• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

percakapan dengan orang yang mampu menembus alam niskala

Joan of Arc? bagus tuh pilemnya gan, saya sampe teringat sampe sekarang
endingnya emang kayak gitu yah? kok beda ama yg saya tonton? apa saya yang ngerti ya (maklum dulu jaman vcd bajakan :D)

agan menganalogikan kayak pilem itu, coba dianologikan kayak pilem The 'Passion of the Christ' :D=)) ketinggian ya gan

tapi btw kita harus mencari pembanding yang sebanyak2nya untuk menyikapinya dan selalu berpegang teguh sama kitab suci kita gan:)

Waduh mba' saraf, saya sampe bela2in begadang sampe jam 5 pagi biar tau ending pilemnya. Kebetulan dijadikan 2 bagian ama TransTV. Ato mungkin saya yang terlalu ngantuk sampe ngelindur nyimpulin cerita yah?? :)) Ga tau deh.... xixixixixixi....
'Passion of the Christ' ??? Aduh, kayaknya maknanya terlalu tinggi yah mba' ?? Belom siap deh nonton. Kalo Joan of Arc kan masih ada selijngan joke dan perangnya, makanya saya suka.

:D
mana nih bro gronk kagak kelihatan????
ayo sumbangan dan masukannya bro......:)

sumbangan apaan?? Wong saya disini cuma full nanya doang.... Apalagi ada judulnya orang sakti yang bisa menembus alam niskala. Hebat tuh.... apalagi kalo bisa sampe menembus 4 angka (kali aja suka main togel) :))
Just kidding.....:D
Silahkan melanjutkan perjalanan diskusi... saya mau nontonin aja.... bis tuh nanya2... ehhehehehe
 
:D he he he .........
000203FB.gif
 
jawab
1. disitu Tuhan sangat cemburu kepada umatnya yang menyembah selain Tuhan.

Maafkan saya,Tuhan itu sangat tinggi,kosong,hening,sudah terbebas dari segala hawa nafsu,saya masih ingat kata-kata tentang"naik ke atas langit dengan membawa karma masih diperbolehkan,tapi jika rasa cemburu masih belum tersingkirkan,mutlak tidak boleh"ke langit aja udah ga boleh,apalagi jadi Tuhan?mungkin disana bikin skandal sama dewa,karena istri dewa tersebut lebih cantik,hehe
 
Swastiastu maaf pak mengganggu bentar??? lama tyng mencari ssk seorang gru yg dpt mengerti tntng agama dan berjalan diarah sebagaimana mestinya,stiap kli tyng sembahyang di mrajan/pure slalu tyng kebingungan tak tentu arah kepada siapa tyng menyembah.Yg pasti yg pertma tyng nyebut Ida Sang Hyang Widi Wasa dan urutan2 bliau sebagaimana mestinya dri yg tyng dengar dan juga termasuk ida bhatara sane melinggih ring pure tersebut dibagian akhir setelah tyng nyebut ida bhatara sasuhunan ring mrajan tyng.Apa ucapan tyng benar/salah tolong dikonfirmasi dan bagaimana cara yg benar???
Dan bagaimana caranya stiap sembahyang pikiran2 tyng agar slalu fokus tanpa malayang-layang kesana kemari tak tentu arah???
Tolong dikonfirmasi lewt Email [email protected] trus ksi no hp bapak byar tyng lbh gampang menghubungi bapak Trim's
Om Canthi Canthi Canthi Om
 
^^ mulai saat bangun, madi, hinga terlibat dalam pencarian dan pergi ke tempat tidur lagi wajib berdoa.
Berdoa bukan karena tidak berdaya, tetapi karena ingin berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah dimiliki dan mencari kebahagian.

Kenapa mesti bingun, hanya dalam Hindu dan Budha yang memiliki 'kuburan di langit' melalui proses sakral diaben/diprabukan.

Tentu disamping kita berdoa kepada Tuhan juga menghormati para leluhur dimana saja dan kapan saja. Karena para leluhur sudah selalu bersama para dewa, jadi tidak pusing-pusing lagi mencari tempat dimana para leluhur kita untuk dihormati.

Dan Pujastawa untuk di Pemerajan Kawitan, Rong Tiga, Paibon, Panti, Dadia atau di Pedharman:

Om Brahma Wisnu, Icwara Dewam,
Jiwatmanam trilokanam,
Sarwa jagat pratistanam,
Sudha klesa Winasnam,
Om Guru Paduka Bhyonamah,


Ya Tuhan, dalam manifestasi Bhrama, Wisnu, Icwara, berkenan menjiwai triloka, semoga seluruh jagat tersucikan, bersih dan segala noda terhapus.
Ya Tuhan, selaku Bapak Alam hamba memuja-MU.


Doa adalah alat yang sangat kuat yang tersedia untuk memurnikan pikiran dan mendapatkan kekuatan rohani.
Doa adalah dasar kesuksesan.
 
1.Trus bagaimana caranya agar pikiran kita waktu sembahyang tetap fokus?
2.Dan bagiamana cara sikap tangan yang benar pd kramaning sembah,apa sejajar dengan kepala/di dada?
3.Bagaimana cara kita menyatukan jiwa kita pd alam sekitar waktu sembahyang?
Maaf bila tyng agak terlalu cerewet
 
1.Trus bagaimana caranya agar pikiran kita waktu sembahyang tetap fokus?

Jika saya berdoa untuk sukses dan pada saat yang sama berlaku kegagalan dalam pikiran, tentu doa tidak akan terjawab. Hal ini karena pikiran adalah pemancar doa dan kalau pemancar yang rusak, maka perlu peralihan mental.

Para bijaksana memberika petunjuk melalui beberapa metode, diantaranya:

  1. Bermeditasi sebelum berdoa untuk menenangkan pikiran gelisah. Menjaga tubuh/pikiran tetap fokus.
  2. Menurut literatur yoga, pusat saraf antara alis-mata (ajna chakra) adalah pemancar doa dan hati adalah penerima jawaban doa. Jika doa dengan benar ditransmisikan akan menimbulkan bentuk perasaan halus.
  3. Untuk berdoa fokuskan di tengah antara alis dan mengucapkan doa bermama perasaan halus dari hati yang terdalam. Berulang-ulang sampai menjadi satu dengan kesadaran.
  4. Semua doa harus tulus, tidak ada maksud pamrih, karena hanya doa dengan ketulusan yang terpenuhi. Seperti halnya setiap pelaksanaan upacara yadnya.
2.Dan bagiamana cara sikap tangan yang benar pd kramaning sembah,apa sejajar dengan kepala/di dada?

Ada aturan Panca Sembah yaitu ada lima tatacara sesuai dengan siapa yang kita sembah, hormati dan sebai upasaksi, yaitu:
  1. Sembah ke hadapan Sang Hyang Widhi cakupan tangan terletak di atas ubun-ubun / siwa dwara.
  2. Sembah terhadap Dewa cakupan tangan berada sejajar kening atau dahi di sekitar daerah tri netra.
  3. Sembah terhadap leluhur, cakupan tangan dengan ujung jari sejajar ujung hidung;
  4. Penghormatan pada sesama, cakupan tangan berada sejajar dengan dada atau hulu hati;
  5. Upasaksi kepada Bhuta Kala, cakupan tangan berada di dada / hulu hati dengan ukung jari menghadap ke bawah.
3.Bagaimana cara kita menyatukan jiwa kita pd alam sekitar waktu sembahyang?

Tentu mulai dengan mencoba beberapa teknik meditasi dan yoga, salah satunya ada pada thread berikut: Rahasia Para Yogi Hindu
 
Ho ho ho ho....
Saya berani bilang kalo saya yg benar dan "orang misterius" itu pembual dan pendosa besar!
Pada awalnya saya dan "orang" itu memang agak mirip penjelasannya, hal itu wajar karena kami Hindu..tetapi lama kelamaan menjadi sangat berbeda!
lama-lama "orang" ini kelihatan durhakanya!

makanya gw tantangin tuch orang supaya debat di forum ini!

kita adu pengetahuan!Dan gw jamin gw yang menang karena gw membela kebenaran yg benar sebenarnya benar!Gw ini ngiring Penugrahan berupa Sruti (wahyu) bukan sekedar mendalami sastra agama doank!

Hyang Widhi akan selalu menyertai siapa yg benar
seperti Sri Krsna bersabda :
"Di mana ada Aku di situ kemenangan adlh hal yg pasti!"

Gw tungguin tuch "orang"!

jangan emosi saudaraku Jaka NgLoco, harap Sabar,...
 
puasa hindu

1.Di dlm agama hindu apa kt patut puasa
2.Lalu Apa saja yg harus kta makan saat puasa
3.Dan klo buka puasa menurut hindu,jamnya brapa
4.manfaat jika puasa apa
5.Brapa kali kt mesti puasa dalam sehari
Mohon bimbingannya
 
Rekan rekan semua ada yang tau gak sejarah kerajaan Bangli klo ada tolong bagi bagi infonya???
 
hanya ingin urun pendapat.......apa yang di tulis saudara yunisaraf,cara penyajiannya dan pertanyaan serta jawabannya hampir sama dengan forum tetangga...dimana buntut buntutnya terjadi silang pendapat krn tulisan tersebut semakin lama semakin memuji satu agama tertentu (bkn hindu) dengan memberikan info info yang ada benarnya tp mengarah mencari cari kekurangan agama hindu......saya berharap thread ini bukan bermaksud untuk membingungkan umat,sebaiknya thread ini diisi dengan informasi tentang hindu sesuai dengan sastra sastra hindu tanpa perlu di perdebatkan....namun saling melengkapi jika memiliki informasi yang lebih dengan sumber yang jelas.....semoga hindu tetap jaya.....:)
 
Om Swastyastu bli,......:)
mungkin bli bisa memberikan penjelasan yang lebih detail tentang apa yang saya garis bawahi, karena pemahaman saya akan Dewa itu adalah sinar suci Tuhan dan merupakan 'simbolik' dari umat dalam pemujaan kepada Hyang Widhi.
Dari apa yang saya baca dalam komentar bli di Threads sebelah, mencerminkan bli sangat memahami akan keberadaan para Dewa dan saya sangat berharap bli bisa memberikan penjelasan akan itu,.......;)

Apa yang saya tau dalam cerita-cerita yang menceritakan para Dewa, jika menurut saya adalah sebuah simbolik dan mengandung makna terpendam yang perlu untuk diungkap dan bukannya ada istilah "TUHAN yang sudah terkena dualisme", nah mungkin bli JakaLoco bisa membantu saya dari cerita ini,

Brahma digambarkan sebagai dewa berkepala 4 asalnya 1 kemudian menjadi 5, ketika Brahma menciptakan wanita yang bernama Shatarupa (artinya wajah dengan 100 kecantikan) ia jatuh cinta birahi kepada ciptaannya sendiri, hingga tidak dapat melepaskan pandangannya dari Shatarupa yang luar biasa cantiknya. Shatarupa menjadi malu dan ia menghindari diri dari pandangan Brahma dengan berpindah-pindah tempat ke semua sisi. Untuk mengikuti kemana Shatarupa bergerak, Brahma menciptakan kepalanya menjadi 5. Shatarupa yang juga dikenal sebagai Savitri, Brahmi, Saraswati (Goddess of Knowledge), Gayatri (the triple hymn or the Gayatri Mantra), Sandhya. adalah isteri Brahma.
http://en.wikipedia.org/wiki/Shatarupa
http://religiongods.blogspot.com/2007/11/brahma-one-of-trinity.html
http://www.sanatansociety.org/hindu_gods_and_goddesses/brahma.htm
http://hinduism.about.com/od/godsgoddesses/p/brahma.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Brahma

nah ini ada cerita lain lagi,
Menurut Purana, suatu ketika dua dewa trimurti Hindu, Brahma dan Vishnu berkelahi dengan masing-masing kedigdayaan mereka untuk memperebutkan supremasi.
"Once Lord Brahma and Lord Vishnu were involved in a fight for supremacy. As the fight took a furious shape, it seemed like the universe was heading towards destruction. All the deities were worried and went to Lord Shiva. Only he could stop the war between Brahma and Vishnu."
http://www.vedicheritage.org/Arch More JanFeb 03.html
http://www.mahashivratri.org/legend-of-shiva-linga.htm

dimana pada kelanjutan ceritanya, giliran Shiva yang berkelahi dengan Brahma, ia berhasil memancung satu dari lima kepala Brahma dan mengalahkannya bahkan membunuhnya.

At that moment, Lord Shiva was passing by. “What is going on?” he asked. Vishnu summed up the whole story: “Brahma thinks that he is the greatest and I think that I am the greatest.”
Now it was Shiva’s turn. “Neither of you is the greatest and highest,” he said. “I am the greatest and highest.”
Vishnu surrendered. “I cannot go on arguing. I will gladly proclaim that you are the greatest,” he declared.
Shiva was highly pleased with Vishnu, but Brahma strongly opposed Shiva. He said, “I am undoubtedly the greatest. You deal only with ghosts and demons. You do not take care of your physical existence. You wear skulls around your neck. You do not believe in creation!”
“Enough!” shouted Shiva. “I am no longer going to tolerate your insults. I challenge you to a fight!”
As Shiva prepared to fight, a being came out of his body and said, “I will fight for you.” Brahma and this being struck each other very hard, but the being was finally able to cut off one of Brahma’s heads and Brahma fell down dead. Originally Brahma had five heads, but this being removed one of the five.
Seeing Brahma lying lifeless on the ground, Shiva felt sad. “After all,” he said, “Brahma was once upon a time my friend. What have I done? This being and I are responsible.” So Shiva revived Brahma, but Brahma now had only four heads. Brahma immediately cursed the being: “The head that you have out off will always remain on your hand.”

http://www.srichinmoylibrary.com/books/1068/1/9

nah menurut Bli JakaLoco apakah peristiwa ini memang benar terjadi,.....?:-/
karena pemahaman saya akan cerita ini adalah sebuah ceita yang memiliki makna tertentu,........

Saya ingat sekarang dlm kisah pertarungan antara Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ini disebutkan bahwa Dewa Siwa mengutuk Dewa Brahma karena telah berbohong, kutukan itu mengatakan bahwa tidak akan ada tempat suci khusus memuja Dewa Brahma (CMIIW)..faktanya di India memang tidak ada kuil utk memuja Dewa Brahma karena mengikuti kisah ini, namun di Bali kita tahu bahwa ada tempat suci khusus memuja Dewa Brahma yaitu dlm lingkungan desa adat Beliau dipuja di Pura Desa, kemudian dlm lingkungan Sad Kahyangan Beliau dipuja di Pura Andakasa, dlm lingkungan kompleks Pura Besakih Beliau dipuja di Pura Kiduling Kreteg, bahkan jika di rumah anda dapurnya ada plangkiran sesungguhnya yg bersthana di sana adl Bathara Brahma..apa sebenarnya yg terjadi?mengapa di India dan di Bali begitu berbeda?Menurut saya itu bukan masalah besar,mengingat di Bali masih menerima Sruti (wahyu) hingga saat ini, maka saya meyakini bahwa adanya tempat pemujaan kpd Dewa Brahma adl berdasarkan wahyu, ...saya pernah menafsirkan kisah pertarungan kedua Dewa Tri Murti ini sebagai simbolik fenomena alam yaitu pertentangan antara air dan api, lalu "dikutuknya Dewa Brahma sedangkan Dewa Wisnu tidak dikutuk" itu apa artinya?Lama saya berpikir, dan sekarang saya telah menemukan jawabannya >> Kita tahu bahwa simbol Dewa Brahma adl api, jadi "kutukan bahwa tidak ada tempat suci bagi pemujaan Dewa Brahma" itu artinya adl "manusia tidak akan mampu menyentuh api!karena sekecil apapun api bisa menyengat manusia,dan sekecil apapun api itu jika disentuh maka refleks yg dilakukan manusia adl menghindar!" yayayayayayaya...kemudian "tidak ada kutukan bagi Dewa Wisnu" itu artinya "air itu segar, kita nyentuh air gak bakal ada masalah selama kita dlm keadaan normal, bahkan kita memerlukan air untuk diminum, coba bayangkan jika kita meminum api? hahahahaha, kita juga mandi dengan air, coba bayangkan jika kita mandi memakai api?kita pasti mati terbakar!"..jadi dari penafsiran saya ini saya menyimpulkan bahwa tidak ada masalah jika ada tempat suci utk Dewa Brahma, dan soal di India yah itu urusan mereka, selama mereka masih teguh memeluk Hindu saya rasa gak ada masalah!
 
ho ho ho ho....
Saya berani bilang kalo saya yg benar dan "orang misterius" itu pembual dan pendosa besar!
Pada awalnya saya dan "orang" itu memang agak mirip penjelasannya, hal itu wajar karena kami hindu..tetapi lama kelamaan menjadi sangat berbeda!
Lama-lama "orang" ini kelihatan durhakanya!

Makanya gw tantangin tuch orang supaya debat di forum ini!

Kita adu pengetahuan!dan gw jamin gw yang menang karena gw membela kebenaran yg benar sebenarnya benar!gw ini ngiring penugrahan berupa sruti (wahyu) bukan sekedar mendalami sastra agama doank!

Hyang widhi akan selalu menyertai siapa yg benar
seperti sri krsna bersabda :
"di mana ada aku di situ kemenangan adlh hal yg pasti!"

gw tungguin tuch "orang"!

huohohohohohohohohohoho...... Cening cening joko locok...cok cok cok..... Bapa teke... Bape ane cening antiang2...... Ken2 jani cening ?
Payu lomba ngocok joko locok? Huohohohohoho pasti bape ane menang.. Dimana ada bape disitu pasti bape menang....! Ken2 be siapin senjata lak etong e ane kal kocok loco k ?
 
maaf bli Jro baru sempat liat lagi thread ini :D

itu apa artinya?Lama saya berpikir, dan sekarang saya telah menemukan jawabannya >> Kita tahu bahwa simbol Dewa Brahma adl api, jadi "kutukan bahwa tidak ada tempat suci bagi pemujaan Dewa Brahma" itu artinya adl "manusia tidak akan mampu menyentuh api!karena sekecil apapun api bisa menyengat manusia,dan sekecil apapun api itu jika disentuh maka refleks yg dilakukan manusia adl menghindar!" yayayayayayaya...kemudian "tidak ada kutukan bagi Dewa Wisnu" itu artinya "air itu segar, kita nyentuh air gak bakal ada masalah selama kita dlm keadaan normal, bahkan kita memerlukan air untuk diminum, coba bayangkan jika kita meminum api? hahahahaha, kita juga mandi dengan air, coba bayangkan jika kita mandi memakai api?kita pasti mati terbakar!"..jadi dari penafsiran saya ini saya menyimpulkan bahwa tidak ada masalah jika ada tempat suci utk Dewa Brahma, dan soal di India yah itu urusan mereka, selama mereka masih teguh memeluk Hindu saya rasa gak ada masalah!
:-O lagi-lagi bli Jro hanya melihat dari 'yang terlihat' aja :(

coba klo tubuh tidak ada 'api' bukankah seharusnya tubuh tsb sudah jadi mayat??? ;)
 
@kupu2barong

huohohohohohohohohohoho...... Cening cening joko locok...cok cok cok..... Bapa teke... Bape ane cening antiang2...... Ken2 jani cening ?
Payu lomba ngocok joko locok? Huohohohohoho pasti bape ane menang.. Dimana ada bape disitu pasti bape menang....! Ken2 be siapin senjata lak etong e ane kal kocok loco k ?

Gak ad lo gak rame..=))

@bcak

maaf bli Jro baru sempat liat lagi thread ini

Quote:
Originally Posted by JakaLoco View Post
itu apa artinya?Lama saya berpikir, dan sekarang saya telah menemukan jawabannya >> Kita tahu bahwa simbol Dewa Brahma adl api, jadi "kutukan bahwa tidak ada tempat suci bagi pemujaan Dewa Brahma" itu artinya adl "manusia tidak akan mampu menyentuh api!karena sekecil apapun api bisa menyengat manusia,dan sekecil apapun api itu jika disentuh maka refleks yg dilakukan manusia adl menghindar!" yayayayayayaya...kemudian "tidak ada kutukan bagi Dewa Wisnu" itu artinya "air itu segar, kita nyentuh air gak bakal ada masalah selama kita dlm keadaan normal, bahkan kita memerlukan air untuk diminum, coba bayangkan jika kita meminum api? hahahahaha, kita juga mandi dengan air, coba bayangkan jika kita mandi memakai api?kita pasti mati terbakar!"..jadi dari penafsiran saya ini saya menyimpulkan bahwa tidak ada masalah jika ada tempat suci utk Dewa Brahma, dan soal di India yah itu urusan mereka, selama mereka masih teguh memeluk Hindu saya rasa gak ada masalah!
lagi-lagi bli Jro hanya melihat dari 'yang terlihat' aja

coba klo tubuh tidak ada 'api' bukankah seharusnya tubuh tsb sudah jadi mayat???

Namanya jg penafsiran,bole dipercaya bole gak hehehe..
Betul juga salah satu dari Panca Maha Butha adl api,tidak mungkin kita hidup tanpa api/panas dlm tubuh kita..
Btw saya hanya menafsirkan sesuai dengan jalan ceritanya..klo ad yg mengganjal di pikiran anda mohon dikoreksi..
 
@bcak



Namanya jg penafsiran,bole dipercaya bole gak hehehe..
Betul juga salah satu dari Panca Maha Butha adl api,tidak mungkin kita hidup tanpa api/panas dlm tubuh kita..
Btw saya hanya menafsirkan sesuai dengan jalan ceritanya..klo ad yg mengganjal di pikiran anda mohon dikoreksi..
>:D< bli Jro udah memahaminya, tidak ada yang perlu saya koreksi, kata-kata aja yang dirasa kurang pas digunakan :)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.