• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Proyek Reklamasi Bikin Nelayan Dadap "Ketar-ketir"

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Nasib nelayan Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, semakin tidak menentu. Para nelayan yang tinggal di kampung nelayan itu cepat atau lambat harus pindah dari sana karena dua hal, yaitu terkait pengerjaan proyek reklamasi dan penertiban lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In.

"Rumah saya sudah dikasih tanda silang warna merah, tandanya kena gusur," kata salah seorang nelayan, Saiful (42), kepadaKompas.com, Jumat (22/4/2016).

Kampung nelayan Dadap berada persis di samping deretan bangunan lokasi prostitusi Dadap Ceng In dan berbatasan langsung dengan laut. Para penghuni dan pelaku usaha di lokasi prostitusi Dadap Ceng In sudah lama pindah.

Yang masih bertahan saat ini hanya para nelayan dan warga lainnya yang tidak tahu akan ke mana.

Saiful, misalnya, tidak punya rencana akan ke mana setelah penertiban dilaksanakan pada akhir Mei 2016. Dia masih menunggu apakah Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memberi kompensasi terhadap mereka atau menyediakan tempat tinggal sementara.

Seorang nelayan lain, Ahmad (39), mengaku semakin kesulitan melaut dan mencari ikan. Hal itu karena area yang dulunya jadi tempat dia menjaring ikan kini berubah menjadi daratan yang dinamakan Pulau A dan B.

Agar bisa melaut, Ahmad memerlukan waktu lebih lama dan biaya lebih besar untuk bahan bakar perahunya. Soalnya, lokasi penangkapannya jadi lebih jauh ke tengah laut.

Menurut dia, ikan-ikan kini jadi sulit ditemukan akibat proyek reklamasi.

"Saya masih bisa dapat untung sebelum ada reklamasi ini. Sekarang, cuma bisa berusaha dan berusaha saja. Enggak bisangarep yang kayak dulu lagi," tutur Ahmad.

Ada ratusan perahu di kampung nelayan Dadap itu. Beberapa nelayan di sana merupakan pendatang, antara lain dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.