• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pemilu 1999, Pesta Besar Pasca Runtuhnya Orde Baru yg Berakhir Antiklimaks

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.663
Nilai reaksi
23
Poin
0
Pemilu 1999, Pesta Besar Pasca Runtuhnya Orde Baru yg Berakhir Antiklimaks



Tahun 1998 adalah tahun yg cukup berat bagi Indonesia, krisis ekonomi yg melanda Asia menciptakan keadaan di politik di tanah air jauh dari mengatakan stabil. Rupiah yg melemah parah hingga dengan rentetan kerusuhan menciptakan pemerintahan Orde Baru terguncang & berakhir dengan lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998.

Masalah tak berhenti hingga di sana, massa terus menuntut reformasi yg sebenarnya karena Presiden Habibie dianggap masih bagian dari Orde Baru. Maka dari itu Pemilihan Umum diputuskan untuk dipercepat jadi tahun 1999. Seharusnya Pemilu tersebut diadakan pada 2002 setelah Pemilu sebelumnya digelar pada 1997 sebagai Pemilu terakhir Orde Baru.

Karena iru terjadilah pesta akbar demokrasi pasca runtuhnya kekuasaan Orde Baru setelah bercokol selama 32 tahun lamanya. Keran demokrasi kembali dibuka, parpol yg tadinya cuma tiga berubah jadi puluhan, siapapun dapat mendirikan parpol baru asalkan memenuhi syarat.

Parpol yg mengikuti Pemilu 1999 berjumlah 48 parpol setelah KPU mengerjakan proses seleksi & verifikasi. Tiga parpol jebolan Order Baru tetap ikut serta. Menariknya, ada beberapa perubahan. Golkar berubah namanya jadi Partai Golkar lalu ada dua PDI di sini. Mereka adalah PDI Perjuangan (PDIP) yg didirikan oleh Megawati Soekarnoputri & PDI pimpinan Suryadi yg memakai logo banteng ala Orba.

Kemudian PPP juga masih ada dengan perubahan logo dari bintang kembali jadi Kabah. PPP adalah partai hasil fusi Orde Baru dari berbagai parpol berasaskan Islam.

Di Pemilu 1999 ini juga jadi debut beberapa parpol baru yg kelak jadi kekuatan yg diperhitungkan hingga dengan sekarang. Mereka adalah Partai Keadilan (PK) yg berubah nama jadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilu selanjutnya. Lalu ada Partai Amanat Nasional (PAN) yg didirikan oleh Amien Rais, selaku salah satu tokoh reformasi.

Kita juga tak boleh melupakan debut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partainya Gus Dur yg langsung jadi salah satu parpol akbar dengan dukungan massa NU yg kuat.

Penentuan kursi di DPR ditentukan proporsional berdasarkan hasil persentase suara nasional. Ini menciptakan partai yg lolos ke Senayan cukup banyak.​






Quote:

Pesta Besar yg Riuh
Pemilu 1999, Pesta Besar Pasca Runtuhnya Orde Baru yg Berakhir Antiklimaks

Pemilu 1999 merupakan Pemilu yg perdana kali diadakan di era Reformasi, tak ada lagi skenario Orde Baru untuk menentukan siapa yg akan menang & kebebasan berpendapat dibuka selebar-lebarnya. Wajar kalau Pemilu ini diikuti oleh masyarakat luas dengan sangat antusias & penuh semangat. Bisa dibilang, ini merupakan Pemilu paling riuh & meriah setelah Pemilu 1955.

Wajar kalau itu terjadi, sebab rakyat saat itu punya asa yg sangat tinggi pada era yg baru & presiden yg baru setelah puluhan tahun terkungkung oleh cengkraman Orde Baru. Kampanye terbuka berlangsung sangat meriah & puluhan hingga ratusan ribu orang turun ke jalan untuk merayakan pesta ini.

Yang paling diingat adalah menggilanya dukungan kepada PDIP, kampanye PDIP kala itu merupakan yg paling riuh dengan dukungan kepada Megawati. Kemeriahan seperti ini nampaknya tidak terjadi lagi di Pemilu-Pemilu berikutnya.

Tepat pada 7 Juni 1999, pemungutan suara pemilihan legislatif diadakan secara serentak di seluruh Indonesia. Sesuai dengan perkiraan masyarakat kala itu, Parpol yg memenangkan Pemilu 1999 ini adalah PDIP dengan persentase 33,74%. Golkar yg jadi raja di Orde Baru rupanya masih punya taring & menempati peringkat kedua dengan 22,44%.

PKB menempati posisi ketiga dengan 12,61% yg membuktikan pengaruh Gus Dur yg sangat kuat. Ada pun peringkat keempat & kelima masing-masing ditempati oleh PPP dengan 10,71% & PAN dengan 7,12%. Sebagian parpol lainnya cuma mendapatkan suara di bawah 1%.

Pilpres yg diwarnai dengan Drama
Pemilu 1999, Pesta Besar Pasca Runtuhnya Orde Baru yg Berakhir Antiklimaks

Pemilihan Presiden diadakan pada 19 Oktober 1999 & Wakil Presiden dua hari kemudian. Pilpres saat itu dipilih oleh anggota MPR & terjadi drama yg menciptakan Megawati gagal jadi Presiden walaupun partainya menang telak.

Kandidat awalnya saat itu adalah Megawati Soekarnoputri & BJ Habibie. Namun, Amien Rais bergerak cepat dengan membentuk Poros Tengah yaitu koalisi partai Islam untuk mendukung Gus Dur sebagai calon presiden. Di sisi lain, pidato pertanggungjawaban Habibie di depan MPR ditolak, menciptakan Habibie mengundurkan diri dari pencalonan. Setelah itu, Golkar malah ikut mendukung Gus Dur.

Kemenangan PDIP jadi sia-sia karena Megawati kalah ketika pemilihan presiden oleh MPR. Hasilnya Gus Dur keluar sebagai pemenang dengan 373 suara, sementara Megawati cuma mendapatkan 313 suara.

Beruntung, Megawati masih dapat menang sebagai Wapres setelah beradu dengan cawapres lainnya, Hamzah Haz. Megawati memenangkan 396 suara sementara Hamzah Haz 284 suara. Bisa dibayangkan kalau Megawati saat itu kalah juga sebagai cawapres. Menang di Pileg, tetapi jadi oposisi & menunjukan kalau sistem Pemilu saat itu memang amburadul.

Namun, kemeriahan Pemilu 1999 ini berakhir antiklimaks. Gus Dur dilengserkan pada 2001 oleh MPR karena berbagai masalah yg ada. Lalu Megawati yg melanjutkan sisa jabatannya juga dianggap beberapa rakyat sudah gagal memenuhi ekspektasi. Popularitas Megawati langsung merosot hingga sekarang.

Dengan mengatakan lain, Pemilu 1999 merupakan contoh peristiwa di mana asa yg terlalu tinggi tetapi hasilnya tak dapat memenuhi ekspektasi.



Berapa usia agan sewaktu Pemilu 1999?
emoticon-Big Grin




Hari ini 11:36
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.