• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Problem of Evil

Alex

IndoForum Beginner A
No. Urut
4130
Sejak
3 Agt 2006
Pesan
1.175
Nilai reaksi
12
Poin
38
thread2 yg lain berat2 uy hardcore science semua, jd g buat thread philosophy yg ringan aja deh :P
dalam filosofi keagamaan dan theology, problem of evil adalah suatu permasalahan dalam menghubungkan eksistensi evil (kejahatan) atau kesengsaraan di dunia dengan eksistensi tuhan yang omniscience (maha tahu), omnipotent (kekuasaan tak terbatas), omnibenevolent (maha sempurna) cabang theology dan filosofi yg mempelajari tentang hal ini disebut Theodicy
Epicurean paradox
"Either God wants to abolish evil, and cannot; or he can, but does not want to. ... If he wants to, but cannot, he is impotent. If he can, but does not want to, he is wicked. ... If, as they say, God can abolish evil, and God really wants to do it, why is there evil in the world?" (Epicurus, as quoted in 2000 Years of Disbelief)
Epicurus adalah yg pertama kali mengemukakan problem of evil, dan menyimpulkan bahwa keberadaan evil (kejahatan) tdk sejalan dengan keberadaan Tuhan.

Logical problem of evil

  1. God exists (premise)
  2. God is omnipotent (premise)
  3. God is benevolent (premise)
  4. Benevolent beings are opposed to all evil. (premise)
  5. Benevolent beings will act immediately with no delay. (premise)
  6. God is opposed to all evil. (conclusion from 3 and 4)
  7. God can eliminate evil completely and immediately. (conclusion from 2
  8. God will eliminate evil completely and immediately. (conclusion from 6, 7.2 and 7.3)
  9. Evil exists, has existed, and probably will always exist. (premise)
  10. Items 8 and 9 are contradictory; therefore, one or more of the premises is false: either God does not exist, or he is not both omnipotent and benevolent or there is a reason why He does not act immediately.

tapi ada satu quote bagus yg g dapet mengenai suffering dan moga2 bs bermanfaat

In the version of the problem, which we can call the problem of "suffering", I believe that the solution lies largely in perspective and the perception of suffering. I compare us to the child in the grocery store acting like it is on the verge of dying because his or her parent will not buy the candy he or she wants. The child does not know what is good for it and barely understands the meaning of desire. As we grow older we learn that if we really want something then we are willing to work long and hard for it (even suffer for it). Thus in the context of eternal life our "sufferings" in this life may be just as trivial and our complaints as childish as the child in the grocery store.

jadi bagaimana pndpt kalian :P
 
Maaf nich om alex.. Tp yg di quote, bahasa inggris semua, ada kata2 yg susah, jadi gak ngerti.. /e18 /sob
 
Maaf nich om alex.. Tp yg di quote, bahasa inggris semua, ada kata2 yg susah, jadi gak ngerti.. /e18 /sob
g terjemahin dikit yah
"Either God wants to abolish evil, and cannot; or he can, but does not want to. ... If he wants to, but cannot, he is impotent. If he can, but does not want to, he is wicked. ... If, as they say, God can abolish evil, and God really wants to do it, why is there evil in the world?" (Epicurus, as quoted in 2000 Years of Disbelief)
"diantara "Tuhan" hendak menghapuskan kejahatan(evil), dan tdk bisa; atau dia bisa, tetapi tdk mau.........jika dia mau, tetapi tdk bs maka dia tdk omnipotence, jika dia bisa tetapi tdk mau dia jahat (evil). ....jika,seperti yg mereka bilang "Tuhan" dapat menghapuskan kejahatan dan dia mau, kenapa ada kejahatan di muka bumi ini?" (Epicurus,seperti yg dikutip di 200 Years of Disbelief)
sori kl terjemahan g malah mengubah maknanya >.<

In the version of the problem, which we can call the problem of "suffering", I believe that the solution lies largely in perspective and the perception of suffering. I compare us to the child in the grocery store acting like it is on the verge of dying because his or her parent will not buy the candy he or she wants. The child does not know what is good for it and barely understands the meaning of desire. As we grow older we learn that if we really want something then we are willing to work long and hard for it (even suffer for it). Thus in the context of eternal life our "sufferings" in this life may be just as trivial and our complaints as childish as the child in the grocery store.
yg ini ga g terjemahin yah cm maknanya aja
dalam konteks penderitaan, pemecahan masalah terdapat dalam perspektif dan perspeksi dari penderitaan itu sendiri. bandingkan diri kita dengan anak kecil di supermarket bertingkah seakan seperti sekarat karena orangtuanya tdk mau membelikannya permen yang dia inginkan. anak kecil itu tdk tahu apa yg baik untuknya dan juga tdk mengerti apa itu nafsu (desire). seiring kita beranjak dewasa kita belajar untuk mendapatkan sesuatu kita harus bekerja keras bahkan menderita untuk mendapatkan apa yg kita inginkan,. dalam konteks kehidupan eksternal mungkin penderitaan dalam hidup hanyalah ujian dan keluhan kita tentang penderitaan itu sendiri sama seperti keluhan anak di supermarket itu
 
Wah, sir alex udh OL../heh
Hm..Utk quote yg pertama..
Mungkin tuhan itu gak mo hapus kejahatan, coz klo gak ada kejahatan, kebaikan jg gak ada (kayaknya lho)..Jd perbuatan kita gak bisa di tentukan baik / jahat..Trus nanti yg menjadi penduduk neraka siapa? /hmm
Jadi blm tentu jg tuhan itu evil, coz ada alasannya, dgn alasan ini, berarti tuhan itu kind / baik../hmm
Ah iya, sory nich klo OOT,coz jarang bngt baca filosopi../wah
Oia, om alex, bls ya grp nya klo boleh../heh
 
Wah, sir alex udh OL../heh
Hm..Utk quote yg pertama..
Mungkin tuhan itu gak mo hapus kejahatan, coz klo gak ada kejahatan, kebaikan jg gak ada (kayaknya lho)..Jd perbuatan kita gak bisa di tentukan baik / jahat..Trus nanti yg menjadi penduduk neraka siapa? /hmm
Jadi blm tentu jg tuhan itu evil, coz ada alasannya, dgn alasan ini, berarti tuhan itu kind / baik../hmm
Ah iya, sory nich klo OOT,coz jarang bngt baca filosopi../wah
Oia, om alex, bls ya grp nya klo boleh../heh

tanpa kejahatan tdk ada kebaikan he3, bukankah "Tuhan" itu baik kt semua agama :p
jika dr asal mulanya "Tuhan" sudah baik berarti kejahatan setara dengan "Tuhan" maksudnya disini sebanding/setara karena seperti yg kamu bilang jika tak ada kebaikan maka tdk ada kejahatan, berarti "Tuhan" sendiri tdk punya kekuasaan atas kejahatan (evil) itu sendiri :P
@crualry
mesti spread grp dl >.< sabar yah
 
Waduh, bingung jg../wah
Tp dari asalnya khan "pencipta" kejahatan itu iblis, jd tuhan "pencipta" kebaikan..Mungkin tuhan sedang dalam proses menghapuskan kejahatan..Dan bukan berarti dia tdk punya kekuatan, tuhan punya kekuatan, tp gak langsung tiba2 hilang kejahatan dlm sekejap, coz ada waktunya..
@Alex
ok boz gpp wa tunggu ya grp nya..^^../thx
 
Waduh, bingung jg../wah
Tp dari asalnya khan "pencipta" kejahatan itu iblis, jd tuhan "pencipta" kebaikan..Mungkin tuhan sedang dalam proses menghapuskan kejahatan..Dan bukan berarti dia tdk punya kekuatan, tuhan punya kekuatan, tp gak langsung tiba2 hilang kejahatan dlm sekejap, coz ada waktunya..
@Alex
ok boz gpp wa tunggu ya grp nya..^^../thx
nah masalahnya pencipta iblis itu siapalagi kalau bukan Tuhan :p jd siapakah yg menciptakan kejahatan? :P
hmmm sebenarnya dalam konsep "Tuhan" sebagai sesuatu yg omnibenevolent segala sesuatu yg terjadi harusnya secara langsung/instant
 
Waduh, jd tambah bingung.. /sob
Tapi menurut wa (menurut wa lho), yg ciptain kejahatan itu "manusia" sendiri, coz di dalam pikiran manusia itu terdapat "bisikan2" dari iblis dan tuhan, iblis membisikkan kejahatan, tuhan membisikkan kebaikan..Jadi semua kejahatan itu, asalnya dari manusia, karena mereka lah yg memilih utk mengikuti kata2 iblis../hmm
Uhm.. Klo mengenai sesuatu yg trjadi secara instant, no comment dech..^^..Mungkin (mungkin lho), tuhan bisa saja menghapus semua kejahatan secara instant, tp iblis akan kembali membisikkan kejahatan sehingga kembalilah kejahatan../hmm
/gawi
 
kalo masalah Tuhan,menurut gw Tuhan menciptakan Iblis untuk menggangu manusia yg tidak taat atau berbuat salah,dan menguatkan Iman nya ada juga yg iman nya tidak kuat lalu malah berbuat hal yg menyimpang,karena manusia memang penuh cobaan....gw kurang ngeri sama yg ginian....
 
iblis diciptakan agar manusia menjauhi tuhannya
itu yang aq tau
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.