Diggie
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 287751
- Sejak
- 6 Apr 2020
- Pesan
- 9.487
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 0
Berikut adalah berita Pelaku sepak bola di Solo petik pelajaran dari Piala Dunia U-17.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surakarta Arya Surendra (kanan), dalam Konferensi Pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/11/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Solo (ANTARA) - Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surakarta Arya Surendra mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia merupakan momentum yg sangat berharga untuk memetik pelajaran & menimba ilmu guna perkembangan sepak bola di kota tersebut.
"Para pelaku sepak bola di Solo sangat antusias dengan penampilan para bintang muda dari berbagai negara peserta yg bertanding di Stadion Manahan, Solo," mengatakan Arya Surendra yg juga akrab dipanggil Rio saat konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Rio mengatakan selain para pesepak bola muda & pelatih sekolah sepak bola (SSB), euforia Piala Dunia U-17 2023 juga dapat dirasakan oleh pemangku kepentingan lain untuk melihat level penyelenggaraan lomba sesuai standar FIFA karena selama penyelenggaraan juga mengundang perangkat pertandingan seperti wasit, "match commissioner", hingga pengawas pertandingan.
Menurut Rio, akibat dari Piala Dunia U-17 tersebut semestinya menciptakan semua orang belajar sesuatu, yaitu harus dapat menangkap penyelenggaraan pertandingan sepak bola dengan standar dunia yg nantinya dapat diaplikasikan di level mereka masing-masing.
Rio menambahkan Piala Dunia U-17 2023 yg bakal terpusat di Kota Solo merupakan kesempatan yg langka. Rio pun berharap seluruh pihak dapat memanfaatkan ajang ini untuk menambah pengetahuan masing-masing dalam hal sepak bola.
Bagi Askot PSSI Surakarta, lanjut dia, ajang tersebut sanggup memberikan pengetahuan untuk mengelola lomba pemain usia muda, baik itu untuk kelompok U-9, U-10, & U-11, hingga kejuaraan Piala Soeratin yg mempertandingkan kelompok U-13, U-15, & U-17 di Indonesia.
"Piala Dunia U-17 2023 ini jadi contoh yg baik untuk kami serap sebagai ilmu & pengetahuan bagaimana dapat menciptakan lomba tahun depan dapat lebih meningkat lagi, baik itu secara kuantitas & kualitas," katanya.
Baca juga: Pertandingan Selandia Baru kontra Meksiko ditunda karena hujan
Selain itu, pihaknya memastikan bahwa wasit-wasit yg berada di bawah naungan Askot PSSI Surakarta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari wasit berlisensi FIFA yg bertugas memimpin Piala Dunia U-17 2023 di Solo.
"Wasit-wasit juga sangat antusias untuk melihat bagaimana para wasit menangani kejadian di lapangan hingga belajar bagaimana menangani sebuah pelanggaran. Namun, memang yg belum dapat diaplikasikan ialah Video Assistant Referee (VAR)," katanya.
Karena, mengatakan dia, memang secara perangkat di Indonesia belum ada. "Ini jadi catatan tersendiri bagi wasit & 'match commissioner' di Indonesia. Harapannya membawa akibat positif bagi para perangkat pertandingan di Indonesia," katanya.
Sedangkan dari segi infrastruktur, pembinaan pemain usia dini di Kota Solo juga bakal mendapatkan berkah dari hadirnya lapangan-lapangan latihan yg sudah direnovasi sesuai standar FIFA untuk mendukung penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Solo.
"Hadirnya lapangan-lapangan berstandar FIFA ini jadi berkah bagi kami pelaku sepak bola di Kota Solo. Kami sudah tidak perlu pusing-pusing lagi mengajari cara memberikan umpan bola yg baik. Kalau lapangan kurang baik, umpan bola hasilnya tidak baik," katanya.
Baca juga: Pemain Inggris U-17 McAllister menyukai mie ayam Indonesia
Baca juga: LOC nyatakan animo masyarakat menonton Piala Dunia U-17 tinggi
Berita diatas dikutip dari internet, jika Pelaku sepak bola di Solo petik pelajaran dari Piala Dunia U-17 adalah spam, mohon beritahu kami.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surakarta Arya Surendra (kanan), dalam Konferensi Pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/11/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Solo (ANTARA) - Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surakarta Arya Surendra mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia merupakan momentum yg sangat berharga untuk memetik pelajaran & menimba ilmu guna perkembangan sepak bola di kota tersebut.
"Para pelaku sepak bola di Solo sangat antusias dengan penampilan para bintang muda dari berbagai negara peserta yg bertanding di Stadion Manahan, Solo," mengatakan Arya Surendra yg juga akrab dipanggil Rio saat konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Rio mengatakan selain para pesepak bola muda & pelatih sekolah sepak bola (SSB), euforia Piala Dunia U-17 2023 juga dapat dirasakan oleh pemangku kepentingan lain untuk melihat level penyelenggaraan lomba sesuai standar FIFA karena selama penyelenggaraan juga mengundang perangkat pertandingan seperti wasit, "match commissioner", hingga pengawas pertandingan.
Menurut Rio, akibat dari Piala Dunia U-17 tersebut semestinya menciptakan semua orang belajar sesuatu, yaitu harus dapat menangkap penyelenggaraan pertandingan sepak bola dengan standar dunia yg nantinya dapat diaplikasikan di level mereka masing-masing.
Rio menambahkan Piala Dunia U-17 2023 yg bakal terpusat di Kota Solo merupakan kesempatan yg langka. Rio pun berharap seluruh pihak dapat memanfaatkan ajang ini untuk menambah pengetahuan masing-masing dalam hal sepak bola.
Bagi Askot PSSI Surakarta, lanjut dia, ajang tersebut sanggup memberikan pengetahuan untuk mengelola lomba pemain usia muda, baik itu untuk kelompok U-9, U-10, & U-11, hingga kejuaraan Piala Soeratin yg mempertandingkan kelompok U-13, U-15, & U-17 di Indonesia.
"Piala Dunia U-17 2023 ini jadi contoh yg baik untuk kami serap sebagai ilmu & pengetahuan bagaimana dapat menciptakan lomba tahun depan dapat lebih meningkat lagi, baik itu secara kuantitas & kualitas," katanya.
Baca juga: Pertandingan Selandia Baru kontra Meksiko ditunda karena hujan
Selain itu, pihaknya memastikan bahwa wasit-wasit yg berada di bawah naungan Askot PSSI Surakarta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari wasit berlisensi FIFA yg bertugas memimpin Piala Dunia U-17 2023 di Solo.
"Wasit-wasit juga sangat antusias untuk melihat bagaimana para wasit menangani kejadian di lapangan hingga belajar bagaimana menangani sebuah pelanggaran. Namun, memang yg belum dapat diaplikasikan ialah Video Assistant Referee (VAR)," katanya.
Karena, mengatakan dia, memang secara perangkat di Indonesia belum ada. "Ini jadi catatan tersendiri bagi wasit & 'match commissioner' di Indonesia. Harapannya membawa akibat positif bagi para perangkat pertandingan di Indonesia," katanya.
Sedangkan dari segi infrastruktur, pembinaan pemain usia dini di Kota Solo juga bakal mendapatkan berkah dari hadirnya lapangan-lapangan latihan yg sudah direnovasi sesuai standar FIFA untuk mendukung penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Solo.
"Hadirnya lapangan-lapangan berstandar FIFA ini jadi berkah bagi kami pelaku sepak bola di Kota Solo. Kami sudah tidak perlu pusing-pusing lagi mengajari cara memberikan umpan bola yg baik. Kalau lapangan kurang baik, umpan bola hasilnya tidak baik," katanya.
Baca juga: Pemain Inggris U-17 McAllister menyukai mie ayam Indonesia
Baca juga: LOC nyatakan animo masyarakat menonton Piala Dunia U-17 tinggi
Berita diatas dikutip dari internet, jika Pelaku sepak bola di Solo petik pelajaran dari Piala Dunia U-17 adalah spam, mohon beritahu kami.