• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Petani Pati Kembangkan Burung Hantu untuk Basmi Hama Tikus

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Berapa tahun terakhir, petani di Desa Babalan, Kecamatan Gabus, Pati diresahkan dengan serangan hama tikus di areal persawahan milik mereka. Akibatnya, mereka kerap gagal panen.

Petani pun memutar otak agar lahan pertanian mereka aman dari hama tikus. Beberapa di antaranya menggunakan perangkap setrum. Namun penggunaan setrum listrik untuk tikus tercatat telah banyak memakan korban petani tersengat arus listrik.

"Lantaran setrum dinilai tidak hanya merugikan warga di sekitar persawahan saja melainkan juga di daerah lain," kata Desa Babalan, Kecamatan Gabus, Nining Sudaryati.

Karena itu, pihaknya mengembangkan burung hantu jenis tyto alba atau Serak Jawa sebagai predator alami tikus.

Saat ini penangkaran buruh hantu jenis tyto alba dikembangkan di Desa Babalan, Gabus, Pati dengan kandang berukuran 8 meter, lebar 6 meter dan tinggi 6 meter.

Sementara, di sekitar kandang karantina itu ada beberapa rumah burung hantu yang berfungsi untuk berlindung burung hantu dari hujan maupun terik panas matahari.

Menurut petani desa setempat, Achmad, burung hantu jenis ini merupakan predator alami hama tikus yang sangat kuat dan aktif mencari mangsa pada malam hari.

"Seekor burung memiliki kemampuan memangsa tikus 5-10 ekor setiap malam. Sedangkan dalam setahun diperkirakan mampu memangsa hingga 1.500 ekor tikus," terangnya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.