• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pertaruhan Manchester City merekrut Erling Haaland

Diggie

IndoForum Activist E
No. Urut
287751
Sejak
6 Apr 2020
Pesan
9.487
Nilai reaksi
0
Poin
0
Berikut adalah berita Pertaruhan Manchester City merekrut Erling Haaland.

Pertaruhan Manchester City merekrut Erling Haaland


Pemain Borussia Dortmund Erling Braut Haaland saat menyampaikan perpisahan kepada penggemar klub ini dalam laga terakhirnya di Jerman antara Borussia Dortmund & Hertha BSC di Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman, 14 Mei 2022, sebelum bergabung bersama Manchester City. ANTARA/REUTERS/LEON KUEGELER.

Jakarta (ANTARA) - Setelah petualangan Manchester City dalam Liga Champions musim ini dihentikan Real Madrid dalam semifinal 4 Mei lalu, muncul anggapan semua ini terjadi karena City tak memiliki penyerang tengah.

Padahal salah satu fondasi keberhasilan City sebelum ini adalah adanya striker murni dalam skuad, khususnya Sergio Aguero yg tengah dibuatkan patungnya guna mengenang sumbangsih akbar pemain ini untuk The Citizens.

Rupanya analisis ini tegak lurus dengan evaluasi manajemen Manchester Biru sekalipun empat hari setelah disingkirkan Real Madrid, punggawa Pep Guardiola menyarangkan lima gol tanpa balas ke gawang Newcastle United dalam pertandingan liga.

Dua hari setelah laga itu, pada 10 Mei, Man City menyatakan sudah merekrut seorang striker murni yg sangat eksplosif & super produktif, bernama Erling Braut Haaland dari Borussia Dortmund.

Perekrutan Haaland tu menciptakan orang membayangkan apa jadinya Man City nanti ketika yg sekarang saja sudah begitu dahsyat.

Bagaimana tidak, Man City yg hebat & kreatif namun kadang kesulitan memanfaatkan peluang seperti terjadi 15 Mei lalu saat seri 2-2 melawan West Ham United, kini diperkuat striker tinggi akbar nan tangguh berusia 21 tahun yg selama empat musim terakhir rata-rata mencetak lebih dari satu gol per pertandingan.

Banyak yg yakin City akan makin mengerikan sehingga akan kian mendominasi Liga Premier, & akhirnya dapat menciptakan City berjaya dalam Liga Champions.

Baca juga: Manchester City umumkan kesepakatan transfer pembelian Erling Haaland

Untuk Pep Guardiola pribadi, Haaland dapat jadi jawaban untuk kegagalannya dalam mengantarkan tim-tim luar Barcelona dalam mencapai aras tertinggi Liga Champions setelah gagal pula mempersembahkan gelar ini kepada Bayern Muenchen.

Sebelum dua musim terakhir ini kritik dilontarkan kepada City bahwa mereka memang hebat dalam mencetak gol namun barisan belakang mereka juga tak kalah produktif kemasukan gol dari lawan.

Mereka kemudian merekrut bek tengah ideal sesuai dengan kebutuhan mereka ketika Ruben Dias bergabung dari Benfica pada 29 September 2020. Dias sudah mengubah lini belakang City sulit ditembus lawan, hingga dampaknya kepada regu disamakan dengan pengaruh Virgil van Dijk kepada Liverpool.

Tapi City kini merasa membutuhkan lagi striker seperti Aguero, setelah gagal dalam lima musim di bawah Guardiola yg sebenarnya berhasil mengantarkan The Citizens dua kali masuk semifinal Liga Champions & sekali final yg merupakan sejarah bagi klub ini.

Yang jadi pertanyaan, apakah Haaland pemain yg dibutuhkan City? Apa jaminannya dia tak akan sama dengan rekrutan akbar lainnya sebelum dia, Jack Grealish, yg musim ini lebih sering berada di bangku cadangan?

Lalu, apakah curriculum vitae Halland yg mentereng di Bundesliga bakal sebangun dengan yg akan dicapainya di Liga Premier, mengingat banyak alumnus Liga Jerman yg berkinerja tidak semengkilap tatkala tak lagi di Bundesliga.

Sebutlah Timo Werner, Kai Havertz & Christian Pulisic di Chelsea, Jadon Sancho di Manchester United, Ousmane Dembele di Barcelona, atau Luka Jovic di Real Madrid.


Sudah fenomenal

Tapi sejak sebelum bergabung dengan Dortmund dari Red Bull Salzburg, Haaland sudah fenomenal.

Bersama Borussia Dortmund dia hampir sering mencetak gol dalam setiap pertandingan. Statistiknya adalah rata-rata 0,92 gol bukan tendangan penalti per 90 menit bertanding. Total dia mencetak 140 gol untuk klub & negara sebelum usianya genap 22 tahun.

Haaland diyakini masih akan terus bersinar, apalagi bakal mendapatkan rekan-rekan satu regu yg lebih hebat di Manchester City. Kenyataannya dia bahkan belum mencapai usia puncak.

Mengutip laman media olahraga The Athletic, pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Inggris, Alan Shearer, hingga yakin Haaland akan mencetak 40 gol musim depan. Angka ini melampaui rekor 32 gol dalam satu musim yg dicetak Mohamed Salah pada musim 2017-2018.

Namun, seperti sudah dirasakan Werner, Havertz, Pulisic & Sancho, Liga Inggris dapat jadi neraka untuk para alumnus Liga Jerman, termasuk Haaland.

Keraguan itu di antaranya didasarkan kepada gaya bermain pesepakbola di Liga Premier.

Meskipun Haaland mungkin berbeda dari Werner, Havertz, Pulisic, Sancho, Dembele atau Jovic, ada pertanyaan apakah striker Norwegia ini dapat mengatasi atmosfer permainan Liga Inggris yg berbeda dengan Bundesliga di mana kebanyakan regu Jerman bermain terbuka sehingga menciptakan ruang lapang bagi striker-striker seperti Haaland untuk bermanuver.

Chelsea yg sempat berusaha merekrut Haaland, ragu "apakah gaya bermain Haaland cocok dengan Liga Premier mengingat ruang bagi pemain depan saat menyerang & berlari lebih sempit ketimbang di Bundesliga."

Baca juga: Erling Haaland jelaskan alasan ungkap situasinya di Borussia Dortmund

Kecepatan berlari Haaland dapat mencapai 36,3 km per jam. Dortmund sendiri bukan regu berorientasi serangan balik di mana biasanya regu seperti ini mengandalkan striker berlari cepat.

Dortmund rata-rata 59 persen menguasai bola & membawa bola ke daerah lawan dalam laju 1,48 meter per detik. Di Jerman, statistik Dortmund ini adalah yg terendah. Sebaliknya di Inggris, statistik ini termasuk kelas menengah. City yg eksplosif saja memiliki laju menyalurkan bola ke depan cuma 1,08 meter per detik.

Artinya, City tak cepat-cepat menusuk lawan sekalipun mendominasi bola. Tapi dengan strategi ini lawan jadi lebih sering mundur mengonsentrasikan kekuatan di belakang.

Situasi ini dapat menyulitkan Haaland karena bola jadi sangat jarang dialirkan ke depan lewat atas, melainkan dari umpan-umpan pendek kaki ke kaki secara menyusur.

Namun postur tinggi akbar Haaland dapat menguntungkan City karena dapat meneruskan bola-bola atas di depan gawang lawan.

Statistik Liga Premier sendiri menunjukkan 19 persen gol yg diciptakan para penyerang tengah liga ini berasal dari sundulan. Angka di Man City sendiri mencapai 17 persen. Tapi selama di Dortmund, gol Haaland dari sundulan cuma 10 persen.


Faktor Guardiola

Dua musim terakhir Guardiola berhasil membangun regu yg juga hebat dalam bertahan.

Keadaan ini tercipta bukan saja karena dukungan bek tengah yg tangguh, namun juga oleh sistem serangan yg hati-hati yg selain tajam menusuk namun juga sigap menutup peluang lawan dalam merebut bola untuk melancarkan serangan balik.

Dalam pola bermain seperti ini, semua pemain diharuskan aktif menekan, sekaligus aktif menolong pertahanan, termasuk striker murni sekalipun.

Kondisi ini menciptakan pemain-pemain City diharuskan memiliki kemampuan tinggi dalam mengumpan rekan-rekannya. Dan ini dapat jadi bumerang bagi Haaland karena sepanjang bermain cuma memiliki satu tujuan, yakni menciptakan gol.

Haaland memang kerap menolong rekannya saat menekan, namun bukan lewat umpan, melainkan dari gerakan tanpa bola.

Tapi Haaland tak perlu terlalu cemas karena Guardiola sepertinya tahu betul apa yg harus dilakukan kepada Haaland. Guardiola pernah memoles striker seperti Haaland. Orang itu adalah Sergio Aguero.

Perlahan tetapi pasti Guardiola mengubah tabiat Aguero. Dia tak lagi cuma penyerang tengah, tetapi juga pemain yg setiap waktu siap meninggalkan posnya guna menolong timnya baik saat membangun serangan maupun ketika harus bertahan.

Baca juga: Guardiola: sulit lupakan kekalahan dari Madrid tetapi City akan bangkit

Jika Haaland dapat berubah seperti Aguero, Guardiola akan mendapatkan era yg dapat lebih baik dari musim ini & sebelumnya. Tangguh di belakang, dominan di tengah & semakin maut di depan.

Ini artinya, City dapat melangkah lebih jauh lagi dalam Liga Champions atau dapat jadi lebih sulit dikejar Liverpool di Liga Inggris.

Masalahnya, Haaland diketahui tak cukup pandai mengolah & mengoper bola. Haaland, menurut Dani Alves, tak selengkap Kylian Mbappe yg tak saja pandai mencetak gol, namun juga piawai mengumpan & merancang assist, selain sigap menolong timnya meneror lawan saat menguasai bola.

Guardiola sendiri pernah merekrut striker tinggi akbar seperti Haaland ketika membawa Zlatan Ibrahimovic bergabung dengan Barcelona pada 2009.

Ibrahimovic tak memenuhi ekspektasi Guardiola karena dia tak mau berkorban demi rekan-rekannya, khususnya Lionel Messi.

Haaland mungkin tak egoistis seperti Ibrahimovic, tetapi dia perlu waktu panjang untuk jadi striker yg juga pandai mengumpan seperti Aguero.

Beruntung, Haaland akan dikelola pelatih bertangan dharap yg kerap berhasil mengubah pemain jadi lebih baik & lebih lengkap.

Oleh karena itu, Guardiola tetap faktor penentu seperti apa Manchester City saat bersama Haaland.

Baca juga: Gol perpisahan Haaland antar Dortmund kalahkan Hertha Berlin 2-1

Berita diatas dikutip dari internet, jika Pertaruhan Manchester City merekrut Erling Haaland adalah spam, mohon beritahu kami.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.