• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pelajar di Malang Gorok dan Seret Nenek Sejauh 60 Meter, Ini Modus dan Motifnya

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
ASR yang masih bertatus pelajar, tega menghabisi nyawa neneknya, Soesilowati Betsy (91), seorang diri.
Dari penyelidikan, polisi hanya menemukan satu orang tersangka yakni ASR. Sebab ketika ia melakukan perbuatannya, hanya ada ASR dan sang nenek di rumah Jalan Raya Bandulan No 4 RT 8 RW 3, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Meskipun dilakukan seorang diri, perbuatan ASR terbilang sadis. Sebab ia memukul, mencekik, menggorok leher sang nenek, dan terakhir menyeretnya sampai 60 meter menuju sungai Metro.
Berdasarkan pemeriksaan forensik, kematian Betsy diperkirakan Minggu (21/2/2016) pukul 22.00 wib hingga Senin (22/2/2016) pukul 02.00 wib. Tetapi penganiayaan yang dilakukan ASR dilakukan pagi.
Informasi yang dihimpun SURYA.co.id, ASR menganiaya neneknya Minggu (21/2/2016) pukul 06.00 wib. Ketika itu, ayahnya Handi Sugeng sudah berangkat bekerja.
Kakak laki-laki ASR, Andika Gagah, tidak ada di rumah.
Handi merupakan sopir angkot rute AG yang berangkat pukul 05.00 wib.

ASR yang mengingat kembali rasa sakit hatinya, bersembunyi di kamar neneknya. Ketika neneknya masuk kamar, setelah dari kamar mandi, ASR memukul neneknya.
Akibat pukulan itu, neneknya terjatuh sehingga terluka di bagian pelipis kanan. Setelah itu, ASR mencekik leher neneknya sambil berkata 'Saya marah sama nenek'.
Ketika neneknya tidak berdaya, tetapi masih hidup, ASR berlari ke dapur untuk mengambil pisau dapur.
Memakai pisau itu, ASR menyayat leher neneknya sampai dua kali.
Perbuatan itu membuat neneknya berlumuran darah. ASR tidak mengetahui apakan neneknya meninggal dunia atau masih hidup.
Ia kemudian memindahkan tubuh neneknya ke kasur, dan membersihkan ceceran darah di kamar dan pisau.
Setelah itu, ASR keluar rumah setelah sempat mengambil cincin neneknya. Ia kemudian menjual cincin itu di sebuah mal di Kota Malang dan laku seharga Rp 850.000.

"Uang itu kemudian dipakai untuk membayar utang, membeli makan, dan beramal di sekolah," ujar Kasatreskrim Polres Malang Kota, Selasa (23/2/2016).
Beberapa titik ceceran darah di rumah tersebut sempat dilihat oleh Handi, ayah ASR. Namun ia tidak curiga.
"Saya lihat Minggu siang ada ceceran darah. Semuanya sudah saya ceritakan ke penyidik," ujarnya singkat ketika bertemu Surya.
Setiap hari Handi berangkat kerja pukul 05.00 wib, dan pulang sekitar pukul 15.00 wib.
Sedangkan Rosa, anak pertama Betsy, yang tinggal di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Blimbing, tidak bisa menghubungi ibunya selama dua hari pada Minggu (21/2/2016) sampai Senin (22/2/2016) pagi.
Perempuan itu setiap hari selalu menelepon ibunya.
"Minggu itu seharian beberapa kali saya telepon, tidak bisa. Mama tidak ngangkat telepon," ujar Rosa.

Ia menelepon kembali ponsel ibunya, Senin (22/2/2016) pagi dan kembali tidak berhasil. Barulah siang sekitar pukul 14.00 wib, ia menelepon dan ada orang yang mengangkat.
Ternyata yang mengangkat telepon adalah polisi dan meminta ia ke Polsek Sukun.
Saat itulah, ia baru mengetahui kalau ibunya meninggal dunia dan ditemukan di pinggir Sungai Metro.
Lalu bagaimana tubuh Betsy bisa berada di pinggir sungai Metro?
Ternyata ASR menyeret tubuh neneknya. Jarak antara rumah dan sungai itu sekitar 60 meter. Sepanjang itulah, ASR menyeret tubuh neneknya, Senin (22/2/2016) pukul 01.00 wib.
Sebelumnya, ASR memeriksa tubuh neneknya yang tidak bergerak. Ia kemudian membungkus tubuh itu memakai gorden.
Tanpa diketahui orang, ia bebruat sadis: menyeret tubuh neneknya dan membuangnya di aliran sungai Metro.

Pukul 06.00 wib, tubuh Betsy ditemukan warga sekitar. Petugas menemukan identitas Betsy siang setelah ada warga yang mengaku mengenal wajah mayat itu.
Polisi menyelidiki penemuan mayat itu sebab mayat yang ditemukan memiliki bekas luka gorok di leher.
Penyelidikan mengarah kepada pelaku yang masih keluarga Betsy.
"Penyelidikan kami memang mengarah kepada orang dekat korban, bukan orang jauh," kata Tatang lagi.
Polisi akhirnya menjemput ASR di sekolahnya. Polisi kemudian menetapkan ASR sebagai tersangka kasus itu.
Ia dijerat memakai Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. uni

1. Minggu (21/2/2016) pukul 05.00 wib, ASR bangun tidur kemudian melihat televisi. Ayahnya berangkat kerja.
2. ASR bersembunyi di balik pintu kamar neneknya. Ketika neneknya kembali dari kamar mandi ke kamarnya, ASR memukul neneknya sampai terjatuh ke lantai.
3. Setelah memukul memakai tangan kosong, ASR mencekik neneknya.
4. Ia kemudian mengambil pisau dapur dan menyayat leher neneknya sampai dua kali hingga akhirnya tidak berdaya.
5. ASR menidurkan neneknya ke kasur.
6. Ia kemudian meninggalkan rumah, untuk nongkrong dan menjual cincin neneknya ke sebuah mal di Kota Malang.
7. Ia kembali ke rumah malam. Ia menjawab tidak tahu ketika ayahnya berkata kenapa bercak darah.
8. Senin (22/2/2016) pukul 01.00 wib, ASR membungkus tubuh neneknya yang tidak bergerak, kemudian menyeretnya ke sungai yang berjarak sekitar 60 meter dari rumahnya.
9. Pukul 06.00 wib, warga menemukan mayat di pinggir sungai Metro.
10. Pukul 07.30 wib, petugas menyelesaikan evakuasi dan mengirimkan ke Kamar Mayat RS Saiful Anwar.
11. Polisi menyelidiki temuan mayat itu, sampai akhirnya menangkap ASR.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.