• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pelari Kenya sapu bersih juara Banyuwangi International Run 2015

kis

IndoForum Junior E
No. Urut
281032
Sejak
23 Mei 2013
Pesan
1.661
Nilai reaksi
36
Poin
48
Para pelari asal Kenya menyapu bersih semua gelar di ajang Banyuwangi International Run 2015, Sabtu pagi (17/10). Event kali pertama digelar di Bumi Blambangan ini, mengangkat tema: Run and Enjoy the Culture dan menjadi sejarah baru di ajang sport tourism dan festival budaya di Banyuwangi.

Di kompetisi lari tingkat internasional itu, pelari asal Kenya, David Mutai menjadi jawara di lomba lari kategori 10 kilometer. Pelari 29 tahun itu mencatatkan waktu 32 menit 6 detik. Sementara rekan senegara David, Chales Kipsang (26), menjadi yang tercepat di kategori lomba lari 5 kilometer dengan mencatatkan waktu 16 menit 10 detik.

"Di kompetisi international ini, diikuti tujuh pelari asal Kenya. Para pelari asal Benua Afrika ini menyabut gelar juara dan runner up di kategori lomba lari 10 kilometer. Di kategori women competition 10 kilometer, juga disenangi pelari asal Kenya, Edinak Koech dengan catatan waktu 37 menit 35 detik," terang salah satu juri lomba.

Sementara jawara lari 5 kilometer, David Mutai mengatakan, dia sangat senang bisa menjadi bagian di Banyuwangi International Run ini. "Running track-nya bagus dan sesuai standar," kata dia usai menjadi juara.

Pelari yang sudah berkali-kali mengikuti ajang internasional ini menambahkan, "Saya tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti lomba ini, karena sebelumnya saya baru saja mengikuti lomba marathon di Malaysia. Jadi persiapan ya di Malaysia itu."

Lomba lari yang kali pertama meramaikan ajang sport tourism di kabupaten berjuluk the Sunrise of Java itu, melengkapi ajang festival tahunan di Banyuwangi tahun ini (2015). Meski digelar perdana, event ini terbukti mampu menjadi magnet bagi para pelari di luar Banyuwangi, seperti dari Surabaya hingga Jakarta. Bahkan pelari profesional dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura hingga Kenya, juga turut meramaikan kompetisi berhadiah total Rp 100 juta itu.

"Saya sengaja ikut kompetisi ini, karena penasaran dengan Banyuwangi. Kompetisi ini memang digelar apa adanya, tapi bisa dikemas cukup bagus. Selain ikut lomba saya juga berniat berlibur di sini," ucap pelari asal Jakarta, Elsye.

Sementara Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda menuturkan, lomba lari yang menyedot dana Rp 1 miliar ini, merupakan implementasi konsep pariwisata berbasis olahraga, yang terus berusaha dikembangkan pemerintah setempat.

Event ini juga melengkapi kegiatan sport tourism yang sempat digelar sebelumnya, seperti International Tour de Ijen, Tabuhan Island Kiteboarding, dan Pulau Merah International Surfing Competition.

Kata Bramuda, lomba lari yang saat ini digelar di Banyuwangi, saat ini tengah menjadi tren selain olahraga bersepeda. Dan dengan 'menumpang' tren itu, promosi wisata di Banyuwangi makin lebih efektif dan soft. "Dengan mengajak orang datang ke Banyuwangi untuk melakukan aktivitas sesuai minatnya, promosi bisa dilakukan secara halus."

"Dari beberapa komunitas, saya dengar tahun ini ada lebih 200 pelari Indonesia ikut lomba di Berlin, Jerman. Mereka orang-orang menengah ke atas. Pasar itu kami bidik agar mereka datang untuk berlari sekaligus berwisata di Banyuwangi," pungkasnya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.