• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Internasional Preview Prancis vs Mali: Dua gaya berburu satu tujuan

Diggie

IndoForum Activist E
No. Urut
287751
Sejak
6 Apr 2020
Pesan
9.487
Nilai reaksi
0
Poin
0
Berikut adalah berita Preview Prancis vs Mali: Dua gaya berburu satu tujuan.

Preview Prancis vs Mali: Dua gaya berburu satu tujuan


Pesepak bola Timnas Mali Hamidou Makalou (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Maroko Adam Boufandar (kanan) pada pertandingan perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (25/11/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU

Jakarta (ANTARA) - Mali sudah dapat diperkuat kembali strikernya yg produktif, Mamadou Doumbia, ketika menantang pemenang dunia U-17 2001, Prancis, dalam semifinal Piala Dunia U17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Selasa malam nanti.

Doumbia jadi pemain perdana dalam Piala Dunia U17 2023 yg mencetak hattrick kala Mali membenamkan Uzbekistan 3-0 dua pekan lalu.

Baru empat pemain yg mencetak hattrick dalam turnamen ini. Tiga lainnya adalah Elias dari Brasil, Idrissa Gueye dari Senegal, & Claudio Echeverri dari Argentina.

Mali cuma sekali kalah ketika menyerah 0-1 kepada Spanyol saat Doumbia absen akibat kartu merah sewaktu melawan Uzbekistan itu.

Setelah itu, Mali menang akbar 5-1 & 5-0 dari Kanada & Meksiko, lalu menang tipis 1-0 dari Maroko dalam perempatfinal.

Kecuali saat dilawan Spanyol, Mali sering jadi regu yg dominan. Gaya bermain yg terus menyerang dari semua sektor, memastikan Mali lolos ke babak empat besar.

Sebaliknya, Les Bleuets, julukan regu muda Prancis, masuk semifinal berkat pertahanan yg solid & serangan balik yg mematikan.

Prancis tampil mengesankan selama turnamen ini berkat pendekatannya yg efisien & solid yg juga menciptakan mereka tak pernah kebobolan.

Mereka menaklukkan Burkina Faso 3-0 pada laga pertamanya, disusul menang 1-0 dari Korea Selatan, kemudian menang 3-0 atas Amerika Serikat.

Namun mereka ditahan seri 0-0 oleh Senegal dalam babak 16 akbar sehingga laga terpaksa dilanjutkan dengan adu penalti yg mereka menangkan dengan 5-3.

Terakhir, mereka menyingkirkan wakil Asia yg masih tersisa, Uzbekistan, dalam perempatfinal, dengan skor 1-0.

Prancis U-17 lebih sering melancarkan serangan dari kedua sayapnya yg memang lebih mengalir ketimbang sektor tengahnya yg condong lebih menolong pertahanan.

Prancis identik dengan permainan defensif & kalkulatif.


Pastikan cepat membalas

Pertanyaannya, kalau hingga dibobol Mali, apakah Prancis akan tetap defensif atau keluar menyerang?

Pelatih Jean-Luc Vannuchi menegaskan timnya tak terobsesi dengan clean sheet. Oleh karena itu, kalau gawang Prancis berhasil dijebol Mali, Vannuchi memastikan Prancis akan cepat membalasnya.

Vannuchi menunjuk semifinal Euro U-17 2023 melawan Spanyol yg dimenangkan Prancis 3-1.

Saat itu Spanyol mencetak gol lebih dulu, tetapi Prancis dengan cepat membalasnya dengan tiga gol sehingga menang 3-1.

Semua orang tahu angkernya Spanyol dalam menekan & menyerang, seperti sudah mereka tunjukkan di Indonesia 2023 ini.

Dengan mencontohkan reaksi timnya saat dibobol Spanyol, Vannuchi harap mengatakan bahwa setiap gol yg dibuat Mali yg juga intensif menyerang seperti Spanyol, akan dibalas lebih banyak lagi oleh Prancis.

Prancis dapat mengerjakan hal itu karena memiliki pemain-pemain yg cepat & klinis dari sayap & tengah.

Tiga gol balasan ke gawang Spanyol dalam semifinal Euro U1-7 dicetak oleh winger & striker mereka yg cepat; Tidiam Gomis, Yanis Issoufou & Mathis Lambourde.

Gomis & Lambourde sudah mencetak gol dalam Piala Dunia U-17 2023 ini, sementara Joan Tincres jadi pemain Prancis yg mencetak gol terbanyak dengan tiga gol.

Vannuchi dipastikan menurunkan lagi keempat pemain itu. Hanya soal strategi saja, dia memilih siapa yg lebih dulu diturunkan.

Vannuchi mungkin akan memilih formasi 4-3-3 seperti saat menjinakkan Spanyol dalam semifinal Euro U-17 2023 atau memasang lima gelandang yg menciptakan Prancis memenangkan empat dari lima pertandingan sebelumnya dalam Piala Dunia U-17 edisi Indonesia ini.

Namun, menghadapi Mali yg sangat eksplosif, cara teraman adalah menempatkan lima gelandang dalam formasi 4-2-3-1.


Adu kuat di tengah

Jika formasi itu yg dipakai, maka Vannuchi akan menduetkan Nolan Ferro dengan Ismail Bouneb atau Fode Sylla di poros lapangan untuk menjaga keseimbangan & kestabilan regu baik saat bertahan maupun ketiga harus menyerang.

Mohamed-Amine Bouchenna atau Tidiam Gomis akan menempati sayap kanan, sementara Yanis Issoufou mengisi sayap kiri serangan, yg mengapit Mathis Amougou atau Tiadiane Diallo sebagai striker kedua di belakang Joan Tincers atau Mathis Lambourde.

Vannuchi sepertinya tak akan mengubah posisi starter di lini belakang. Untuk itu, kuartet Nhoa Sangui, Bastien Meupiyou, Joachim Kayi Sanda & Yoram Zague tetap jadi andalan untuk menolong penjaga gawang Paul Argney tetap tak kebobolan.

Pelatih Mali Ismaila Coulibaly sendiri sudah menjanjikan untuk all-out, apa pun pola bermain yg dipasang Prancis.

Dia tahu calon lawannya itu solid di lini belakang, tetapi juga cepat & mematikan dalam serangan balik.

Coulibaly pastinya sudah belajar dari pertandingan perempatfinal melawan Maroko ketika celah yg mereka buat setelah Mali mengubah pola dari biasanya 4-2-3-1 jadi 4-3-3, sudah mendorong Maroko dapat menciptakan peluang gol relatif banyak.

Untuk itu, dia mungkin akan kembali ke formasi 4-2-3-1 di mana Hamidou Makalou & Sekou Kone dipasang lagi sebagai poros ganda di jantung permainan Mali, guna memastikan baik serangan maupun pertahanan Mali terkelola dengan baik.

Mereka akan memberi kenyamanan kepada trio gelandang, Mahamoud Barry, Ange Martial Tia & Ibrahim Diarra, dalam merangsek ke depan, menolong ujung tombak yg mungkin ditempati lagi oleh Mamadou Doumbia.

Di lini belakang, Coulibaly tetap mempercayakan Issa Traore & Baye Coulibaly sebagai dua palang pintu yg selama ini memang efektif menjaga kiper Bourama Kone, bahkan dengan percaya diri acap turut merancang serangan.

Mereka akan dikawal dua bek sayap, Moussa Traore di kiri & Souleymane Sanogo di kanan. Kedua bek sayap ini juga aktif menolong & merancang serangan dari sayap.

Dengan demikian, laga ini akan terlibat sebagai adu kuat di lapangan tengah, walau lalu lintas serangan mungkin akan lebih sibuk di sektor sayap.

Mali berusaha melangkah ke semifinal ketiganya setelah 2015 & 2017. Pada 2015 mereka bahkan masuk final untuk dihentikan Nigeria yg jadi pemenang edisi itu.

Prancis sendiri berusaha meretas jalan untuk menjuarai lagi turnamen ini setelah 22 tahun tak berhasil mengulangi sukses pemenang pada 2001.

Tapi sebelum menggapai sukses itu, pemenang laga ini mesti menghadapi dulu Argentina atau Jerman dalam final di Solo pada 2 Desember.

Berita diatas dikutip dari internet, jika Preview Prancis vs Mali: Dua gaya berburu satu tujuan adalah spam, mohon beritahu kami.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.