• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

PKI lagi, HOAX Lagi, Masih ada aja yg percaya

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.367
Nilai reaksi
23
Poin
0
PKI lagi, HOAX Lagi, Masih ada aja yg percaya

Beredar kabar yg menyebut Presiden Joko Widodo & Megawati Soekarnoputri sudah menghadiri agenda pertemuan rahasia.

Kabar tersebut disertai dengan sebuah foto yg memperlihatkan Ketua Umum PDI Perjuangan itu sedang memotong tumpeng di atas meja yg berlogo Partai Komunis Indonesia.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com, Kominfo menyatakan klaim tersebut merupakan informasi yg salah & termasuk dalam bagian berita hoaks.

Kabar tersebut ramai diperbincangkan di media sosial setelah pemilik akun Facebook Jarjit Khan membagikan foto terkait pada Jumat 29 Mei 2020 serta mengklaim bahwa agenda tersebut merupakan salah satu momentum kebangkitan PKI.

Unggahan Jarjit Khan dengan kalimat Ada apa lagi ini PKI yg disematkan dalam foto tersebut sudah mendapatkan 233 komentar, 7 kali dibagikan, & 51 kali disukai.

Berita hoaks tersebut pernah muncul pada tahun 2017 lalu dengan klaim yg sama. Tetapi foto dengan meja berlogo PKI tersebut adalah hasil suntingan yg sudah melalui proses rekayasa visual.

Faktanya foto tersebut merupakan momentum seremoni hari ulang tahun PDI Perjuangan yg ke-41 yg digelar di Kantor DPP PDIP Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Januari 2014.

Saat itu, Megawati secara simbolis memotong tumpeng yg kemudian dibagi-bagikan kepada sejumlah tokoh terkemuka PDI Perjuangan termasuk Joko Widodo yg saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta serta Puan Maharani yg masih menjabat sebagai Ketua Harian BP Pemilu.

Dalam agenda pertemuan tersebut PDI Perjuangan tidak terkait dengan PKI seperti yg disebutkan oleh Jarjit Khan.

Melainkan Megawati meminta kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk fokus mengantarkan partainya melenggang jadi pemenang dalam Pemilu Legislatif 2014 dengan target perolehan suara sebanyak 20 persen.

Unggahan tersebut termasuk dalam konten yg menyesatkan dengan foto serta keterangan yg asli sudah dimanipulasi untuk memprovokasi para pembaca di media sosial terlebih PKI jadi isu sensitif di antara masyarakat Indonesia sejak lama.

Dengan begitu foto meja berlogo PKI serta agenda pertemuan yg diklaim sebagai momentum kebangkitan PKI tersebut merupakan informasi yg tidak benar.***

Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 72 emotikon, 31 komentar & 485 kali dibagikan.


Berikut sejumlah komentar yg muncul:


"Takut terbongkar sering rapat kebangkitan komunis di istana," tulis akun facebook Tafsis Diningrat, Rabu 3 Juni 2020 pukul 08.13.


"TNI RAZIA MASALAH PKI ADA DASAR HUKUM NYA..... MEGAWATI INI SUDAH MELANGGAR UNDANG2.... DI PIKIR NEGARA INI PUNYA NENEK MOYANG NYA....," tulis akun facebook Iskandar, Rabu 3 Juni 2020 pukul 10.55.


"Sebelumnya ada berita minta pesantren di bubarkan.. Skrg minta pecat TNI yg sweping PKI.. Siapa sebenarnya beliau ini ... Kenapa terlihat sgt membela PKI.. Hg berani melanggar UU... Yg melarang segala bentuk apapun yg berbau PKI..," tulis akun facebook Makmur Erawan, Kamis 4 Juni 2020.


Penelusuran:

Dari penelusuran kami, klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi memecat Anggota TNI yg merazia buku berbau PKI, adalah salah. Faktanya, klaim ini kabar dusta lama yg kembali muncul di tengah masyarakat.


Merujuk pada situs cek fakta Turnbackhoax.id, narasi atau klaim ini sempat beredar pada Januari 2019. Klaim ini dipastikan hoaks alias kabar bohong.


"Artikel yg dimuat di situs blogspot tersebut ternyata bukanlah berita yg sebenarnya. Yang ditulis di situs tersebut adalah hasil copy paste, & disertai pengubahan nama, dari yg semestinya adalah Dosen Ilmu Politik Fisip Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi jadi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri," tulis Turnbackhoax.id dalam laporannya pada Senin 21 Januari 2019.

Dijelaskan bahwa isi artikel dengan narasi tersebut merupakan salinan dari artikel Viva.co.id yg dimuat pada Minggu 15 Mei 2016. Artikel itu berjudul "Jokowi Didesak Pecat Anggota TNI yg Razia Buku Berbau PKI".


Kala itu, Dosen UNAIR Airlangga Pribadi menyesalkan maraknya razia buku berbau kiri. Airlangga menilai bahwa oknum TNI saat itu, miskin imajinasi dalam mencari solusi terkait bahaya laten komunis & sebagainya.


"Padahal, Jokowi semestinya mengambil sikap yg lebih tegas. Misalnya dengan memecat setiap anggota TNI yg nekat mengerjakan sweeping buku-buku tersebut," mengatakan Airlangga.

Berikut artikel selengkapnya:


Jokowi Didesak Pecat Anggota TNI yg Razia Buku Berbau PKI


VIVA.co.id - Maraknya aksi sweeping atau razia buku-buku berbau kiri, & bersimbol PKI, menciptakan sejumlah akademisi merasa miris. Salah satunya adalah dosen Ilmu Politik Fisip Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi.


Menurut Airlangga, maraknya razia buku berbau PKI cuma merupakan cara bagi sejumlah elite TNI untuk mencari panggung. Sebab, menurutnya, ada beberapa orang yg harap kembali tampil di pentas politik.


"Mereka ini sudah lama menantikan momentum seperti ini, karena sebelum-sebelumnya tidak ada kesempatan untuk tampil," mengatakan Airlangga kepada VIVA.co.id di Surabaya, Minggu, 15 Mei 2016.


Oleh karena itu, Airlangga melanjutkan, pola-pola lama untuk menarik minat masyarakat pun dibangkitkan kembali. Di antaranya melalui jargon bahaya laten komunis, ancaman kepada NKRI, serta gerakan radikal fundamentalisme.


"Jelas yg seperti itu tidak dapat dijadikan dalih untuk mengerjakan sweeping buku-buku berbau kiri, karena hal itu menunjukkan kalau aparat negara miskin imajinasi dalam mencari solusi," ungkap Airlangga.


Namun sayangnya, kandidat PhD Asia Research Center Murdoch University Australia itu menilai Presiden Joko Widodo cenderung mengambil sikap tidak tegas dalam persoalan tersebut. Karena, cuma meminta aparat TNI supaya tidak mengerjakan tindakan represif.


"Padahal, Jokowi semestinya mengambil sikap yg lebih tegas. Misalnya dengan memecat setiap anggota TNI yg nekat mengerjakan sweeping buku-buku tersebut," tegas Airlangga.


Apabila hal itu tidak segera dilakukan, maka Jokowi terancam kehilangan kepercayaan dari para pemilihnya.


"Karena mereka yg memilih Jokowi sebelumnya yakin kalau Jokowi akan memberikan kebebasan demokrasi, & HAM, serta menindak tegas berbagai tindakan fasis dari aparat militer seperti ini," tutur Airlangga.

Kesimpulan:

Klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi memecat Anggota TNI yg merazia buku berbau PKI, adalah salah. Faktanya, klaim ini kabar dusta lama yg kembali muncul di tengah masyarakat.


Informasi ini masuk kategori hoaks tipe misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten tipe ini dibuat secara sengaja & diharap sanggup menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.


Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.


Referensi:

1. https://turnbackhoax.id/2019/01/21/s...erbau-komunis/

2. https://www.viva.co.id/berita/nasion...uku-berbau-pki

3. https://operain.blogspot.com/2018/12...ggota.html?m=1

Hari ini 04:30
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.