• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pandangan buddha tentang makan daging

virya

IndoForum Beginner E
No. Urut
36574
Sejak
17 Mar 2008
Pesan
455
Nilai reaksi
11
Poin
18
PENDAHULUAN

Makan daging merupakan topik yang sangat sensitif.Ada beragam pandangan tentang makan daging dan setiap pandangan mungkin benar pada batas tertentu,tetapi pandangan-pandangan tersebut mungkin saja tidak bijaksana.Dalam hal ini,kita harus mengesampingkan pandangan pribadi kita dan bersikap lebih terbuka untuk melihat pandangan Buddha.Hal ini penting sekali karena Beliau adalah Tathagata yang mengetahui dan melihat.

Sutta(Dhamma) dan Vinaya akan menjadi sumber referensi kita karena di AN 4.180 Buddha berkata bahwa jika Bhikkhu tertentu mengatakan sesuatu,dan mengklaim sebagai sabda Buddha,maka perkataan tersebut haruslah dibandingkan dengan Sutta(kumpulan Khotbah) dan Vinaya(displin kebhikkhuan).Jika perkataan tersebut sesuai dengan Sutta dan Vinaya,maka kita dapat menerimanya sebagai sadba Buddha.

Pertimbangan selanjutnya adalah Sutta dan Vinaya mana yang menjadi acuan kita?Walaupun berbagai mazhab Buddhis mempunyai penafsiran yang berbeda tentang Ajaran Buddha,umumnya semua setuju bahwa empat Nikaya(kumpulan-kumpulan),yaitu Digha Nikaya,Samyutta Nikaya,Majjhima Nikaya dan Anggutara Nikaya dan beberapa buku dari Khuddhaka Nikaya,adalah khotbah-khotbah tertua otentik Buddha.Lebih lanjut,buku-buku kumpulan tertua ini konsisten secara keseluruhannya,mengandung rasa pembebasan,sementara buku-buku belakangan terkadang kontradiktif.
 
REFERENSI SUTTA

MAJJHIMA NIKAYA 55
Khotbah ini penting sekali karena disini Buddha menyatakan dengan jelas pendapat Beliau tentang makan daging.

Tabib Raja,Jivaka Komarabhacca datang mengunjungi Buddha.Setelah memberi penghormatan,dia berkata,"Yang Mulia,saya telah mendengar hal ini : "Mereka menyembelih makhluk hidup untuk Samana Gotama(Buddha Sakyamuni); Samana Gotama dengan sadar memakan daging yang dipersiapkan kepadanya dari binatang yang dibunuh untuk dirinya'.." ; dan bertanya apakah hal ini memang benar.

Buddha menjawab,"Jivaka,saya nyatakan bahwa dalam 3 hal daging tidak dianjurkan/diijinkan untuk dimakan : Apabila dilihat,didengar,atau dicurigai(bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya)...Saya nyatakan bahwa dalam 3 hal daging yang diijinkan/diperbolehkan untuk dimakan : ketika tidak dilihat,didengar atau dicurigai(bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya).."

Lebih lanjut Buddha menambahkan,"Jika seseorang menyembelih suatu makhluk hidup untuk Tathagata(Buddha) atau para siswanya,dia menimbun banyak kamma buruk dalam lima hal..(i) Ketika dia berkata : 'Pergi dan giring makhluk hidup itu'..(ii) Ketika makhluk hidup itu menderita kesakitan dan kesedihan ketika dijerat dengan lehernya yang terikat..(iii) Ketika dia berkata : 'Pergi dan sembelihlah makhluk itu'..(iv) Ketika makhluk hidup itu mengalami kesakitan dan kesedihan karena disembelih..(v) Ketika dia mempersembahkan kepada Tathagata atau para siswanya dengan makanan tidak diijinkan.."

Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa Buddha membedakan antara daging yang "diijinkan" dengan 3 kondisi dan daging yang tidak diijinkan.Ini adalah kriteria yang paling penting sehubungan dengan makan daging.

Anggutara Nikaya 8 : 12
Jendral Siha,seorang pengikut Nigantha,beralih ke ajaran Buddha setelah dia belajar Dhamma dari Buddha.

Dia mengundang Buddha dan rombongan Bhikkhu ke rumahnya hari berikutnya untuk bersantap,dan menyediakan daging dan makanan lainnya.Para Nigantha,yang cemburu karena seorang umat awam yang terkemuka dan berpengaruh telah pergi ke perkemahan Buddha,menyebarkan rumor bahwa Jendral Siha telah membunuh seekor binatang besar dan memasaknya untuk Samana Gotama,"...dan Samana Gotama akan memakan daging tersebut,nengetahui bahwa daging itu memang dimaksudkan untuk dirinya,perbuatan itu dilakukan untuk kepentinganya.."

Ketika berita ini sampai ke telinga Jendral,dia menolak tuduhan mereka,berkata,"...Sudah lama tua-tuan yang terhormat ini(Nigantha) sudah berniat meremehkan Buddha..Dhamma..Sangha" : tetapi mereka tidak dapat menganggu yang Terberkahi dengan fitnahan kejam,kosong,bohong,yang tak benar..Tidaklah demi menopang kehidupan,kita sengaja merampas hidup makhluk manapun..

Ini adalah salah satu khotbah yang dengan jelas menunjukan bahwa Buddha dan Bhikkhunya makan daging.Juga kita lihat bahwa daging dari binatang yang sudah mati ketika dibeli,diijinkan untuk dimakan,tetapi tidak diijinkan apabila binatangnya masih hidup(sengaja dibunuh untuk diberikan).

Anggutara Nikaya 5.44
Ini tentang seorang umat awam,Ugga yang mempersembahkan beberapa pilihan makanan yang baik untuk Buddha: di antaranya adalah daging babi yang dimasak dengan buah jujube yang diterima oleh Buddha.Sekali lagi jelas bahwa Buddha dan para siswanya makan daging.

Sutta Nipata 2.2
Disini Buddha mengingat kembali suatu peristiwa pada kehidupannya yang lampau pada masa Buddha Kassapa.Buddha Kassapa adalah gurunya saat itu..

Pada Suatu ketika saat seorang petapa sekte luar bertemu dengan Buddha Kassapa dan mencacinya karena makan daging,yang dikatakan sebagai noda dibandingkan dengan konsumsi makanan vegetarian.

Buddha Kassapa menjawab,"Membunuh..melukai..mencuri..berbohong,menipu..berzinah;Inilah NODA bukan MAKAN DAGING"

...Mereka yang berkata kasar,sombong,memfitnah,curang,jahat..kikir..Inilah NODA bukan MAKAN DAGING.

..Kemarahan,keangkuhan,sifat keras kepala,kebencian,penipuan,keirihatian,pembualan..Inilah NODA bukan MAKAN DAGING.

..Mereka yang bermoral buruk,..dengki..congkak..menjadi orang yang paling keji,melakukan perbuatan demikian,Inilah NODA bukan MAKAN DAGING."
 
REFERENSI VINAYA

Patimokkha : Paccitiya 39
Dalam disiplin kebhikkhuan,seorang Bhikkhu tidak diperbolehkan/diijinkan untuk meminta makanan khusus tertentu.Tetapi,sebuah pengecualian diinjinkan di Patimokkha(peraturan kebhikkhuan) ketika Bhikkhu itu sakit.Dalam keadaan ini,bhikkhu itu diijinkan untuk meminta produk dari susu,minyak makan,madu,gula,ikan,daging...Dengan jelas,ikan dan daging yang diijinkan untuk para bhikkhu(dengan 3 ciri khas yang telah dijelaskan sebelumnya).

Buku Kedisplinan : Buku Keempat
Dalam Mahavagga,sepuluh jenis daging tidak diijinkan/diperbolehkan bagi para Bhikkhu : Manusia,gajah,kuda,anjing,hyena,ular,beruang,singa,harimau,dan macan tutul.Kita dapat menyimpulkan dari sini bahwa daging dari binatang lain diijinkan dengan terpenuhinya 3 kondisi daging yanng diijinkan , misalnya daging babi,daging sapi,ayam,dan lain sebagainya..

Buku Kedisplinan : Buku Keempat
Sup daging yang jernih diinjinkan bagi bhikkhu yang sakit.

Buku Kedisplinan : Buku Pertama
Beberapa Bhikkhu menuruni lereng dari Puncak Burung Nasar.Mereka melihat sisa hewan yang mati terbunuh oleh singa,menyuruh umat memasaknya dan memakannya.Di lain waktu,bhikkhu yang lain melihat sisa hewan yang mati terbunuh oleh harimau..sisa hewan yang mati terbunuh oleh macan tutul..dan lain sebagainya...menyuruh umat memasaknya dan memakannya..

Kemudian para Bhikkhu ragu apakah itu sudah termasuk mencuri.Buddha memberikan pengecualian kepada mereka dengan mengatakan tidak ada pelanggaran dalam mengambil apa yang menjadi milik binatang.(untuk kalimat ini tolong direnungkan lebih dalam lagi,jangan ada kesalahpahaman didalam mengartikan apa yang ingin disampaikan Buddha,bertanya lah jika perlu).Sekali lagi,di sini kita melihat bawah para bhikkhu makan daging dan Buddha tidak mengkritik atau melarang dalam hal itu.

Buku Kedisplinan : Buku Kedua
Ini adalah kejadian ketika Arahat Bhikkhuni Uppalavana ditawarkan sebagaian daging matang.Keesokan paginya,setelah mempersiapkan daging di biara wanita,dia pergi ke tempat dimana Buddha sedang berdiam,untuk mempersembahkan kepadanya.Seorang bhikkhu mewakili Buddha menerima persembahan itu dan mengatakan bahwa Uppalavanna telah menyenangkan Buddha.

Jelaslah bahwa Buddha memakan daging,apabila tidak,Arahat Bhikkhuni Uppalavana tidak akan mempersembahkannya.

Buku Kedisplinan : Buku Kelima
Bhikkhu Devadata merencanakan untuk memecah belah Sangha dengan meminta Buddha untuk menetapkan lima aturan,selah satunya adalah para bhikkhu tidak diinjinkan makan daging.

Buddha menolak dengan berkata : " Daging sepenuhnya murni berdasarkan 3 hal : jika tidak dilihat,didengar atau dicurigai(telah dibunuh secara khusus untuk seseorang)"

Buddha bersabda bahwa seorang bhikkhu harus mudah disokong.Jika seorang bhikkhu menolak untuk memakan jenis makanan tertentu(baik daging maupun sayuran) maka dia tidak mudah di sokong.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.