• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pembohongan Publik Terkait Rokok Elektrik

vaporista

IndoForum Newbie F
No. Urut
284565
Sejak
22 Apr 2015
Pesan
3
Nilai reaksi
0
Poin
0

cloud-chasing_zpsbzbvip6a.jpg


Pembohongan Publik Terkait Rokok Elektrik


Dalam thread kali ini, saya ingin membuka mata semua orang yang membaca artikel ini tentang kebohongan pemerintah Indonesia terkait rokok elektrik.

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali artikel-artikel negatif yang beredar di media massa Indonesia mengenai rokok elektrik. Sebuah kebohongan publik kronis yang melibatkan oknum dari pabrik rokok, pemerintah, departemen kesehatan, dan media massa. (Akan saya jelaskan lebih lanjut tentang hal ini di bagian bawah artikel ini)

Faktanya adalah:
  1. Rokok elektrik terbukti mengandung kadar racun yang sangat jauh lebih kecil dibandingkan rokok tembakau.
  2. Rokok elektrik terbukti dapat membantu para pecandu rokok tembakau menghilangkan kebiasaan buruknya.
  3. Dua dari tiga orang perokok tembakau mengalami gangguan kesehatan terkait kebiasaan merokok tembakaunya.
Memang, lebih baik tidak usah merokok keduanya, tapi tahukan kamu seberapa susahnya para pecandu rokok tembakau untuk keluar dari kebiasaan buruknya tersebut? Dengan menggunakan rokok elektrik, efek buruk pada kesehatan dapat sangat jauh diminimalisasikan, dan kemungkinan orang tersebut untuk berhenti merokok tembakau akan menjadi sangat besar.

Kenapa saya membuat thread ini:
Simpel. Saya ingin membantu agan-agan yang ingin berhenti merokok.
Pengalaman Pribadi Saya
Saya membuat thread ini karena pengalaman pribadi saya:

  1. Saya adalah mantan perokok berat 3 (bungkus) sehari yang mempunyai asma.
  2. Meskipun saya tahu rokok tembakau membuat asma saya seringkali kumat, saya tidak pernah berhasil berhenti merokok. Bahkan ketika saya mencoba menggunakan permen manis, permen karet dan nikotin patch. Nothing worked. Tidak ada yang dapat membantu saya berhenti merokok lebih dari 1 minggu.
  3. Pada suatu hari ketika saya browsing internet tentang cara efektif keluar dari kecanduan rokok, saya menemukan bahwa rokok elektrik sudah banyak digunakan sebagai terapi berhenti merokok di Inggris.
  4. Akhirnya saya mencoba membelinya dan berhasil keluar dari kecanduan rokok tembakau menggunakan rokok elektrik.
  5. Sekarang, 1 tahun kemudian, saya sudah berhasil memakai liquid dengan kadar nikotin 0 mg, dan saya sudah jarang sekali memakai rokok elektrik, saya hanya menggunakannya di saat nongkrong dengan teman-teman yang merokok.
  6. Rokok elektrik berhasil membantu saya keluar dari kecanduan saya, dan saya ingin membantu para perokok tembakau lainnya yang ingin berhenti.
tobaccofree_zpsh52k9ocn.gif


Pembohongan publik ini sama saja dengan membiarkan jutaan (Yup, jutaan!) orang Indonesia mati tiap tahunnya.
Pelarangan Peredaran Rokok Elektrik Di Indonesia Sama Saja Dengan Membiarkan Jutaan Orang Mati Tiap Tahunnya Karena Rokok Tembakau.

Faktanya adalah banyak sekali riset, penemuan, dan studi mengenai rokok elektrik.
Berikut saya paparkan hasil-hasil penelitian tentang rokok elektrik satu-persatu di sini.

scientist-ecigarette_zpsbfyzj1dw.jpeg


PENELITIAN ROKOK ELEKTRIK TAHUN 2015
Penelitian Rokok Elektrik Januari - Maret 2015
First Vs. New Generation Vaping Devices: Nicotine Absorption
http://www.nature.com/srep/2014/140226/srep04133/full/srep04133.html
Berdasarkan sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Konstantinos E. Farsalinos, rokok elektrik dan cairan isi ulang yang digunakan dalam riset ini memberikan hanya 1/3 sampai 1/5 jumlah nikotin setelah 5 menit penggunaan dibandingkan rokok tembakau – dan generasi terbaru rokok elektrik secara signifikan mengungguli hasil penelitian dibandingkan generasi sebelumnya.
Artikel diterbitkan pada Februari 2015

Ecigarettes Save Lives
http://www.spectator.co.uk/health/features-health/cover-feature/9442271/e-cigarettes-save-lives/
Derek Yach adalah mantan kepala pengendalian tembakau di WHO. Beliau berkata dia mengerti kenapa banyak aktivis anti-merokok yang tidak percaya pada rokok elektrik. Tapi, beliau juga dengan sangat jelas mengatakan bahwa fakta dan bukti-bukti kesehatan terkait jelas – rokok elektrik dapat menyelamatkan ribuan nyawa. Beliau menyatakan bahwa semua orang yang terkait dengan masalah pengendalian tembakau membutuhkan waktu 50 tahun untuk menyadari sebuah kenyataan simpel – bahwa merokok membunuhmu tapi nikotin tidak membunuhmu.
Artikel diterbitkan pada Februari 2015

Ecigarettes, Vaping And Public Health
http://www.clivebates.com/documents/vapebriefing.pdf
Sebuah kesimpulan untuk pembuat keputusan pemerintah dari Clive Bates, mantan direktur dari “Action on Smoking and Health” di London. Clive Bates juga merupakan salah satu pendiri “NGO Framework Convention Alliance” yang didirikan untuk memberikan dukungan pada “WHO Framework Convention on Tobacco Control”.
Artikel diterbitkan pada Februari 2015

Vaping And Formaldehyde Study Questioned
http://www.ecigarette-research.com/web/index.php/2013-04-07-09-50-07/2015/191-form-nejm
Validitas dari studi terbaru tentang rokok elektrik dengan voltase tinggi dapat menyebabkan formaldehida, dijawab oleh Dr. Konstantinos Farsalinos, yang mengatakan bahwa banyak sekali isu tentang bagaimana cara riset itu dijalankan dan bagaimana hasil riset tersebut disajikan.
Artikel diterbitkan pada Februari 2015

PENELITIAN ROKOK ELEKTRIK TAHUN 2014
Penelitian Rokok Elektrik Oktober - Desember 2014
Ecigarette Vs. Cigarette Smoke Aerosols
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0273230014002505
Penelitian ini, yang diterbitkan pada jurnal “Regulatory Toxicology and Pharmacology”, melakukan riset pada zat-zat beracun (HPHCs) yang terkandung dalam rokok tembakau dan rokok elektrik. Kesimpulan dari riset tersebut adalah rokok tembakau mengandung 1,500 kali lebih banyak HPHCs dibandingkan rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada Desember 2014

New Study Indicates Vaping Not A Gateway To Smoking
http://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(14)00555-8/fulltext
sebuah penelitian pada 1,300 orang mahasiswa di Amerika, yang menunjukkan bahwa rokok elektrik bukanlah sebuah gerbang menuju rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Desember 2014

Electronic Cigarettes Effective for Smoking Cessation
http://m.circ.ahajournals.org/content/130/Suppl_2/A14945.short
Sebuah penelitian sistematis yang terdiri dari 6 penelitian, termasuk 2 penelitian acak yang terkontrol, menyimpulkan bahwa 18% dari 1,242 perokok tembakau aktif berhasil berhenti merokok menggunakan rokok elektrik. Rokok elektrik juga berhasil menurunkan tingkat konsumsi rokok tembakau per harinya.
Artikel diterbitkan pada Desember 2014

Health Survey For England : Ecigs And Vaping
http://www.hscic.gov.uk/catalogue/PUB16076/HSE2013-Ch8-adult-cig-smo.pdf
Hasil penelitian terbaru dari Badan Survei Kesehatan Inggris mengatakan bahwa 3% orang dewasa di Inggris menggunakan rokok elektrik pada tahun 2013. Survei ini juga menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang cukup bahwa rokok elektrik digunakan oleh orang yang tidak merokok sebelumnya.
Artikel diterbitkan pada Desember 2014

Ecigarette Carcinogen Reports Misleading
http://www.ecigarette-research.com/web/index.php/2013-04-07-09-50-07/2014/188-frm-jp
Berita tentang “Rokok Elektrik 10 Kali Lipat Lebih Berbahaya Dari Rokok” berawal dari hasil penelitian Profesor Jepang Naoki Kunugita. Dr. Konstantinos Farsalinos menghubungi Profesor Naoki Kunugita terkait pemberitaan media massa tersebut, dan keduanya telah menyimpulkan bahwa media massa menyalahartikan hasil penelitian profesor Jepang tersebut. Baca selengkapnya pada link di atas, kebenaran dari berita pembohongan publik “Rokok Elektrik 10 Kali Lipat Lebih Berbahaya Dari Rokok”.
Artikel diterbitkan pada November 2014

Media pertama yang memberitakan “Rokok Elektrik 10 Kali Lipat Lebih Berbahaya Dari Rokok” adalah UK Daily Mail, yang kemudian banyak dijadikan acuan media massa Indonesia. UK Daily Mail telah mengubah artikel mereka (Dapat ditemukan pada bagian bawah artikel original). UK Daily Mail juga menambahkan kesimpulan sebenarnya dari hasil penelitian Profesor Jepang Naoki Kunugita bahwa “Rokok elektrik terbukti sangat jauh lebih TIDAK berbahaya dibandingkan rokok tembakau”.
Update: UK Daily Mail menghapus artikel mereka tentang ini.
Sebuah langkah profesional yang dilakukan UK Daily Mail, dengan mengubah konten berita mereka setelah tahu kebenarannya, dan akhirnya menghapus berita tersebut. Media massa Indonesia? Sampai saat ini berita tersebut masih dijadikan salah satu acuan hasil penelitian. Mari kita sama-sama berharap gaji reporter Indonesia dinaikkan, supaya orang-orang pintar banyak yang mau jadi reporter.

Gateway Myth Busted?
http://www.ons.gov.uk/ons/rel/ghs/o...e-cigarettes--and-the-relationship-to-smoking
Keprihatinan bahwa rokok elektrik dapat dijadikan pintu masuk kepada rokok tembakau terbantahkan oleh hasil penelitian dari Bada Statistik Nasional Inggris ini.
Artikel diterbitkan pada November 2014

Vaping And Nicotine


Profesor Peter Killeen adalah seorang behavioural neuroscientist. Dalam video ini, beliau membahas tentang rokok elektrik, nikotin dan relasinya pada kegiatan merokok. Beliau membantah asumsi yang telah beredar puluhan tahun belakangan tentang sifat adiksi nikotin. Rokok tembakau berbahaya bukan karena nikotinnya, tapi tar dan ribuan zat beracun lainnya.
Artikel diterbitkan pada November 2014
 
Ecig Related Fires Rare
http://www.usfa.fema.gov/downloads/pdf/publications/electronic_cigarettes.pdf
Lebih dari 2.5 juta orang Amerika menggunakan rokok elektrik, dan sebuah dokumen dari Kantor Administrasi Pemadam Kebakaran Amerika mengatakan bahwa kecelakaan yang berkaitan dengan rokok elektrik sangat langka. Hanya 25 kecelakaan yang tercatat antara tahun 2009 dan 2014, dan 52% diantaranya termasuk klasifikasi “api sangat kecil”.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2014

Effectiveness Of The Electronic Cigarette
http://www.mdpi.com/1660-4601/11/11/11220/htm
Sebuah studi yang membuktikan bahwa generasi terbaru rokok elektrik dapat secara cepat dan efektif menurunkan kadar kecanduan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2014

A Longitudinal Study of Electronic Cigarette Use
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25301815
Penelitian yag dilakukan oleh University of Massachusetts Boston ini menyatakan bahwa penggunaan rokok elektrik selama 1 bulan mempunyai tingkat asosiasi yang tinggi pada keberhasilan berhenti merokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2014

Penelitian Rokok Elektrik Juli - September 2014
Ecigarettes And The Bullshit Assymmetry Principle
http://www.clivebates.com/?p=2426
Clive Bates, mantan direktur dari “Action on Smoking and Health” di London mengatakan bahwa resiko tangan ketiga pada rokok elektrik adalah sebuah kebohongan besar.
Artikel diterbitkan pada September 2014

Diacetyl, Acetyl Propionyl And Eliquids
http://www.ecigarette-research.com/web/index.php/research/2014/178-da-ap
Sebuah studi yang mempelajari tentang kandungan diacetil dan acetil propionil. 74.2% rokok elektrik mengandung diacetil dan acetil propionil, tapi rata-rata berada pada level yang aman, meskipun beberapa berada di level yang lebih tinggi. Meskipun begitu, para peneliti menyimpulkan bahwa rokok tembakau mengandung 100 (seratus) kali lebih banyak diacetil dibandingkan rokok elektrik, dan rokok tembakau mengandung 10 (sepuluh) kali lebih banyak acetil propionil dibandingkan rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada September 2014

Particulate Metals And Organic Compounds
http://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2014/em/c4em00415a#!divAbstract
Hasil penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat secara drastis menurunkan efek tangan kedua (secondhand smoking effect) dari logam berbahaya dan zat berbahaya lainnya.
Artikel diterbitkan pada Agustus 2014

Busting The Ecig ‘Gateway’ Myth
http://www.informit.com.au/pages/ecigaretteuse.html
Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia menyatakan bahwa rokok elektrik dapat mengurangi dan tingkat kecanduan rokok tembakau dan penggunaan rokok elektrik pada orang yang tidak merokok sebelumnya sangat langka. Dan tidak ada sebuah kasus pun yang berkaitan dengan orang yang menggunakan rokok elektrik yang kemudian beralih menggunakan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Agustus 2014

Effectiveness Of Ecigs In Quitting Smoking
http://onlinelibrary.wiley.com/enhanced/doi/10.1111/add.12623/
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 5863 orang membuktikan bahwa rokok elektrik adalah sebuah alat yang dapat membantu menghilangkan kebiasaan merokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Agustus 2014

Briefing On Ecigarettes For Policy Makers
http://www.clivebates.com/?p=2300#more-2300
Clive Bates, mantan direktur dari “Action on Smoking and Health” di London, membuat sebuah artikel tentang bagaimana rokok elektrik dapat menyelamatkan miliaran nyawa di dunia.
Artikel diterbitkan pada Juli 2014

Ecig Benefits Outweigh Potential Harm
http://www.addictionjournal.org/pre...evidence-suggests-potential-benefits-of-e-cig
Sebuah studi dari Queen Mary University di Inggris yang menyatakan bahwa keuntungan yang didapat dari peraturan rokok elektrik yang longgar jauh melebihi resikonya.
Artikel diterbitkan pada Juli 2014

Doctors Attitudes Towards Vaping
http://www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0103462
Sebuah polling terhadap para dokter. Dua pertiga dokter yang disurvei percaya bahwa rokok elektrik merupakan alat yang tepat untuk berhenti merokok. Sebanyak 35% diantaranya merekomendasikan rokok elektrik kepada para pasiennya.
Artikel diterbitkan pada Juli 2014

Reclassification Of Nicotine Eliquids Under CLP Recommended (PDF)
http://ecita.org.uk/docs/EU_Classification_of_nicotine_mixtures_acute_oral_and_dermal_toxicity.pdf
Sebuah hasil studi dari ahli toksikologi, yang sudah diperiksa oleh Profesor Riccardo Polosa, Profesor Bernd Mayer dan Dr. Jacques Le Houeze yang menyatakan bahwa nikotin cair seharusnya diklasifikasikan lebih rendah sebagai cairan berbahaya. Dari level 2 (setara formaldehida) ke level 4 (level terendah).
Artikel diterbitkan pada Juli 2014

Penelitian Rokok Elektrik Mei - Juni 2014
Eliquids And Inhalation Toxins
http://gfn.net.co/downloads/2014/posters/122 Farsalinos - DA_AP.pdf
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Kostantinos Farsalinos yang mengevaluasi kadar racun pada cairan isi ulang rokok elektrik. Rokok elektrik terbukti mengandung racun yang jauh lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Juni 2014

Glantz Letter “Misleading, Without Scientic Foundation”
http://nicotinepolicy.net/n-s-p/200...e-presentation-and-interpretation-of-evidence
Surat yang ditujukan kepada WHO yang ditandatangani oleh 53 orang ilmuwan ternama agar WHO mengeluarkan rekomendasi positif terkati masalah rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada Juni 2014

Myocardial Function – Tobacco vs. Ecigarettes
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2261-14-78.pdf
Sebuah studi yang membuktikan bahwa rokok tembakau menyebabkan gangguan besar pada fungsi miokardium. Studi ini juga menyatakan bahwa rokok elektrik tidak menyebabkan gangguan apapun pada fungsi miokardium.
Artikel diterbitkan pada Juni 2014

E-Cigarette Vs. Nicotine Inhaler
http://link.springer.com/article/10.1007/s11606-014-2889-7
Sebuah studi yang membandingkan efektifitas rokok elektrik dibandingkan dengan nikotin inhaler sebagai alat bantu berhenti merokok. Rokok elektrik terbukti jauh lebih ampuh untuk mengurangi ketergantungan terhadap rokok tembakau dibandingkan nikotin inhaler.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

Statement From Specialists In Nicotine Science And Public Policy
http://nicotinepolicy.net/documents/letters/MargaretChan.pdf
Puluhan dokter, termasuk Dr. Coral Gartner yang terkenal dari Australia, menandatangani sebuah surat terbuka kepada Margaret Chan, Direktur WHO mengenai perhatian mereka terhadap masalah rokok elektrik. Surat terbuka tersebut berisi pernyataan positif mengenai rokok elektrik yang dapat digunakan sebagai strategi pengurangan dampak buruk rokok tembakau. Surat tersebut juga menyatakan bahwa ini adalah sebuah penemuan besar di bidang kesehatan yang dapat menyelamatkan jutaan jawa.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

ASH Scotland E-cigarette Briefing
http://t.co/WA0Un84x74
Sebuah artikel dari ASH Skotlandia yang mengutarakan pendapat mereka terhadap rokok elektrik.

Ecigarettes Boost Quitting Success Rates
http://www.addictionjournal.org/pre...ng-is-associated-with-improved-success-rates-
Sebuah survei yang dilakukan oleh University College London menyimpulkan bahwa para perokok tembakau berkemungkinan lebih dari 60% untuk berhenti merokok apabila menggunakan rokok elektrik dibandingkan mereka yang tidak menggunakan apapun atau menggunakan alat terapi nikotin lainnya seperti nikotin patch ataupun permen.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

Ecigarette Vapor And MRSA
http://www.dailyrx.com/electronic-c...ance-mrsa-and-other-life-threatening-bacteria
Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada American Thoracic Society International Conference yang menyatakan bahwa meskipun uap rokok elektrik dapat meningkatkan kadar virus dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh, kadar virus dan bakteri yang ditimbulkan dari rokok tembakau jauh lebih besar.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

Ecigs A “Much Safer Source Of Nicotine”
https://www.gov.uk/government/uploa...hment_data/file/311887/Ecigarettes_report.pdf
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Inggris yang menyatakan bahwa rokok elektrik memberikan “keuntungan kesehatan yang sangat besar”, tapi rokok elektrik membutuhkan sebuah regulasi yang dapat mengatur keamanannya.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

Ecigs Not A Gateway To Children Smoking
https://www.gov.uk/government/uploa...le/311491/Ecigarette_uptake_and_marketing.pdf
Dalam sebuah laporan dari Departemen Kesehatan Inggris, pembuat artikel menyatakan mereka tidak ada bukti satupun yang mendukung rokok elektrik adalah pintu masuk anak-anak untuk merokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

Ecigs Benefit Asthmatic Smokers
http://www.mdpi.com/1660-4601/11/5/4965
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap para perokok tembakau yang menderita asma, para perokok mengalami peningkatan kesehatan yang signifikan terhadap pernafasannya. “Studi ini membuktikan bahwa rokok elektrik adalah pilihan yang tepat bagi para penderita asma yang merokok tembakau yang tidak dapat menghilangkan kebiasaan merokoknya”. Hasil penelitian ini dipublikasikan di International Journal of Environmental Research and Public Health.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014

Formaldehyde Release In E-cigarette Vapor
http://www.ecigarette-research.com/web/index.php/2013-04-07-09-50-07/2014/162-nyt-formald
Sebuah riset yang menyatakan bahwa rokok elektrik mengandung karsinogen berbahaya, akan tetapi dalam kadar yang dapat ditolerir, dan sangat jauh lebih kecil dibandingkan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Mei 2014


Penelitian Rokok Elektrik Januari - April 2014
Safety Evaluation And Risk Assessment Of Electronic Cigarettes
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4110871/
Sebuah studi yang menyatakan bahwa rokok elektrik sangat jauh lebih tidak berbahaya dibanding rokok tembakau. Para perokok tembakau yang beralih menggunakan rokok elektrik akan mendapatkan keuntungan kesehatan.
Artikel diterbitkan pada April 2014

Use Of Electronic Cigarettes In Great Britain
http://www.ash.org.uk/files/documents/ASH_891.pdf
Sebuah survei dari ASH yang menyatakan bahwa penggunaan rokok elektrik di Inggris telah meningkat 3 (tiga) kali lipat lebih banyak dibanding 2 tahun sebelumnya dan berdasarkan studi, TIDAK ada bukti yang menunjukkan bahwa rokok elektrik merenormalisasikan kebiasaan merokok.
Artikel diterbitkan pada April 2014

Trends In Ecig Use In England (PPT)
http://www.smokinginengland.info/downloadfile/?type=latest-stats&src=11
Sebuah studi oleh peneliti di University College London menyatakan bahwa penggunaan rokok elektrik oleh orang yang tidak merokok sebelumnya hampir tidak ada (dapat dihiraukan). Bukti juga mengindikasikan bahwa rokok elektrik tidak merenormalisasikan kegiatan merokok. Dan rokok elektrik sangat membantu penurunan jumlah perokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada April 2014

Ecigs Among The Least Harmful Nicotine Delivery Products
http://www.karger.com/Article/FullText/360220#SC5
Sebuah studi yang membandingkan berbagai macam produk penghantar nikotin ke dalam tubuh. Rokok tembakau tercatat sebagai yang paling berbahaya dengan (dengan nilai 100) dan rokok elektrik tercatat sebagai yang paling TIDAK berbahaya. Dipublikasikan pada European Addiction Research
European Addiction Research
Artikel diterbitkan pada April 2014

Nicotine Not The Great Satan?
http://discovermagazine.com/2014/march/13-nicotine-fix
Kelihatannya reputasi buruk nikotin harus dipikirkan ulang. Sebuah studi membuktikan bahwa “hampir tidak mungkin” membuat hewan laboratorium mengalami kecanduan nikotin apabila nikotin tidak ditambahkan dengan bahan berbahaya lainnya.
Artikel diterbitkan pada Maret 2014

Royal College Of Physicians’ Stance
http://www.rcplondon.ac.uk/commentary/what-you-need-know-about-electronic-cigarettes
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa:
1. Efek berhenti merokok tembakau tanpa bantuan alat apapun.
2. Efek berhenti merokok tembakau dengan bantuan rokok elektrik.
Keduanya menunjukkan hasil peningkatan kesehatan yang sama.
Artikel diterbitkan pada Maret 2014

“A Moral And Ethical Duty” To Provide Ecigarettes
http://www.montrealgazette.com/health/time+authorize+sale+electronic+cigarettes/9655937/story.html
Dalam sebuah surat terbuka yang dipublikasikan oleh The Montreal Gazette, direktur kesehatan dari Smoking Cessation Clinic di Montreal Chest Institute dan kolega kesehatan lainnya, mereka semua menyatakan dukungannya untuk melegalkan penjualan rokok elektrik di Kanada. Dalam suratnya, Dr. Gaston Ostiguy menyatakan bahwa menyediakan rokok elektrik kepada para perokok tembakau adalah sebuah tindakan “bermoral”.
Artikel diterbitkan pada Maret 2014

Glycerol Does Not Cause Lipoid Pneumonia
http://www.ecigarette-research.com/web/index.php/2013-04-07-09-50-07/2014/157-glycerol
Dalam artikel ini, Dr. Konstantin Farsalinos menjelaskan bahwa Glycerol (salah satu bahan cairan rokok elektrik) tidak menyebabkan lipoid pneumonia.
Artikel diterbitkan pada Maret 2014

Impact Of EU Ban On Higher Nicotine E-cigarettes On Smoking.
http://*******/LE-TPD
Sebuah program yang akan dijalankan oleh EU Tobacco Products Directive (TPD), akan membatasi kadar nikotin yang boleh dijual bebas sebesar 20mg/ml. Hal ini akan membatasi penggunaan rokok elektrik di Eropa, dan mengakibatkan 105,000 orang mati per tahunnya di Eropa.
Artikel diterbitkan pada Februari 2014

The Effects Of Nicotine On Human Health
http://acsh.org/2014/01/effects-nicotine-human-health/
Studi yang dilakukan oleh American Council On Science And Health menyatakan bahwa uap rokok elektrik tidak terlihat (tidak terbukti) dapat menyebabkan kanker.
Artikel diterbitkan pada Januari 2014

Contaminants In Ecig Eliquids And Workplace Health Risks
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2458-14-18.pdf
Sebuah studi menunjukkan bahwa TIDAK ada bukti uap rokok elektrik menimbulkan racun dan kontaminan berbahaya terkait masalah kesehatan dan keamanan di dalam ruangan kerja.
Artikel diterbitkan pada Januari 2014

A Longitudinal Study Of Ecig Users
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306460313003304
Sebuah studi yang menyatakan rokok elektrik dapat berkontribus untuk membantu orang yang sudah berhasil berhenti merokok untuk tidak kembali ke kebiasaan buruknya. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan ganda (rokok tembakau dan rokok elektrik) dapat mengurangi jumlah konsimsu rokok tembakau secara signifikan.
Artikel diterbitkan pada Januari 2014

PENELITIAN ROKOK ELEKTRIK TAHUN 2013
Penelitian Rokok Elektrik Oktober - Desember 2013
Nicotine Myth Busting
https://www.ecigarettedirect.co.uk/ashtray-blog/2013/12/houzaq-interview-nicotine-eliquid.html
Bukan sebuah studi formal, namun interview dengan ahli nikotin Dr. Jacques Le Houezec dapat mencerahkan dan membuat kamu tahu mitos-mitos yang selama ini beredar tentang nikotin.
Artikel diterbitkan pada Desember 2013


Ecigs Do Not Stiffen Arteries
http://www.ecigarette-research.com/EUROECHO2013-ecigs.pdf
Penelitian yang dilakukan oleh Onassis Cardiac Surgery Center dari Yunani menemukan bahwa dengan merokok tembakau 2 (dua) batang sehari dapat menimbulkan pengerasan batang nadi yang signifikan. Pada pemakaian rokok elektrik, tidak ada perubahan pada batang nadi yang dapat diamati.
Artikel diterbitkan pada Desember 2013

The Importance Of Flavours In Eliquids
http://www.mdpi.com/1660-4601/10/12/7272/pdf
Dalam sebuah studi oleh Dr. Konstantinos Farsalinos ini, beliau mengimplikasikan bahwa cairan isi ulang rokok elektrik dengan berbagai pilihan rasa adalah faktor penting yang dapat membantu para perokok tembakau menghentikan kebiasaan buruknya.
Artikel diterbitkan pada Desember 2013

Second Hand Vapor Study (PDF)
http://ntr.oxfordjournals.org/content/early/2013/12/10/ntr.ntt203.short?rss=1
Sebuah studi yang diterbitkan di Oxford Journal menunjukkan bahwa efek tangan kedua nikotin pada rokok elektrik sangat jauh lebih rendah dibandingkan rokok tembakau. Tambahan lagi, uap rokok elektrik TIDAK mengandung racun dari hasil pembakaran seperti halnya rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Desember 2013

Smoking Kills, and So Might E-Cigarette Regulation
http://www.american.com/archive/2013/november/smoking-kills-and-so-might-e-cigarette-regulation
Gilbert Ross MD, direktur medis dari American Council on Science and Health, membuat pernyataan bahwa rokok elektrik terbukti jauh lebih sehat dibandingkan rokok tembakau yang mengandung ribuan senyawa kimia dan racun dari asap pembakarannya.
Artikel diterbitkan pada November 2013

Regulation: When Less Is More (PDF)
http://ecigarettereviewed.com/wp-co...tion-When-Less-is-More-E-Cigarette-Summit.pdf
Clive Bates, mantan direktur dari “Action on Smoking and Health” di London menyatakan bahwa peraturan rokok elektrik yang terlalu keras sangat berbahaya karena dapat mengurangi tingkat keberhasilan perokok tembakau yang ingin beralih menggunakan rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada November 2013

Research on Safety of Electronic Cigarettes
http://ecigarettereviewed.com/wp-co...onstantinos-Farsalinos-E-Cigarette-Summit.pdf
Sebuah studi dari Dr. Konstantinos Farsalinos yang mengulas tentang keamanan dari rokok elektrik. Studi ini dipresentasikan pada E-Cigarette Summit, Royal Society, London.
Artikel diterbitkan pada November 2013

Nicotine Safety in the Context of E-Cigarette Use
http://ecigarettereviewed.com/wp-co...nce-Jacques-Le-Houezec-E-Cigarette-Summit.pdf
Berlawanan dari apa yang selama ini diketahui, dosis fatal yang dibutuhkan seseorang untuk mengalami overdosis nikotin jauh lebih besar dari dosis yang diketahui selama ini, yaitu 50 – 60 mg (orang dewasa).
Artikel diterbitkan pada November 2013

A Longitudinal Study Of Electronic Cigarette Users
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306460313003304
Sebuah studi dari 477 perokok tembakau yang dilakukan University of Auckland dan University of Geneva menyimpulkan bahwa “Rokok elektrik dapat membantu para perokok yang sudah berhasil berhenti dari kebiasaan buruk merokok tembakaunya agar tidak kembali merokok lagi”.
Artikel diterbitkan pada Oktober 2013

Penelitian Rokok Elektrik Juli - September 2013
E-Liquids Shown To Have Low Cytotoxicity (PDF).
http://www.mdpi.com/1660-4601/10/10/5146/pdf
Sebauh studi yang meneliti 20 cairan isi ulang rokok elektrik dan menyimpulkan bahwa di dalam cairan rokok elektrik yang memiliki kadar sitotoksisitas tertinggi, sitotoksisitas yang terkandung di dalamnya masih 3 (tiga) kali lebih SEDIKIT dibandingkan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada September 2013

Nicotine Levels Selection and Patterns of Electronic Cigarette Use
http://www.la-press.com/evaluating-...s-of-electronic-cigare-article-a3858-abstract
Sebuah studi yang memperlihatkan bagaimana kadar nikotin yang digunakan dapat membantu perokok tembakau untuk berhenti merokok. Studi ini melibatkan 111 orang yang telah berhasil mengganti kebiasaan merokok tembakaunya dengan rokok elektrik paling tidak selama 1 (satu) bulan.
Artikel diterbitkan pada September 2013

Vaping: coronary circulation and oxygen supply
http://spo.escardio.org/eslides/view.aspx?eevtid=54&fp=1375
Sebuah riset yang membuktikan bahwa rokok elektrik tidak mempunyai efek apapun pada oksigenasi pada hati. Riset ini dipresentasikan pada kongres tahunan European Society of Cardiology di Amsterdam.
Artikel diterbitkan pada August 2013

Eliquids: No Health Concerns
http://publichealth.drexel.edu/~/media/Files/publichealth/ms08.ashx
Sebuah studi yang dilakukan oleh Profesor Igor Burstyn dari Drexel University School of Public Health menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian, liquid isi ulang rokok elektrik tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Artikel diterbitkan pada Agustus 2013

Penelitian Rokok Elektrik April - Juni 2014
MHRA Ecigarette Research
http://www.mhra.gov.uk/Safetyinform...–M–T/Nicotinecontainingproducts/index.htm
http://www.mhra.gov.uk/home/groups/comms-ic/documents/websiteresources/con286839.pdf
http://www.mhra.gov.uk/home/groups/comms-ic/documents/websiteresources/con286845.pdf
http://www.mhra.gov.uk/home/groups/comms-ic/documents/websiteresources/con286844.pdf
Studi yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Inggris Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) menyimpulkan bahwa resiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok elektrik sangatlah KECIL dan TIDAK ada bukti bahwa orang yang sebelumnya tidak merokok, kemudian menggunakan rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada Juni 2013

Efficiency and Safety of an Electronic Cigarette as Tobacco Cigarettes Substitute
http://www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0066317
Sebuah studi yag dilakukan selama 12 bulan yang melibatkan 300 orang perokok tembakau aktif. Studi membuktikan bahwa rokok elektrik dapat membantu para perokok tersebut berhenti menggunakan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Juni 2013

Evaluation of Electronic Cigarette Use And Liquid Consumption
http://www.mdpi.com/1660-4601/10/6/2500
Uni Eropa ingin meniadakan penjualan liquid bernikotin dengan kadar 4 mg ke atas, kecuali dijual sebagai obat terapi berhenti merokok tembakau. Ini adalah sebuah studi yang menolak proposal tersebut berdasarkan data-data yang ada.
Artikel diterbitkan pada Juni 2013

Cytotoxicity evaluation of ecig vapor extract
http://informahealthcare.com/doi/abs/10.3109/08958378.2013.793439
http://tobaccoanalysis.********.com.au/2013/06/new-study-shows-that-electronic.html
http://www.ecigarette-research.com/...ronic-cigarettes-are-much-better-than-tobacco
Sebuah studi yang mengevaluasi kadar sitotoksisitas dari 21 merek liquid isi ulang dibandingkan rokok tembakau. Rokok elektrik terbukti mengandung kadar sitotoksisitas yang JAUH LEBIH KECIL dibandingkan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Mei 2013

Penelitian Rokok Elektrik Januari - Maret 2013
Vaping profiles and preferences
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/add.12150/abstract
Sebuah studi yang dilakukan pada 1,347 pengguna rokok elektrik. Sebagian besar peserta studi menyatakan bahwa rokok elektrik menimbulkan efek samping yang sangat sedikit, jauh lebih sehat dibandingkan rokok tembakau, mengalami peningkatan kesehatan atas masalah batuk dan pernapasan lainnya pada saat mereka menggunakan rokok tembakau, dan menurunkan kadar kecanduan mereka. Studi ini dilakukan oleh University of East London.
Artikel diterbitkan pada Maret 2013

Ecigarette toxicants study
http://tobaccocontrol.bmj.com/content/early/2013/03/05/tobaccocontrol-2012-050859.short
Sebuah studi yang mempelajari 12 merek liquid isi ulang. Level karsinogen dan zat beracun yang terdapat di dalam rokok elektrik terbukti 9 sampai 450 kali lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau.
Artikel diterbitkan pada Maret 2013

Ecigs – therapeutic medical device.. or not?
http://vapersnightlynews.********.com.au/2013/01/the-anti-tobacco-activists-foundation.html
Sebuah artikel yang menyatakan bahwa rokok elektrik BUKAN termasuk kategori produk tembakau dan juga BUKAN alat kesehatan. Jadi rokok elektrik sebenarna tidak membutuhkan kontrol yang ketat dari pemerintah.
Artikel diterbitkan pada Januari 2013

Impact of ecigarettes on schizophrenic smokers
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23358230
Penelitian yang dilakukan oleh CTA-Villa Chiara Psychiatric Rehabilitation Clinic and Research center di Itali yang meneliti dampak penggunaan rokok elektrik pada penderita skizofrenia yang sebelumnya merokok tembakau. Mereka menyimpulkan tidak ada efek samping pada rokok elektrik.
Artikel diterbitkan pada Januari 2013


PENELITIAN ROKOK ELEKTRIK TAHUN 2012 DAN SEBELUMNYA
Penelitian Rokok Elektrik Tahun 2012 Dan Sebelumnya
Electronic cigarettes: achieving a balanced perspective
http://www.legaliser.nu/sites/defau...garettes achieving a balanced perspective.pdf
Sebuah studi yang dilakukan pada 2000 orang pengguna rokok elektrik, menyimpulkan bahwa 96% dari mereka mengatakan bahwa rokok elektrik sangat membantu mereka menghilangkan kecanduan rokok tembakau.

E-cigarette Vapor And Cigarette Smoke Comparison
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23033998#
Sebuah studi yang menyatakan bahwa rokok elektrik TIDAK menyebabkan resiko kesehatan yang nyata.

Is Passive Vaping A Reality?
http://clearstream.flavourart.it/site/wp-content/uploads/2012/09/CSA_ItaEng.pdf
Sebuah studi yang menyatakan bahwa efek tangan kedua rokok elektrik lebih KECIL dibandingkan udara pada kota-kota besar di dunia. Dan sangat jauh lebih KECIL dibandingkan rokok tembakau.

Indoor Vapor Air Quality Study
http://www.ivaqs.com/
Sebuah studi yang dilakukan oleh Clarkson University’s Center for Air Resources yang telah diperiksa oleh toksikologis independen. Menyatakan bahwa rokok elektrik mempunyai resiko kesehatan yang jauh lebih KECIL dan efek tangan kedua rokok elektrik sangat jauh lebih KECIL dibandingkan rokok tembakau.

E-cigarettes: harmless inhaled or exhaled
http://www.healthnz.co.nz/ECigsExhaledSmoke.htm
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan New Zealand yang menyatakan bahwa uap rokok elektrik tidak menyebabkan sesuatu yang dapat menimbulkan kematian.

Electronic Cigarettes As a Smoking-Cessation Tool
http://stop-tabac.ch/fra/images/stories/documents_stop_tabac/seigel e cigs am j prev med 2011.pdf
Sebuah studi yang menyatakan bahwa rokok elektrik adalah alat yang berguna untuk membantu menghilangkan kebiasaan mengkonsumsi rokok tembakau.

Electronic Cigarettes Do Not Damage The Heart
http://www.escardio.org/about/press...fects-electronic-cigarettes-heart-damage.aspx
Sebuah studi yang membuktikan bahwa rokok elektrik TIDAK menyebabkan perubahan apapun pada fungsi jantung.

Principles to Guide AAPHP Tobacco Policy
http://www.aaphp.org/Tobacco
American Association of Public Health Physicians merekomendasikan rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan rokok tembakau.


Propylene Glycol Safe
http://jpet.aspetjournals.org/content/91/1/52.abstract
Sebuah percobaan yag menggunakan monyet dan tikus yang diberikan konsentrasi Propylene Glycol (PG) yang tinggi selama 12 sampai 18 bulan. Hasil kesimpulan adalah bahwa Propylene Glycol (PG) TIDAK berbahaya.

Effect of ecigs on smoking reduction and cessation
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2458-11-786.pdf
Sebuah studi yang menyatakan bahwa rokok elektrik secara signifikan dapat mengurangi konsumsi rokok tembakau tanpamenimbulkan efek samping.

Tobacco harm reduction as a human right
http://www.unc.edu/~meierb/Meier & Shelley (2006).pdf
Sekitar 1/3 perokok tembakau akan mati pada umur 35 sampai 69 karena penyakit yang ditimbulkan oleh rokok tembakau. Pengurangan Dampak Buruk Tembakau adalah Hak Asasi Manusia

Tobacco cigarette addiction – it’s not just the nicotine
http://www.jneurosci.org/content/25/38/8593.full
Sebuah penelitian pada tahun 2005 yang membuktikan bahwa nikotin tidak menyebabkan kecanduan. Baha-bahan beracun lainnya di dalam rokok tembakau lah yang menyebabkan kecanduan rokok tembakau susah dihilangkan.

Long-term effects of inhaled nicotine
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8614291
Sebuah penelitian yang menggunakan tikus laboratorium, memberikan tikus-tikus tersebut dosis nikotin 2 (dua) kali lipat yang biasa dikonsumsi oleh para perokok tembakau. Dosis nikotin diberikan 20 jam sehari, 5 hari seminggu selama periode 2 tahun. Penelitian menyimpulkan bahwa TIDAK ada efek mematikan dari nikotin yang dikonsumsi dengan cara dihisap.


VIDEO HASIL PERCOBAAN ROKOK ELEKTRIK VS. ROKOK TEMBAKAU
Video Hasil Percobaan Rokok Elektrik Vs. Rokok Tembakau
Percobaan Pada Lalat :D

Percobaan Pada Tikus :D
 
Beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait rokok elektrik:
“Kalau rokok elektrik maju, petani rokok banyak yang kehilangan pekerjaannya”
Jawabannya...
Jawabannya simpel, memang benar, tapi nggak juga kok. Mari kita coba lihat dampak lainnya:

  1. Lapangan pekerjaan di industri rokok elektrik akan bertambah. Sama saja kan?
  2. Meskipun tidak sebanyak industri rokok tembakau, industri rokok elektrik juga membutuhkan ekstraksi nikotin dari tanaman tembakau. Para petani tembakau akan tetap bisa menanam tembakau untuk pemenuhan bahan baku pembuatan cairan isi ulang rokok elektrik.
  3. Para petani tembakau juga dapat mengalihkan lahannya ke tanaman lain seperti padi. Lebih mending menanam padi kan?
    Sampai hari ini Indonesia belum bisa swasembada beras. Pemerintahnya malah mikirin tanaman tembakau yang bikin banyak orang mati.
  4. Pemerataan ekonomi. Industri rokok elektrik akan didominasi oleh perusahaan-perusahaan UKM kecil dikarenakan mudahnya pembuatan pabrik rokok elektrik. Bisnis hisap menghisap ini akan dikuasai oleh banyak orang, bukan hanya oleh segelintir orang berkuasa seperti saat ini.
  5. Industri rokok elektrik membutuhkan ekstraksi buah-buahan dan menthol dalam jumlah besar. Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap komoditas tersebut. Yang akan mempebesar potensi dan lahan yang digunakan untuk menanam buah-buahan dan menthol tersebut. Akan banyak tenaga kerja yang terserap di sini.
  6. Bagaimana dengan cukong tembakau yang selama ini menadapatkan keuntungan besar triliunan rupiah dari duit haramnya itu? Simpel, investasikan saja duit nya ke project-project lainnya kaya Djarum yang sekarang jadi pemilik ******. Pemilik saham Djarum mungkin sudah memprediksikan hal ini dan mereka terus bereskspansi ke bisnis-bisnis lainnya.

“Kalau rokok elektrik maju, pemerintah Indonesia kehilangan banyak uang dari cukai rokok”
Jawabannya...
Pernyataan di atas saya sebut sebagai sebuah pernyataan orang bodoh yang tidak memakai logika. Kenapa?

Jawaban simpelnya: Pemerintah bisa memberlakukan cukai yang sama terhadap rokok elektrik. Jadi pemerintah akan mendapatkan uang juga dari hasil penjualan rokok elektrik.

Jawaban panjangnya:
Sebagai negara dengan jumlah perokok kedua terbesar kedua di dunia, Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan hal tersebut dengan menjadi yang terdepan dalam kemajuan dunia teknologi rokok elektrik ini.

Saya percaya, seperti yang sudah terjadi di Inggris, Amerika, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Itali, dan beberapa negara maju lainnya. Rokok elektrik akan menjadi sebuah alat yang menggantikan rokok tembakau. Contohlah Inggris yang pengguna rokok elektriknya sudah mencapai lebih dari 2 (dua) juta orang, makin hampir sama dengan pengguna rokok tembakaunya.

Masih ingat betapa berjayanya Fuji Film dan Kodak dulu? Kedua perusahaan tersebut kolaps karena evolusi teknologi kamera dari analog menjadi digital. Inilah yang saya percaya akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.Perusahaan rokok tembakau besar di seluruh dunia akan kolaps dan digantikan dengan ribuan bahkan jutaan pabrik rokok elektrik.

Contoh negara tetangga kita, Malaysia sudah memanfaatkan momen ini dengan membuat sebuah barrier tinggi terhadap produk rokok elektriknya. Malaysia secara pintar tidak mengeluarkan peraturan apapun terkait masalah rokok elektrik ini. Yang berarti, segala keperluan impor rokok elektrik ke dalam negara Malaysia akan dipersulit bahkan hampir tidak mungkin. Akan tetapi, pemerintah Malaysia membiarkan rakyatnya membuat usaha-usaha UKM yang memproduksi rokok elektrik. Para produsen tersebut dapat menjual rokok elektriknya secara bebas di Malaysia. Sudah banyak juga merek rokok elektrik Malaysia yang dijual di Indonesia. Tidak percaya? Silahkan cari sendiri di Google dan kamu akan tercengang ketika mengetahui sudah seberapa besarnya industri rokok elektrik di Malaysia.

Berdasarkan obrolan saya dengan pelaku bisnis rokok elektrik dari Malaysia, ini adalah cara mereka untuk mengembangkan industri lokal rokok elektrik Malaysia. Begitu saatnya tiba, mereka akan melegalkan rokok elektrik dalam keadaan siap tempur dengan negara lain. Begitu saatnya tiba, Malaysia akan menjadi net eksportir rokok elektrik yang akan mendatangkan banyak devisa negara.
Alih-alih memakai cara seperti Malaysia (abu-abu dulu, hijau kemudian), permerintah Indonesia akan membuat peraturan yang melarang peredaran rokok elektrik di Indonesia. Sebuah aturan bodoh dari pemerintah bodoh untuk rakyatnya yang tidak pernah mau belajar.

Dengan menerapkan strategi seperti Malaysia, atau melegalkan rokok elektrik dari sekarang, pemerintah Indonesia dapat bersiap-siap mencuri start untuk membangun ekosistem rokok elektrik di dalam negeri. Ingat, saat ini baru negara-negara maju yang melegalkan rokok elektrik.

Jangan sampai rokok elektrik baru diperbolehkan di Indonesia setelah negara Kenya, Zimbabwe, Laos sudah melegalkannya. Hal tersebut akan membuat kita menjadi net importir untuk produk rokok elektrik dan Indonesia tidak akan bisa mengambil keuntungan dari sini. Rokok elektrik seharusnya bisa menjadi salah satu sumber devisa terbesar di Indonesia.


“Ngapain Sih Bahas Ginian, Mendingan Gak Usah Ngerokok Dua-Duanya Kan”
Jawabannya...
Benar sekali! Lebih baik tidak merokok keduanya sama sekali.

Akan tetapi, tujuan thread ini dibuat bukan itu. Disini saya ingin membantu para pecandu rokok tembakau yang ingin berhenti.

Dari pengalaman banyak orang dan saya sendiri, berhenti 100% merokok tembakau sangat susah. Saya pribadi sudah menggunakan permen manis, permen karet dan nikotin patch, tidak ada yg membuat saya berhasil berhenti merokok tembakau lebih dari 1 minggu.

Tidak percaya? Coba tanya perokok tembakau di sekitar kamu. Dan buat penelitian kecil seperti ini:
  1. Berapa orang perokok tembakau yang kamu kenal?
  2. Berapa orang perokok tembakau yang ingin berhenti merokok?
  3. Berapa orang perokok tembakau yang pernah mencoba untuk berhenti merokok?
  4. Berapa orang perokok tembakau yang pernah mencoba untuk berhenti merokok, tapi tidak berhasil?

    Saya berani bilang:
    Dari 100 perokok tembakau , 95 orang ingin berhenti merokok.
    Dari 95 orang tersebut, mungkin maksimal hanya 5 orang saja yang berhasil.

    Bagaimana dengan 90 orang lainnya? Tegakah kamu membiarkan mereka semua menderita berbagai macam penyakit yang ditimbulkan rokok tembakau?

    Tegakah kamu melihat sahabatmu akan mati sebentar lagi karena kanker mulut?
    Tegakah kamu melihat pamanmu akan mati sebentar lagi karena kanker paru-paru?

    Rokok elektrik terbukti secara sains dapat meningkatkan tingkat keberhasilan berhenti merokok tembakau. Dan rokok elektrik terbukti secara sains jauh lebih TIDAK berbahaya dibandingkan rokok tembakau.

    Resiko kesehatan pada rokok elektrik jauh lebih KECIL dibandingkan rokok tembakau.
KONSPIRASI TINGKAT TINGGI UNTUK MENJEGAL ROKOK ELEKTRIK

Seperti yang kita lihat beberapa bulan terakhir di banyak media massa besar (termasuk D***k, K****s, dan lainnya yang tidak usah disebutkan disini), banyak sekali kita lihat pemberitaan miring terkait rokok elektrik. Padahal, bukti hasil penelitian sains terhadap rokok elektrik membuktikan bahwa rokok elektrik jauh lebih sehat dibanding rokok tembakau.

Bahkan, kepala BPOM dan Depkes pun mengatakan rokok elektrik sangat berbahaya. Ada apa gerangan?
Jawabannya...
Pemerimaan negara dari cukai rokok tembakau mencapai 100 triliun per tahunnya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/24/090564806/Rokok-Sumbang-Penerimaan-Cukai-Terbanyak

(Ini juga jawabannya simpel, pemerintah bisa memberlakukan cukai untuk rokok elektrik. Dan penerimaan cukai dari rokok elektrik juga pasti akan banyak seperti halnya rokok tembakau)

Tidak sampai di situ, banyaknya orang yang menderita penyakit yang disebabkan oleh rokok pun berperan penting di sini.

Perlu diingat, penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh rokok tembakau adalah penyakit-penyakit kelas berat, seperti kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, kanker ginjal, kanker mulut, serangan jantung, penyakit jantung koroner, aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik, #######si, dan gangguan media lainnya (masih banyak loh, cari aja di google!).

Dihitung kasar: Jumlah perokok tembakau 30% dari populasi Indonesia 250 juta orang: 75 juta orang!
Penelitian membuktikan 2 dari 3 orang perokok tembakau mengalami penyakit yg ditimbulkan oleh kebiasaan merokok tembakaunya, yag berarti sekitar 50 juta orang terkena berbagai macam penyakit akibat rokok tembakau.

Bisa dibayangkan betapa banyaknya uang yang berputar di sini. Rumah sakit, dokter, apotek, produsen obat dan pelaku kesehatan lainnya di Indonesia menikmati uang pengobatan untuk 50 juta orang pesakitan tersebut.

Contoh kecil: Banyak para perokok tembakau yang #######si. Bayangkan berapa jumlah penjualan obat #######si tersebut di seluruh Indonesia?

Kita beralih ke media massa. Saya kebetulan akrab dengan beberapa orang dari koran R*******a, banyak dari mereka yang sudah beralih menggunakan rokok elektrik. Tapi tidak satupun dari mereka yang berani memberitakan efek positif dari rokok elektrik. Karena banyaknya iklan masuk dari pabrik rokok. Perlu diingat, sekarang banyak sekali acara musik yang diiklankan besar-besaran dengna pabrik rokok sebagai sponsor utamanya.

Ironis? Ya. Anda bekerja sebagai reporter untuk memberitakan kebenaran kepada masyarakat. Tapi pada akhirnya itu tidak bisa dilakukan karena politik uang.

Kita hanya bisa berdoa mudah-mudahan pemerintah Jokowi yang dipilih oleh rakyat punya hati nurani. Semoga pemerintah memperbolehkan peredaran rokok elektrik demi rakyatnya yang sehat. Juga agar Indonesia tidak makin terpuruk ekonominya karena kalah bersaing dengan negara-negara maju yang sudah terlebih dahulu membuat ekosistem industri rokok elektrik di negaranya.

KESIMPULAN:
  1. Rokok elektrik terbukti jauh lebih sehat dibandingkan rokok tembakau. Resiko kesehatan yang ditimbulkan rokok elektrik jauh lebih kecil.
  2. Rokok elektrik terbukti dapat membantu perokok berhenti menggunakan rokok tembakau.
  3. Kita berharap pemerintah Jokowi mempunyai hati nurani dan mementingkan kesehatan masyarakat dengan menghentikan kebohongan publik tentang rokok elektrik.
  4. Kita berharap pemerintah Jokowi memperbolehkan peredaran rokok elektrik di Indonesia. Untuk Indonesia yang lebih sehat.
  5. Kita berharap pemerintah Jokowi memperbolehkan peredaran rokok elektrik di Indonesia. Untuk Indonesia yang dapat berkompetisi dengan negara lain sebelum terlambat.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.