• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pengamen Bungkul Surabaya Geram dengan Pernyataan Risma

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
KcQD9.jpg
Pernyataan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mengaku membayar sejumlah pengamen menuai protes dari kalangan pengamen di Taman Bungkul, Surabaya. Pasalnya, pernyataan itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Paulus, salah satu pengamen di Taman Bungkul, Surabaya, menyayangkan pernyataan Risma jauh dari kenyataan yang ada. Pasalnya, pengamen masih 'mengemis' untuk mencari nafkah.

"Tidak benar itu, buktinya mana. Saya di sini sudah tiga tahun tapi nggak ada," kata Paulus ditemui di sela-sela aktivitasnya mengamen di Taman Bungkul, Surabaya, Rabu (25/12/2013).

Dia juga menyebut, sampai hari ini juga tidak ada pembinaan dari Pemkot Surabaya.Dia berharap, Wali kota perempuan itu jangan asal bicara karena memang faktanya demikian.

"Saya berani kok ketemu sama Risma, memang faktanya demikian. Nggak ada kok Wali kota kasih uang ke kita-kita, untuk makan ya kita harus ngamen," tambah pria berambut gondorng ini.

Paulus dan rekannya memang tidak pernah mengamen di luar Taman Bungkul, Surabaya. Dalam seharian, dirinya mengamen mampu meraup rupiah rata-rata Rp75 ribu.

Senada dikatakan rekan seprofesinya Atak. Menurutnya, selama ini tidak pernah ada sentuhan dari Pemkot berupa pembinaan terhadap para pengamen. Dia juga mengku kaget dengan pernyataan Wali Kota Surabaya itu.

"Kalau dia (Risma) bilang 78 grup pengamen itu darimana saja, saya juga tidak tahu apa kepentingannya Risma ngomong demikian," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membocorkan jurusnya dalam mengentaskan pengamen dan pengemis di Surabaya.

"Kenapa di Surabaya enggak ada pengamen? Karena kami membina 79 grup pengamen. Kita suruh main di taman dan sentra PKL dan saya bayar. Mereka boleh taruh kaleng, tapi mereka enggak boleh minta," kata Risma di Gedung Pengayoman, Kemenkum HAM, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Sedangkan untuk para pengemis, kader PDI Perjuangan itu mengaku memberikan pelatihan kerja pada mereka.

"Kalau mereka mau usaha makanan, kita sediakan pelatihan. Sampai alat masaknya kalau tidak bisa beli juga kita kasih. Begitu juga kalau mau belajar menjahit, kita belikan mesin jahitnya," terang Risma.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.