• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

PDI-P dan Gerindra Satu Langkah Lebih Dekat, Berharap Mengulang Kejayaan Masa Lalu

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Pertemuan dua partai besar di Jakarta, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra, terjadi pada Kamis (26/5/2016).

Pengurus Partai Gerindra, yang merupakan terbesar kedua di Jakarta, menyambangi markas PDI-P, si partai pemenang, di Jalan Tebet Raya Kamis itu.

Terjadi pembicaraan antara dua pengurus Dewan Pimpinan Daerah terkait masalah Pilkada DKI 2017.

Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya terkait dengan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dalam pertemuan itu, terjadi kesepakatan awal bahwa kedua partai ini akan mengusung calon gubernur dan wakil gubernur melalui jalur partai politik.

"Kita mendapatkan titik temu yang sangat mendasar bahwa pemegang amanat UU adalah partai politik sebagai tempat rekrutmen dan pasok memasok kader," ujar Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Bambang Dwi Hartono.

Bambang mengatakan, partai politik memiliki peran untuk memasok kader terbaik. Kader partai, kata Bambang, sedianya menempati jajaran legislatif maupun eksekutif.

"Jadi sangat lucu kalau partai politik punya tanggung jawab itu lalu kemudian malah mengabaikan dan menyerahkan kepada perseorangan. Walau memang MK membuka pintu legal untuk itu," ujar Bambang.

Untuk diketahui, tokoh yang berniat maju melalui jalur independen adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dengan dibantu kelompok relawannya, yakni Teman Ahok, Basuki berupaya menempuh jalur independen. Teman Ahok kini mengumpulkan 1 juta data fotokopi KTP untuk meloloskan Basuki ikut Pilkada.

Terkait Pilkada DKI 2017, Bambang tak menampik kemungkinan PDI-P dan Gerindra kembali mesra.

Ia pun mencontohkan kerjasama kedua partai pada pilkada serentak 2015. Saat itu, PDI-P berkoalisi dengan Gerindra dan menang di 36 daerah.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menambahkan, bukan tidak mungkin Partai Gerindra dan PDI-P akan mengulang kemenangan di Pilkada DKI 2017.

PDI-P dan Gerindra di Jakarta, kata Taufik, akan menambah panjang daftar kemenangan dalam Pilkada DKI selanjutnya.

"Kan tadi baru 36 kali menang. Di tahun 2017, kemenangan Gerindra dan PDI-P tambah satu jadi 37 kali," ujar Taufik.

Tidak takut Ahok

Bambang juga berbicara mengenai peluang calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung nanti jika berhadapan dengan bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.

Bambang mengatakan, PDI-P sudah memiliki data terkait peluang petahana jika dilihat dalam praktik pilkada serentak 2015 lalu.

"Data kami, incumbent (petahana) di pilkada serentak 2015, yang menang kembali hanya 60 persen. Jangan merasa karena incumbent punya peluang menang, lau benar-benar menang," ujar Bambang.

Ia menyampaikan, PDI-P tak gentar meskipun Basuki alias Ahok memiliki tingkat elektabilitas tinggi berdasarkan hasil sejumlah survei.

Bambang kemudian mengingatkan kemenangan PDI-P dalam Pilkada DKI 2012 lalu.

Ketika itu, PDI-P bersama Gerindra mampu mengalahkan petahan yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Jadi kita enggak pernah takut dengan incumbent yang elektabilitasnya tinggi," ujar Bambang.

Taufik juga mengaku tidak khawatir apabila calon gubernur dan wakil gubernur, yang diusung partai, harus berhadapan dengan Ahok.

Apalagi, jika Partai Gerindra sudah resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan nantinya.

Taufik mengatakan bahwa ia dan partai lain tidak mengkhawatirkan elektabilitas Ahok.

Ia juga mengungkit pengalaman Partai Gerindra dan PDI-P yang pernah menang melawan petahana pada Pilkada DKI 2012.

"Gerindra dan PDI-P punya pengalaman untuk mengolah cagub dari nol sampai menang," ujar Taufik.

Akankah koalisi besar terbentuk?

Beberapa waktu lalu, Partai Gerindra sempat membunyikan wacana koalisi gemuk. Mengenai ini, PDI-P DKI memberi sambutan baik.

Bambang mengatakan, jawaban mengenai koalisi gemuk tersebut akan mempertimbangkan pengalaman pada pilkada serentak 2015 lalu.

Ketika itu, nyaris tidak adanya parpol yang mendaftarkan calonnya sehingga petahana tidak mendapatkan lawan.

"Dengan pengalaman itu pasti semua kekuatan politik dalam Pilkada DKI 2017 akan membangun koalisi gemuk," ujar Bambang.

Ia juga mengatakan pentingnya mencari kawan sebanyak-banyaknya dalam Pilkada DKI 2017.

Sebab, menurut dia, dalam menjalankan pemerintahan nanti, kepala daerah tidak mungkin berjalan tanpa dukungan partai-partai.

"Jadi ini logika sederhana, pasti kita mencari teman sebanyak-banyaknya," ujar Bambang.

Adapun pertemuan PDI-P dan Gerindra yang digelar kemarin memang belum menghasilkan kesepakatan koalisi. Namun, keduanya sudah satu langkah lebih dekat.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.