Sembahyang Leluhur tuh gak ada, yang ada adalah tradisi China untuk sembahyang leluhur, nah klu Buddhist setahu saya adalah melakukan Patidhana untuk para leluhur dengan harapan leluhur kita bisa menerima amal yang kita berikan melalui berdana untuk leluhur yang yang dimaksud, agar leluhur tersebut dapat mudah berinkarnasi, kalau dia berada di alam pheta, leluhur kita bisa menikmati sedikit kebahagiaan yang bisa membawa dia inkarnasi ke alam yang lebih baik, karena di alam ini yang ada cuma kesengsaraan aja.
Masalah sembah menyembah berhala ini harus di luruskan, karena orang yang bicara seperti ini adalah orang yang picik dan tidak mengenal agama. Seorang muslim akan menyembah ke arah kiblat (Ka'abah), seorang nasrani dari sekte manapun akan menyembah Salib, dan Khusus Katholik juga punya Bunda Maria, Buddhist punya Buddha Rupang, jadi semua agama apapun punya, sekarang intinya adalah apa yang ada dalam pikiran si penganut agama, kalau benda tersebut yang disembah berarti dia menyembah berhala, tapi kalau dia memahami dan menghayati agama, maka dia akan menganggap itu sebagai suatu media untuk mempersatukan hati kita dengan junjungan kita, sehingga acara ritual kita bisa lebih khidmat, itu inti yang paling mendasar, sebagai pelengkap adalah jika, media itu berada di dalam rumah ibadah berarti itulah arah umat untuk menghadap, supaya jangan sampai ada umat yang menghadap utara sedangkan yang sebelah kirinya ngarah ke barat, yang lain ngarah ke timur, nah ntar imamnya, pasturnya, pendetanya, pandita atau Bhikkhu ngawang - ngawang aja biar gak salah kali ya....he...he,,,,
Terus terang saya Katholik, dan saya juga belajar semua agama, terutama Dhamma tapi bukan untuk mengdiskreditkan agama Buddha, saya belajar untuk menambah wawasan saya dalam beragama.
Sama seperti kita berjiarah ke tempat suci, setiap agama punya tempat suci dan bagi beberapa orang ini dikatakan sesat karena kita meminta ke tempat tu, sebenarnya pandangan ini salah, dan tergantung yang melaksanakannya. kalau yang melaksanakan meminta kepada tempat suci itu agar niatnya bisa terkabul, maka dia sesat, tapi yang benar adalah :
1. Kita ziarah ke tempat suci untuk menghormati jasa atau peristiwa yang pernah terjadi di tempat itu, supaya dapat lebih meningkatkan keimanan kita.
2. Kita ziarah ke tempat suci untuk berterimakasih kepada junjungan kita karena di dunia yang kacau ini masih ada orang yang dpt mengajak kita mengenal kebenaran dan kasih.
3. Sebagai manusia yang lemah kita seringkali buntut-buntutnya minta (biasa manusia), nah itupun boleh asal dengan kesadaran yang tinggi bahwa kita meminta itu kepada yang empunya hidup kita, bukan kepada prasasti yang ada di depan kita, dan kalaupun itu terjadi bukan kepada prasastinya tapi pada yang punya tempat, dengan pandangan bahwa dia adalah ajudan Yang Kuasa, anggap aja kita mau ketemu Presiden minta bea siswa, nah kalau langsung ke menterinya mungkin gak bakal ketemu ama presiden, karena menterinya sulit untuk ditemui karena demikian tingginya, nah kita lewat ajudan aja deh, biar ntar si ajudan nyampekan ke menteri terus ke presiden. jadi permohonan itu bisa tersampaikan. gitu deh illustrasinya
Guwe Kristen nih, tapi bokap Budha
Bokap gua banyak cerita tentang kepercayaannya, ane sih cukup enjoi ngedengernya!!!
Kata dia agama Budha yang banyak dianut orang keturunan China bukanlah Budha murni yang dari India sono........tapi sudah dicampur budaya dan agama lehuhur di daratan China. Jadi Budha nya jadi Budha Tridarma, yaitu gabungan Budha, Kong Hucu, dan Tao.
Bokap bilang itu karena budaya China udah sangat maju waktu Budha masuk, jadi mau tidak mau Budha harus berakulturasi dengan budaya sono. Makanya orang Budha keturunan China juga merayakan ChingBeng dan Lain2.
Setau saya begitu............
Dan satu lagi masalah menyembah patung.........rasanya gak diharuskan kok di agama Budha.
Malahan Budha tidak pernah menyuruh umatnya menyembahnya. Hehehehe beda ya sama agama lain yang Tuhannya minta disembah!!!
Budha mengatakan setiap orang dapat mencapai kesempurnaan dan menjadi Budha. Sidharta adalah orang yang mencapai puncak/ penerangan tertinggi itu......... Sidharta dalam ajarannya tidak pernah memerintahkan umatnya menyembah dirinya; Melainkan melakukan ajarannya!!!
Apabila manusia menyembah Budha saja, manusia itu tidak akam mencapai penerangan, tapi apabila manusia menerapkan ajaran sang Budha, maka manusia akan dapat mencapai penerangan dan kesempurnaan seperti sang Budha tanpa harus menyembah Budha............WOW...... Ini baru Beda!
Inilah ajaran Budha yang asli (katanya)..... so murni dan mudah dipahami, tidak banyak aturan yang kadang "tidak masuk akal" HEhehhehehe
Mengenai Patung, ramal meramal, dll itu sebenarnya pengaruh budaya lokal dimana Budha itu dipeluk. Budha tidak pernah melarang manusia memakai jimat2an, atau yang lainnya........... Budha cuman berpesan kalau hal itu tidak ada gunanya apabila dari diri sendiri tidak mau mengamalkan ajaran BUDHA. Adajuga pepatah yang gua suka: "Menyelamatkan orang pahalanya lebih besar dari membangun seribu pagoda". Ya keunikannya adalah Welas Asih, dan hukum sebab akibat/ hukum Karma. Kalo yang lain munggin ada kesamaan dengan agama yang lain. O iya Budha juga mengatakan bahwa manusia yang mengamalkan ajarannya dapat mencapai kesempurnaan,
Tapi Budha tidak mengatakan bahwa ajarannya adalah satu2nya jalan menuju kesempurnaan Gue rasa ini juga yang membedakan Budha dengan yang lain
Segini dulu deh.......... nati kalo ada yang ga jelas gua jelasin lagi.
Tapi gua taunya cuman dikit lho jangan tanya yang aneh2......... kalo Kristen mah lebih paham.........hehehehe kan dari SD pelajarannya itu melulu
Sebagai seorang Katholik dan juga belajar Dhamma karena sebagai suatu pandangan hidup, saya mau sedikt meluruskan mengenai kata-kata
Tapi Buddha tidak mengatakan bahwa ajarannya adalah satu2nya jalan menuju kesempurnaan, nah disini saya tangkap anda memakan mentah-mentah alkitab tanpa menyaring dan menghayatinya seperti juga umat kristen lain yang menghancurkan arti sebenarnya dari kata-kata itu dan terus menggunakannya untuk mempengaruhi agama lain sehingga agama lain merasa terusik, Memang benar Yesus Krisus yang berkata bahwa dialah jalan satu-satunya menuju ke rumah Bapa di surga, tapi jangan ditelan mentah gitu dong, karena Yesus juga berkata
Akulah Jalan Kebenaran dan hidup tanpa Aku tidak akan ada yang mencapai rumah Bapaku disurga. Jadi jelas bahwa Bukan menyembah Yesus yang bisa menyelamatkan kita tapi melakukan dan mengamalkan ajaranNya dalam hidup yang dapat menyelamatkan kita, yaitu melakukan kebenaran dan mengasihi sesama kita, walaupun itu musuh kita.
Semoga teman-teman Buddhist juga bisa ngerti ya kalau kita belajar agama jgn mentahnya yang diambil tapi perenungan yang mendalam, sama kalau kita belajar agama Buddha jangan mentahnya tapi harus direnungkan mendalam, misalnya dalam baca Paritta, jgn asal ngebaca aja trus di baca dengan dengan seindah-indahnya tapi kosong, coba hayati bait demi bait dan pahami secara mendalam.
jawaban saya sbarnya sama dgn yg dikatakan kk d3lz, tapi ada yg mau saya tambahin juga nih.....
skitar bbrp tahun yg lalu, saya pernah menerima pernyataan dari 'tetangga' kita (sensor but tau sendiri kan yg saya mksd), bahwa umat buddha menyembah patung yang dikait2kan dengan menyembah berhala.....
menurut hemat saya, memang benar kita menyembah patung, tapi makna dari menyembah patung tsb bukanlah menyembah benda / bahannya / obyek, melainkan kita menyembah subyek / perumpamaan / pengandaian dari sesosok / tokoh yang diumpamakan pada patung tsb.
bahkan tidak hanya umat buddha saja yang melakukannya, bahkan 'tetangga2' kita yang lain juga melakukannya. betul nda ?
misal nih... umat nasrani yg jg termasuk tetangga kita, yg sbenarnya juga ikut ambil dalih / berperan serta dlm pernyataan diatas bahwa umat buddhist menyembah berhala sebenarnya juga menyembah patung. tapi coba anda balik (pada saat mereka menghina kita), kita balas bertanya "lha ini bukannya juga patung ?" nanti dari jawaban mereka kita tinggal jawab "lha... ya sama donk kalo gitu, aq juga menganggapnya sbg 'itu' (spt jawaban dia), malahan 'punyaku' tidak naked / porno alias berpakaian lengkap, tdk spt pny mu yg agak semi2 gitu ~.~".
cobalah utk melihat reaksinya stelah itu, dijamin org2 yg pernah anda lontari jawaban spt itu tak akan brani lagi menghina ajaran2 'tetangga'nya lagi..... ^^

Kalau ada umat Nasrani yang seperti itu, maka saya ragu apakah benar dia pengikut Kristus yang sesungguhnya, karena yang diajarkan dalam oleh Kristus :
"Berbahagialah orang yang dihina karena dia pemilik Kerajaan Allah", Nah setahu saya umat Nasrani gak boleh menghina tuh boss, kecuali agama KTP, Gak jamin deh....
Dan bagi umat Nasrani yang ngomong gitu berarti dia gak ngerti ajaran agama Kristen yang sebenarnya, Saya Katholik, Saya juga punya Salib, punya Rosario, punya Puji Sukur, Punya Alkitab, tapi intinya saya harus memahami fungsi dan arti yang terkandung dalamnya. extremenya anda boleh banting Alktib

, tapi anda harus menjujung tinggi isi alkitab sebagai firman Tuhan

, Anda boleh menghancurkan gereja tapi jangan sekali-kali anda sentuh Gereja, karena gereja tekah dihancurkan oleh Yesus dan Gereja telah di bangun hanya dalam tiga hari oleh Yesus dengan segala bilurnya.
Jadi kalau ada yang mengdiskreditkan agama lain oleh umat Nasrani anda harus balik tanya dia ke gereja mo memuji Tuhan atau muji pacarnya deh, karena banyak yang ke gereja, ke vihara, ke mesjid, ke pura cuma cari jodoh....ya kan ?

yang lebih parah lagi kalau cuma JAIM.