Petuah Bung Karno

[bigdick]

yah betul mbah aku mendukung mu buat mas judi sepertinya dy punya masalah ya am kamu mbah kok saya lihat di thread2 anda kok dy tu mesti aj ngrespon jelek amat c yah mungkin orang syirik tanda tak mampu mbah ok trz gimana kata bung karno lagi.....?

 

[xillence]

halah mabok nih

dolo di majalah misteri jg ada yg keq begini

klo ga salah di FA gw udah bikin trit nya tentang petunjuk gaib yg menyesatkan judul nya "mengapa mamad menganggap dirinya nabi?" sama deh kasus nya ama ini

coba di search yah

 

[mbah gendeng]

yah emang c aku banyak yg bilang mabok tapi bagiku itu mukjizat yang tuhan berikan kepada aku kalo anda g suka y ud toh aku juga g rugi kok tapi kalo mas xilence berniat y monggo kita sama2 menikmati dunia ini baik luar maupun dalam

 

[goesdun]

Bung Karno

Ami bertemu dengan Bung Karno.
Pak!
Ya? Ada apa Ami?
Kenapa Bapak tidak pernah kembali?
Kenapa harus kembali? Sejarah untuk dipelajari bukan untuk diulangi.
Tetapi, kami perlu Bapak.
Memang. Sesuatu yang sudah tidak ada menjadi berguna, kalau tetap ada
mungkin sia-sia.

Tidak. Kalau Bapak ada, tidak akan begini jadinya.
Itu rasa hormatmu pada yang sudah terjadi, yang harusnya membuat kamu bangkit bukannya menyerah.
Kami sudah mencoba, Pak, tetapi ternyata tidak ada di antara kami yang kalibernya cukup besar seperti Bapak.

Bung Karno tersenyum.
Kamu kurang sabar saja.

Tidak! Kami sudah terlalu sabar. Kami sudah menanti. Kami memberikan kesempatan, kepercayaan bahkan juga dukungan.
Tetapi, harapan kami selalu lebih besar dari apa yang terjadi.

Itu namanya kurang sabar.

Kami tidak bisa disuruh menanti 350 tahun lagi. Kita sudah merdeka mestinya kita dapat menikmati kemerdekaan, bukan menjadi lebih perih. Kita tidak bisa lagi hanya menanti dan pasrah, Pak. Kalau terlambat kita tidak
akan dapat apa-apa!

Lho kamu mau apa? Kemerdekaan kan sudah ada di tanganmu.

Memang tetapi bukan hanya kemerdeaan politik. Kami juga ingin merdeka dari beban ekonomi. Kami tidak hanya ingin demokrasi politik, seperti pidato Bapak, kami juga perlu demokrasi ekonomi.

Kan sudah banyak sekali ahlinya.

Memang. Tetapi, masing-masing ahli punya pendapat berbeda. Yang kami dapat hanya pertentangan.

Itu namanya demokrasi.

Tidak Pak, bukan itu. Kami ingin makmur, sejahtera, aman supaya kami tenang. Seperti kata dalang dalam wayang, kami ingin Indonesia yang gemah-ripah kerta raharja loh jinawi.

Bung Karno tertawa.
O kamu juga suka wayang? Tokoh favoritmu siapa? Karna?

Tidak, Pak. Bapak saya yang suka wayang. Saya lebih suka dongeng-dongeng baru seperti Harry Porter atau kisah-kisah seperti Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi.

Bung Karno tertegun.
Apa itu? Aku belum pernah dengar.

Lho Bapak katanya kutu buku. Mosok Bapak tidak pernah baca?

Belum.

Baca dong Pak. Nanti Bapak tahu apa yang terjadi sekarang ini. Beda sekali dengan dulu, Pak. Apa yang dulu tidak mungkin sekarang terjadi. Ini dunia yang lain sekali dengan apa yang Bapak alami dulu. Sekarang maling ayam bisa
dipenjara seumur hidup, tetapi rampok triliunan dan membuat sengsara rakyat malah bisa berfoya-foya di luar negeri. Air putih pernah lebih mahal dari bensin Pak. Tetapi, bensin juga sekarang sudah mahal sekali. Di sini sekarang
ada dosen yang jadi pemulung, Pak.

O begitu?

Ya! Makanya Bapak harus kembali. Kami memerlukan Bapak!
Bukan Karno mengangkat tangannya.

Tidak mungkin!

Kenapa Pak? Bapak tidak cinta kepada kami?

O kalau itu, lebih dari cinta.

Kalau cinta, kembali dong!

Tidak bisa. Karena cinta Bapak tidak akan kembali, supaya kamu bisa tumbuh sendiri. Dulu Bapak juga begitu! Sudah ya, Bapak harus pergi, ada undangan
untuk bicara di depan PBB!

Pak!!!!

Tetapi, Bung Karno sudah pergi. Waktu Ami mencoba berdiri mengejar, tangannya dipegang Pak Amat.

Ami!
Ami terkejut dan membuka matanya.
Sudah siang kok ngelindur. Ayo bangun!
Ami mengusap matanya.
Saya mimpi ketemu Bung Karno.

Ya siapa yang tidak. 6 Juni kan ulang tahunnya.
Pengikutnya bahkan juga musuh-musuhnya pasti akan selalu ingat.
Orang besar itu tidak pernah pergi.
Tetapi, beliau bilang, tidak bisa kembali.
Ya tidak perlu karena dia masih di sini!
O masih di sini?
Ya masih.
Di mana?

Pancasila itu apa?!

Ami mengangkat tangannya.
Bukan itu. Kita memerlukan sosok seperti Bung Karno sekarang, supaya kita kembali bangga jadi orang Indonesia. Baru kalau kita bangga, kita akan bisa bangkit.

Kalau tidak ada kebanggaan, tidak akan ada tenaga untuk bangkit.

Makanya 100 tahun Kebangkitan Nasional kita masih menggeletak saja koma.

Amat tertawa.

Kamu masih ngelindur!
Ami menggosok matanya.

Ami bicara soal realita yang kita hadapi sekarang. Sampai mimpi Ami terus memikirkan negara dan bangsa.
Bapak jangan meremehkan Ami gara-gara Ami masih muda.

Amat tertawa.

Kalau kamu benar-benar memikirkan realita, jangan hanya mimpi, itu lihat sudah pukul berapa sekarang. Ayo bantu ibumu di dapur lagi masak!

Amat membuka jendela kamar Ami. Sinar matahari menerobos masuk. Ami menutup matanya karena silau.

Hari Minggu yang mestinya menjadi hari panjang untuk istirahat sudah rusak.
Sudah bukan zamannya perempuan dilempar ke dapur.

Ayo bangun!

Ami berdiri kesal. Dia membanting bantal lalu menarik seprei.

Tetapi, ketika dia berbalik.

Bung Karno berdiri di pintu dan tersenyum.
Bapak terkejut mendengar curhatmu semalam.
Tetapi, waktu kembali ke mari, lebih terkejut lagi melihat warga sedang kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, seperti pada masa lalu.
Ternyata tidak ada yang berubah, Ami.
Gedung, kendaraan dan keadaan memang sudah lain, tetapi hati mereka masih sama.
Hanya saja kamu harus berusaha melihatnya, seperti ibumu yang sekarang sedang masak untuk dapur umum mereka itu.
Coba lihat!

 

[Rezasetan]

Wah...Kalo waktu gue masih jadi Setan perasaan ga ada tuh ttg merdeka-merdeka an?
Kayanya ga ada tuh mbah...Kalo ada pasti udah di umumkan.

 

[mbah gendeng]

y sebenarnya c merdeka tu juga ud sekarang kn maksudnya tuh kejayaan yg dulu pernah kita dapatkan akan kita dapatkan kembali


y sekedar ramalan aj gitu

 

[rakditz]

kbenaran dari sebuah ramalan hanya dapat dibuktikan dengan berlangsungnya dari sebuah kejadian yang diramalkan...

percaya gak percaya sih...

tapi kalo gw sering mimpi, dan sering terjadi beberapa waktu kemudian yang cukup lama...
Banyak juga dari mimpi2 gw yang menyelamatkan kehidupan gw di kemudian hari...Tapi banyak juga mimpi yang bikin hidup gw jadi makin menderita....

contohnya, waktu 3bulan yang lalu gw pernah mimpi kalo gw jatuh dari motor tepat di tikungan karna ada oli tumpah di jalan. Tapi anehnya...setelah motor gw jatuh, bukannya gw yang dibawa kerumah sakit, tapi motornya...

trus baru seminggu yang lalu gw jatuh dari motor ditikungan karna ada oli tumpah dijalan....gw baru sadar, waktu gw merasa "kejadian ini koq kayak uda gw alamin ya??" trus gw inget lagi kalo ini kejadiannya di dalam mimpi...untungnya, motor gw cuma ke gores dibagian lampu depannya n kaca spionnya pecah...sedangkan gw sendiri cuma luka di lutut aja....

n sekarang motor gw lagi rusak parah uda 2 hari mati (Aki n sistem listriknya harus dibenerin)...mungkin itu arti dari mimpi gw kalo motor gw masuk rumah sakit setelah gw jatoh dari motor itu...

gak semuanya bisa pasti emang....tapi yang pasti, kita cuma bisa memasrahkan itu semua kepada Tuhan YME....


Tapi masalahnya, gw gak pernah ketemu sama Soekarno atau orang2 penting lainnya dalam mimpi gw....

padahal Pres Soekarno itu idola gw banget....Moh Hatta juga....

 

[de_ruutje]

yah ni kn aku ngeshare ap yg aku tahu waktu ketemu am beliau dia tetap menggunakan pakaian kebesarannya tuh

Kesian tuh mbah bajunya kegedean, makanya jgn beliin yg XL, yg L aja kan muat,,,hehehe

 

[mbah gendeng]

@atas
ad2 aj

 

[superkid]

om om katanya kan dari seluruh dunia?abang hitler dateng ga??ribut donk sama bung karno???ada yg misahin gk tuh kalo ribut??hehehe

 

[T!T!~ch@/\/]

- thread closed karena banyak yang hanya menjadikan ajang junk dan ejek -

klo mau d buka lagi hubungi gue lewat PM aja ya /kis /kis