yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Pembobolan ATM yang sering terjadi di Surabaya diduga melibatkan jaringan lintas provinsi.
Supardi (48) yang baru ditangkap anggota Unit Resmob Polrestabes Surabaya mengaku selalu setor sebesar 20 persen dari total uang jarahannya.
Warga Medan Timur, Medan ini baru dua pekan berada di Surabaya.
Selama berada di ibukota Jatim ini, bapak empat anak itu sudah beraksi di beberapa lokasi, yaitu Rungkut, Citraland, dan beberapa lokasi lain yang tidak dikenalnya.
Dia selalu berpindah-pindah hotel kelas melati untuk menghilangkan jejaknya.
"Terakhir saya beraksi di Citraland. ATM-nya berisi uang sekitar Rp 30 juta," kata Supardi yang menguras isi kartu ATM milik Lucyana Setyaningrum itu di lokasi lain.
Dia mengambil uang tunai Rp 5 juta. Uang sebesar Rp 15 juta ditransfer ke rekeningnya bos-nya yang domisili di Kota Medan. Sedangkan sisanya dbiarkan tersimpan di ATM.
Supardi tidak mengungkap peranan orang yang biasa dipanggil bos itu.
Dia hanya mengungkapkan bos itu memiliki beberapa anak buah. Setiap anak buah harus menyerahkan sekitar 20 persen dari total uang jarahan.
Modus yang dilakukan Supardi sama dengan pelaku pembobolan ATM lainnya. Supardi mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi.
Setelah ada calon korban, Supardi pura-pura membantu. Ternyata Supardi hanya mengintip korban menekan tombol PIN dan mengganti kartunya.
Supardi mengaku awalnya menjadi korban penipuan dengan modus serupa. Agar tidak menjadi korban lain, dia mempelajari cara pelaku melakukan aksinya.
Ternyata Supardi malah menjadi pelaku penipuan setelah mengetahui caranya.
"Saya dua kali beraksi di Medan. Juga di Jakarta. Tapi saya lupa berapa kali beraksi di Jakarta," tambahnya.
tertinggal di ATM.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar mengungkapkan tersangka biasa mencari calon korban di minimarket. Tersangka pura-pura belanja sambil menunggu calon korban datang ke mesin ATM.
"Kami menduga masih ada anggota komplotannya. Kami masih memburu mereka," kata Lily.
Supardi (48) yang baru ditangkap anggota Unit Resmob Polrestabes Surabaya mengaku selalu setor sebesar 20 persen dari total uang jarahannya.
Warga Medan Timur, Medan ini baru dua pekan berada di Surabaya.
Selama berada di ibukota Jatim ini, bapak empat anak itu sudah beraksi di beberapa lokasi, yaitu Rungkut, Citraland, dan beberapa lokasi lain yang tidak dikenalnya.
Dia selalu berpindah-pindah hotel kelas melati untuk menghilangkan jejaknya.
"Terakhir saya beraksi di Citraland. ATM-nya berisi uang sekitar Rp 30 juta," kata Supardi yang menguras isi kartu ATM milik Lucyana Setyaningrum itu di lokasi lain.
Dia mengambil uang tunai Rp 5 juta. Uang sebesar Rp 15 juta ditransfer ke rekeningnya bos-nya yang domisili di Kota Medan. Sedangkan sisanya dbiarkan tersimpan di ATM.
Supardi tidak mengungkap peranan orang yang biasa dipanggil bos itu.
Dia hanya mengungkapkan bos itu memiliki beberapa anak buah. Setiap anak buah harus menyerahkan sekitar 20 persen dari total uang jarahan.
Modus yang dilakukan Supardi sama dengan pelaku pembobolan ATM lainnya. Supardi mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi.
Setelah ada calon korban, Supardi pura-pura membantu. Ternyata Supardi hanya mengintip korban menekan tombol PIN dan mengganti kartunya.
Supardi mengaku awalnya menjadi korban penipuan dengan modus serupa. Agar tidak menjadi korban lain, dia mempelajari cara pelaku melakukan aksinya.
Ternyata Supardi malah menjadi pelaku penipuan setelah mengetahui caranya.
"Saya dua kali beraksi di Medan. Juga di Jakarta. Tapi saya lupa berapa kali beraksi di Jakarta," tambahnya.
tertinggal di ATM.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar mengungkapkan tersangka biasa mencari calon korban di minimarket. Tersangka pura-pura belanja sambil menunggu calon korban datang ke mesin ATM.
"Kami menduga masih ada anggota komplotannya. Kami masih memburu mereka," kata Lily.