, dan untuk mengerti bagian-bagian yangberbicara tentang masalah tersebut. Secara keseluruhan, Anda berusaha untuk menemukan pemecahan alkitabiah yang dapat diterapkan pada situasi Anda.

Selama Puasa Ezra, berusahalah untuk menjaga keseimbangan antara "pengetahuan pikiran" akan Firman dan "ekspresi perasaan" akan Roh ketika Anda mengatasi masalah Anda. Terlalu banyak Roh tanpa Firman akan membuat Anda meledak secara emosional. Terlalu banyak Firman tanpa Roh akan menyebabkan Anda mengering. Keseimbangab yang tepat antara Firman dan Roh akan membuat Anda bertumbuh.
 
Pemecahan Masalah Selangkah demi Selangkah

Ketika orang-orang berpartisipasi dalam Puasa Ezra, mereka perlu memastikan bahwa mereka mempunyai strategi selangkah demi selangkah untuk menyelesaikan masalah. Beberapa orang brepikir bahwa selama Puasa Ezra mereka hanya harus bermeditasi dan berdoa. Mereka berharap Allah akan memberi mereka jawaban dalam kevakuman. Walaupun Allah mungkin berkata dalam kegelapan malam, IAa biasanya tidak melakukan itu. Sebenarnya, mengikuti strategi selangkah demi selangkah untuk memecahkan masalah ini dapat diterapkan dengan berhasil oleh mereka yang berada di luar Kristus. Karena hal ini melibatkan kebenaran, dan semua kebenaran berasal dari Tuhan, strategi yang sama bisa digunakan oleh orang-orang yang berada di dalam Kristus. Pemecahan masalah bukanlah kunci yang tersembunyi di dalam Alkitab bagi orang-orang yang telah ditebus. Setiap orang menghadapi masalah, dan Allah telah memberikan kepada semua orang suara hati. Oleh karena itu, Ia berharap kita semua menggunakan sumber day akita untuk memecahkan masalah kita. Pendekatan selangkah demi selangkah terhadap masalah tersedia bagi semua orang.

Pemecahan Masalah
*) Kumpulkan fakta-fakta
*) Tetapkan prinsip-prinsip Alkitabiah
*) Evaluasi fakta-fakta
*) Tentukan berbagai penyelesaian
*) Pilihlah sebuah penyelesaian.

Langkah 1. Kumpulkan fakta-fakta

And membutuhkan lebih dari sebuah Alkitab dan korkodasi ketika melakukan Pusa Ezra. Walaupun keduanya bersifat hakki, namun Anda juga harus melibatkan semua fakta dan informasi yang dapat Anda kumpulkan. Hal ini meliputi arsip, catatan, grafik, daftar, dan semua informasi lain sehubungan masalah itu.

Jika Anda merencanakan Puasa Ezra ketika Anda jauh dari rumah, mulailah berkemas untuk perjalanan tersebut beberapa hari sebelumnya. Pastikan bahwa semua map arsip, catatan dan buku ada dalam koper/kotak. Begitu Anda tiba di tempat Anda melaksanakan Puasa Ezra, Anda akan menyegarkan pikiran Anda kembali dengan membawa informasi tersebut ke dalam kesadaan Anda. Anda telah siap mulai untuk mendekat pasa pemahaman akanmasalah tersebut.

Tuliskan masalah Anda, dan kemudian tuliskan semua sub-poin yang ada. Konsekuensinya, hal inimungkin mencakup tindakan mendaftar semua orang yang terlibat secara primer dan sekunder, ataupun mendaftar semua kejadian yang terlibat. Kadang-kadang menuliskan masalah mencakup daftar waktu-waktukejadian, uang ,aset dan/atau persoalan yang berhubungan dengna masalah tersebut. Ketika Anda mulai menuliskan masalah tersebut, jangan puas dengan satu pernyataan. Pemeriksaan ulang terhadap arsip-arsip tersebut bisa memberi Anda perspektif yang berbeda. Kemudian Anda akan perlu menuliskan ulang masalah tersebut. Anda membutuhkan sebanyak mungkin informasi untuk membuat keputusan yangbaik dan menentukan rencana tindakan Anda.

Kaidah Towns untuk Memecahkan Masalah
Anda membuat keputusan yang baik berdsarkan informasi yang baik.
Anda membuat keputusan yang buruk berdasarkan informasi yang buruk
Tanpa informasi, Anda membuat keputusan untung-untungan.

Langkah 2. Tetapkan Prinsip-prinsip Alkitabiah

Setelah Anda mendefinisikan masalah tersebut dengan jelas, carilah firmanTuhan untuk menetapkan prinsip-prinsip alkitabiah untukmenyelesaikan masalah tersebut. Alkitabiah berbicara mengenai segala persoalan tanpa mnyebutkan setiap persoalan. Sama seperti mobil baru mempunyai "buku petunjuk operasi" demikian juga Allah memberi kita Alkitab sebagai buku petunjuk operasi ynag berisi prinsip-prinsip untuk semua hal dalam kehidupan. Walaupu setiap masalah tidak didiskusikan di dalam Alkitab, namun prinsip-prinsip dasar kehidupan tersebut tetap berlaku unutk setiap masalah. Jika semuanya memungkinkan sediakan buku-buku kristeen dan sekuler yangberkenaan denga topik tersebut. (Konsultasikan dengan toko buku Kristen di tempat Anda untuk buku-buku mengenai topik itu) Carilah juga informasi dengan membaca konkordasi, kamus dan ensiklopedia Alkitab, tafsiran, dan buku pegangan berdasarkan topik.

Langkah 3. Evaluasi Fakta-fakta tersebut

Selama Puasa Ezra, Anda akan memiliki waktu untuk memikirkan masalah Anda. Pertama, tuliskan masalah tersebut dari pikiran Anda. Kemudian, ketika Anda berdoa berusahalah untuk menuliskan kembali maslah tersebut dari dasar hati Anda, sama seperti ada perrbedaan antara analisis obyektif dan komitmen emosional Anda. Masalah Anda dan pengaruhnya yang melumpuhkan mungkin berada di suatu tempat di antara keduanya.

Selama Puasa Ezra, luangkan waktu dalam doa, dan ketika Allah membukakan pandangan yang baru, definisikan kembali masalah tersebut. Setipa kali Anda menyediakan waktu yang lama di hadapan Allah, kembalilah pada pensil dankertas Anda untuk mendefinisikan kembali maslah tersebut. Konon, langkah-langkah untuk memecahkan masalah diambil dari langkah-langkah untuk mendefinisikan masalah tersebut.

Langkah-langkah untuk Menyelesaikan Masalah
*) Temukan masalah tersebut
*) Definisikan masalah tersebut
*) Saringlah masalah tersebut
*) Definisikan kembali masalah tersebut

Langkah 4. Tentukan Berbagai Penyelesaian terhadap Masalah tersebut.

Terlalu sering orang Kristen mengharapkan jawaban dalam lingkungan tenang yag nyaman. Mereka pikir pemecahan masalah timbul tanpa usaha.Mereka berharap Allah berbicara dari kevakuman, dan hal ini bukanlah cara Allah yang Allah berbicara melalui informasi yang terdapat dalam Firman dan melalui sumber-sumber lain. Anda dapat pergi ke tempat ynag sunyi untuk berdoa; namun,ada lebih banyak langka untuk menyelesaikan masalah daripada sekedar berdoa dan merenung.

Ikutilah langkah-langkah penyelesaikan masalah untuk menemukan solusi. Ketika Anda menjalankan Puasa Ezra, setiap kali sebuah penyelesaian atas masalah Anda ada dala pikiran Anda, tuliskannlah itu. Kenyataannya, tida semua ide yang ada di kepala Anda bagus. Tetapi, tuliskanlah semuanya. Melalui disiplin menuliskan solusi yang tidak masuk akal sekalipun, pemecahan yang tepat dapat "muncul" dalam pikiran Anda. Satu pemecahan dapat memicu yang lain. Oleh karena itu, jangan berusaha untuk menyelesaikan maslah Anda sampai daftar penyelesaian Anda penuh.

Bahkan setelah itu, daftar solusi Anda yang telah penuh tersebut mungin bukan daftar yang telah penuh. Bagikan daftar Anda dengan orang lain, terutama mereka yang berada dalam Puasa Ezra bersam Anda. Mungkin mereka memiliki pemikiran atau ide yang terlewatkan oleh Anda, begiu pula sebaliknya.

Pada suatu kesempatan yang langka, Anda mungkin ingin meminta penyelesaia dari semua orang yang berpartisipasi dalam Puasa Ezra. Kira-kira 150 tahun lalu, Independent Presbyterian Church di Savannah,Georgia, bermaksud untuk membangun sebuah tempat ibadah yang baru. Bangunan tersebut akan didirikan di bagian belakang lahan tersebut, yang menghasilkan halaman depan yang luas. Setia orang memberikan suata menyetujui proyek tersebut, kecuali seorang wanita, yang menahan suaranya. Dikatakan bahwa ia berdoa (kita tidak tahu apakah ia berpuasa),kemudian menemui pemimpin sesi itu dan membagikan gagasannya

Ia menyarankan untuk membangun tempat ibadah yang baru itu di bagian depan lahan, guna memberikan tempat sebuah taman di antara tempat ibadah dan sebuah gedung pendidikan di bagian belakang. Taman tersebut dapat di gunakan untuk acara pernikahan dan kegiatan-kegiatan sosial. Taman tersebut menjadi tempat di mana bunga kamelia dan tanaman azalea yang indah dari daerah tersebut dapat tumbuh.

Lebih jauh lagi, jendela-jendela yang indah di setiap sisi mimbar depan dapa menghadap taman yang indah tersebut. Karena tidak ada cahaya listrik pada saat itu,jendela-jendela itu bisamemancarkan cahaya ke mimbar. Ketika dibawa kepada jemaat untuk pemungutan suara, sekali lagi ada persetujuan penuh - kali ini untuk memindahkan tempat ibadah ke depan dan memberi tempat utnuk taman itu. Adalah mungkin untuk sebuah suara kecil dalam sebuah jemaat untuk menawarkan pemecahan atas masalah yang tidak terlihat.

Langkah 5. Pilihlah Pemecahan Terbaik

Selam akita hidup dalam kehidupan ini, tidk ada yang sempurna dan segala sesuatu yang dibuat manusia juga tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, kita tidak pernah akan mendapatkan pemecahan "terbaik"

Dan apakah penyelesaian terbaik atas sebuah masalah itu? Sesuatu yang disetujui oleh setiap orang yang berpartisipasi dalam Puasa Ezra. Hal itu merupakan pemecahan terbaik jika membawa pemecahan atas masalah dan menyelesaikan ketegangan.

Akhirnya, serahkan masalah Anda kepada Allah. Dalam kedaulatan-Nya, Allah mungki memberikan masalah tersebut kepada Anda untuk mendekatkan Anda kepada-Nya. Biasanya orang ingin lepas dari masalah. Namun, masalah yang daripadnya Anda ingin terlepas, mungkin sebenarnya adalah sarana yang memunginkan Anda menjadi apa yag Anda inginkan.

Menyiapkan Puasa Ezra

Tujuan: Menyelesaikan masalah melalui Puasa Ezra
Janji: Saya akan memeriksa semua fakta untuk memahami masalah tersebut dan akan memohon kepada Allah untuk memberi saya pandangan yang dalam terhadap penyebab dan pemecahannya. Setelah saya mengikti semua prinsip yang ditunjukkan Allah kepada saya, dan telah melakukan segala sesuatu yang dapat saya lakukan untuk memecahkan masalah tersebut, saya akan menerima semua hasil dalam keaulatan Allah (Roma 8:28).
Puasa: Makanan yang saya pantnagkan_________________________________
Mulai: Tanggal dan waktu mulai________________________________________
Berakhir: Tanggal dan waktu berhenti_____________________________________
Tujuan: Saya berpuasa untuk__________________________________________

Strategi Penyelesaian Masalah

Pernyataan masalah: ____________________________________________________
Dasar Alkitab: Untuk berpuasa dan memohon tentang hal itu kepada Allah kita, dan memoho kepada-Nya untuk menjawab doa kita (Ezra 8:23)
Sumber daya yang dibutuhkan:_____________________________________________

Tanda tangan____________________Tanggal_________________________________​
 
4

PUASA SAMUEL


Salah satu periode yang paling hebat dalam sejarah kebangunan gereja timbul dari puasa.
Pada awal abad kedelapan belas, seorang penginjil besar Jonathan Edwards berpuasa selama 24 jam sebelum menyampaikan khotbah yang disebut oleh banyak orang menyulut kebangunan rohani di New England, yang berkembang menjadi Kebangunan Besar yang Pertama. Khotbah itu diberi judul "Pendosa di dalam Tangan Allah yang Murka."

Sebuah doa kebangunan rohani menyapu seluruh negara pada tahun 1859, dan sebagian berkembang dari apa yang kita sebut sejenis puasa, karena orang-orang benar-benar tidak makan. Kebangkitan tersebut dimulai di kota-kota metropolitan yang besar di timur Amerika Serikat. Orang-orang Kristen meninggalkan pekerjaan mereka di siang hari, berjalan cepat ke gereja terdekat - bukan gereja di nmana mereka menjadi anggota - dan menghabiskan istirahat makan siang mereka dengan berdoa.

Secara tehnis, mereka tidak menyebut waktu mereka dengan Allah dan sesama sebuah puasa; tetapi karena mereka menyerahkan waktu makan siang mereka dan menyediakan untuk berdoa, hal ini dapat disebut sejenis puasa.

AKAR DARI KEBANGUNAN ROHANI

Para ahli sejarah biasanya menghubungkan kebangunan besar pada tahun 1859 dengan tiga hal. Pertama, kesatuan antardenominasi, ditunjukan dengan fakta bahwa para pemercaya berdoa di gereja-gereja terdekat. Orang-orang dari denominasi yang berbeda diikat dengan kebersamaan dalam doa syafaat. Kedua, kebangunan terjadi bukan melalui khotbah, tulisan atau sumberyang lain, tetapi melalui doa. Ketiga, kebangunan diilhami oleh orang awam bukannya rohaniawan.

Sbuah kebangunan besar juga menyapu seluruh Israel kuno, ketika mereka dipimpin oleh seorang hakim besar, Samuel. Karena kebangunan ini juga melibatkan puasa, kia memperoleh inspirasi untuk kebangunan pada masa kini dengan Puasa Samuel.

Kebangunan rohani telah didefinisikan sebagai "Allah mencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya." Ada kebangunan rohani bersama, biasanya disebut Kebangunan Rohani Suasana, dimana umat Allah merasakan kehadiran Allah. Kemudian ada Kebangunan Rohani Individual, dimana orang-orang percaya dipenhi oleh Roh Kudus. Gereja telah mendefinisikan kebangunan rohani secara umum dalam kata-kata Alkitab, sebagai: "Tuhan mendatangkan waktu kelegaan... dari hadirat Tuhan" (Kis 3:20,NKJV).
Perhatikan tiga kebenaran tentang kebangunan rohani:

1. Kebangunan rohani bukanlah suatu pengalaman otomatis. Hali ini merupakan sesuatu yang harus diinginkan dan didoakan.
2. Tuhan adalah sumber dari kebangunan rohani. Kebangunan rohani berasal dari hadirat-Nya.
3. Hasil penyegaran dialami ketika kebangunan rohani hadir.

Alkitab mengaitkan puasa dan kebangunan rohani bersama. Ketika para pemercaya berpuasa dan berdoa, Allah mengirimkan kebangunan rohani kepada umat-Nya. Seperti yang telah kita lihat, Allah berbicara melalui nabi Yesaya, "Berpuasa yang Kukehendaki ialah...supaya engkau memerdkakan orang yang tertindas" (Yesaya 58:6). Kata "tertindas" dapat diterjemahkan sebagai "patah". Walaupun kita mungkin tidak menghadapi tekanan seperti perbudakan untuk kita diperjuangkan dalam masyarakat kita, kita memiliki massa yang patah rohnya dan terikat dalam dosa. Lebih jauh lagi, ketidak adilan di seluruh dunia masih menhasilkan orang-orang yang tertindas. Puasa Samuel dapat menjadi suatu alat untuk membebaskan orang-orang yang tertekan, dan menyembuhkan mereka yang patah oleh dosa.

LATAR BELAKANG PUASA SAMUEL

Kitab Hakim-hakim mengetengahkan bagaimana umat Allah terus menerus menolak Allah dan berpaling kepada ilah-ilah lain. Setiap kali, Allah menghukum Israel dengan mengizinkan negara-negara sekitarnya menyerang dna mengalahkan mereka. Dan setiap kali mereka dikalahkan, orang-orang Israel berbalik kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya. Akhirnya, sebagai jawaban atas doa-doa mereka, Allah mengirim pemimpin-pemimpin khusus yang disebut hakim, ynag memulihkan orang-orang kepada kebenaran, memampukan mereka untukmengalahkan musuh-musuhnya . Tteapi ketika ia meninggal, mereka kembali akan menolak Allah, mengulangi siklus itu terus menerus. Setia hakim paling banyak memimpin beberapa suku, namun tidak ada seorang hakim pun yang menyatukan seluruh negeri. Israel merupakan konfederasi dari suku-suku dengan ikatan keluarga yang renggang. Mereka tidak memiliki raja, dan "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri" (Hakim-hakim 21:25).

Allah memanggil Samuel ketika ia masi kecil untuk memimpin bangsa Israel. Sebelum ia bertumbuh menjadi dewasa, Israel berdosa dengan menggunakan Tabut Perjanjian sebagai "jimat keberuntungan" untuk memimpin bangsa Israel dalam peperangan. Karena penghinaanini, Allah mengizinkan orang Filistin mengalahkan Israel. Musuh membunuh banyak prajurit Israel, dan mengambil Tabut Perjanjian sebagai barang rampasan. Orang Filistin menggunakan posisi mereka untuk menekan umat Allah, dan setiap tahun mereka kembali untuk memeras pajak yang tinggi dari orang Israel yang telah kalah.

Samuel adalah seorang nabi, iamam dan hakin terakhir yang memimpin Israel sebelum bangsa tersebut memilih seorang raja. dan menjadi sebuah monarki. Samuel mempersatukan bangsa itu dengan mebawa kebangkitan kepada bangsa tersebut. Ia memberi inspirasi kepada pasukan Israel kepada pasukan Israel untuk melawan musuh-musuh mereka, yang menduduki bangsa itu.

Samuel memulai kebangunan rohani seluruh bangsa melalui puasa, di antara disiplin rohani yang lain. Oleh karena itu, Puasa Samuel digambarkan di sini sebagai puasa untuk kebangunan rohani dan penginjilan. Puasa Samuel dideskripsikan dalam perspektif rangkap tiga: persiapan pra -puasa, puasa itu sendiri, dan hasil-hasil pasca-puasa.

PERSIAPAN SEBELUM-PUASA

Samuel tidak memperkenalkan puasa untuk kebangnan rohani kepada orang Israel tanpa mensyaratkan persiapan seris. Ia mensyaratkan agar orang-orang menyingkirkan ilah-ilah asing yang telah mereka kumpulkan dan menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Allah. Dengan cara yang sama, Puasa Samuel pada saat ini membutuhkan persiapan yang spesifik.

Kenali Keterikatan Anda

Sebelum kebangunan rohani terjadi kita harus mengenali sumber dari keterikatan kipta pada dosa yang menghalangi kebangunan rohani. Beberapa orang berada dalam keterikatan pada kebiasaan yang berdosa da pada dosa yang spesifik. Ynag lain berada dalam pengaruh kuasa jahat,sementara sebagian yang lain berada dalam keterikatan pada ingatan mereka dan dosa yang spesifik. Ynag lain berada dalam pengaruh kuasa jahat, sementara sebagian yang lain berada dalam keterikatan pada ingatan mereka dan masa lalu mereka. Apapun harus mengenali ikatan-ikatan kita dan pengaruh yang melemahkan dari ikatan-ikatan itu dalam hidup kita.

Saya berkata kepada murid-murid saya yang mempersiapkan pelayanan, "Anda tidak dapat membuat orang diselamatkan sampai Anda membuat mereka terhilang" Sebelum seseorang mengetahui bahwa
1). ia adalah pendosa
2). dosa akan membawa mereka ke neraka
3). tidak ada keselamatan selain di dalam Kristus (Kis 4:12)
4). diselamatka adalh kebutuhan terbesar seseorang, seseorang tidak bisa termotivasi untuk diselamatkan.

Seperti pepatah berkata, "Anda dapt menuntun kuda ke air, tetapi Anda tidak dapat membuatnya minum." Tetapi jiak Anda membuat uda itu haus dengan meletakkan garam pad lidahnya, ketika Anda menuntunnya ke air ia akan minum.

Solusi atas masalh apapun bermula dengan pengenalan akan kebutuhan. Pada tahun 1978 saya mendistribusikan air selama masa kelaparan di Haiti, dimana saya melihat anak-anak kurus yang terlalu lemah untuk makan. Ynag membingungkan saya adalah bahwa banyak anak-anak yang kelaparan tidak memiliki keinginan untuk makan. Mereka berada pada titikkematian. Kondisi fisik yang membunuh mereka juga menutupi kebutuhan mereka. Sebelum orang-orang tahu bahwa mereka membutuhkan makanan, mereka tidak akan makan. Dengan cara yang sama, sebelum orang-orang tahu bahwa mereka membuthkan kebangunan rohani,mereka tidak akan mencari Allah pemberi hasil yang akan "mencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya."

Untungnya, ketika Samuel memanggil Israel pada kebangunan rohani, orang-orang mengenali ikatan-ikatan mereka. Mereka berseru, "Janganlah berhenti berserubagi kami kepada Tuhan, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami drai tangan orang Filistin itu." (1 Samuel 7:8). Orang-oorang tersebut sudah mencapai suatu titik frustasi sehingga mereka berseru untuk pembebasan.

Berdoa untuk Kehadiran Allah di Antara Umat-Nya

Ketika kita berdoa untuk kebangunan rohani, kita harus mengundang Allah sendiri untuk tinggal di antara umat-Nya. Ingatlah, Gereja lebih dari sekadar sebuah bangunan dan lebih dari sekadar orang-orang. Gereja adalah tempat dimana Tuhan hadir di antara umat-Nya. Jadi, Gereja adalah kehadiran rohani Yesus Kristus di tengah umat-Nya. Rasul Paulus mengacu kepada "jemaat yang adalah tubuh-Nya" (Efesus 1:22-23)

Untuk menyiapkan kebangunan rohani,Gereja harus:
1. Mengenali kebutuhan akan kehadiran Allah diantara umat-Nya
Perhatikan apa yang memulai kebangunan rohani tersebut ketika Samuel memimpin orang-orang itu. "Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang...mengangkut tabut TUHAN itu" (1Samuel 7:1). Karena Tabut Perjanjian adalah simbol tempat di mana Allah berdiam di antara umat-Nya, maka ketika orang-orang mencari Tabut Perjanjian, mereka mencari Allah agar diam di tengah-tengah mereka.

Bertahun-tahun sebelumnya, Tabut tersebut telah hilang, yang menyimbolkan ketidakhadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Orang-orang Filistin telah mengalahkan orang-orang Israel, dan membawa pergi Tabut tersebut sebagai hadiah peperangan. Ketika istri dari Pinehas (salah satu imam yang bertanggung jawab atas kegagalan rohani) melahirkan anaknya, ia menamakan anaknya Ikabod katanya "Telah lenyap kemuliaan dari Israel "karena tabut Allah sudah dirampas" (1 Samuel 4:21)

Ketika Anda memasuki pUasa Samuel untuk mencari kebagunan rohani dalam hidup Anda, Anda harus mengaku,"Ikabod" Anda harus mengaku, "Saya kehilangan kehadiran Allah dalam hidup saya."

Kehilangan kehadiran Allah tidaklah sama dengan apa yang disebut orang sebagai kehilangan keselamatan. Wlaupu Anda mungkin yakin akan keselamatan Anda, langkah Anda sehari-hari bersama Allah telah mengering karena Anda tidak mencari kehadiran-Nya setiap hari. Oleh karena itu, seperti Israel harus mencari Tabut Perjanjian, Puasa Samuel adalah peluang Anda untuk mencari tempat masuk kembali pada kemuliaan dari kehadiran Alah dalam hidup Anda.

2.Kumpulkan oang-orang di tempat Allah. Sepanjang sejarah, Allah memiliki tempat di mana Ia bertemu dengan umat-Nya. Meskipun tempat ini tidak selalu bertumpu pada satu letak geografis, namun tempat ini dapat diidentifikasikan dengan berkumpul, bersekutu dan mencari kehadiran-Nya. Samuel ingin orang-orang tersebut mengalami kebangunan rohani, jadi ia memerintahkan, "Kumpulkan segenap orang Israel ke Mizpa" (1 Samuel 7:5).

Mengapa orang-orang tersebut dipanggil ke MIzpa? Ini merupakan kota di mana Allah bertemu dengan Israel sebelum kota Yerusalem menjadi ibu kota. Mizpa telah menjadi tempat dimana orang-orang biasa pergiketika merea ingin mengalami kehadiran Allah (Hakim-hakim 10:17; 11:11; 20:3; 21:5).

Hari ini kita tidak mengunjungi letak geogarfis untuk menemukan Allah. Ia berdiam di antara umat-Nya, Gereja. Ini bukanlah angunan, atau Sidang Jemaat llah. Gerja adalah kumpulan orang-orang dimana Yesus Kristus berdiam di tengah-tengah mereka. "Sebab dimana ada dua atau tiga orang berkumpul atas nama-Ku, disitu Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20). Oleh karena itu, ketika kita mencari kebangunan rohani - "Alah mencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya" - kita harus berkumpul dengan orag-orag yang mencari-Nya.

Pastikan Ada Pemimpin-pemimpin Allah

Setiap orang sama dihadapan Allah, dan setiap orang berdiri pada tanah yang sama dikaki Salib; namn para pemimpin jemaat - gembala sidang - memiliki peranan khusus dalam Puasa Samuel. Mere aharus memimpin domba-dombanya sebagi teladan untuk memberi makan dan menjaga domba tersebut (Kis 20:28-31).

Alkitab menekankan kebutuhan akan pemimpin. Orang-orang biasa, orang yang diberi talenta dan keluarga ningrat semua merupakan pemimpin-pemimpin efektif di antara umat Allah. Allah tidka mengabaikan orang-orang yang biasa, karena ketika roh Allah dicurahkan di atas mereka, mereka menjadi "di atas rata-rata"; mereka menjadi pemimpin atas orang lain. Seluruh sejarah Alkitab mengalir melalui para pemimpin - kelahiran mereka, kehidupan mereka, karya mereka, panggilan mereka, keberhasilan mereka, kesalahan mereka, hal-hal yang mereka lakukan, hal-hal yang mereka ajarkan dan akhirnya, kematian mereka.

Ketika Allah menghendaki lahirnya sebuah bangsa, Ia memilih seorang pemimpin unutk memulainya - Abraham. Pada hari-hari kelaparan di mesir, Yusuf menjadi seorang gubernur yang menyelamatkan dunia dari bahaya kelaparan. Ketika Allah menghendaki penyelamat umat-Nya atas Mesir,Musa adalah pemimpin-Nya. Musa mati dan Allah membangkitkan Yosua. Dalam seluruh periode hakim-hakim, Allah membangkkitkan pemimpin-pemimpin seperti Deborah, Gideon, Ehud, dan Simson. Setelah hakim-hakim, Allah membangkitkan seorang penggembala untuk menjadi raja-NYa-Daud. Alah memanggil nabi yang berani Elisa untuk menyampaikan pesan-Nya pada bangsa yang tersesa. Setiap kali bangsa Israel jatuh dala dosa dan kebutuhan rohani yang dalam, Allah membangkitkan seorang pemimpin.

Kebangunan rohani membutuhkan seoarang iamam, pemimpin, sehingga rang-orang menyucikan Eleazar, anak Abinadab, untuk menjaga Tabut Perjanjian (1 Sam 7:1,KJV)

Anda memasuki Puasa Samuel untuk berdoa bagi kebangunan rohani dan penginjilan. Ketika Anda berdoa kepada Allah "curahkan roh-Nya kepada umat-Nya" Anda harus "sadar akan kepemimpinan". Hal ini berarti bahwa Anda harus bersedia untukmenjadi pemimpin, berdoalah kepada Allah untuk membangkitkan pemimpin-pemimpin dan berdoalah kepada Allah untuk membangkitkan pemimpin-pemimpin dan berdoalah kepada Allah untuk memakai pemimpin yang telah tersedia.

MELAKUKAN PUASA SAMUEL

Langkah 1. Ajaklah seluruh Tubuh Bersama-sama

Hasil dari puasa individu dan puasa bersama-sama saling berbeda satu dengan yang lain. Puasa individu membuat seseorang secara individu bertanggung jawab kepada Allah. Puasa secara bersama-sama membuat seseorang bertanggung jawab atas apa yang Allah lakukan kepada Tuhan secara keseluruhan. Ada waktu bagi gereja Anda untuk berpuasa, atau untuk mereka sebuah janji rohani untuk tidak makan hingga Allah menjawab doa Anda bersama.

Perhatikan perintah Samuel, "Kumpulkanlah segenap orang Israel" (1 Samuel 7:5). Pada saat itu, Israel hanyalah sebuah konfederasi yang dibagi menjadi 12 suku. Meskipun mereka dipersatukan dalam penyembahan dna nenek moyang yang sama, namun bengsa tersebut tidak mempunyai politik internal, militer atau struktur sosial.

Ketika Samuel memanggil orang-orang untuk berkumpul, ia melakukan lebih dari sekadar mengumpulkan mereka untuk beribadah. Hal ini lebih dari pertemuan bersama atau konser musik rohani atau pertemuan penginjilan kota. Samuel memberitahukan kepada orang Israel untukmengenali kewajiban satu dengan yang lain, dan utnuk memenuhi tanggung jawab satu dengan yang lain, dan untuk memenuhi tanggung jawab satu degan yang lain. Samuel menyaari bahwa untuk memperoleh kebangunan rohani, ia membutuhkan kesatuan dalam pikiran, hati dan visi. Berpuasa merupakan salah satu cara untuk membawa orang-orang bersama-sama dalam persauan - dan puasa masih dapat mewujudkan tujuan tersebut untuk saat ini.

Langkah 2. Tunjukkan Penyesalan yang Sungguh-sungguh

Jika berkumpulnya uamta Allah secara massal adalah satu-satunya kriteria untuk kebangunan rohani, maka kita seharusnya mendapat kebangunan rohani setiap Minggu pagi, tetapi hal ini tidak terjadi. Ketika Anda menggunakan Puasa Samuel untuk membawa kebangnan rohani, Anda harus mengikuti contoh dari Israel: "Seluruh Israel ,emgeluh kepada TUHAN dan mencari Tuhan" (1Sam 7:2,NIV). Mereka benar-benar menyesal atas dosa-dosa mereka. Beberapa orang mungkin mempertanyakan ketulusan penyesalan mereka, berpikir bahwa hal ini hanyalah "kesedihan karena hukuman." Mereka mengatakan hal ini karena pengenaan pajak oleh orang Filistin ynag menekan dan penyerbuan yang terus menerus di tanah mereka membawa penderitaan fisik dan peperangan-peperangan politik.

Kadang-kadang ketika seorang ibu menghukum anaknya karena ketidak patuhan, ia tidak yakin apakah anaknya menyesal karena hukuman itu atau karena ia melanggar standar sang ibu. Namun, sebagian besar ibu percaya bahwa rasa penyesalan dapat membentuk karakter. Apakah sang anak menyesal karena alasan yang utama ataupun alasan lainnya, ia belajar untuk tidak melakukannya lagi.

Ketika Israel mengeluh kepada Allah, Samuel menguji orang-orang itu untuk menentukan kesungguhan penyesalan mereka. Ia berkata, "Jika kamu berbalik kepada TUHAN denagn segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu" (1 Samuel 7:3). Ketika Anda memulai Puasa Samuel, Allah mungkin menempelak dosa Anda, ketika Anda berdoa. Bukti dari kesungguhan Anda terlihat ketika Anda terlihat ketika Anda berhenti berdosa.

Allah memberikan kondisi untuk kebangunan rohani dalam 2 Tawarikh 7:14). Ayat ini dimulai dengan sebuah kata kondidional "apabila". Apabila umat Allah memenuhi kondisi-kondisinya, Ia akan mengirimkan kebangunan rohani. "Apabila umat-Ku, yang atasnya nama-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengarkan dari surga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka" (2 Tawarikh 7:14,NKJV)

Dalam Puasa Samuel, menahan diri dari makanan adalah demonstrasi lahiriah dari kesungguhan batiniah. Untuk alasan ini, puasa kadang-kadang disebut "penyiksaan" dalam Alkitab. Ketika doa-doanya tidak dijawab, Daud berkata, "Aku mnyiksa diriku dengan berpuasa" (Mazmur 35:13). Orang-orang merasa lemah dan terkadang pening tanpa makanan. Sering kali nafsu makan memohon makanan. Tetapi demonstrasi kesedihan karena dosa yang dilakukan dibuktikan dengan melanjutkan puasa sampai akhir.

Langkah 3. Memisahkan Dirir dari Dosa yang Tersembunyi

Umat Allah harus mencari dosa yang tersembunyi di dalam diri mereka sendiri dan memisahkan diri darinya dan penyangkalan dirir semnetara dari Puasa Samuel untuk menyenangkan roh dapat menampakkan dosa-dosa tersebut.

Beberapa orang tertempelak akan dosa ketika mereka duduk berdoa di gereja atau mendengarkan khotbah. Hasilnya, mereka mungkin akan maju ke mimbar untukmengakui dosa-dosa mereka. Beberapa orang mungkin tetap duduk di tempatnya , mengakui dosa-dosa mereka. Tetapi pengakuan atas "dosa yang diingat" ini tidka membawa kebangunan rohani (Allah tidak mencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya). Mengapa? Mungkin karena dosa-dosa lain dalam hidup mereka belum tampak nyata. Dosa-dosa ini disebut "dosa yang tersembunyi". Oleh karena itu, kita harus berdoa seperti pamazmur, "Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku... lihatlah, apa jalanku serong" (Mazmur 139:23-24)

a.Orang yang undur dari Tuhan dibutakan trehadap dosa dalam hidupnya.Kehadiran dosa yang nyata dalam pikiran kita membutakan kita pada dosa tersebut. Karena berdosa adalah memilih untuk berpaling dari Allah atau mengabaikan kewajiban kita kepada-Nya. Oleh sebab itu, Paulus berdoa untuk orang-orang kudus di Efesus "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang" (Efesus 1:18)

b. Orang yang undur dari Tuhan sembrono terhadap dosa dalam hidupnya. Orang yang undur dari Tuhan mengabaikan peringatan kepada orang Ibrani, "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar" (Ibrani 2:1). Ketika seseorang dengan sengaja berdosa, orang tersebut telah undur dari Tuhan, apakah ia menjauh dari Allah 1 atau 100 langkah. Kenyataannya adalah bahwa seseorang yang lolos dalam langkah pertama menjauh dari Allah, dan "terhindar" dari hukuman, memberi orang tersebut keyakinan palsu untuk melangkah lebih jauh lagi dari Allah.

c. Selama berpuasa Allah dapat menunjukka dosa yang tersembunyi kepada pemercaya dosa yang menghalangi berkat Tuhan. Aank yang hilang meminta warisannya, kemudian pergi untuk menghamburkan seluruh uangnya dalam kehidupan yang kacau. Ia adalah contoh klasik seorang yang undur meninggalkan kelimpahan ruma ayahnya. "Lalu ia menyadari keadaanya,katanya: "Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan." (Lukas 15:17). Ketika ia lapar, ia mengingat hal-hal baik yang ia dapatkan di rumah bapanya. Jadi, ketika kita berpuasa, membawa tubuh fisik kita pada kelaparan, kita kemudian dapat merasakan kelaparan jiwa rohani kita. Selama Puasa Samuel Allah menunjukkan kepada kita dosa-dosa kita yang tersembunyi. Pemazmur menuliskan, "Engkau menaruh kesalahn kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu" (Mazmur 90:8)

d. Semakin banyak dosa berangsur-angsur terngkap ketika kita melanjutkan Puasa Samuel. Puasa harus menjadi suatu proses yang berkelanjutan, artinya kita harus berpuasa lebih dari satu hari. Kadang-kadang kita dapt berpuasa secara terpisah untuk dua hari atau lebih, terpisah oleh jangka waktu makan. Sementara puasa dua hari akan menghasilkan pengujian intensif akan dosa, ada keuntungan dar dua hari puasa yang terpisah. Waktu yang kiita luangkan di antara puasa memberi kita kesempatan untuk memikirkan keseluruhan pengaruh akan kebutuhan kita. Bagaimanapun terjadinya, puasa harus lebih dari peristiwa satu ketika. Puasa harus menjadi sebuah tindakan yang kita kerjakan sepanjang hidup kita.

Langkah 4. Lakukan Pengakuan Dosa Bersama

Meskipun beberapa orang tidak percaya pada dosa bersama, dengan mempertahankan bahwa hanya ada dosa-dosa individual, namun Alkitab memberikan ilustrasi dari individu-individu yang mengaku dosa untuk suatu kelompok sebagai satu kesatuan. Daniel secara pribadi mengakui dosa bersama Israel: "Kami telah berbuat dosa dan salah" (Daniel 9:5). Meskipun setiap orang harus mengakui dosa kelompok. Orang-orang mengaku, "Kami telah berdosa kepada TUHAN"(1 Samuel 7:6)
 
Ketika Anda mengaku "Kami telah berdosa" secara pribadi, Anda jelas telah mengikutsertakan diri Anda dalam dosa tersebut. Ketika suatu kelompok berdoa secara bersama-sama "Kami telah berdosa", setiap individu harus mengikutsertakan dirinya dan dosanya dalam doa.

Sebagai ilustrasi, mungkin Sekolah Minggu di gereja Anda mati. Tidak peduli bagaimana baiknya Anda mengajar Alkitab, tampaknya tidak ada suatupun yang terjadi. Kepemimpian lesu dan murid-murid tampak tidak peduli bahwa Alkitab sedang diajarkan. Ada waktu-waktu dimana pemimpin membuat keputusan yang uruk yang mendatangkan kelesuan. Untuk membawa kebangunan rohani pada Sebuah Sekolah Minggu dala kondisi ini, para pemimpin harus berdoa, "Kami telah berdosa". Meskipun mereka tidak memnuat keputusan itu, mereka saat ini mewakili lembaga dimana keputusan yang buruk dibuat. Pmeimpin yang ada saat ini tidak dapat berdoa, "Mereka berdosa." Hal itu merupakan penolakan kewajiban. Pemimpin saat ini mewakili lembaga di mana Allah tidak bekerja, dan mereka harus berdoa, "Kami telah berdosa."

Sebelum Nehemiah dapt membangun kembali tembok kota Yerusalem, ia juga harus masuk dalam pengakuan bersama. Perhatikan bagaimana doanya dimulai: "Ya,THAN, Allah semesta langit, Allah yang Mahabesar dan dasyat" (Nehemiah 1:5). Kemudian ia masuk ke dalam bagian doa syafaatnya:

Berikan telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. Kami telah sangat bersalah terhadap-MU dan tidka mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa,hamba-Mu itu (Nehemia 1:6,7).

Jika Anda telah bersalah karena mengkritik gereja Anda, atau kehidupan rohani orang-orang dimana Anda bersekutu, Anda berada dalam ikatan dosa mereka (lihat Puasa Para Murid). Ketika Anda memasuki Puasa Samuel, pertama akui dosa-dosa Anda, kemudian dosa-dosa semua orang. Kekuaan rohani terbesar timbul ketika semua orang mengakui dosa-dosa mereka. Kemudian Allah mendengar dari surga dan kebangunan rohani akan muncul.

Langkah 5. Akuilah Kuasa Firman

Tidak ada kebangunan yang timbul tanpa keterlibatan firman Allah sebagai "kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Roma 1:16).

Pada awal-awal masa kehidupan Samuel, Alkitab berkata dalam King James Version, "Firman Tuhan berharga pada masa itu" (1 Samuel 3:1). Tetapi kata "berharga" berarti "jarang" ketika King James Version diterjemahkan. Ayat ini sebenarnya berarti, "Pada masa itu firman Tuhan jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering". Tetapi ketika Samuel mulai melayani Israel, ia membawa firman Allah kepada mereka. Ia adalah hakim dan nabi, dan salah satu tugas dari nabi adalah mengartikan kehendak Allah kepada orang-orang danmenyampaikan firman Allah kepada mereka. Samuel adalah nabi yangs etia pada panggilannya pada saat ia melayani Firman bagi Israel. Hasilnya, Allah mengirim kebangunan rohani.

Ketika Anda menjalankan Puasa Samuel,luangkan waktu untuk mepelajari kebangunan besar dalam Alkitab, yang menunjukkan secara jelas kekuatan firman Allah.

*) Di bawah Yakub. pada saat perjalanan kembali ke Betel, Yakub memerintahkan seluruh isi rumahnya untuk menyingkirkan ilah-ilah palsu mereka dan membasuh danmengganti pakaian mereka. Mereka melakukan hal ini ketika Yakub mendirikan mezbah kepada Allah yang benar. Ilah-ilah palsu kemudian dikubur di bawah pohon ek di Sikhem (Kejadian 35:1-4)

*) Di bawah Samuel . Sebagai respons atas peringatan Samuel, berdasarkan firman Allah, orang-orang menyingkirkan ilah-ilah palsu mereka dan mempersiapkan hati mereka untuk menyembah satu-satunya Allah yang benar (1 Samuel 7:3-6).

*)Di bawah Musa. Kebangunan rohani timbul ketika Israel yang bersungut-sungut melihat tangan Allah yang berkuasa yang membelah Laut Merah. Pada sisi yang aman (timur) dari laut tersebut, Musa memimpin orang-orang dalam puji-pujian, sementara Miryam dan para wanitamenampilkan musik khusus (Keluaran 14:31-15:21)

*)Di bawah Daud (a) Ketika Tabut Perjanjian dibawa ke Yerusalem untuk pertama kali (1 Tawarikh 15:25-28; 16:1-43; 29:10-25). (b) Pada saat penyerahan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun Bait Allah pada masa yang akan datang (1 Tawarikh 29)

*) Di bawah Salomo. Hal ini terjadi pada penyerahan Bait Allah sesungguhnya (1 Raja-raja 6-8)

*) Di bawah Asa.nRaja Asa memindahkna orang-orang Sodom dan seluruh ilah palsu dari tanah itu. Ia bahkan memecat nenek kandungnya sendiri karena berhalanya (1 Raja-raja 15:11-15)

*) Di bawah Yosafat. Raja ini memimpin sebuah kebangunan rohani ketika ia memerintahkan pembersihan Bait Allah dan penyucian imam-imam Lewi - semua berdasarkan firman dari Allah (2 Tawarikh 19)

*)Di bawah Elia.Hal itu terjadi setelah kontes dengan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel (1 Raja-raja 18:21-40)

*) Di bawah Yehu. Ia memusnahkan semua penyembah Baal dan kuil-kuil mereka (2 Raja-raja 10:15-28)

*) Di bawah Yoyada. Imam tertinggi yang takut akan Allah ini memimpin orang-orang dalam perjanjian di mana mereka meninggalkan berhala-berhala mereka dan menyembah Allah (2 Raja-raja 11:17-20)

*)Di bawah Hizkia. Seperti Yosafat, Raja Hizkia dan umat Allah mengalami kebangunan rohani ketika mereka menyucikan Bait Allah (2 Tawarikh 29-31)

*) Di bawah Manasye. Ketika Raja Manasye yang jahat bertobat, ia memimpin rakyatnya dalam sebuah berhala. (2 Tawarikh 33:11-20).

*) Di bawah Yosia. Kebangunan ini bermula ketika Kitab Taurat secara kebetulan ditemuan pada saat peristiwa perbaikan Bait Allah. Pembacaan firman Allah di depan umum menghasilkan pengaruh yang sangat besar baik terhadap Raja Yosia meupun rakyatnya. (2 Raja-raja 22-23)

*) Di bawah Ezra. Malalui khotbah Ezra, Allah menghendaki umat-Nya untuk berpisah dari orang-orang kafir di sekitar mereka, sehingga orang Yahudi yang tersisa menghentikan ikatan pernikahan yang tidak kudus dengan penyembahan berhala di tanah itu (Ezra 9-10)

*) Di bawah Nehenia. Setelah Nehemia membangun kembali tembok di sekeliling Yerusalem, Ezra berdiri di gerbangnya danmembaca di depan umum dan mengajar dari firman Allah, yang menyebabkan kebangunan besar (Nehemia 13).

*) Di bawah Yunus. Orang Niniwe, melalui penyampaian firman Allah oleh Yunus, bertobat dan menahan tangan Allah yang membinasakan (Yunus 3)

*) Di bawah Ester. Masa pertobatan danperayaan kali ini mengikuti pembebasan orang Yahudi dari rencana jahat Haman ( Ester 9:17-22).

*) Di bawah Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis menagjarkan kedatangan Mesisa Israel yang segera muncul, mempertimbangkan orangorang untuk bertobat an menyerahkan diri untuk dibaptis air. (Lukas 3:2-18)

*) Di bawah Yesus. Perubahan dari wanita Samaria yang berdosa memicu kebangunan rohani di Samaria (Yoh 4:28-42)

*) Di bawah Filipus. Khotbah yang keras dari Filipus, sang penginjil , berkenaan dengan Kerajaan di Samaria (Kis 8:5-12)

*) Di bawah Petrus (a) Pada hari Pentakosta, setelah khotbah besarnya (Kis 2). (b) Di Lida, setelah ia menyembuhkan Eneas (Kis 9)

*) Di bawah Paulus. Salah satu kebangunan rohani terbesar terjadi di Efesus pada sat perjalanan misi Paulus ketiga. Kisah ini harus dibaca dengan cermat (Kis 19:11-20).
 
Langkah 6. Perhatikan Simbol

Allah berkomunikasi dengan umat-Nya melalui peristiwa-peristiwa simbolis (mukjizat), hari-hari (paskah), perabotan (tabernakel), dan upacara (baptis dan Perjamuan Tuhan). Tabernakel adalah sebuah kemah yang mengkomunikasikan secara simbolis kekudusan Allah dan kehadirannya. Dengan cara yang sama , hari Sabat adalh simbol, begitu pula sunat.

Puasa Samuel akan lebih bermakna bagi Anda jika Anda peka akan arti simbolisnya. Hal ini merupakan simbol lahiriah dari keinginan batiniah akan kehadiran Allah dalam hidup Anda. Keika Anda menjalankan Puasa Samuel, Anda membuat pertanyaan kepada Allah, kepada sesama dan kepada diri sendiri. Simbol apa dalam Puasa Samuel yang akan membawa penyegaran Allah dalam hidup Anda?

a. Tidak makan. Ketika Israel sampai di Mizpa, "Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN" (1 Samuel 7:6). Kesedihan mereka yang sepenuh hati terbukti karena mereka menyikasa diri mereka sendiri melalui puasa. Kita juga harus menunjukkan kepada Allah sikap hati kita.

Namun, perlu diperhatikan puasa bisa menjadi legalistik. Beberapa orang menjalankan pusa dengan berpikir bahwa "perbuatan baik" mereka menjadi dasar dari doa yang di jawab. Ketika mereka tidak mendapatkan jawaban, mereka dengan munafik menyalahkan sistem yang Allah tempatkan. Orang-orang tidak diselamatkan oleh perbuatan baik, dan kekuatan puasa untuk membawa orang lebih dekat kepada Allah terletak pada Allah, bukan pada "perbuatan" puasa. Perbuatan lahiriah dari puasa dapat memancarkan keinginan di dalam hati, tetapi bukanlah usaha manusia yang mengikat Allah untuk berespons (Yesaya 58:1-5). Dalam kedaulatan-Nya, Allah melihat hati dan meresponi.

b. Korban untuk Allah. Sejak pertama kali manusia melawa Allah melalui dosa, ia dituntut untuk membawa korban persembahan kepada Allah untuk menunjukkan penyesalannya atas dosa dan permohonannya aan pengampunan. Anak-anak pertama, Kain dan Habel, dituntut untuk membawa korban persembahan bagi Allah.

Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepad TUHAN sebagai korban persembahan d; Habel juga mempersembahkan korban dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya;maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkannya. (Kejadian 4:3-5).

Tampak jelas,korban persembahan Habel diterima karena darh binatang menggantikan dosanya. Habel seharusnya sudah mati, tetapi binatang itu mati sebagai gantinya. Darah pengganti dalam korban persembahan membuat ia diterima oleh Allah.Karena tidak ada darah dalam buah persembahan Kain, persembahannya ditolak.

Dalam Puasa Samuel yang pertama, dua persembahan dibuat oleh Samuel dan Israel. Satu yang penting adalah persembahan darah. "Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia." (1 Samuel 7:9). Jelas terlihat, darah anak domba adalah pengganti, dan penebus utuk kehidupan orang yang berdosa.

Terdapat juga pengorbanan yang lain. "Mereka (orang-orang tersebut) menimba air dan mencurahkannya dihadapan TUHAN." (1 Sanuel 7:6). Air sering kali langka di tanh Palestina. Mencurahkan air bagi Allah adalah simbol pengabdian umat kepada Allah. Pada kesempatan lain, mencurahkan air melambangkan pembersihan, kepuasan dan hidup itu sendiri. Semua simbol ini mungkin ada dalam ekspresi pengorbanan orang-orang kepada Allah.


PERISTIWA-PERISTIWA SETELAH PUASA

Serangan setelah Puasa

Ketika Anda menjalankan Puasa Samuel, puasa Anda bukanlah peristiwa yang terisolasi. Seluruh bala tentara surga berdiam karna Allah tahu Anda telah masuk ke dalam tempat rahasia untuk berdoa dn berpuasa. Namun, telah masuk ke dalam tempat rahasia untuk berdoa dan berpuasa. Namun, musuh rohani Anda juga tahu, dan benci bahwa Anda telah masuk ke dalam puasa, berdoa untuk kebangunan rohani dan kememnangan jiwa. "Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota Filistin mendatangi orang Israe" (1 Samuel 7:7)

Bahkan ketika Anda menjalankan Puasa Samuel Anda, iblis dapat menggoda Anda untuk mengabaikan tujuan Anda. Ia membenci kebangunan rohnai sebab ia tidak pernah menginginkan Allah mencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya. Oleh karena itu, iblis akan mencoba untuk
1. membuat Anda sangat lapar
2. menempatkan pikiran-pikiran lain dalam pikiranAnda
3. mencobai Anda untuk berhenti
4. mengganggu jadwal Anda
5. melemahkan hati Anda
6. secara umum menyerang puasa Anda.

Puasa Israel seharusnya efektif. Samuel telah mulai berdoa dan Isarel telah mulai berdoa dan Israel telah mulai berpuasa. Tetapi karena Israel berkumpul di Mizpa untu berpuasa, mengakui dosa-dosanya dan memberikan korban persembahan kepada Allah, orang Filistin segera menyerang. Ada prinsip lain disini. Anda mungkin tidak dapat memperoleh kemenangan yang penuh karena Anda berpuasa dan berdoa. Bukannya masuk ke dalam waktu yang tenang dan kemakmuran, mungkin Anda malah menemukan diri Anda bahkan di bawah lebih bayak serangan musuh.

Puasa sebagai Sebuah Proses

Terlalu sering orang berpikir mereka meperoleh kemenangan yang penuh atas dosa-dosa mereka dengan maju ke mimbar gereja. Meeka berpikir mereka dapat berpuasa dan berdoa untuk kebangunan rohani da Allah akan mencurahkan roh-Nya di antara umat-Nya. Namun kebangunan rohani tidak mengalir seperti memutar keran kamar mandi, tidak pula cahaya rohani datang seperti menjentikkan tombol di dinding.

Karena kekristenan adalah suatu hubungan, maka begitu pula kebangunan rohani, dan hubungan yang seharusnya dengan Allah. Hubungan itu rumit dan kompleks, ajdi kita harus menyediakan waktu untuk berpuasa untuk memahami Allah. Kedua, kekristenan mencakup hubungan dengan sesama. Kita harus berdoa untuk orang lain, dan berdoa dengan orang lain. Kita tidak dapat berdansa waltz ke dalam tahta Allah yang Mahatinggi dan dengan segera mendapatkan dukungan yang sepenuhnya untuk rencana kita "memperoleh kekayaan rohani segera". Sama seperti sebuah presentasi penjualan pada sebuah organisasi multinasional yang menuju pada kontrak yang besar melibatkan proses waktu, begitu pula Puasa Samuel yang menuju pada kebangunan rohani melibatkan waktu.

Setelah Israel berpuasa, mereka seharusnya aman di hadapan Allah - tetapi mereka tidak. Melainkan, "Serta di dengar ornag Israel demikian, maka ketakutanlh mereka terhadap orang Filistin. "Jangnlah berhneti berseru bagi kami kepada TUHAN , Allah kita, "kata mereka kepada Samuel, "supaya Ia menyelamatkan kami" (1 Samuel 7:7-8). Untuk memperoleh kebangunan rohani, kita harus menginginkannya sepenuh hati, mencarinya dengan tulus dan bersedia untuk bertobat atas semua dosa yag diketahui, dna harus bersedia untuk menghentikan setiap gangguan atas jadwal kita untuk proses membangun rohani hubungan kepada kedewasaan. Ketika kita mencapai kebangunan rohani, kita akan meletakkan Allah sebagai yang pertama atas waktu kita, talenta kita, uang kita dan tubuh kita.

Tindakan Pasca- Puasa

Kita biasanya membuat banyak kekuatan rohani bergerak ketika kita mulai berpuasa. Meskipun kita mungkin tidak sadar akan apa yang terjadi, kita telah melihat bahwa puasa membuat kuasa Allah bekerja, dna bahwa hal ini menggerakkan kuasa iblis. Beberapa hal dapat dikerjakan setelah Puasa Samuel Anda untuk membangun pekerjaan Allah dan melemahkan pekerjaan iblis.

Anda mungkin harus memohon pengampunan pada seseorang,membuat restitusi atau memulai pelayanan Kristen baru. Mungkin Anda juga harus memberikan persepuluhan, memberitakan Injil atau meluangkan waktu yang panjang di gereja di mana kehadiran Allah dimanifestasikan. Ketika Anda memasuki Puasa Samuel, bersiap-siaplah untuk Allah bekerja. Anda tidak dapat menempatkan Allah ke dalam sebuah kotak yang disebut tempat kudus dan berkata kepada-Nya kapan Ia dapat mulai memanifestasikan diri-Nya - Anda juga tidak dapat menghentikan Dia ketik aAnda telah merasa cukup.

Carilah Tanda-tanda Kemenangan

Ketika Samuel sedang berdoa untuk Israel, mereka keluar unutk menyerang orang Filitin. Ttetapi Allah melihat hati orang-orang itu, dan Ia mulai menjawab bahkan ketika mereka bersiap-siap untuk berperang. "Tetapi pada hari TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atasa orang Filistin dan mengacaukan mereka." (1 Samuel 7:10). Israel mungkin tidak mengharapkan kemenangan dengan cara ini. Ketika pasukan berkumpul dalam garis penyerangan, dan sementara para prajurit mengikat helm mereka atau memeriksa perlengkapan mereka, Allah merencanakan kemenangan denagn cara lain. Firman Tuhan yang hidup menceritakan kejadian seperti ini: "TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel. Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah" (1 Samuel 7:10-11)


Kemenangan sebagai Suatu Proses

Guntur dari surga adala peperangan. Apa yang dialami oleh Israel pada peperangan di Mizpa mirip dengan kemenangan Inggris yang pertama atas Jerman di Alemien pada PD II. Setelah peperangan, Winston Churchill berdiri untuk berbicara di Parlemen engan optimisme yag berhati-hati: "Ini bukanlah akhir. Ini bukanlah awal dari akhir. Ini adalah akhir dari permulaan."

Suara gemuru kemenangan atas orang Filistin bukanlah kemenangan akhir. Ketika orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet Kar" (1 Samuel 7:11)
Ketika Allah memberikan kemenangan kepada Israel, bangsa itu mungkin berpikir bahwa kedamaian akhirnya datang, tetapi impian kedamaian Israwl hanya terealisasi sebagian. " Demikianlah orang Filistin kalah total, dan butuh waktu yang lama sebelum mereka kembali menyerang. Tteapi ada lagi serangan dan peperangan. Anda aka berperang dengan dosa dan serangan drai si jahat selama Anda hidup, jadi teruslah menerapkan prinsip ini dalam hidup Anda. Kemenangan yang Andai capai sebagian hasil dari Puasa Samuel "Adalah akhir dari permulaan"

Ketika Anda memasuki Puasa Samuel, Anda memohon kebangunan rohani - karena dalamm Allah mencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya. Hal ini mungkin terjadi dalam pengalaman satu saat; sebagai contoh, pada sebuah kebaktian Minggu pagi di mana Allah bekerja di tengah-tengah gereja. Namun, hal ini tidak menjamin bahwa Allah akan melakukan pekerjaan yang sama minggu depannya. Orang Filistin adalah masalah seumur hidup bagi Israel: "Tnag TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel" (1 Samuel 7:13). Karena kememnangan bukan hay aperistiwa satu saat, tetapi proses yang ebrkelanjutan, Puasa Samuel adalah sesuatu yang akan Anda lakukan selama sisa hidup Anda.

Merayakan dengan Simbol Kemenangan

Sama seperti simbol adalah penting pada saat Puasa Samuel itu sendiri, simbol dapat digunakan untuk merayakan kemenangan. Setelah peperangan besar di Mizpa, "Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannay antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer (yang berarti "batu pertolongan"), katanya, "Sampai disini TUHAN menolong kita" (1 Samuel 7:12). Bertahun-tahun setelah itu, ketika anak-anak dari prajurit-prajurit berjalan melewati Mizpa, mereka dapat melihat sebuah batu untuk mengingatkan mereka akan kemenangan masa lalu.

a. Batu kemenangan Anda seharusnya melihat ke masa lalu. Kita meletakkan plakat di dinding kita dan tanda mata di meja kita untuk mengingatkan kita akan masa-masa kita memenangkan pertandingan lari. Kita memiliki buku khusus yang didedikasikan kepada kita karena kita memenuhi kuota penjualan. "Batu-batu kememnangan" ini membantu kita untuk mengingatkan pencapaian-pencapaian masa lalu,yang karenanya membangun antisispasi kita untuk pencapaian-pencapaian di masa depan. Ketika Anda memikirkan kembali Eben-Haezer, ingatlah bahwa "Allah telah menolong kita"

b. Batu kemenangan Anda seharusnya melihatt pada masa kini. Saat lain Anda berjalan memasuki tempat kududs gereja, perhatikan batu fondasi dari bangunan tersebut. Hal ini menceritakan kepada Anda tanggal ketika konstruksi dimulai atau ketika bagunan tersebut dipersembahkan. Meskipun hal tersebut mengingatkan Anda tentang peristiwa masa lalu, Anda merasakan kesenangan saat ini dari tempat kudus gereja setiap minggu. Batu fondasi itu adalah "Eben-Haezer" - batu pertolongan.

c. Batu kemenangan Anda harusnya tertuju ke masa depan. Ketika saya pergi ke pusat kebugaran di mana say mengajar, saya memandang pada kasau dnmelihat spanduk-spanduk yang menunjukkan dimana berbagai tim kami sebelumnya telah memenangkan Konferensi Besar Selatan. Memandang pada spanduk tersebut memotivasi tim kami untuk menjuarai kemenangan yang lain. Pepatah "Sejauh ini TUHAN telah menolong kita menunjukkan kebutuhan akan pertolongan Allah di masa depan.


PRINSIP-PRINSIP UNTUK DIINGAT

Kebutuhan akan pemimpin untuk memperoleh berkat Allah. Ingatlah ketika Anda menjalankan Puasa Samuel bahwa umat Allah adalh domba, dab kebutuhan dasar mereka adalah seorang gembala. Puasa Samuel kadang-kadang mengindikasikan bahwa Anda tidak berdoa untuk kekbangunan rohani, tetapi untuk alat Allah, untuk kebangunan rohani pemimpin yang takut Allah dapat bekerja.

Israel telah berada dalam ikatan selama bertahun-tahun sebelum Samuel hadir. Hakim tua Eli itu gendut, malas, buta dan tidak efektif. Sebelum dia, hadir Simson telah mengingkari janji nazarnya dan kecanduan nafsu seksual. Tidak satupun dari mereka yang mampu memberi bangsa itu kepemimpinan yang dibutuhkan. Kemudian Allah memepersiapkan seorang muda bernama Samuel, yang diserahkan kepada-Nya sejak kelahirannya. Inilah anak muda yang melaluinya Allah membawa kebanguna rohani dan kememnangan.

Kebutuhan akan persatuan di antara umat Allah. Ketika Anda memasuki Puasa Samuel, anda harus berdoa tidak hanya untuk kebangunan rohani, tetapi juga untuk persatuan di natara umat Allah. Anda tidak akan pernah merasa lebih dekat kepada orang-orang di gereja Anda dibandingkan ketika Anda berpuasa bersama, memberikan persembahan bersama,menerima jawaban Allah bersama-sama dan bersukacita bersama.

Kebutuhan akan iman dan perbuatan Terdapat dua ekstrem dalam kehidupan kekristenan, dan adalah mudah untuk tertarik pada salah satunya. Beberapa orang pergi ke pemikiran ekstrem bahwa program , pertemuan dan aktivitas manusiawi lainnya akan membawa kebangunan orhani. Meskipun Allah ebkerja melalui organisasi, tidak ada jalan kita dapat melakukan pekerjaan Allah denagn manajememn yang efisien. Hal ini membutuhkan kekuaan rohani yang hanya dijalani dengan iman, bukan perbuatan.

Beberpa orang menuju ekstrem yang lain dengan hanya berdoa untuk kebangunan rohani. Ingatlah prinsip ini:
Anda tidak dapat membawa kebangunan rohani dengan doa saja.
Anda tidak dapat membawa kebanguna rohani tanpa doa​
.

Kita membutuhkan keseimbangan antara iman dan pekerjaan. Allah dan manusia harus bekerja bersama. "Kami adalah sekerja Allah" (1 KOrintus 3:9)

Peran Simbol dalam Pekerjaan Allah. Prinsip ini perlu disebutkan lagi. Meskipun tidak ada kekuatan dalam sebuah simbol, namun sebuah simbol dapat melambangkan kekuatan yang besar. Beberapa orang berpikir bahwa mengenakan salib di leher atau meletakkan salib di sebuah bangunan akan mendatangkan berka Allah. Itu tidak pada tempatnaya - kebalikannya yang benar: Ketika kita mendapat berkat Allah dalam hidup kita, kita akan ingin menunjukkannya dengan memperlihatkan salib itu. Kkeuatan ada dalam Allah yang ada di salib itu. Hal yangs ama berlaku dalm bnagunan kita. Kita berdoa kepada Allah untuk bekerja dalam bangunan-bangunan kita, kemudian kita meletakkan salib di bangunan untuk memeberitahukan kepada dunia di sinilah tempat Allah hidup dan tempat Ia berkarya.

Puasa Samuel menunjukkan puasa sebagai simbol bukan akan kekuatan kita sendiri untuk menggerakkan Allah dengan menahan diri dari makanan, tetapi akan iman kita dalam kekuatan-Nya untuk membawa kebangunan rohani.

MENYIAPKAN PUASA SAMUEL​

Tujuan: Puasa Samuel untuk kebangunan rohani dan kemenangan jiwa.
Penegasan: Saya percaya pada kekuatan Allah unutk membangunkan individu-individu dan orang banyak (Mazmur 85:7). Saya percaya Allah akanmencurahkan diri-Nya kepada umat-Nya (Kis 2:17) dan mengirimkan masa-masa penyegaran dari hadirat-Nya (Kis 3:19),. Saya percay aketika orang-orang merendahkan diri mereka, berdoa, mnecari pembaruan Allah dan berbalik dari jalan mereka yang jahat, Allah akan meresponi (2 Tawarikh 7:14). Oleh karena itu, saya akan berpuasa dan berdoa untuk kebangunan rohani dan kemenangan jiwa.
Janji: Allah menjadi kekuatanku, dan anugerah-Nya menajdi landasanku, saya berkomitmen untukmenjalankan Puasa Samuel bagi kemuliaan Allah.
Puasa: Makanan yang saya pantangkan___________________________________
Mulai: Tanggal dan waktu mulai_________________________________________
Berakhir: Tanggal dan waktu berhenti______________________________________
Tujuan: Saya berpuasa untuk____________________________________________
Dasar Alkitab: 1 Samuel 7:2-11
Alkitab: "Apabila umat-Ku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari surga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka" (2 Tawarikh 7:14,NKJV)
Sumberdaya yang dibutuhkan:_______________________________________________
Teman Doa:______________________________________________________________
Langkah-langkah setelah Puasa:_____________________________________________

Tanda tangan_____________________Tanggal​
 
5

PUASA ELIA


Satu-satunya waktu di man asuatu puasa rutin diharuskan di dalam Alkitab adalah pada Hari Perdamaian di Perjanjian Lama. Puasa tidak diharuskan dalam Perjanjian Baru, namun diizinkan sebagai suatu alat yan memberikan jawaban atas doa jika diimplementasikan dengan benar. Yesus tidak memerintahkan agar kita berpuasa,namun Ia tahu bhawa kita akan menggunakan alat ini. "Tetapi apabila engkau berpuasa... berpuasalah kepada Bapamu" (Matius 6:17, 18).

Puasa Elia diambil dari Yesaya 58:6, "Bukankah ini puasa yang Kukehendaki? Ialah supaya engkau...mematahkan setiap kuk?" Puasa Elia adalah suatu puasa untuk membantu mematahakan kebiasaan emosional yang negatif.


KEBIASAAN EMOSIONAL ELIA YANG NEGATIF

Elia adlah nabi yang berani yang seorang diri di Gunung Karmel menantang 450 nabi Baal. Banyak orang Israel telah mulai menyembah ilah palsu Baal,namun Elia menantang: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." (1 Raja-raja 18-21)

Elia tidak hanya berani di hadapan musuh-musuhnya, namun ia juga menantang Allah. Untuk membuktikan realitas Allah versus Baal, Elia menantang nabi-nabi Baal untuk meminta api kepada allah mereka untuk membakar mezmah persembahan. Ketika mereka tidak bisa, Elia membasahi altar tersebut dengan air, kemdian menantang Allah:

Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini (1 Raja-raja 18:36).

Allah menghargai tantangan Elia dan api turun dari langit, membakar mezbah Allah. Hal tersebut menunjukkan kuasa Allah yang dasyat sehingga rakyat bangkit atas perintah Elia dan membunuh nabi-nabi palsu.

Hal ini sangat membuat marah Ratu Izebel yang jahat, yanga telah mensponsori penyembahan Baal di Israel melaui suaminya, Raja Ahab, sehingga ia bersumpah untuk membunuh Elia. Dan "takutlah Elia, lalu nbangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya" (1 Raja-raja 19:3). Elia melarikan diri ke padang gururn, ia menjadi sangat sedih, dan mungkin menjadi paranoia (rasa takut yang tidak beralaran dan berlebihan)

Mereka yang melihat keberanian Elia di depan umum tidak akan pernah mengia bahwa ia mempunyai masalah mental atau emosional,namun dipadang gurunlah kebiasaan negatif dari nabi tersebut muncul.

Yang menjadi masalah bagi Elia bukanlah Izebel. Ia seperti beberapa orang ekstrover yan menjadi pusat perhatian dalam konferensi kantor - mereka yang harus memiliki kontrol total - atas rapat, atas orang lain, dan atas diri mereka sendiri. Akan tetapi, saat-saat
sendiri mereka menderita depresi kronis atau kemurungan. Masalah Elia adalah dirinya sendiri.

Ancaman Izebel menyatakan kepada Elia bahwa ia jelas tidak memegang kontrol. Jadi, ia tidak hanya melarikan diri dari Izebel, namun ia juga mengisolasi diirnya sendiri dari rakyatnya, bangsa Israel. Dengan melakukan perjalanan ke arah selatan, ia meninggalkan hambanya di Yehuda dan melakukan perjalanan satu hari menuju padang gurun (1 Raja-raja 19:4), dengan sengaja memilih pergi ke tempat di mana tidak ada makanan. Di sana Elia berdoa agar Allah mengambil hidupnya. Elia mempunyai suatu masalah emosional. Seperti banyak orang pada masa kini, ketidakmampuannya untuk tetap memegan kontrol dan tahu bahwa masa depannya terjamin membuat ia merasa terabaikan dan sangat depresi. Banyak orang yang berada dalam situasi yang serupa telah memutuskan untuk bnuh diri. Seperti Elia, mereka adalah korban dari kebiasaan emosional mereka ynag negatif.


KEBIASAAN HATI

Setiap orang mempunyai kebaisaan pemikiran dan perasaan tertentu, beberapa baik dan beberapa buruk. Mengucapkan "terima kasih" ketika seseorang melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi Anda merupakan suatu kebiasaan yang baik. Seorang anggota keluarga mungkin mempunyai sebuah kebiasaan baik membersihkan tempat cuci piring setelah menggunakannya.

Beberapa orang mempunyai kebiasaan bertakhayul. Misalnya, seorang pemain bola harus mengenakan sebuah topi keberuntungan. Yang lainnya percaya bahwa melangkah di bagian trotoar yang retak akan mempengaruhi keberuntungan mereka. Sebuah kebiasaan naluri bisa berupa bicara gagap atau menggaruk sebuah luka setelah luka tersebut sembuh. Beberapa dari kebiasaan dan respons perilaku ini relatif tida membahayakan; akan tetapi, kebiasaan dan respons lainnya bisa jadi serius.

Kita tidak dilahirkan dengan kebiasaan mental dan emosional ini. Kebiasaan mental dan emosional ini didapatkan ketika kita bertumbuh. Cucu saya tidak mau mengucapkan "terima kasih" ketika saya memberinya sebuah hadiah, jadi ibunya menahan hadiah tersebut sampai ai mengatakannya. Rasa terima kasih merupakan suatu kebiasaan yang dipelajari. Seorang bayi dilahirkan denagn kepalan yang tergenggam dan harus diajar menhargai.

Sebuah kebiasaan didefinisikan sebagai suatu pola perilaku yang diperoleh dengan penanggulangan yang sering, yang dicerminkan dalam perbuatan rutin atau meningkat. Kata "kebiasaan "berasal dari akar kata "pakaian yang biasa dikenakan" - mislnya pakaian yang biasa dikenakan oleh biarawan. Kebiasaan mungkin mengekspresikan dirinya sendiri dalam sifat luar yang sederhana, atau dalam respons emosional yang kompleks dan sikap yang berhubungan dengan kebiasaan terhadap kehidupan - dalam kebiasaan hati.

Allah berjanji bahwa puasa bisa memathkan kebiasaan-kebiasaan yang merugikan diri sendiri. "Bukankah puasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau... mematahkan setiap kuk?" (Yesaya 58:6). Puasa Elia secara khusus berguna untuk mematahkan kebiasaan negatif dan perilaku emosional yang buruk.

Puasa Elia bukanlah sebuah alat korektif umum yang digunakan untuk membebaskan diri Anda dari kebiasaan tidak pernah. Puasa Elia digunakan dalam kasus-kasus respons mental dan emosional yang sangat negatif. Puasa Elia sering kali berhasil karena puasa ini merupakan suau disiplin yang membangun disiplin-diri dan harga-diri. Namun yang lebih penting daripada harga diri psikologi, Puasa Elia mengundang Allah masuk ke dalam masalah tersebut. Lalu dalam kekuatan Allah, kemenangan menjadi hal yang mungkin.

Kebiasaan mencerminkan dirinya secara berbeda. Karena kehidupan merupakan sebuah pilihan, orang yang mempunyai kebiasaan ynag buruk. Mereka bangun pagi hari dengan rasa marah dan memilih untuk merasa jengkel pada suami/istri,anak,dan rekan kerja mereka. Dengan pengulangan yang sering, mereka telah memilih suatu keadaan terganggu atau marah yang terus menerus. Mereka telah memilih untuk mepunyai kepribadian yang negatif.

Orang-orang ini tidak akan dapat diberi tahu untuk "bergembira" atau "rileks". Beberapa kebiasaan membuat orang terikat - keterikatan psikologis, fisik, atau sosial. Keterikatan memperbudak orang terhadap kebiasaan-kebiasaan mereka. Apabila manusia telah menghabiskan waktu hidup mereka dalam keadaan dpresi, mereka tidak bisa menjadi optimis dengan mendengarkan satu khotbah. Demikian juga, satu sesi konseling tidak akan mengubah hidup yang penuh dengan keputusan yang buruk. Puasa Elia mencakup respon total yang diperpanjang selama beberapa hari, atau puasa satu hari yang diulang selama jangka waktu yang ditentukan.


GEJALA-GEJALA MEMBUTUHKAN PUASA INI

Orang yang menderita masalah mental dan kebiasaan emosional yang serupa dengan yang dialami oleh Elia sering kali bergumul dengan salah satu dari beberapa jenis masalah citra diri.

CITRA DIRI YANG MERUSAK
* Citra diri yang negatif
* Citra diri yang rendah
* Citra diri yang mengancam
* Penolakan diri sendiri​

Karena kebiasaan mental dan emosional, ketika masalah muncul sehingga mengancam kontrolnya atas keadaan, atau citra dirinya, Elia mempunyai sesuatu kecenderungan untuk menarik diri dari orang-orang dan lari dari masalahnya, tergelincir dalam kemurungan dan/atau depresi ("Ia ingin mati,"1 Raja-raja 19:4)dan lelah secara emosional atau menderita rasa kasihan kepada diri sendiri.
Bagaimana Allah bisa mematahkan siklus kemurungan yang pesimistis ini? Jawabannya ditemukan dalam contoh Elia.

PELAJARAN DARI RESPONS ELIA

Apa kitayang bisa kita pelajari dari gaya Elia dalam memberikan respons terhadap kesulitan?

[BKekalahan Sering Kali Mengikuti Kemenangan[/B]

Tidak ada keraguan bahwa "kuasa Tuhan berlaku atas Elia"(1 Raja-raja 18:46). Melalui doa, ia menurunkan api dari langit. Ia memerintahkan eksekusi nabi-nabi Baal, dan menghalangi niat jahat Raja Ahab. Namun ketika Ratu Izebel mengancam untuk membunuhnya, ia melarikan diri dan berdoa supaya Allah mengambil hidupnya.

Apakah keberanian Elia dalam kontes dengan nabi-nabi Baal hanya suatu tindakan untuk emnutup-nutupi rasa tidak aman dan ketakutannya yang mendalam atau merupakan kebiasaan penarikan diri yang pesimistis? Apakah kemurungannya merupakan suatu fenomena yang berulang-ulang yang hanya tampak ketika Izebel mengancamnya, dan tidak pada waktu-waktu yang lain?

Orang-orang pilihan Allah yang lain mempunyai kekalahan serupa yang terjadi setelah kememnangan besar. Nuh berkotbah melawan kemabukan dari keseluruhan suatu generasi, namun anak-anaknya dihakimi karena dosa kemabukan Nuh (Kejadian 9:24,25). Abraham percaya kepada Allah berdasarkan iman, namun berbohong mengenai istrinya (Kejadian 12:12). Musa adalah pria yang paling lembut di atas muka bumi. (Bilangan 12:3); akan tetapi, ia tidak diizinkan untuk memasuki Tanah Perjanjian karena ia dengan mengingat kepentingannya sendiri memukul batu agar memancarkan air. Petrus si murid mangklaim bahwa ia tidak akan pernah menyangkali Tuhan, namun dalam 24 jam setelah penegasannya, menyangkali-Nya dengan bersumpah (Yohanes 13:37-38).

Berhati-hatilah ketika Anda mempunyai kesuksesan besar karena Allah Anda adalah seorang calon utama untuk serangan setan. Alkitab mengajarkan, "Sebab itu, siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!"

Apakah ia sekadar "beratraksi?" Jika tidak, mengapa keberaniannya tiba-tiba lenyap ketika Ratu Izebel yang jahat mengancam untuk membuat nyawanya "sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu" (1 Raja-raja 19:2)? Dalam saat-saat krisis tersebut, Elia melarikan diri. Namun Allah mengetahui semua yang ada dalam hatinya.

Kita Bisa Menjadi Depresi Melakukan Pekerjaan Allah

Jelas bahwa Allah bekerja melalui Elia. Ia ada satu-satunya yang berdiri di pihak Allah ketika orang lain berkompromi menyembah Baal. Ia bahkan menyombongkan diri, "hanya aku seorang dirilah bahwa ada 7.000 orang di Israel yang tidak tunduk kepada Baal. Masalah Elia adalah sikapnya yang "berpusatkan pada diri sendiri" Ia begitu terfokus pada dirinya sendiri sehingga ia tidak bisa melihat gambaran yang lebih besar. Allah harus menjauhkan Elia dari masalah tersebut sehingga Elia bisa melihat gambaran yang besar. Puasa Elia dapat memapukan Anda untuk melihat gambaran yang besar.

Adalah mungkin bagi Anda untuk begitu terikat dan berfokus pada kebiasaan respons pikiran atau emosi sehingga Anda tidak bisa melihat apa yang ingin dilakukan Allah bagi Anda atau apa yang telah dilakukan-Nya bagi orang lain. Kebiasaan Anda membutakan Anda terhadap kuasa Allah.

Kemenangan di Masa Lalu Mungkin Tidak Mematahkan Kebiasaan Buruk

Dipakai secara luar biasa oleh Allah pada masa lalu tidak berarti bahwa Anda saat ini siap untuk melayani Allah. Dalam bisnis Anda sering mendengar "Apa yang telah Anda lakukan bagi saya baru-baru ini/ " Pertanyaan yang sama bisa disampaikan mengenai kehidupan rohani Anda. Kemenangan kemarin tidak menjamin kesuksesan di hari esok. Setelah Kemenangan Elia atas 450 nabi Baal, ia berlari dan duduk di bawah pohon ara. Secara simbolis, Elia sendiri menangis di bawah pohon arar, dengan meratap "Mereka ingin mencabut nyawaku" (1 Raja-raja 19:10)

Apakah respons Elia terhadap kesulitan yang menantang dalam kehidupan pernah Anda dengar? Jika demikian, Anda mungkin adalah seorang calon untuk pengobatan berikut ini.
 
RESEP UNTUK PUASA ELIA


Langkah 1. Bersiaplah secara Fisik dan Emosional

Ketika Anda mempertimbangkan untuk berpuasa,jangan bertindak secara prematur atau tanpa berpikir panjang. Banyak orang yang dirundung respons-respons emosional yang negatif biasanya juga tidak sabar. Mereka melakukan hal-hal tanpa dipikirkan terlebih dahulu dan bukannya berdasarkan tujuan yang diperhitungkan dengan cermat. Sebelum berpuasa, ambilah tiga langkah:
1. berjanjilah kepada Allah bahwa Anda akan berpuasa
2. bersiaplah unruk puasa tersebut;kemudian
3. penuhi ketetapan hati Anda.

Bagaimana Elia menyiapkan puasanya yang kurang hati-hati? Ia berbaring dan tidur! (1 Raja-raja 19:5). Kadang-kadang manusia murung atau rentan terhadap kebiasaan emosional yang engatif karena mereka lemah secara fisik.

Tanpa stamina fisik untuk menahan kecenderungan batiniah kita, kita mungkin jatuh ke dalam kebiasaan yang tidak terkontrol. Tidur paling tidak memberi Elia kekuatan fisik. Lalu ia berbuka puasa dan makan: "Pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula" (1 Raja-raja 19:6). "Oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya" (1 Raja-raja 19:8).

Upaya mental dan emosional diperlukan untuk menyiapkan sebuah puasa, dan hal ini terbantu oleh persiapan fisik. Lihatlah "check list" pada akhir bab ini untuk melakukan persiapan yang tepat untuk Puasa Elia.

Langkah 2. Ketahui Keterbatasan Anda

Elia tahu apa yang harus dilakukannya. Ia perlu pergi ke tempat di mana Allah telah menampakkan diri-Nya kepada umat-Nya - ke Sinai - di mana Allah menampakkan diri kepada Musa dalam bentuk semak yang menyala. Namun ia tidak siap untuk perjalanan tersebut - "Perjalananmu nanti terlalu jauh abgimu, "kata malaikat (1 Raja-raja 19:7)

Langkah awal dalam mematahkan suatu respons emosional yang negatif adalah: a. akui bahwa Anda tidak bisa mematahkan kebiasaan Anda sendirian dan (b) biarkan orang lain membantu Anda mengalahkan kebiasaan Anda. Alcoholics Anonymous mengajarkan bahwa manusia yang berada dalam cengkraman alkoholisme "tidak mempunyai kekuatan" untuk mematahkan sendiri kebiasaan mereka. Mereka harus bergantung pada suatu "kuasa yang lebih tinggi" , dan pada seorang "teman" yang akan membantu mereka melalui masa-masa sulit.

Langkah 3. Pergilah ke Tempat Anda Bisa Bertemu dengan Allah

Kadang-kadang melakukan Puasa Elia jauh dari rumah dan teman-teman merupakan hal yang penting. Anda mungkin harus pergi ke sebuah pondok di pegunungan, sebyah penginapan atau suatu temapt retret lainnya. Jika ada suatu tempat di mana Allah telah menemui Anda di masa lalu - seperti sebuah aula gereja atau sebuah camp - tempat itu mungkin baik untuk berpuasa dan berdoa. Mengapa? Karena sebagaimana Anda secara fisik kembali ke sebuah tempat geografis , Anda secara rohani juga kembali ke posisi yang diurapi Allah.

Perhatikan bahwa Elia "oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb" (1 Raja-raja 19:8). Secara tehnis, Horeb adalah sebuah daerah pegunungan, dan Sinai adalah sebuah puncak yang itnggi di daerah tersebut. Gunung Sinai adalah tempat di mana Allah menampakkan diri kepada Musa dalam bentuk apa yang menyala setelah kelepasan dari Mesir, dan di manaIa memberikan Sepuluh Hukum Allah.

Kunjungi lagi tempat tersebut dalam arti yang sebenarnya. Kadang-kadang kita harus kembali ke lokasi di mana kita mempunyai kemenangan rohani di masa lalu. Dunia mengatakan, "Anda tidak akan pernah bisa pulang kembali." Mungkin tidak untuk hidup, namun Anda bisa pulang untuk mendapatkan sesuatu yang telah terhilang selama perjalanan. Ketika lingkungan tersebut memperkuat emosi kita, demikian juga kita dikuatkan untuk percaya kepada Allah untuk mendapatkan kemenangan di masa yang akan datang.

Kunjungi lagi tempat tersebut secara simbolis. Kadang-kadang Anda tidak bisa mengunjungi kembali tempat tersebut secara geografis, namun Anda bisa ke sana melalui kenangan Anda. Di sana Anda bisa membuat komitmen lagi terhadap apa yang sebelumnya dilakukan Allah di tempat itu. Kunjungi lagi dalam benak Anda pertemuan-pertenuan dan peristiwa-peristiwa di mana Allah berbicara kepada Anda. Kata "kebanguna rohani" berarti suatu "kembali kepada hidup". Hal ini bisa terjadi dengan kembali ke bekas tempat kekuatan kita. Dalam suatu kebangunan rohani kita kembali ke (a) Kekristenan Perjanjian Baru dimana Allah mencurahkan diri-Nya kepada Gereja Mula-mula, atau (b) tempat kita berubah di mana Allah pertama-tama memanifestasikan hadirat-Nya kepada kita dan kita mengalami pengampunan dosa.

Ada tempat -tempat di mana, baik Allah maupun iblis ingin memanifestasikan diri. Elia berasal dari bagian utara kerajaan Israel. Di sana ia mendapatkan kemenangannya yang besar di Gunung Karmel. Akan tetapi, kampung halamannnya adalah sebuah tanda berhala. Di tempat tersebut setan memanifestaskan dirinya melalui ilah-ilah palsu. Elia mencari sentuhan baru dari Allah yang sejati, jadi ia kembali ke tempat di mana Allah pada mulanya mengungkapkan diri-Nya kepada Musa.
 
Langkah 4. Puasa untuk Mendengarkan Firman Tuhan

Setelah Elia tiba di Gunung Sinai, "firman TUHAN datang kepadanya" (1 Raja-raja 19:9). Allah mempunyai sebuah pesan untuk Elia, dan ia harus mematuhi Allah untuk menerimanya. Ia harus melakukan perjalanan ke Sinai utnuk menerima pesan tersebut.

a. Belajar untuk mengetahui apa yang dikatakan Alkitab, bukan apa yang menurut Anda dikatakan Alkitab. Banyak orang yang mempunyai kebiasaan fisik atau emosional yan merusak telah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa tidak ada harapan bagi diri mereka. Orang-orang yang mengalami depresi percaya pada kredibilitas ingatan mereka. Karena mereka mengingat sesuatu, mereka mengaitkan kemahatahuan dengan wawasan mereka. Karena manusia tidak sempurna, maka ingatan mereka juga tidak sempurna. Manusia terkunci dalam siklus dan pikiran dan emosi yang negatif perlu memandang keluar dari diri mereka sendiri untuk melihat apa yang dikatakan Allah mengenai pola tersebut. Jika Allah berkata bahwa sebuah kebinasaan bisa dipatahkan , maka kebiasaan tersebut bisa dipatahkan.
Seseorang yang mengalami depresi perlu mendengar dari Allah bahwa;

Keinginan-keinginan yang dalam hidupmu bukanlah hal yang baru da unik. Banyak orang lain telah menghadapi masalah yang sama sebelum kamu. Dan tidak ada percobaan yang tidak dapat di tolak. Kamu dapat mempercayai Tuhan untuk menjadikan percobaan itu tidak terlalu kuat hingga kamu dapat melawannya, karena Ia telah menjanjikan hal ini dan Dia akan menepati janji-Nya. Dia akan menunjukkan bagaimana kamu dapat lolos dari kuasa pencobaan sehingga kamu dapat dengan sabar bertahan melawannya (1 KOrintus 10:13, TBL)

Langkah 5. Biarkan Firman Mengungkapkan Kelemahan Anda

Ketika Adam berbuat dosa, Allah menghampiri dan bertanya kepadanya, "Dimanakah engkau?" (Kejadian 3:9). Allah tah dimana Adam berada; Ia mengajukan pertanyaan agar Adam memikirkan di mana ia berada. Ketika kita membaca firman Allah, kita mulai bertanya "di mana kita" secara rohani. Kita memeriksa kembali perkiraan kita. Hanya ketika kita mempertanyakan pola pikir kita yang berkaitan dengan kebiasaanlah ikatan kebiasaan mental bisa mulai dipatahkan.

Ketika Elia tiba di Gunung Sinai, firman Tuhan datang kepadanya. "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" Allah bertanya (1 Raja-raja 19:9). Perhatikan bagaimana Allah menggunakan pertanyaan sebagai sebuah cermin untuk membuat orang memandang diri mereka sendiri dari luar dorongan batin mereka. Selama Puasa Elia, gunakan Alkitab sebagai cermin untuk menunjukkan kepada Anda kelemahan Anda.- "dimanakah engkau" secara emosi dan rohani.

Langkah 6. Akui da Setujuilah Allah Mengenai Kelemahan Anda

Ketika firman Tuhan datang kepada Elia di Gunung Sinai, Allah mulai membuka jiwanya. Segera, Elia menjadi malu. Dalam sebuah upaya untu membenarkan dirinya sendiri, Elia berkata, "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN,Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu" (1 Raja-raja 19:10)

Walaupun hal ini terdengar seperti suatu pembelaan diri yang berani, namun pernyataan ini benar-benar merupakan pengakuan Elia akan kegagalan. Ketika kita dipenuhi dengan pembenaran diri sendiri , kita tidak bisa mengakui kebutuhan kita.

Elia telah menutupi kebutuhannya dengan klaim untuk membela Allah tanpa menyadari bahwa Allah bisa membela diri-Nya sendiri. Seorang pengajar Alkitab yang bijaksana pernah berkata bahwa firman Allah adalah seperti seekor singa. Tidak seorangpun yang harus membela seekor singa - lepaskan saja singa itu dan ia akan membela dirinya sendiri. Dengan cara yang sama, kita kadang-kadang bersemangat untuk menjunjung martabat Allah, sebagaimana seharusnya, namun ketika kita berusaha untuk membela Allah, maka kita menggunakan pemikiran kita sendiri yang "indah". Mungkin kita sebenarnya hanya perlu memberi tahu orang-orang tentang Allah dan membiarkan Allah membela diri-Nya sendiri.

Langkah 7. Carilah Makna Batiniah yang Tenang

Elia adalah seorang pemimpin yang patah, depresi, dan menarik diri drai orang-orang. Allah tidak melakukan suatu mukjizat atau memberi Elia kuasa di luar dirinya untuk memperbaiki persepsinya yang negatif. Allah bahkan tidak menyelesaikan masalah Elia. Sebaliknya, Ia meminta Elia untuk melihat ke dalam dirinya sendiri untuk mendapatkan jawabannya.

Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN.Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu datanglah gempa. Tteapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu. Dan sesudah gempa itu datanglah api.Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar" (1 Raja-raja 19:11-13)

Elia menemukan jawabannya dalam suara Allah yang lembut dan tenang, bukan dalam angin, gempa bumi, atau api yang hebat. Kuasa ada dalam firman Allah. Apakah suara tersebut dapat di dengar atau tidak, itu tida menjadi soal. Elia mendengar dari dalam telinganya sendiri suara Tuhan yang berbicara kepadanya dan memberi tahu dia apa yang harus dilakukannya.

Beberapa orang pergi ke altar dan memohon, "Allah, ambillah kebiasaan ini dariku." Kadang-kadang hal ini merupakan suatu seruan kepada Allah untuk memohon kekuatan eksternal untuk mengatasi kebiasaan mereka. Manusia ingin menaruh bola di lapangan Allah, ketika sejak dahulu Allah ingin memberi mereka bola tersebut untuk memberi mereka kekuatan untuk menjadi lebih bertanggung jawab.

Kebiasaan dipatahkan bukan oleh kekuatan eksternal, namun dari dalam. Kebiasaan-kebiasaan ini harus dipatahkan sesuai dengan caranya dibentuk, satu tindakan pada suatu waktu- dengan tunduk pada disiplin dengan secara berulang-ulang memilih untuk tidak bertindak menurut kebiasaan. Sama seperti kebiasaan makan berlebihan dibetuk selama suatu jam makan, maka memenangkan kebiasaan itu akan menuntut kita untuk tunduk pada pola makan yang disiplin selama suatu jam makan.

Ingatlah bahwa suatu kebiasaan merupakan "pengulangan yang sering". Mendiplinlkan diri nda sendiri selama satu jam makan tidaklah cukup. Seperti pemain football yang membentuk kekuatan dengan mematahkan suatu kebiasaan yang buruk dengan menggunakan disiplin setiap hari untuk menolak kebiasaa itu. Kekuatan kita berasal dari dalam ketika kita membangun manusia batiniah.

Puasa Elia seharusnya tidak dimulai dengan meminta Allah melakukan suatu keajaiban adikrodati untuk mengambil kebiasaan yang buruk dari diri Anda. Tentu saja Ia dapat - dan mungkin - melakukannya dengan cara ini. Sebaliknya, mulailah dengan melihat pada firman Allah, dan dengarkan dalam "telinga batiniah" Anda sendiri untuk menangkap apa yang sedang dikatakan Allah kepada Anda. Mungkin Ia tidak ingin menggunakan kuasa-Nya untuk mematahkan kebiasaan Anda secara eksternal. Mungkin Ia ingin Anda membangun kekuatan batiniah Anda sehingga Anda bisa mematahkan kebiasaan Anda. Bersiaplah fleksibel dalam menemukan kehendak Allah dalam masalah ini.

Langkah 8. Carilah Hal-hal Positif Melalui Mata Allah

Terlalu sering, kita memasuki Puasa Elia dengan berfokus pada pola emosional yang "negatif", yang oleh karenanya menjebak diri kiita sendiri dalam masalah tersebut. Masalah Elia adalah depresinya dan kemurungannya yang pesimistis. Ia terus menerus mengingatkan Allah, "hanya aku seorang dirilah yang masih hidup. "Pemberitahuan ini merupakan suat cara manipulatif untuk menyombongkan diri kepada Allah mengenai kemampuannya untuk setia. Elia seharusnya berusaha untuk memandan masalahnya dari perspektif Allah.

Allah menghampiri Elia untuk memberinya suatu pesan yang positif, untuk mengalihkan mata nabi tersebut dari kelemahan manusiawinya kepada kekuatan Allah. Allah berkata kepada Elia, "Aku telah meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua lutut yang tidak sujud menyembah Baal" (1 Raja-raja 19:18,KJV)

Sepanjang kita berfokus pada masalah kita, kita melatih iman dalam masalah kita. Kita mengakui bahwa masalah kita lebih besar dari diri ita, dan bahkan lebih besar dari Allah. Allah ingin agar kita berfokus pada kuasa-Nya sehingga kita mempunyai lebih banyaj iman akan kuasa-Nya daripada masalah kita.

Langkah 9. Rencanakan Tindakan yang Positif

Kebiasan dipatahkan dengan mengambil tindakan positif dan bukannya berkonsentrasi pada sifat-sifat negatif. Perhatikan bahwa Allah tidak berkata kepada Elia untuk "keluar dari keadaan depresi" atau "berhenti berkeluh kesah"

Cara untuk mematahkan suatu kebiasaan buruk adalah dengan mendapatkan suatu kebiasaan positif yang lebih kuat. Ketika seorang anak laki-laki berusia tiga tahun ingin menghisap ibu jarinya, seorang ibu menaruh makanan dalam tangannya. Dengan menggantinya dengan sesuatu yang lebih diinginkan, ia bisa mematahkan kebiasaan menghisap ibu jari.

Allah memberi beberapa hal yang positif untuk dilakukan oleh nabi yang mengalami depresi tersebut. Pertama, Ia berkata kepadanya, "Pergilah ,...engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram" (1 Raja-raja 19:15). Selanjutnya, "Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel" (1 Raja-raja 19:16). Bahkan Allah masih melanjutkan lagi. Berikutnya Allah berkata kepadanya untuk mengurapi Elisa, nabi yang sudah dipilih utuk menggantikab Elia (ayat 16)

Sebagian besar dari apa yang kita lakukan dalam kehidupan merupakan suatu respons terhadap cara kita memandang diri kita sendiri. Oleh karena itu, untuk mematahkan suatu kebiasaan buruk, kita harus melihat diri kita sendiri, melakukan suatu kebiasaan buruk, kita harus melihat diri kita sendiri melakukan suatu kebiasaan baru dengan sukses. Mengembangkan kemampuan untuk memandang diri kita sendiri sebagaimana adanya merupakan suatu hal yang baik, namun yang lebih penting adalah mengembangkan kemampuan untuk melihat diri kita sendiri sebagaimana yang nantinya kita inginkan.

Anda tidak bisa mendapatkan Apa yang tidak bisa Anda bayangkan!

Langkah 10. Lihatlah Hasil yang Potensial

Manusia mematahkan kebiasaan buruk ketika mereka mempunyai sasaran yang lebih kuat daripada daya tarik kebiasaan bururk mereka. Allah mempunyai suatu rencana bagi Elia. Dengan memerintahkan Elia. Dengan memerintahkan Elia untuk pergi mengurapi Elia sebagai penggantinya, Allah memeberi suatu visi yang baru kepada nabi yang pesimistis ini mengenai potensi kenabian di Israel. Dan ketika ELia memahami pentingnya dirinya dalam rencana Allah, ia meninggalkan kemurungannya.
 
BAGAIMANA KEBIASAAN BERKEMBANG


"Amerika hebat karena Amerika baik!" demikian kesimpulan penulis Prancis, Alexis de Tocqueville, dalam studinya mengenai sebab-sebab kehebatan Amerika. Apa yang tidak bisa didapatinya dalam lembaga-lembaga politis dan bisnis negara Amerika, ia temukan dalam gereja. Ia menciptakan ungkapan "kebiasaan hati" untuk menguraikan karakter moral orang-orang Amerika pada zaman itu.

Mmeahami bagaimana mengembangkan karakter moral dalam kehidupan kita memberi kita kekuatan untuk mematahkan kebiaasaan buruk. Dalam kata-kata seorang petani, "Apa yang berada di dalam sumur muncul di ember." Yaitu, kepercayaan atau keyakinan batiniah kita mempengaruhi harapan atau visi kita. Hal ini juga mempengaruhi sikap dan nilai kita, yang mempengaruhi tindakan kita,kebiasan kita, yang membentuk karakter kita.

Iman merupakan inti dari keputusan untuk menjadi seorang Kristen. "Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibrani 11:6). Salah satu uraian pertama mengenai orang Kristen dalam Gereja Mula-mula adalah ungkapan "pemercaya" (Kis 5:14). Jenis iman yang mengesankan bagi Allah dan mencirikan orang Kristen mula-mula itu adalah iman yang dibuktikan dengan cara kita hidup. "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati" (Yakobus 2:26). Iman alkitabiah kita harus mempengaruhi cara kita menjalani hidup kita. Iman kita akan membangun kebiasan baik, dan mematahkan kebiasaan buruk.

Ketika orang melihat Injil membuat hidup kita berbeda, mereka akan tertarik kepada kita sehingga mereka juga bisa mengalami perubahan yang serupa. Seperti mahkota bunga yang indah yang menarik seekor lebah pada cairan manis di dalamnya, begitu juga karakter orang Kristen yang konsisten akan menarik orang lain kepada Kristus yang mendiami kita dan memampukan kita untuk menjalani kehidupan Kristen.

Terdapat sebuah kolerasi antara apa yang kita percayai (iman kita atau isi iman kita), proses kita percaya (dasar iman kita), bagaimana kita hidup (tindakan dan kebiasaan kita),dan siapa kita (karakter kita).

Rasul Petrus (2 Petrus 1:4-8) meringkaskan proses perkembangan karakter alkitabiah. Bandingkan langkah-langkah dalam ayat ini,yang saya uraikan di bawah ini dengan kata-kata saya sendiri, dengan paradigma perkembangan karakter di atas:

Allah telah menganugerahkan kita janji yang hebat dan berharga dalam firman-Nya yang akan mematahkan kebiasaan lama kita dan mengubah kita menjadi orang-orang berkarakter. Tambahkan ketekunan pada (1) pengetahuan akan Alkitabiah, (2) iman yang olehnya Anda hidup, kemudian (3) tambahkan kebajikan akan pengharapan. Selanjutnya (4) tambahkan sikap disiplin diri, sebagai sebuah (5)kebiasaan ini, Anda tidak akan menjadi tidak efektif dan tidak produktif.

Pandanglah lebih dekat setiap langkah dalam proses pengembangan karakter ini. Siklus sistem - keyakinan ini merupakan dasar untu pengembangan karakter dalam kehidupan kita yang menunjukkan bagaimana untuk membuat dan mematahkan kebiasaan.

Pemikiran yang Diubah Membawa pada Kepercayaan yang Diubah

Pengembangan karakter dan kebiasaan dimulai dengan pemikiran. Berpikirlah secara berbeda mengenai apa yang harus dilakukan. Alkitab mengungkapkan bahwa kepercayaan bukanlah sekadar suatu keputusan, ataupun suatu kerinduan - kepercayaan merupakan suatu komitmen. Berkata, "Saya percaya Allah akan membantu saya mematahkan suatu kebiasaan" berarti berkata "saya tahu Allah bisa mematahkan kebiasaan saya"

Oleh kaena itu, kepercayaan mungkn didefinisikan sebagai keyakinan bahwa sesuatu adalah benar. Alkitab menggunakan berbagai kata untuk menguraikan aspek kepercayaan yang jik adiperikasa secara bersama-sama menggambarkan langkah-langkah yang biasa untuk mengembangkan iman alkitabiah.

Pertama,kata "pengharapan" menguraiakn kerinduan yang mungkin kita punyai. Kita mumgkim berkata, " Saya berharap untuk mematahkan kebiasaan emosional yang negatif ini." Ketika kita diyakinkan dalam iman kita, kita menyatakan keyakinan kita. "Saya yakin saya bisa mematahkan kebiasaan ini."

Ekspresi yang paling penuh mengenai keyakinan kita adalah pernyataan, "Saya tahu saya bisa mematahkan kebiasaan ini." Ketika kita sampai pada titik itu dalam pertumbuhan iman kita, kit abisa masuk ke dalam dunia keyakinan alkitabiah.

EMPAT LANGKAH MENUJU KEYAKINAN ALKITABIAH

1. Saya berharap
2. Saya berencana
3. Saya yakin
4. Saya tahu​

Iman dihasiklkan melalui Alkitab, yang disebut "firman iman" (Roma 10:8). Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" 9Roma 10:17). Hal ini berarti bahwa mereka yang ingin menembangkan iman kepada Allah harus memulainya dengan mempelajari fakta-fakta dasar dari Alitab. Selanjutnya, pengetahuan akan Alkitab harus menjadi dasar yang di atasnya mereka menjalani kehidupan Kristen.
 
Kepercayaan yang Diubah Membawa pada Harapan yang Diubah


Langkah kedua dalam proses pembentukan karakter mencakup pengubahan kepercayaan untuk mempengaruhi suatu perubahan harapan. Harapan atau visis Anda harus berasal dari firman Allah. "Bila tidak ada visi, orang binasa. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum " (Amsal 29:18,KJV). Beberapa orang tidak pernah bisa mematahkan kebiasaan emosional mereka yang buruk karena kepercayaan mereka kepada Allah tidak menimbulkan harapan baru dari Allah.

Paling tidak ada enam respons yang berbeda yang mungkin diberikan manusia mengenai visis. Pertama, beberapa tidak pernah melihat apa yang Allah ingin mereka lihat. Mereka mempunyai masalah mekanis. Yang lain melihatnya, namun tidak memahaminya. Mereka mempunyai masalah mental. Yna lain lagi melihatnya, namun tidak pernah mengejarnya. Mereka mempunyai maslah kemauan. Kelompok keempat melihatnya, namun tidak pernah merasakannya. Mereka mempunyai masalah emosional. Lalu ada orang yang melihatnya, dan melaluiketaatan mendapatkannya. Akhirnya ada beberapa oran yang melihat dan membagikannya, yang menunjukkan kapasitas mereka dalam kepemimpinan.

Harapan alkitabiah akan memotivasi Anda untuk mengatasi pola pikir dan kebiasaan yang buruk dan untuk mengembangkan tindakan baru yang didasarkan secara alkitabiah. Visi Allah untuk kehidupan Anda bisa digenggam ketika Anda mengambil keempat langakah ini: Pertama,lihatlah ke dalam diri Anda sendiri untuk menentukan bagaiman Allah telah memampukan dan memberi Anda talenta. Kedua, pandanglah kebelakang untuk melihat bagaimana Allah telah menggunakan peristiwa-peristiwa masa lalu untuk membentuk Anda dan menyiapkan Anda untuk sesuatu yang lebih besar . Ketiga, pandanglah sekeliling Anda untuk mengidentifikasikan orang lain yang Anda kagumi. (Saya sering memberi tahu orang , "Katakan kepada saya siapa pahlawan Anda dan saya akan mengatakan kepada Anda di mana Anda akan berada 10 tahun yang akan datang) Keempat, pandanglah ke depan untuk menentukan jenis kehidupan yang ingin Anda jalani bagi Allah di masa yang akan datang.


Harapan yang Diubah Membawa pada Sikap yang Diubah

Sebuah sikap yang baik tidaklah cukup untuk mematahkan suatu kebiasaan, dan Anda tidak bisa mematahkan suatu kebiasaan dengna suatu sikap yang buruk. Di manakah suatu sikap yang baik berasal? Dari harapan yang diubah.

Sikap Anda adalah kecenderungan dari fokus hidup Anda. Sikap Anda bisa didefinisikan sebagai kebiasaan perhatian Anda. Jika Anda adalah korban dari suatu kebiasaan yang buruk, Anda berada pada suatu siklus yang mengarah ke bawah yan menghasilkan "pengerasan sikap". Sebaliknya,menciptakan kebiasaan emosional yang positif meletakkan Anda pada siklus yang mengarah ke atas.

Jika Anda secara konsisten menerapkan sikap, berarti Anda mengembangkan kebiasaan yan membentuk karakter Anda. Jika Anda bosan selalu terlambat, Anda mungkin memutuskan untuk mulai tepat waktu. Ketika sikap itu menjadi lebih menonjol dalam pemikiran Anda diterapkan tepat waktu. Kebiasaan baru ini membantu membentuk karaktr baru Anda. Biasanya empat langkah dilibatkan dalam mengembangkan sikap-sikap baru. Pertama, identifikasikan masalah yang ingin Anda bahas. Dalam ilustrasi yang digunakan di atas, masalahnya adalah keterlambatan yang kronis. Kedua, identifikasi pemikiran yang benar yang akan membawa pada pengubahan suatu kebiasaan emosional. Putuskan bahwa Anda ingin tepat waktu. Langkah ketiga melibatkan hubungan dengan orang-orang yan bersikap positif. Anda menjadi seperti mereka yang berhubungan dengan Anda. Jika Anda ingin menjadi tepat waktu, Anda seharusnya mulai berhubungan dengan orang-orang yang tepat waktu. Akhirnya, kembangkan sebuah rencana yang akan mendorong sikap-sikap yang positiF dan membantu mengembangkan suatu kebiasaan baru. Mulailah menjadi tepat waktu untuk rapa Anda berikutnya, kemudian yang berikutnya lagi dan seterusnya. Datang tepat waktu untuk satu rapat satu kali akhirnya mengembangkan kebiasaan untuk tepat waktu, dan Anda akan dikenal sebagai orang yang tepat waktu.


Sikap yang Diubah Membawa pada Tindakan yang Diubah

Kamus mendefinisikan suatu tindakan sebagai "segala sesuatu yan dilakukan atau diperbuat" Tindakan mungkin salah, bodoh, positif, beruntung, terencana, atau tidak terencana.

Tindakan Anda menghasilkan reputasi Anda dan mengkomunikasikan kepada orang macam apakah Anda. "Anak-anak pun sudah dapat dikenal daripada perbuatannya, apakah bersih dan juur kelakuannya" (Amsal 20:11). Yesus menekankan prinsip ini dengan mengacu praktik umum mengenali sebuah pohon melalui buah yang dihasilkannya. "Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur" (Lukas 6:44). Tindakan kita adalah buah yang melaluinya orang lain menentukan orang macam apakah kita.


Tindakan yang Diubah Membawa pada Kebiasaan yang Diubah

Tindakan adalah hal-hal yang Anda lakukan. Ketika Anda melakukannya secara berulang-ulang, maka tindakan tersebut menjadi kebiasaan . Suatu tindakan atau suatu pencapaian /prestasi (accomplishment) merupakan hasil suatu tindakan yang benar-benar memuaskan. Kita sering menggunakan kata "prestasi" dalam pemahaman yang positif - misalnya, ketika kita berkata seseorang adalah "seorang musisi berprestasi". Sebenarnya, kata tersebut berarti "hasil akhir tanpaa mempedulikan nilainya, apakah it baik atau buruk." Alkitab menggunakan kata tersebut dalam pemahaman menyelesaikan sesuatu. Sasaran Alkitab adalah "tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi (atau "dibuat berprestasi") untuk setiap perbuatan baik" (2 Tim 3:17)


Kebiasaan yang Diubah Membawa pada Pembentukan Karakter

Karakter And abukan indikasi dari suatu peristiwa terisolasi dalam hidup Anda. Karakter Anda merupakan suatu hasil dari pola kegiatan Anda. Jika Anda mngikuti kebiasan baik, Anda mengembangkan karakter yang baik. Sebalinya, jika Anda mengembangkan kebiasaan yang buruk, berarti Anda menembangkan karakter yang berbahaya.


Kesimpulan: Karaktr adalah Suatu Proses

Kehidupan merupakan suatu proses yang melauinya kita mengembangkan karakter. Pertama, kta memikirkannya . Kemudian kita mengetahuinya. Setelah itu kita memimpikannya. Selanjutnya, kita mulai berfokus padanya. Akhirnya, kita menjadi seperti karakter tersebut.


PRINSIP-PRINSIP UNTUK DIINGAT

Jika Anda tahu apa yang membentuk kebiasaan-kebiasaan baik, Anda tahu bagiamana mematahkan kebiasaan-kebasaan buruk. Pelajari bahan-bahan yang menjelaskan pembentukan karakter.

Berfokus pada prinsip-prinsip alkitabiah mengenai kekuatan yang dikembangkan dengan cara menarik diri ke "suatu padang gurun", sebagaimana yang dilakukan oleh Elia, selama berpuasa dan berdoa. Ketika Anda pergi ke tempat yang tenang untuk berpuasa dan berdoa, Anda mendapatkan kekuatan batiniah dari Allah. Ketika Anda menjalankan Puasa Elia, pisahkan diri Anda dari kekuatan-kekuatan eksternal yang memperkuat masalah Anda - televisi, surat kabar, dan pengaruh-pengaruh umum dari kehidupan Anda. Anda akan mendapatkan kekuatan dlama kesunyian di hadapan Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam bab-bab sebelumnya, hal ini bukanlah sekadar mediasi yang tenang.

Bawalah Alkitab Anda dan alat-alat studi lainnya. Juga, ambillah bahan-bahan yang akan Anda baca mengenai mematahkan dorongan kebiasaan atau ikatan.

Berpuasa dan berdoalah agar Allah memberi Anda citra diri yang positif yang mencerminkan karakter alkitabiah. Anda ingin menjadi kesaksian yang baik bagi Allah. Karakter terus-menerus melakukan hal yang benar dengan sikap yang benar untuk tujuan yang benar karena Anda tahu apa yang benar.

Berpuasalah dan berdoalah untuk tindakan positif yang Allah ingin Anda lakukan. Keika Anda memulai Puasa Elia, buatlah dafta mengenai hal-hal itu. Bebeapa dari disiplin ini bersifat rohani, dan yang lainnya mencakup dunia alami. Ingatlah, ada lebih dari satu penyelesaian terhadap suatu masalah; demikian juga, ada lebih dari satu cara untuk mematahkan suatu kebiasaan. Mungkin Anda telah mencoba pada masa yang lalu dan gagal. Anda belum mencoba semua cara karena ada suatu "jalan keluar" (1 kOR 10:13).

Susunlah suatu daftar permohonan doa selama masa puasa. Sementara Anda terus mendoakan permohonan -permohonan tersebut, Anda akan mulai melihat beberapa jawaban Allah. Permohonan yang lain mungkin tidak mendapatkan jawabna yang segera. Dengan menyimpan suatu catatan tertulis mengenai Apa yan seang Allah lakukan, Anda bis melihat secara obyektif karya-Nya dalam kehidupan Anda. Wawasan ini memberi Anda kekuatan untuk mematahkan kebiasaan nda. Lihatlah kepercayaan Anda bertumbuh ketika Anda mencari jawaban-jawaban-Nya atas doa-doa Anda.

Tentukan berapa lama Anda akan berpuasa. Puasa Elia paling efektif jika dipraktikan dalam suatu periode waktu yang berkelanjutan dalam hadirat Allah dan/atau dipraktikan beberapa kali untuk mematahkan khususnya kebiasaan mental yang mendarah daging. Semakin dalam kebiasaan Anda berakar, semakin hebat Anda harus berpuasa dan berdoa. Semaikin lama Anda telah mempunyai kebiasaan , semakin sering Anda perlu berpuasa. Ingalklah kata-kata Yesus: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa" (Matius 17:21)


MENYIPAKAN PUASA ELIA

Tujuan : Puasa Elia untuk mematahkan kebiasaan mental dan emosional yang negatif
Penegasan: Saya percaya akan kuasa Allah aas keutuhan pribadi, roh, jiwa, dan tubuh (1 Tes 5:23). Saya percaya bahwa "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (2 Timotius 1:7)
Janji: Allah menjadi kekuatanku, dan anugerah-Nya menjadi landasanku, saya berkomitmen untuk menjalankan Puasa Elia untuk membentuk karakter ilahi, bagi kemuliaan Allah.
Puasa: Makanan yang saya pantangkan_______________________________
Mulai: Tanggal dan waktu mulai_____________________________________
Berakhir: Tanggal dan waktu berakhir___________________________________
Tujuan: Saya berpuasa untuk mematahkan kebiasaan mental/emosional_________________________________________________
Dasar Alkitab: 1 Raja-raja 19
Janji Alkitab: "Karena Allah telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, "Tuhanlah Penolongku. Aku tidak akan takut." (Ibrani 13:5,6)
Sumberdaya yang dibutuhkan:_______________________________________________
Teman Doa:______________________________________________________________
Langkah-langkah setelah puasa:_____________________________________________

Tanda tangan____________Tanggal_______________​
 
6

PUASA JANDA


Seorang pendeta berkebangsaan Meksiko di Chiapas, Meksiko, kehabisan Alkitab ketika sedang membagikannya dari rumah ke rumah. Orang-orang begitu haus akan firman Tuhan sehingga mereka langsung membacanya dan mempelajari pesan Allah untuk mereka.

Pendeta itu menghabiskan gajinya dan tidak makan untuk menyediakan Alkitab lebih banyak lagi . Tiga hari kemudian, beberapa orang menyadari bahwa pendeta itu tidak membeli makanan. Walaupun pendeta ini tidak sedang menjalankan puasa formal dalam pemahaman yang tradisional, namun ia mngikuti resep puasa Elia. dalam sistemnya sendiri yag bisa dihargai, ini adalah puasa yan terpaksa. Seperti yang akan kita lihat nanti, mereka yang menjalanknan puasa janda memiliki situasi yang sama dengan sang pendeta di mana tidak mempunyai makanan kelihatan lebih baik daripada sebalknya.

Sarfat adalah suatu tempat yang panas dan kering di daerah Phoenicia (saat ini dikenal sebagai Libanon). Seorang janda berjalan menuju ke luar kota untuk mengumpulkan ranting-ranting kering yang jatuh dari hutan-hutan yang mengering. sarfat telah mengalami kekeringan. Langit yang cerah dan biru tak berawan seakan menghapus harapan akan turunnya hujan. Walaupun hujan turun, barangkali sudah terlambat untuk janda dan anaknya itu.

Desa itu sudah tidak mengalami musim hujan selama dua tahun terakhir ini. Sebelumnya,
tidak ada seorangpun yang menyukai kelembaban yang menusuk tulang sepanjang minggu-minggu yang diguyur hujan di musim semi; akan tetapi, hujan sekarang sangat ditunggu-tunggu. Rumput-rumput di halaman sudah menjadi kecoklatan, dan daun-daun berguguran lebih awal. Imam di kawasan itu sudah diminta untuk memenangkan dewa desa itu agar hujan dapat mengembalikan kehidupan di bumi. Beberapa upacara ritual sudah diadakan, tetapi dewa Phoenicia masih tetap menahan turunnya hujan pembawa kehidupan bagi desa itu.

Semua daerah Timur Dekat sedang mengalami kekeringan. Untuk menghukum bangsa Israel (tetngga Phoenicia), Allah telah menutup pintu surga. Nabi Elia "sungguh-sungguh berdoa supaya hujan jangan turun; dan hujan pun tidak turun selama tiga tahun dan enam bulan (akobus 5:17).

Ahab, raja Israel menikahi seorang gadis dari daerah dekat rumah janda itu. Dia bernama Izebel, yang dikenal sangat setia dalam menyembah dewa Phoenicia. "Ahab...melakukan apa yang jahat di mata Tuhan lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya" (1 Raja-raja 16:30). "Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel...menjadi istrinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal da sujud menyembah kepadanya" (1 Raja-raja 16:31). Izebel secara pribadi membiayai kehidupan 450 nabi-nabi Baal (1 Raja-raja 18:19).

Sangat sedikit yang diketahui tentang janda Phoenicia itu kecuali bahwa ia adalh salah sau janda yang banyak terdapat di daerah itu. Ia pergi untuk mengumpulkan kayu bakar untuk memasak makan malamnya yang sederhana. Hidup sangat sulit tetapi masih terkontrol takkala suaminya masih hidup. Ada waktu senang dan ada waktu susah. Salah satu saat yang terindah adalah ketika anak laki-laki mereka lahir. Ia teringat kebanggan yang tampak di mata suaminya saat ia menunjukkan bayi mereka kepadanya.

Waktu berubah dari buruk menjadi sangat buruk ketika suaminya tiba-tiba meninggal. Ia hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sebelum kekeringan menyerang, dan sekarang rasanya hampir mustahil untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya.

Matahari membakar dengan teriknya; akan tetapi, masalah utamanya adalah bahwa ia hanya mempunyai makanan untuk makan terakhirnya yang amat kurang. Ia telah menerima nasibnya dalam pikirannya. Ia akan mengambil kayu bakar ayn dikumpulkannya dan membuat parapian terakhirnya. Ia mungkin memilii cukup tepung dan minyak untuk makn dia dan anaknya, etapi hanya itu. Ia akan menggunakan bahan-bahan terakhirnya untuk menyiapkan makanan terakhir. Kemudian, seperti para pendahulunya, mereka akan mencari tempat yang tenang untuk menunggu kematian karena kelaparan datang menjemput mereka.

"Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum," terdengar suara lemah seorang laki-laki di belakangnya (1 Raja-raja 17:10). Suara itu begitu lemah sehingga dia terpaksa menolong orang asing yang masuk ke desanya ini. Ketika dia mendekati sumur untuk menimba air, dia mendengar suara laki-laki itu sekali lagi, "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti" (1 Raja-raja 17:11).

Di masa lampau, ia pasti bersedia menolong. Itu adalah cara yang dilakkan orang-orang di desanya. Mmereka merawat orang-orang asing yang membutuhkan makanan dan minuman. Ttetapi sekarang tidak ada makanan untuk dimakan. Apa yang ia punya tidakk cukup untuk membuat dirinya dan anaknya tetap hidup. Bagaiman ia dapt memberikan yang sedikit itu kepada orang asing itu?

Ia mulai menjelaskan kepada orang asing itu bahwa ia tidak mempunyai roti. Yang ia punyai hanyalah sedikit tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Ia sedang dalam perjalanan pulang untuk menyiapkan makanan terakhir untuk dia dan anaknya ketika orang asing itu meminta air. Ketika ia menjelaskan situasi yang dihadapinya kepada orang asing yang memanggil itu, ia tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu. Penampilan oang asing itu meyakinkan kesadarannya bahwa orang itu lebih membutuhkan makanan daripada dirinya. Pada saat itu ia belum tahu bahwa orang asing itu telah hidup di sebuah wadi - sebuah aliran sungai yang mengering - selamam beberapa bulan terakhi, bertahan hidup dari daging yang ditinggalkan burung gagak.

"Janganlah takut," hibur orang asing itu. "Pulanglah, buatlah seprti yang kaukatakan, teapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil daripadanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu" (1 Raja-raja 17:13). Ia meyakinkan janda itu bahwa Allahnya akan menjaga keluarganya apabila ia mengikuti petunjuk-petunjuknya.

Janda itu sungguh spesial. Allah telah menyiapkan dia untuk waktu dan tugas ini. llah telah berfirman kepada Elia, "Bersiaplah, pergi ke Sarfat...Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan" (1 Raja-raja 17:9). Pada saat ia tiba di Sarfat, sang nabi terlihat sangat tidak terurus dan dari suaranya terdengar sangat kelaparan dan kehausan sehingga tampak lucu mendengarkan dia menyampaikan janji Allah, "Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi" (1 Raja-raja 17:14). Janda ini mungkin akan tertawa jika rasa laparnya sudah berkurang. Namun, mudah baginya untuk memutuskan. Ia akan mati baik dengan adanya makanan ataupun tidak, jadi mengapa tidak embagikan apa yang dimilikinya dengan seseorang yang membutuhkannya, seorag yang belum kehilangan seluruh harapannya?

Ketika ia berjalan pulang dengan susah payah ke rumahnya bersama Nabi Elia, janda itu masih belum tahu bahwa tamunya adalah seorang nabi yang kelak akan mengakhiri kekeringan melalui kuasa yang mengalahkan nabi-nabi Baal. Ia hanya tahu bahwa ada seseorang yang membutuhkan sesuatu yang ia miliki. Kehilangan makanan untuk diberikan pada tamunya itu adalah satu-satunya yan bisa ia lakukan.

Istilah Puasa Janda disapatkannya dari wanita miskin dari Sarfat ini karena ia rela tidak makan untuk memenuhi kebutuhan hidup sesamanya.

Puasa janda bukanlah puasa yang lama. Seperti yang dijanjikan Elia, Allah campur tangan di dalam situasi yang di hadapi janda itu. Ia mampu terus memberi makan anaknya dan tamunya di sepanjang sisa masa kelaparan. Janji nabi itu digenapi dan tepung serta minyak tetap tidak berkurang . Dalam mengekspresikan kerelaannya untuk menyangkal diri untuk memenuhi kebutuhan Elia, janda Sarfat itu menunjukkan pendekatan yang unik tetang disiplin berpuasa.
 
PUASA JANDA DALAM ALKITAB


Ayat-ayat firman Allah menunjukkan penekanan yang kuat tentang perhatian umat Allah terhadap kebutuhan jasmani orang-orang di sekitar mereka. Bukan suau hal yang mengejutkan bahwa membantu orang yang berkekurangan seharusnya menjadi aspek penting dari disiplin berpuasa. Kebuthan bangsa Israel akan pembaharuan telah mendorong pertanyaan Allah:

Bukankah puasa yang Kukehendaki... supaya emgkau membagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang amiskin yang terbuang, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri? (Yesaya 58:6,7)

Puasa janda memungkinkan kita melihat Allah memenuhi kebutuhan sesama kita, khususnya kebuthna pokok, seperti makanan dan pakaian. Pada akhirnya puasa ini dipraktikan di tempat-tempat lain bukan hanya di desa kecil Sarfat.

Perjanjian Baru memperkenalkan kepada kita seorang janda lain yang berpuasa. Hana digambarkan sebagai seorang nabi yang "tidak pernah meninggalkan bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa" (Lukas 2:37). Dari sedikit pengetahuan tentang Hana, tampaknya dia mempunyai suatu pelayanan melalui puasa. Apakah pelayanannya itu, seperti yang dilakukan janda dari Sarat, menuntutnya untuk membagikan miliknya dengan orang lain?

Ketika mengajar di bait Allah, Yesus memperkenalkan kepada kita seorang janda lain yang berdedikasi. Ketika Dia melihat seorangjanda lain yang berdedikasi. Ketika Dia melihat seorang janda miskin memasukkan dua uang tembaganya yang terakhir ke dalam peti persembahan untuk orang-orang miskin, Yesus berkata,

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahan dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkah yang dimilikinya (Lukas 21:3,4)

Ia memberikan seluruh miliknya. Janda ini rela mengorbankan segalanya, dan kemungkinan juga jatah makananya yang berikutnya. Puasa menggambarkan tentang seorang janda yang menyerahkan keperluan hidupnya untuk menolong orang lain.

Bukan hanya para janda yang berpuasa untuk mencukupi kebutuhan jasmani orang lain yang disebut-sebut dalam perjanjian Baru. Rasul Andreas menemukan seorang anak laki-laki yang rela menyumbangkan makan siangnya yang terdiri dari 5 potong roti dan 2 ekor ikan sehingga 5000 orang yang kelaparan dapat diberi makan (Yoh 6:9). seseorang yang lain tentu juga melakukan pengorbanan yang sama ketika Yesus memberi makan 4000 orang yang telah berpuasa 3 hari lamanya (Markus 8:1-9)

Ada beberapa indikasi bahwa semangat puasa janda adalah bagian dari disiplin rohani gereja mula-mula. Paulus menggunakan contoh orang Kristen di Makedonia untuk mendorong orang-orang Korintus memberi persembahan untuk mencukupi kebutuhan hidup orang-orang di Yerusalem. Mengenai orang-orang Makedonia itu Paulus menulis:

Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh anugerah utuk ambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus (2 Korintus 8:2-4)

Meskipun disiplin berpuasa secara khusus tidak disebutkan di sini, namun semangat persembahan mereka sejalan dengan mereka yang memakai puasa janda yang mempersembahkan 2 uang tembaganya orang-orang Kristen di Makedonia memberi dari kekurangannya untuk mencukupi kebutuhan orang lain.
 
TRADISI YANG TERKENAL DAN YANG LAMA DIPEGANG


Berpuasa mungkin atau tidak mungkin tercakup dalam beberapa contoh persembahan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang disebutkan di depan; akan tetapi berpuasa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti itu dengan cepat menjadi bagian dari kehidupan gerja di zaman pasca-para rasul. Berpuasa sering disebut dalam tulisan-tulisan "Bapa-bapa Gereja", dan biasanya dalam konteks yang kita sebut Puasa Janda. Pada abad kedua, puasa dijalankan orang-orag Kristen dua kali dalam seminggu - Rabu dan Jumat. Disiplin berpuasa dianggap lebih baik daripada berdoa. Hermas sang Gembala menggambarkan praktik makan roti dan minum air saja selama berpuasa, dan memberikan uang yang tadinya untuk membeli makanan sebagai sumbangan amal.

Hubungan antara puasa dan memberi untuk keprluan amal berlanjut sampai beberapa lama di zaman Gereja mula-mula. Santo Leo menggambarkan puasa sebagai suatu "presidium" - suatu perlindungan untuk jiwa terhadap kontrol tubuh. Ia menganjurkan puasa untuk mendisiplinkan tubuh. Mendisiplinkan tubuh dapat membuat jiwa mampu menerima petunjuk dari Allah, seperti panggilan untuk memberitakan Injil pada semua orang yang belum terjangkau pada zamn itu.

Leo menekankan bahwa disiplin untuk dengan rela memberi kepada sesama tidak terpisah dari puasa.Menurut Apologi Aristides, ketika seorang Kristen tidak mempunyai uang untuk menolong sesamanya yang miskin,orang Kristen ini biasanya akan berpuasa selama dua atau tiga hari untuk mengumpulkan uang yang dibutuhkan.

Sepanjang Abad Pertengahan, suatu bentuk modifikasi Puasa Janda telah dipraktikan oleh para biarawan mula-mula. Di biara, berpuasa menjadi bagian dari gaya hidup pertapa sebelum akhirnya hilang pada zaman berikutnya dari gaya hidup pertapa sebelum akhirnya hilang pada zaman berikutnya. Bukti-bukti yang kuat menyatakan bahwa disiplin berpuasa pertama mengirim para misionari ke negara-negara yang belum mengenal Kristus.

Pada abad keenam, Santo Columba dan biarawan Irlandia lainya dikirim untuk misi penginjilan ke Inggris Raya dan Eropa Utara. Misi ini dimungkinkan karena dana biara yang terbatas yang seharusnya bisa untuk membeli banyak makanan dan barang-barang lainnya, disumbangkan untuk misi ini. Mirip dengan itu , orang-orang Moravia dan kelompok-kelompok orang saleh mula-mula lainya menjalankan gaya hidup komunal sederhana yang memasukkan disiplin puasa di dalamnya. Pengorbanan mereka memungkinkan mereka dapat menyerahkan uang yang terbatas untuk menolong orang yang dibutuhkan dan mendukung pelayanan pengabaran pengabaran Injil.

Puasa Janda juga merupakan bagian dari disiplin pribadi dari banyak pembangunan dan gerakan kebangunan. Contoh orang-orang Moravia sudah diberikan di depan. John Wesley dan pemimpin Metodis lainnya dalam Kebangunan Penginjilan mengadopsi gaya hidup sederhana yang mencakup puasa yang teratur, dan mereka mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Uang yang sebetulnya untuk membeli makanan bagi mereka, digunakan untuk membiayai proyek-proyek kemanusiaan, termasuk menolong para janda dan yatim piatu, penebusan budak-budak dan reformasi penjara.

Dalam bab pertama, kami menyebutkan bahwa ratusan orang Kristen melewatkan makan siangnya selama Kebangkitan Doa Layman pada tahun1859. Hal ini menyebabkan banyak orang dapat menyimpan uang yang sedianya untuk membeli makanan, untuk membantu orang-orang yang terkena dampak langsung akibat bangkrutnya bank yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan dengan puncak kebangunan. Meskipun tujuan dari pertemuan doa tersebut bukan untuk berpuasa, tetapi karena orang-orang itu berdoa sepanjang jam makan siang, maka puasa merupakan hasil yang masuk akal.

Bahkan pada saat ini, banyak orang Kristen di Amerika Utara yang mempraktikan disiplin puasa dalam hubungannya dengan membantu proyek-proyek kemanusiaan. Banyak gereja dan kelompok masyarakat yang mensponsori "Kelaparan Tiga puluh Jam" untuk mengumpulkan dana untuk mengakhiri bencana kelaparan. Yna lain mengadakan jamuan gereja dengan menghidangkan nasi dan kacang merah untuk mengingatkan orang pada masyarakat yang kurang mampu. Mereka sering menyumbangkan uang yang sedianya untuk jamuan, untuk memberi makan orang-orang lapar. Puasa Janda juga dipraktikan oleh orang-orang Kristen di negara-negara sedang berkembang di dunia.

Suatu bentuk lain dari Puasa Janda secara teratur dipraktikan oleh orang-orang Kristen di negara bagian Mizoram, India. Daerah ini adalah daerah termiskin di India, tetapi orang-orang Kristen di sana telah menciptakan strategi yang unik unntuk mengumpulkan uang bagi misi-misis ke luar daerah. Ketika kaum wanita Mizoram menyiapkan nasi untuk keluarganya, mereka menyisihkan satu cangkir beras dari jumlah yang biasanya di masak. Beras ini disisihkan untuk dijadikan sebagai sumbangan bagi misi-misi itu. Beras sumbangan para wanita tadi kemudian di jual oleh gereja kepada anggotanya. Uang yang terkumpul melalui proses siklus ulang beras ini digunakan untuk mengirim para misionaris ke propinsi lain di India dan juga ke negara-negara tetangga.

Penekanan kemanusiaan pada Puasa Janda juga tampak pada mereka yang tidak menyebut dirinya sebagai orang Kristen. Mahatma Gandhi yakin bahwa manusia seharusnya menjalankan "puasa yang kekal" untuk memenuhi kebutuhan sesamanya secara memadai. Gandhi sendiri mempraktekan puasa, dan mendorong pengikutnyauntuk melakukan hal yang sama. Gaya hidupnya yang sederhana jelas dimotivasi oleh keprihatinannya pada orang miskin. Sudah tentu orang Kristen, yang dicirikan oleh kasihnya kepada sesama, seharusnya memprihatinkan mereka yang kekurangan keutuhan-kebutuhan pokok( Yoh 13:34,35)
 
CARA MENJALANKAN PUASA JANDA


Sebelum memppraktikan disipin puasa dalam konteks Puasa Janda ambillah waktu untuk menyiapkan diri Anda secara memadai. Walaupun mengorbankan satu dua kali makan unutk memberikan kontribusi keuangan pada proyek-proyek pengentasan internasional adalah hal yang mungkin, namun pengalaman dalam menjalankan Puasa Janda dapat lebih berarti jika Anda mempersiapkan diri untuk itu. Biarka puasa Anda melayani Anda ketika Anda berusaha untuk melayani sesama.

Langkah 1. Berorientasi pada Orang Lain

Tumbuhkan kepekaan pada masalah yang menimpa orang lain dengan mencari tahu apa yang dibutuhkan orang-orang tidak mampu yang hidup di sekitar Anda. Salah satu kerugian tinggal di "zaman reformasi" adalah kita mendengar tentang begitu banyak orang yang terluka sehingga kita dengan mudah menjadi tidak peka lagi akan kebutuhan mereka. Kita dapat mengatasi kecenderungan alami ini dengan secara proaktif menumbuhkan rasa empati dan kepekaan terhadap orang yang sedang berada dalam kesulitan.


Langkah 2. Kenali Berkat-berkat Anda Sendiri

Banyak orang Kristen di negara ini hidup jauh lebih baik daripada orang-orang miskin di dunia ini. Namun, kebanyakan kita lebih mudah untuk mengeluh daripada bersyukur. Kita sering kali menyadari betapa beruntungnya kita sampai kita melihat orang lain yang lebih berkekurangan. Seorang mahasiswa sekolah Alkitab suatu kali protes karena dia hanya mempunyai roti dan selai untuk dimakan, sampai ia menemukan mahasiswa lai yang hanya mempunyai biskuit kering. Orang-orang termiskin di Amerika Utara akan dipandang sangat makmur di bagian lain dari dunia ini. Bukannya malah protes karena tidak bisa membeli hidangan penutup yang mahal untuk pelengkap makanan restoran kita, tetapi kita seharusnya bersyukur untuk makanan yang disediakan Tuhan bagi kita. Banyak orang di dunia ini tidak dapat mengharapkan makanan yang hanya terdiri dari semangkuk kacang merah ,nasi atau biji-bijian matang lainnya.


Langkah 3. Gunakan Sejumlah Uang Pembeli Makanan Anda

Tujuan drai Puasa Janda adalah membantu Anda menyalurkan pemberian untuk memenuhi kebutuhan sesama dengan menggunakan uang yang seharusnya terlibat dalam suatu proyek kemanusiaan tertentu. Bukannya menyerah dalam keputusasaan karena Anda tidak mampu memberi makan semua orang lapar di dunia, tetapi Anda harus meminta Allah untuk memberi Anda keterbebanan dengan porsi kebutuhan yang tertangani.

Mungkin keluarga Anda dapat menyediakan makanan untuk sebuah keluarga yang kelaparan dengan berpuasa sehari dalam seminggu. Keluarga yang lain mungkin memberikan uang yang disisihkan melalui Puasa Janda untuk membeli mainan sebagai hadiah Natal untuk anak-anak yang miskin. Keluarga yang lain lagimungkin berpartisipasi dalam bank makanan, rumah untuk gadis-gadis remaja yang hamil atau sebuah pusat rehabilitasi lokal untuk pecandu obat-obatan terlarang dan alkohol. Puasa Anda akan berperan lebih besar jika Anda mengidentifikasikan cara-cara tertentu di mana Anda dapat berpartisipasi dalam pemecahan masalah-masalah yang lebih besar.


Langkah 5. Berdoa untuk Orang yang Anda tolong

Setelah Anda mengidentifikasi kebutuhan spessifik dari Puasa Janda Anda, luangkan waktu khusus - mungkin waktu makan - untuk berdoa bagi orang yang kekurangan yang akan merasakan manfaat langsung dari pemberian Puasa Janda Anda. Ketika Yesus menerima 5 potong roti dan 2 ekor ikan kecil dari seorang anak laki-laki, Dia mengucap syukur sebelum membagi-bagikannya kepada orang-orang yang kelaparan.


Langkah 6. Rasakan Penderitaan Orang Lain

Jika Anda merasa kesulitan untuk melewatkan suatu sore tanpa sebatang coklat, pikirkan mereka yang harus bertahan dalam sehari atau seminggu hanya dengan semangkuk kecil nasi. Bberapa keluarga yang berpuasa barsama mengakhiri Puasa Janda mereka dengan hidangan sederhana yang terdiri dari nasi dan kacang merah, makanan pokok banyak orang di seluruh dunia, atau dengan makanan asli orang-orang untuk siapa mereka berpuasa. Badan-badan kemanusiaan sering kali dapat memberikan informasi untuk membantu menyiapkan makanan-makanan ini.


Langkah 7. Memertimbangkan Investasi Jangka Panjang

Ketika Anda memaskkan Puasa Janda ke dalam disiplin puasa pribadi Anda, mulailah berpikir untuk memperluas keterllibatan Anda dalam pembebasan penderitaan manusia. Pertimbangkan untuk melakukan perubahan gaya hidup yang nyata ynag akan memampukan Anda untuk terus berkontribusi bagi orang lain.

Banyak dokter mendorong pasiennya yang berpuasa untuk mnembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat setelah puasa. Menghilangkan gula dan garam yang berlebihan dalam makanan dapat di ubah menjadi tabungan untuk membantu orang-orang yang kekurangan. Anda dapat memilih untuk berpuasa satu kali jam makan atau satu hari di setiap minggu untuk meningkatkan pelayanan Anda bagi orang-orang yang membutuhkan.
 
PRINSIP-PRINSIP PRAKTIS UNTUK DIINGAT


Berikut ini adalah saran untuk meningkatkan nilai Puasa Janda.

Belajar mengidentifikasi kebutuhan manusia yang spesifik lainnya. Janda dari Sarfat memutuskan untuk mengorbankan makanannya untuk kepentingan Elia. Demikian juga dengan anak laki-laki yang menyumbangkan makan siangnya untuk memberi makan orang banyak ketika dia memutuskan untuk berpuasa. Puasa Janda bisa membuat Anda peka terhadap orang yang mungkin dapat Anda tolong melalui cara-cara tertentu lainnya.

Pelajari nilai ekonomis makanan yang akan Anda komsumsi dalam sehari secara umum. Jumlah ini dapat ditentukan melalui satu atau dua cara. Anda dapat merancang menu khusus harian dengan memperkirakan biaya dari tiap makanan, termasuk pembelian makanan ringan, kopi dan donat.

Jika keluarga Anda sedang mempelajari Puasa Janda untuk diterapkan dalam satu hari, mungkin lebih mudah bagi Anda membagi anggaran makan keluarga dengan tujuh untuk memperkirakan penghematan yang dihasilkan dari puasa pada hari itu. Jika satu keluarga menghabiskan Rp 140.000,00 seminggu untuk membeli bahan makanan dan makanan lainnya, keluarga itu akan menabung Rp 20.000,00 dalam satu hari Puasa Janda. Dengan cara ini Anda tidak hanya dapat embantu memberi makan orang yang kelaparan, tetapi Anda juga lebih dapat mengontrol anggaran makan Anda.

Catat nilai pengeluaran uang untuk memenuhi kebutuhan sebelum Anda mulai berpuasa. Janda dari Sarfat memberikan makanannya kepada Elia sebelum ia sendiri dan anaknya makan. Janda yang memberikan 2 uang tembaganya di bait Allah dan anak laki-laki yang memberikan makan siangnya untuk 5.000 orang yang kelaparan juga sudah memberi sebelum berpuasa. Memberi dahulu akan membantu Anda mengidentifikasi prioritas puasa Anda dan menghilangkan kecenderungan untuk mengakhiri puasa dengan membelanjakan pemberian kemanusiaan Anda untuk membeli makanan Anda sendiri.

Tetapkan tujuan-tujuan spesifik. Tetapkan suatu tujuan tentang seberapa jauh Anda akan berpartisipasi untuk suatu proyek kemanusiaan . Kemudian tentukan berapa lama Anda harus berpuasa untuk menyisihkan sejumlah uang yang ingin Anda berikan untuk proyek ini. Bnayak orang merasa lebih mudah untuk berpuasa satu hari dalam sat minggu selama beberapa minggu daripada berpuasa dalam waktu yag lebih lama. Bberapa orang mungkin memilih berpuasa secara teratur, mengambil satu proyek setiap bulan atau setiap dua bulan.

Belajar mengenali orang-orang yang Anda layani. Ketika Anda mengakhiri puasa Anda, lakukan dengan makanan yang akan mengingatkan Anda kepada orang-orang untuk siap aAnda berpuasa. Semangkuk biji-bijian masak seperti bubur oatmeal, nasi atau bubur jagung bukan selalu merupakan makanan sehar-hari banyak orang di penjuru dunia. Jika Anda berpuasa unutk orang-orang yang itnggal di daerah tropis , Anda mungkin perlu mengakhiri puasa dengan sebuah pisang atau buah-buahan lainnya.

Cari cara-cara khusus lainnya untuk mengurangi biaya hidup pribadi Anda sehingga memungkinkan Anda untuk berkontribusi lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan orang lain. Banyak orang Kristen di Amerika Utara memasukkan begitu banyak hal-halyang kurang penting ke dalam gaya hidup pribadi mereka yang saat ini mereka pandang penting. Kemewahan sudah menjadi kebutuhan kita. sebuah Puasa Janda dapat menolong kita mengenali hal-hal yang kurang penting yang dapat dihilangkan untuk menghasilkan tabungan jangka panjang ynag nyata. Banyak orang Kristen telah memilih untuk hidup dalam gaya hidup yang sederhanan sehingga mereka dapat memberi lebih untuk misi-misi dan memenuhi kebutuhan orang lain.

MENYIAPKAN PUASA JANDA

Tujuan: Puasa Janda, untuk menyisihkan dana guna memenuhi kebutuhan sesama
Janji: Tuhan, saya berjanji untuk berpuasa dan berdoa seturu dengan garis pedoman berikut ini atas nama orang-orang tertentu. Selama puasa saya berjanji untuk memberikan uang yang seharusnya untuk membeli makanan kepada-Mu melalui sebuah lembaga atau langsung kepada yang membutuhkan.
Kebutuhan spesifik:Saya akan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan___________.
Jumlah spesifik: Saya akan menyumbangkan Rp________untuk hal ini, berdasarkan apa yang akan saya punyai dan kalau tidak mencukupi saya akan memberikan uang jatah makan.
Puasa: Makanan yang saya pantangkan__________________________
Kegiatan: Saya akan berdoa pada jam makan secara khusus untuk __________selama berpuasa.
Setelah Puasa: Untuk lebih mengenal orang-orang untuk siapa saya berpuasa, saya akan berbuka puasa dengan_____________________________
Kebutuhan saya sendiri: Kebutuhan dalam hidup saya sendiri yang saya ingin Tuhan penuhi selama berpuasa adalah____________________________________
Mulai: Tanggal dan waktu mulai_____________________
Berakhir: Tanggal dan waktu berakhir___________________
Dasar Alkitab: 1 Raja-raja 17
Janji Alkitab: "Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi" (1 Raja-raja 17:14)
Sumberdaya yang dibutuhkan:__________________________________
Teman Doa:_________________________________________________
Langkah-langkah Setelah Puasa:___________________________________

Tanda tangan____________Tanggal__________​
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.