galau adv
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 281582
- Sejak
- 25 Jun 2013
- Pesan
- 1.172
- Nilai reaksi
- 24
- Poin
- 38
Kementerian Pariwisata menganggarkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk kegiatan promosi pariwisata pada 2016. Angka naik tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai jatah dana tersebut cukup untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia dan mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 12 juta wisman.
"Dana Rp 3 triliun di tahun depan, untuk mengalahkan Malaysia, dananya sekitar 50 persen untuk branding, advertising, dan selling " ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu (30/12).
Arief menjelaskan, anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk promosi baik melalui media maupun pembangunan destinasi wisata, terutama untuk lingkup bahari. Untuk lingkup merangkul media, pihaknya akan merangkul media internasional.
"Untuk destinasi bahari, bagaimana menonjolkan kekayaan terumbu karang yang kurang lebih ada 70 persen di Indonesia, namun kontribusi bahari baru 10 persen," jelas dia.
Untuk menonjolkan wisata nasional, kata dia, Kementerian Pariwisata akan membangun 88 kawasan strategis pariwisata nasional yang pembangunan dan pengelolaannya akan lintas kementerian.
"Promosi pariwisata juga akan dibagi tiga pasar nantinya, ASEAN, Asia Pasifik, serta Eropa, Timur Tengah dan Afrika," kata dia.
Kendati demikian, sektor pariwisata masih akan penuh tantangan salah satunya perlambatan ekonomi global dan dampak dari penurunan harga minyak dunia serta fluktuasi mata uang yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisman.
"Tantangan lain seperti yang diisyaratkan Badan Pariwisata Dunia adalah ancaman terorisme dan perubahan iklim global, dan juga di dalam negeri bencana alam seperti erupsi gunung berapi serta asap," tutur dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai jatah dana tersebut cukup untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia dan mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 12 juta wisman.
"Dana Rp 3 triliun di tahun depan, untuk mengalahkan Malaysia, dananya sekitar 50 persen untuk branding, advertising, dan selling " ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu (30/12).
Arief menjelaskan, anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk promosi baik melalui media maupun pembangunan destinasi wisata, terutama untuk lingkup bahari. Untuk lingkup merangkul media, pihaknya akan merangkul media internasional.
"Untuk destinasi bahari, bagaimana menonjolkan kekayaan terumbu karang yang kurang lebih ada 70 persen di Indonesia, namun kontribusi bahari baru 10 persen," jelas dia.
Untuk menonjolkan wisata nasional, kata dia, Kementerian Pariwisata akan membangun 88 kawasan strategis pariwisata nasional yang pembangunan dan pengelolaannya akan lintas kementerian.
"Promosi pariwisata juga akan dibagi tiga pasar nantinya, ASEAN, Asia Pasifik, serta Eropa, Timur Tengah dan Afrika," kata dia.
Kendati demikian, sektor pariwisata masih akan penuh tantangan salah satunya perlambatan ekonomi global dan dampak dari penurunan harga minyak dunia serta fluktuasi mata uang yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisman.
"Tantangan lain seperti yang diisyaratkan Badan Pariwisata Dunia adalah ancaman terorisme dan perubahan iklim global, dan juga di dalam negeri bencana alam seperti erupsi gunung berapi serta asap," tutur dia.